+ All Categories
Home > Documents > Evaluasi Data Farmakokinetik

Evaluasi Data Farmakokinetik

Date post: 06-Jul-2018
Category:
Upload: anonymous-0a4z6ghvt8
View: 239 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 62

Transcript
  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    1/62

    EVALUASI DATA FARMAKOKINETIK DAN

    FARMAKODINAMIK 

    SHINTA DEWI PERMATA SARI

    (1406655646)

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    2/62

    PENDAHULUAN

    Studi farmakokinetik dasar diperlukan untukmemahami sifat/karakteristik dari new chemicalentity.

    Umumnya studi tsb dilakukan pada tahap awal

     pengembangan new chemical entity. Single – dose studies → untuk program

     pengembangan obat.  Repeated – dose studies → untuk memastikan hasil

    yg telah diperoleh dari pemberian dosis tunggal.  Repeated – dose studies → dapat juga menunjukkantime-dependent, nonlinear, dan selfinduction/inhibition.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    3/62

    Pada materi ini akan dibahas

    studi !"#"$"$ % t&'!"i'it"s "*"'

    studi ADME

    studi +A

    studi ,&,&si&$"'it"s d&sis-

    studi i$t!"si #""$"$ %

    studi d&sis !u'"$./

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    4/62

    SINLE DOSE STUDIES

    !armakokinetik yg linear menunjukkan pe" dosis yg

    diikuti dengan pe" paparan dari obat #conth kur$a

    waktu % &U'( pada rentang dosis terapi.

    Parameter farmakokinetik dasar dari obat pada studisingle % dose dapat digunakan untuk memprediksi

     paparan obat pada dosis berulang.

     !armakokinetik nonlinear → berhub dgn &)*+.

    Studi farmakokinetik → subjek harus berpuasa untuk

    mengurangi pengaruh faktor perancu yg ditimbulkan

     bersamaan dgn asupan makanan.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    5/62

    1. Safety and Tolerability)osis pertama yg diberikan pada manusia dapat

    menghasilkan informasi mengenai sifatfarmakokinetik dasar dari new chemical entity danmemberikan indikasi ttg potensi kenonlinearan pdfarmakokinetik.Studi keamanan dan tolerabilitas ini dilakukan pada$olunteer yg sehat → subjek diberikan dosis obat

     bertingkat #dimulai dari dosis terendah(.)osis maksimum ditentukan / dibatasi oleh ad$ersee$ents atau predetermined stopping rules.)ilakukan monitoring keamanan pada subjek ygmendapatkan pengobatan.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    6/62

    • )osis awal peningkatan dosis berikutnya dipilih berdasarkan hasil uji pre-klinikdan toksikologi.

    • Stopping rules → termasuk jmlh subyek yg mengalami beberapa ad$erse e$ent, kadar/le$el plasma ketika

    ditemukan limit toksikologi pada peningkatan dosis lebihlanjut atau surrogate endpoint yg maksimal.

    • ubungan respon % paparan untuk new chemical entity  pada model hewan pre-klinik dapat memberikan dugaanlangsung untuk hubungan efek #respon( % konsentrasiterapeutik #paparan( untuk di e$aluasi pada studi pertamakeamanan tolerabilitas.

    • Surrogate endpoint/marker biokimia biasanya digunakansebagai alternatif untuk clinical endpoints yg digunakan

     pada uji fase .

    2/ 3&i! & D&s!

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    7/62

    Pemilihan surrogate endpoints harus dapatmencakup informasi yg dapat diaplikasikan untuk

    terapi pasien pada waktu yg akan datang.  Interspecies scalling digunakan sebagai instrumen

    untuk memprediksi parameter farmakokinetik dan paparan pada manusia.

    erdapat 0 teknik scalling → fisiologi danallometrik.

    Pendekatan alometrik  scalling   dapat sgt bergunasbg bantuan untuk memprediksi inter$al dosisuntuk diperiksa pada studi kemanan tolerabilitas.

    Untuk saat ini tdk ada persyaratan/dokumen pedoman mengenai penggunaan teknik  scallinguntuk pilihan dosis pada studi !ase 1.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    8/62

    !)& telah mempublish draft pedoman yg

     berfokus pd algoritma untuk perhitungan *2S)#maximum recommended starting dose( pdmanusia dari data hewan.

    &lgoritma tsb mencakup batas keamanan yg

    sesuai untuk *2S) berdasarkan 34+5 padahewan. Pada sur$ey dari suatu perusahaan farmasi, telah

    memperkirakan timesavings  dari 0 minggu % 6

     bulan dapat menyelesaikan studi keamanan pertama tolerabilitas menggunakan hub dosis % respon teknik allometric scaling dari studi preklinik.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    9/62

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    10/62

    Perberdaan regional yg dituliskan dalam ' *;

    a( US& wanita yg berpotensi melahirkan dapat masukke dlm inklusi dengan pemantauan scr hati0 sblmstudi toksisitas telah diselesaikan.

     b( +ropa e$aluasi embrio % fetal de$elopment harusdiselesaikan sblm uji fase 1 female fertility sblmuji fase , pada wanita yg berpotensi melahirkan.

    c( anita yg sdh menopause dapatdilibatkan dlm uji sblm studi toksisitas reproduksidiselesaikan. Uji fertilitas laki0 hrs diselesaikansblm uji fase dimulai.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    11/62

    4/ Stud8 D!si.$

    Studi keamanan awal tolerabilitas pd manusia biasanya dilakukan pada dosis tunggal yg meningkat,open/single-blind, desain paralel.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    12/62

    5/ D"t" A$"'8sis

    nformasi yg akurat terkait 'ma@, &U', waktu paruh

    obat, $ariabilitas interindi$idual berguna untuk

    desain studi yg akan dtg.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    13/62

      ADME (#"ss "'"$!)

    Studi &)*+ pada manusia → plg informatif the most

    labor intensive → studi fase 1.

    Studi in $itro → informasi kualitