+ All Categories
Home > Documents > BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab...

BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab...

Date post: 18-Mar-2019
Category:
Upload: tranque
View: 212 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
26
6 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Hakikat kerwirausahaan Menurut Hisrich dan Peters (2000, p9) arti kewirausahaan adalah sebagai berikut: “Entrepreneurship is the process of creating something new with value by devoting the necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psychic, and social risk, and receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and independence.” Yang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses menciptakan sesuatu yang berbeda, yang memiliki nilai tambah melalui pengorbanan waktu, dan tenaga dengan berbagai resiko sosial, dan mendapat penghargaan akan sesuatu keuntungan yang akan diperoleh beserta dengan timbulnya kepuasan pribadi dan kebanggaan terhadap hasil yang diperoleh. Menurut Nickels (2002, p166) didalam bukunya Understanding Business mengartikan Entrepreneurship: accepting the risk of starting and running business yang berarti menerima resiko dari memulai dan menjalankan bisnis. Jadi pada dasarnya kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari mengenai proses mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. 2.1.2 Wirausaha Ada begitu banyak definisi mengenai Entrepreneur (wirausaha). Menurut buku The First Step To Be An Entrepreneur karangan Paulus Winarto (2002, p2) entrepreneur adalah orang yang pandai atau berbakat mengenai produk baru, menentukan cara produksi baru,
Transcript
Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

6

BAB 2

LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kewirausahaan

2.1.1 Hakikat kerwirausahaan

Menurut Hisrich dan Peters (2000, p9) arti kewirausahaan adalah sebagai berikut:

“Entrepreneurship is the process of creating something new with value by devoting the

necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psychic, and social risk, and

receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and independence.”

Yang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses menciptakan sesuatu yang berbeda,

yang memiliki nilai tambah melalui pengorbanan waktu, dan tenaga dengan berbagai resiko

sosial, dan mendapat penghargaan akan sesuatu keuntungan yang akan diperoleh beserta

dengan timbulnya kepuasan pribadi dan kebanggaan terhadap hasil yang diperoleh.

Menurut Nickels (2002, p166) didalam bukunya Understanding Business mengartikan

Entrepreneurship: accepting the risk of starting and running business yang berarti menerima

resiko dari memulai dan menjalankan bisnis.

Jadi pada dasarnya kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari mengenai proses

mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan

meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau

memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan berbagai resiko yang mungkin

dihadapinya.

2.1.2 Wirausaha

Ada begitu banyak definisi mengenai Entrepreneur (wirausaha). Menurut buku The

First Step To Be An Entrepreneur karangan Paulus Winarto (2002, p2) entrepreneur adalah

orang yang pandai atau berbakat mengenai produk baru, menentukan cara produksi baru,

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

7

menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur

permodalan operasinya.

Menurut pendapat Raymond Kao dalam buku yang berjudul Defining

Entrepreneurship yang dikutip dalam buku The First Step To Be An Entrepreneur karangan

Paulus Winarto (2002, p2) menyatakan bahwa entrepreneur adalah orang yang menciptakan

kemakmuran dan proses peningkatan nilai tambah melalui inkubasi gagasan, memadukan

sumber daya, dan membuat gagasan menjadi kenyataan.

Pakar Manajemen Bisnis, Rhenald Kasali dalam buku The First Step To Be An

Entrepreneur karangan Paulus Winarto (2002, p3) memberikan definisi yang lebih tegas.

Entrepreneur adalah seseorang yang menyukai perubahan, melakukan berbagai temuan

yang membedakan dirinya dengan orang lain, menciptakan nilai tambah, memberikan

manfaat bagi dirinya dan orang lain, karyanya dibangun berkelanjutan ( bukan sesaat ) dan

dilembagakan agar kelak dapat bekerja dengan efektif di tangan orang lain.

Berdasarkan pendapat Zimmerer dan Norman M. Scarborough (2004, p3)

wirausahawan adalah orang yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil resiko

dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara

mengidentifikasi peluang dan menggabungkann sumber daya yang diperlukan utnuk

mendirikannya.

Dari beberapa pengertian tenteng wirausaha diatas maka dapat disimpulkan bahwa

wirausaha adalah kemampuan seseorang untuk berpikir kreatif, inovatif, dan berani

mengambil serta menanggung resiko untuk mencapai suatu tujuan bisnis atau usaha yang

telah direncanakan.

2.1.3 Karakteristik Wirausaha

Menurut Paulus Winarto (2002, p3) ada lima karakteristik keunggulan yang dimiliki

entrepreneur (wirausaha), yaitu :

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

8

a) Berani mengambil resiko

Artinya, berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh resiko. Dalam hal ini

tentu tidak semua resiko diambil, melainkan hanya resiko yang telah diperhitungkan

secara cermat (calculated risk).

b) Menyukai tantangan

Segala sesuatu dilihat sebagai tantangan, bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi

dan zaman yang serba edan menjadi motivasi kemajuan, bukan menciutkan nyali

seorang entrepreneur unggulan.

c) Punya daya tahan yang tinggi

Seorang entrepreneur harus punya banyak akal (bukan akal-akalan) dan tidak mudah

putus asa.

d) Punya visi jauh ke depan

Segala yang dilakukannya punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah

yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka waktu tertentu. Usahanya bukan letup–

letupan sesaat dan bukan pula karena latah (ikut–ikutan).

e) Selalu berusaha memberikan yang terbaik

Entrepreneur akan mengerahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika hal itu dirasa

kurang, ia akan merekrut orang–orang yang lebih berkompeten agar dapat memberikan

yang terbaik kepada pelanggannya.

2.1.4 Faktor-faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha

Keberhasilan dan kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi

wirausaha. Berdasarkan pendapat Thomas W Zimmerer yang dikutip Suryana (2003, p44) :

• Faktor-faktor keberhasilan tersebut :

a) Mempunyai ide atau visi bisnis yang jelas.

b) Mempunyai kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun

uang.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

9

c) Mempunyai semangat dan kerja keras dalam membuat perencanaan usaha,

mengorganisasikan dan menjalankannya.

d) Mempunyai loyalitas dan tanggung jawab terhadap pihak-pihak yang berkait.

• Faktor-faktor kegagalannya :

a) Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha

b) Kurang berpengalaman dalam mengelola Sumber Daya Manusia (SDM),

mengoperasikan perusahaan, kemampuan mengkoordinasikan, dan lain-lain.

c) Kurang dapat mengendalikan keuangan, yakni tidak dapat mengatur pengeluaran dan

pemasukan secara cermat.

d) Perencanaan merupakan titik awal dari suatui kegiatan, sekali gagal dalam

perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

e) Lokasi yang kurang memadai atau kurang strategis menyebabkan perusahaan sukar

untuk beroperasi.

f) Kurangnya pengawasan peralatan yang dapatmengakibatkan alat tidak efisien dan

tidak efektif.

g) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha mengakibatkan usaha yang

dilakukan menjadi gagal.

h) Ketidakmampuan dalan melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan yang

disebabkan oleh ketidakberanian untuk mengadakan perubahan dan tidak mampu

membuat peralihan setiap waktu.

2.2 Investasi

2.2.1 Pengertian Investasi

Menurut H.M. Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133)

menyatakan bahwa biaya investasi adalah biaya yang diperlukan dalam pembangunan

proyek, terdiri dari pengadaan tanah, gedung, mesin, peralatan, biaya pemasangan, biaya

feasibility study dan biaya lainnya yang berhubungan dengan pembangunan proyek.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

10

Pengertian investasi menurut Kasmir dan Jakfar (2008, p4) adalah mengorbankan

uang sekarang untuk uang dimasa mendatang. Mengorbankan uang artinya menanamkan

sejumlah dana (uang) dalam suatu usaha saat sekarang atau saat investasi dimulai.

kemudian mengharapkan pengembalian investasi dengan disertai tingat keuntungan yang

diharapkan dimasa yang akan datang. Menurut Husnan dan Muhammad (2005, p5) manfaat

dari kegiatan investasi adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan,

penghematan devisa maupaun pembelanjaan devisa.

Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang usaha, oleh karena itu, investasi

dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

a) Investasi nyata (real investment)

Merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed asset) seperti tanah,

bangunan, peralatan atau mesin-mesin.

b) Investasi financial (financial investment)

Merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi atau

surat

berharga lainnya seperti sertifikat deposito.

2.2.2 Ciri-ciri Investasi

Ciri-ciri investasi berdasarkan pendapat Sutojo (2001, p2) adalah:

1. Investasi tersebut menyerap dan mengikat dana dalam jumlah besar.

2. Manfaat yang akan diperoleh perusahaan (misalnya keuntungan), baru dapat

dinikmati sepenuhnya beberapa masa setelah investasi dilakukan.

3. Tingkat resiko yang ditanggung perusahaan lebih tinggi.

4. Keputusan invesatasi proyek yang keliru, tidak dapat direvisi begitu saja, seperti

halnya keputusan memberikan kredit penjualan kepada pelanggan baru secara tidak

tepat, tanpa harus menderita kerugian yang cukup besar.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

11

2.3 Studi Kelayakan Bisnis

2.3.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Husein Umar (2007, p8) Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian

terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis

dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian

keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran

produk baru.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, p6) Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu kegiatan

yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan,

dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Layak disini diartikan

juga akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya,

tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas.

Menurut Ahmad Subagyo (2007, p6) Studi Kelayakan bisnis adalah studi kelayakan

yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha.

Menurut Jacob Ibrahim (2003, p1) Studi kelayakan Bisnis merupakan bahan

pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari

suatu gagasan / proyek yang direncanakan.

Dari beberapa pandangan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Studi

Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian atau studi yang digunakan untuk menganalisa layak

atau tidaknya suatu bisnis untuk dijalankan, yang mana hasil analisa tersebut dapat

dipergunakan untuk pengambilan keputusan selanjutnya, sehingga dapat menghasilkan

keuntungan yang maksimal secara berkelanjutan dimasa yang akan datang, dan agar dapat

terhindar dari suatu resiko yang besar apabila bisnis tersebut ternyata tidak layak untuk

dijalankan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

12

2.3.2 Pihak-pihak yang memerlukan Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, p13-14) pihak-pihak yang memerlukan Studi

Kelayakan Bisnis dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, antara lain :

1. Pihak Investor / pemilik usaha

Investor adalah pihak yang menanamkan dana atau modal dalam suatu proyek dengan

memperhatikan prospek usaha. Maka hasil dari studi kelayakan digunakan oleh pihak

investor untuk dipelajari dan menjadi bahan pertibangan dalam pelaksanaan bisnis,

apakah memberikan keuntungan atau tidak.

2. Pihak Kreditor

Pihak kreditor seperti bank atau lembaga keuangan lainya perlu melakukan studi

kelayakan bisnis telebih dahulu sebelum memberikan pinjaman demi menjaga

keamanan dana yang dipinjamkan.

3. Pihak Pemerintah

Bagi pemerintah pentingya Studi Kelayakan Bisnis adalah untuk menyakinkan apakah

bisnis yang dijalanakan dapat memberi manfaat bagi perekonomian secara umum,

seperti mendatangkan visa.

4. Pihak Masyarakat luas

Bagi masyarakat luas, Studi Kelayakan Bisnis akan memberikan manfaat seperti

lapangan pekerjaan, wilayah yang terisolasi seperti daerah pedesaan akan terbuka dan

memiliki berbagai fasilitas, sebagai akibat dari adanya proyek yang dijalankan.

5. Pihak Manajemen

Hasil Studi Kelayakan Bisnis merupakan ukuran kerja bagi pihak manajemen

perusahaan untuk menjalankan apa saja yang sudah ditugaskan.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

13

2.3.3 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, p12-13) Studi Kelayakan bisnis memiliki 5 tujuan,

yaitu :

1. Menghindari resiko kerugian

Untuk mengatasi resiko kerugian dimasa yang akan datang, karena dimasa yang akan

datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan

akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam

hal ini fungsi Studi Kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita

inginkan, baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat

dikiendalikan.

2. Memudahkan perencanaan

Jika sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, maka

akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang

perlu dilaksanakan.

3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan

pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki

pedoman yang harus diikuti, sehingga pengerjaan usaha dapat dilakukan secara

sistematik dan sesuai dengan rencana yang telah disususun.

4. Memudahkan pengawasan

Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang

sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan

terhadap jalannya usaha.

5. Memudahkan pengendalian

Bila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka jika terjadi

suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan dapat dilakukan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

14

pengendalian atas penyimpangan yang akan menghambat pencapaian tujuan pada

perusahaan.

2.3.3 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kamaluddin (2004, p2) manfaat yang ditimbulkan dari adanya Studi

Kelayakan Bisnis, antara lain :

1. Manfaat Finansial

Artinya bisnis tersebut dirasa sangat menguntungkan bagi pelaku bisnis sendiri

apabila bisnis tersebut dibandingkan dengan resiko yang akan ditanggung.

2. Manfaat ekonomi nasional

Artinya bisnis tersebut jika dijalankan mampu menunjukkan manfaat makro bagi

negara, hal ini bisa ditunjukkan dengan semakin banyak tenaga kerja yang terserap,

GNP meningkat dll.

3. Manfaat sosial

Artinya masyarakat sekitar lokasi bisnis tersebut merasa memperoleh manfaat atas

bisnis yang dilakukan.

2.3.4 Tahap-tahap Studi Kelayakan Bisnis

Tahap-tahap menurut Husein Umar (2007, p21-24) Studi Kelayakan Bisnis adalah

sbb:

1. Tahap penemuan ide

Tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya, ide tersebut

kemudian dirumuskan dan diidentifikasi. Ide yang akan dijalan kan haruslah

berpotensi untuk dijual dan menguntungkan.

2. Tahap peneliatian

Tahap dimana dimulai dengan mengumpulakan data, lalu mengolah data berdasarkan

teori-teori yang relevan, menganalisis dan menginterpresentasikan hasil pengolahan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

15

data dengan alat-alat analisis yang sesuai, menyimpulakan hasil sampai pada

pembuatan laporan hasil penelitian tersebut.

3. Tahap evaluasi

Tahap dimana evaluasi terhadap suatu usulan bisnis untuk perkiraan saat dibangun

atau didirikan dan saat dioprasionalkan secara rutin. Hal yang dibandingkan dalam

evaluasi bisnis adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan serta

manfaat atau beneit yang diperkirakan akan diperoleh.

4. Tahapan Pengurutan usulan yang layak

Tahap dimana melakukan penelitian rencana bisnis yang dianggap paling penting

direalisasikan. Kemudian menentukan rencana yang diprioritaskan, dimana rencana

tersebut memiliki skor tertinggi jika dibandingkan dengan usulan yang ada

berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang telah ditentuakan.

5. Tahap rencana pelaksanaan

Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis dan hasilnya meyakinkan, maka langkah

berikutnya adalah tahapan untuk membuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan

proyek. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk setiap

pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber

daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.

6. Tahap pelaksanaan

Tahap merealisasikan pembangunan proyek kemudian melaksanakan operasional

bisnis secara rutin yang berupa fungsi keuangan, pemasaran, produksi/operasi, SDM

dan manajement agar selalu bekerja efektif dan efisisen dalam rangka meningkatkan

laba perusahaan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

16

2.3.5 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

2.3.5.1 Aspek Pasar dan pemasaran

Menurut Stanton dalam buku studi kelayakan bisnis karangan Husein Umar

(2007, p35) pasar adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk

puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi ada tiga faktor

utama yang menunjang terjadinya pasar yaitu: orang dengan segala keinginanya, daya

belinya, serta tingkah laku dalam pembeliannya. Sedangkan menurut kotler (2005, p8)

pemasaran adalah proses social dan manajerial yang mebuat individu dan kelompok

memperolah apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran

timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Kajian aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk mengetahui keadaan objek di

masa lalu dan saat ini, sedangkan tujuan pemasaran dalam ilmu marketing adalah untuk

mengendalikan pasar di waktu yang akan datang (market driven). Materi yang akan dibahas

dalam aspek ini, antara lain:

a) Permintaan

b) Penawaran

c) Proyeksi permintaan dan penawaran

d) Proyeksi penjualan

e) Produk (barang/jasa)

f) Analisis pesaing

g) Pemasaran dan implementasi strategi

Hal yang penting untuk diketahui dalam aspek pasar adalah seberapa

besar pasar potensial yang ingin dimasuki atau tersedia untuk masa yang akan datang.

Untuk mengetahui pasar potensial, maka perlu dilakukan pengukuran terhadap permintaan,

baik permintaan saat ini maupun masa yang akan datang. Proyeksi permintaan Ahmad

Subagyo (2007, p73-76) digunakan untuk memproyeksikan volume penjualan dan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

17

selanjutnya diikuti dengan proyeksi volume produksi. Volume produksi ini kemudian dijadikan

acuan dasar dalam menyusun perhitungan proyeksi arus kas dan laba-rugi perusahaan.

Metode proyeksi permintaan ini digunakan untuk hampir semua bidang usaha yang

berjangka waktu 3 sampai 5 tahun dan cukup efektif karena biasanya disesuaikan dengan

siklus hidup suatu produk. Penggunaan didasarkan pada kondisi historis permintaan produk

dan beberapa tahun sebelumnya secara deret waktu.

Proyeksi permintaan sangat erat kaitannya dengan forecasting (peramalan).

forecasting (Peramalan) adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan.

Peramalan harus mengambil data historis dan memproyeksikannya ke masa depan dengan

beberapa model matematis. Model forecasting yang digunakan adalah proyeksi trend, yaitu

mencocokkan garis trend ke rangkaian titik historis dan kemudian memproyeksikan garis itu

ke dalam ramalan jangka menengah hingga jangka panjang.

Metode kuadrat terkecil (least square method) merupakan metode statistik yang

tepat untuk mengembangkan garis trend linear. Pendekatan ini menghasilkan garis lurus

yang meminimalkan jumlah kuadrat perbedaan vertikal dari garis setiap observasi aktual.

Dengan, rumus:

Y = a+bX

Untuk persamaan linear, garis trend diperoleh dari penyelesaian simultan nilai a dan

b pada dua persamaan normal berikut:

a = nY∑

b = ∑∑

2XXY

Y = perkiraan permintaan/penjualan dalam suatu periode

a = perpotongan sumbu Y di a (konstanta)

b = kelandaian garis regresi

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

18

X = deret waktu tertentu (variabel bebas)

N = jumlah tahun yang ada

Pemberian kode sangat mudah dilakukan. Apabila ada sejumlah periode waktu

ganjil, titik tengah periode waktu ditentukan sebagai X = 0, sehingga jumlah plus dan minus

akan sama dengan nol.

Bauran pemasaran (Kotler 2005, p18) adalah seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan secara terus-menerus untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar

sasaran. Bagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran di bagi menjadi 4

(empat) kebijakan pemasaran yang lazim disebut sebagai bauran pemasaran (marketing

mix) atau 4P dalam pemasaran yang terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu produk

(product), harga (price), distribusi atau tempat (place), dan promosi (promotion). Yang

masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Produk (Product)

Produk berupa barang atau jasa yang dapat dibeda-bedakan atau diklasifikasikan

menurut bentuk dan jenisnya. Produk barang tidak hanya memperhatikan

penampilan, tetapi juga hendaknya berupa produk yang mudah, praktis, aman, tidak

mahal, sederhana dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusinya.

2. Harga (Price)

Harga merupakan sejumlah nilai yang akan ditukarkan oleh konsumen dengan

segala manfaat dari memiliki atau menggunakan produk tersebut. Yang nilainya

ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui proses tawar-menawar, atau yang

ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.

3. Distribusi / Tempat (Place)

Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan

produknya, khususnya barang dengan cara membangun saluran distribusi, yakni

sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam mempunyai keterlibatan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

19

mereka yang berkepentingan, pada proses yang memungkinkan suatu produk

tersedia bagi pengguna atau konsumen.

4. Promosi (Promotion)

Dalam dunia pemasaran tidak selalu hanya membicarakan produk, harga produk,

dan mendistribusikan produk, tetapi juga ada hal lain yang cukup penting dalam

mengkomunikasikan produk ini kepada masyarakat agar produk tersebut dapat

dikenal dan akhirnya dibeli oleh konsumen. Dalam mengkomunikasikan produk perlu

dibuat suatu strategi yang tepat dalam memenangkan persaingan atau dengan

strategi yang sering disebut bauran promosi, yang terdiri atas empat komponen

utama yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan

perorangan.

2.3.5.2 Aspek Teknis atau operasi

Menurut Husein Umar (2007, p88) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini

adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (lay-out), penyusunan peralatan

pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek

operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha

memiliki prioritas tersendiri. Jadi analisis dalam menjalankan usahanya dengan menilai

ketepatan lokasi, luas produksi dan lay-out serta kesiagaan mesin-mesin yang akan

digunakan.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, p146-147) Beberapa hal yang hendak dicapai

dalam penilaian aspek teknis / operasi, yaitu :

1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,

gudang, cabang, maupun kator pusat.

2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi

yang dipilih, sehingga dapt memberikan efisiensi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

20

3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan

produksinya.

4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk

dijalankan sesuai dengan bidang usaha.

5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan masa

yang akan datang.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, p146-147) 2 faktor yang menjadi pertimbangan

dalam menentukan lokasi pabrik adalah:

1. Faktor Utama (Primer)

Pertimbangan utama dalam penentuan lokasi pabrik adalah:

• Dekat dengan pasar

• Dekat dengan bahan baku

• Tersedia tenaga kerja, baik jumlah mapun kualifikasi yang diinginkan

• Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya

• Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik

• Sikap masyarakat

2. Faktor sekunder

Pertimbangan sekunder dalam penentuan lokasi pabrik adalah:

• Biaya untuk investasi di lokasi, seperti biaya pembelian tanah atau

pembangaunan gedung

• Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang

akan datang

• Kemungkinan untuk perluas lokasi

• Iklim dan tanah

• Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

21

Metode evaluasi pemilihan lokasi. Menurut Ahmad Subagyo (2007, p140-141)

Metode pemeringkatan faktor mempunyai enam tahap, yaitu:

• Mengembangkan daftar faktor terkait.

• Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh

faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.

• Mengembangkan skala usaha untuk setiap faktor (misal dari 1 – 10).

• Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap factor dengan

menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.

• Mengalikan skala skor itu dengan bobot setiap faktor dan menentukan

jumlah total untuk setiap lokasi.

• Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal,

rekomendasi ini juga dengan mempertimbangkan hasil pendekatan

kuantitatif.

Menurut Barry Render dan Jay Reizer (2005, p450-452) tata letak (layout)

merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam

jangka waktu yang panjang. Tata letak memiliki implikasi strategis karena menentukan daya

saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya serta mutu kehidupan

kerja. Beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam pembuatan keputusan mengenai tata

letak perusahaan yang meliputi:

1. Pertimbangan penanganan bahan

2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang

3. Lingkungan hidup dan estetika

4. Aliran informasi

5. Biaya perpindahan antar-wilayah kerja yang berbeda.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

22

2.3.5.3 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM)

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, p161) aspek manajemen dan organisasi

merupakan aspek yang cukup penting untuk dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena

walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan

manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan.

Yang dinilai dari aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada.

Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang yang profesional,

mulai dari merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengendalikannya apabila terjadi

penyimpangan. Sehingga struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan

tujuan usahanya. Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidahkaidah

atau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini akan tergambar

dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen. Adapun fungsi-fungsi manajemen

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-

kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan. Dalam proses

ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana melakukannya

serta dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-

pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas,

wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam

bidangnya masing-masing.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan atau

pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para pimpinan/manajer

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

23

harus menggerakkan bawahannya (para karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan

yang telah ditentukan dengan cara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk,

dan memberi motivasi.

4. Pengawasan (Leading)

Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah

telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan, maka

akan segera dikendalikan.

2.3.5.4 Aspek Hukum

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, 23) aspek ini membahas masalah kelengkapan

dan keabsahaan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang

dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting, karena hal ini merupakan

dasar hukum yang harus dipegang apabila di kemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan

kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau

mengeluarkan dokumen tersebut.

Menurut Ahmad Subagyo (2007, p167) Usaha dalam bentuk apapun memerlukan

keabsahan legalitas karena faktor ini yang menentukan keberlanjutan hidupnya. Sebelum

melakukan investasi di suatu daerah/wilayah secara simultan, pada saat menganalisis aspek-

aspek studi kelayakan, maka terlebih dahulu dilakukan evaluasi dan pra-penelitian tentang

peraturan hokum dan ketentuan-ketentuan legalitas/perizinan yang berlaku di

daerah/wilayah tersebut. Keterlanjuran investasi di suatu daerah/wilayah yang ternyata

melarang bentuk usaha yang dimaksud akan menimbulkan kerugian besar. Dipandang dari

sudut sumbernya, bentuk legalitas dapat dibedakan menjadi 2 sumber, yaitu:

1) Kelompok masyarakat, yaitu sekelompok masyarakat yang hidup dan tinggal di

daerah/wilayah tempat proyek/bisnis akan didirikan. Kelompok masyarakat ini

dapat merupakan bagian dari sistem dan struktur pemerintahan maupun kelompok

adat/suku. Misal, dalam struktur pemerintahan ada rukun tetangga (RT), rukun

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

24

warga (RW), desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota madya, dan seterusnya.

Selain itu juga terdapat kelompok adat/suku, misalnya suku/adat Minang, Dayak,

Bugis, dan sebagainya yang menguasai tanah ulayat.

2) Pemerintah, yang merupakan bagian dari struktur dan system pemerintahan di

Indonesia, termasuk lembaga pemerintahan dari desa sampai ke negara serta

instansi/lembaga/departemen yang membidangi sektor-sektor tertentu.

Dalam praktiknya terdapat beragam izin. Banyaknya izin dan jenis-jenis izin yang

dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun izin yang dimaksud adalah:

1) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

2) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

3) Izin-izin Usaha

4) Sertifikat Tanah atau surat-surat berharga yang dimiliki

Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik usaha dan yang harus

dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis bidang usaha perusahaan tersebut. Izin-

izin tersebut antara lain adalah:

1) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

2) Surat Izin Usaha Industri (SIUI)

3) Izin Usaha Tambang

4) Izin Usaha Perhotelan dan Pariwisata

5) Izin Usaha Farmasi dan Rumah Sakit

6) Izin Usaha Peternakan dan Pertanian

7) Izin Domisili, di mana perusahaan / lokasi proyek berada

8) Izin Gangguan

9) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

10) Izin tenaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

25

Di samping keabsahan dokumen di atas yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian

dokumen lainnya, yaitu:

1) Bukti Diri (KTP/SIM)

2) Sertifikat Tanah

3) Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)

4) Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang dianggap perlu.

2.3.5.5 Aspek Keuangan

Menurut Ahmad Subagyo (2007, p60) aspek ekonomi dan keuangan membahas

tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian/pengembangan

usaha yang direncanakan, kemudian merangkumnya dalam bentuk laporan keuangan

(neraca, laba/rugi, dan cash flow), dan menganalisnya untuk menentukan kelayakan usaha

tersebut. Tujuan analisis dalam aspek ini adalah untuk mengevaluasi keseluruhan

pembahasan tiap-tiap aspek yang membutuhkan dana dan modal kerja ke dalam analisis

investasi yang ditinjau dari waktu pengembalian modal (payback period), tingkat

pengembalian (rate of return), tingkat pengembalian investasi (return on investment), dan

nilai sekarang bersih (net present value).

Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:

1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh

2. Kebutuhan biaya investasi

3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk

jenis jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.

4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode ke depan.

5. Kriteria penilaian investasi.

6. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

Menurut Husein Umar (2007, p196-209) perusahaan yang memiliki beberapa usulan

proyek investasi yang ternyata layak untuk direalisasikan, sementara itu, dana atau anggaran

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

26

yang tersedia tidak mencukupi, maka perlu menerapkan prioritas terhadap beberapa usulan

tersebut. Penilaian terhadap investasi dan melakukan analisis terhadap urutan prioritas dapat

dilakukan dengan empat metode :

• Metode Penilaian Investasi

Terdapat empat metode yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk dipakai

dalam penilaian aliran kas dari investasi, yaitu metode Payback Period, Net Present Value,

Internal Rate of Return, dan Profitability Index serta Break Even Point.

a) Payback Period (PP)

metode pemulihan investasi (Payback Period) merupakan metode analisis kelayakan

investasi untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal yang

diinvestasikan dalam suatu proyek. Dengan rumus:

tahunrsihKasMasukBe

tasiNilaiInvesPPiodPaybackPer 1:)( ×

Dengan kriteria kelayakan:

- Proyek layak jika masa pemulihan modal investasi lebih pendek dari usia

ekonomis.

- Proyek tidak layak jika masa pemulihan modal investasi lebih lama dibandingkan

usia ekonomisnya.

b) Internal Rate of Return (IRR)

Metode tingkat balikan internal (Internal Rate of Return), merupakan metode

penilaian kelayakan proyek dengan menggunakan perluasan metode nilai sekarang.

Pada posisi

NPV = 0 akan diperoleh tingkat (rate) persentase tertentu (misalnya IRR – x %).

Dengan formula:

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

27

)12(21

1 iiNPVNPV

NPViIRR −×−

+=

Catatan:

1

i = Tingkat bunga 1

2

i = Tingkat banga 2

NPV1 = Net Present Value 1

NPV2 = Net Present Value 2

Dengan Kriteria kelayakan:

- Proyek dinilai layak jika IRR lebih besar dari persentase biaya modal (bunga kredit)

atau sesuai dengan persentase keuntungan yang ditetapkan investor, sebaliknya

- Proyek dinilai tidak layak jika IRR lebih kecil dari persentase biaya modal (bunga

kredit) atau lebih rendah dari persentase keuntungan yang ditetapkan investor.

c) Net Present Value (NPV)

Metode nilai sekarang (Net Present Value) merupakan perbandingan antara PV kas

bersih (PV of Proceed) dengan PV investasi (Capital Outlay) selama umur investasi.

Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan Net Present Value

(NPV). Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu harus menghitung PV kas bersihnya.

PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan menghitung dari cash flow

perusahaan selama umur investasi tertentu. Dengan formula:

Investasir

KasBersihNr

KasBersihr

kasBersihNPV n −+

+++

++

=)1(

.....)1(

2)1(

12

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

28

Dengan kriteria kelayakan:

- Proyek dinilai layak jika Net Present Value (NPV) bernilai positif,

- Proyek dinilai tidak layak jika Net Present Value (NPV) bernilai negatif.

d) Profitability Index (PI)

Indeks profitabilitas (Profitability Index) adalah rasio atau perbandingan antara

jumlah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya dan pengeluaran awal

proyek. Jumlah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomis hanya

memperhitungkan arus kas pada tahun pertama hingga tahun terakhir, dan tidak

termasuk pengeluaran awal.

Dengan formula:

%100×=∑∑

iPVInvestashPVKasBersi

PI

Dengan kriteria kelayakan:

- Proyek dinilai layak jika PI > atau = 1,00

- Proyek dinilai tidak layak jika PI < 1,00

2.2.6.6 Aspek Ekonomi dan Sosial

Aspek ini dinalisis guna menganalisa kelayakan suatu bisnis dilihat dari lingkungan

eksternal perusahaan, serta juga dimasukkan dalam perhitungan untuk mengetahui seberapa

jauh lingkungan eksternal tersebut mempengaruhi dan memberikan peluang sekaligus

ancaman bagi perusahaan. Selain itu manfaat lainnya adalah untuk mengetahui sumbangsih

seperti apa yang dapat diberikan oleh perusahaan pada lingkungan eksternalnya jika usulan

proyek perusahaan dapat terlaksana.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

29

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, 193) aspek ekonomi dan sosaial merupakan dampak

yang timbul karena adanya investasi, yang lebih ditekankan kepada masyarakat dan

pemerintah. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Dilihat dari aspek ekonomi

Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau

investasi adalah: Meningkatnya Pendapatan masyarakat dengan pemberian

kesempatan kerja bagi masyarakat, Peningkatan sumber daya yang dapat

dimanfaatkan serta meningkatakan perekonomian pemerintah local serta

menghasilkan devisa bagi Negara

2. Dilihat dari aspek sosial

Harus diperhatikan dan diingat bahwa perusahaan tidak akan hidup sendiri tanpa

dukungan dari masyarakat. Dapat dikatakan bahwa perusahaan hidup bersama

dalam satu tatanan kehidupan yang beragam, kompleks dan penuh warna-warni

yang hendaknya selalu berada dalam suatu titik keseimbangan. Jadi, selain

bertujuan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, hendaknya juga prusahaan

juga memiliki tanggung jawab social. Sedangkan bagi perusahaan yang bergerak

dalam bidang sosial, khususnya dalam bidang pendidikan, hendaknya fokus bisnis

utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas layanan masyarakat (sumber daya

manusia).

2.2.6.7 Aspek AMDAL

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008,203) Pengutamaan telaan AMDL secara khusus

adalah meliputi dampak lingkungan di sekitarnya, baik di dalam usaha atau proyek maupun

diluar suatu proyek yang akan dijalankan. Artinya keberadaan suatu usaha atau proyek akan

mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang berada di sekitar rancana lokasi, baik dampak

rencana usaha terhadap kegiatan-kegiatan yang sudah ada disekitarnya maupun dampak

terhadap lingkungan hidup.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

30

Salah satu media utama dari aspek ini adalah AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan)

yang sedang dan telah dikembangkan di beberapa negara maju dengan nama Environmental

Impact Analysis atau Environmental Impact Assessment (EIA).

AMDAL diperlukan dalam melakukan studi kelayakan dengan dua alasan pokok yaitu:

1. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian. Hal ini

cukup efektif untuk memaksa para pelaksana maupun pemilik proyek yang kurang

memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan proyeknya

saja tanpa menghiraukan dampak samping yang mungkin ditimbulkan.

2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya

suatu proyek - proyek industri. Kegunaan daripada AMDAL itu sendiri adalah:

a. Dalam pengelolaan lingkungan, AMDAL dijadikan sebagai standarisasi dalam

menyusun prakiraan dampak yang mungkin ditimbulkan dari proyek yang akan

dijalankan. Jika pada kenyataannya dampak lingkungan jauh berbeda dengan

standar yang telah ditetapkan dalam AMDAL, maka hal ini mungkin saja

disebabkan karena perusahaan melakukan kesalahan dalam penyusunan

laporan mengenai AMDAL atau perusahaan tidak mengindahkan laporan

AMDAL itu sendiri.

b. Dalam pengelolaan proyek, AMDAL merupakan salah satu syarat yang harus

dipenuhi untuk mendapatkan perizinan selain aspek-aspek studi kelayakan

bisnis lainnya seperti aspek teknis dan ekonomis, dsb

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00437-mn bab 2.pdfYang berarti Kewirausahaan adalah mengenai proses ... p166) didalam bukunya Understanding

31

2.4 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Rencana Investasi Peningkatan kapasitas mesin

PD. PELANGI INDAH LEATHER

Indikator:

- Aspek Pasar dan Pemasaran - Aspek Teknis atau Operasi - Aspek Manajemen dan Sumber Daya

Manusia (SDM) - Aspek Hukum - Aspek Keuangan - Aspek Ekonomi dan social - Aspek AMDAL

Alternatif Kelayakan

Layak Tidak Layak


Recommended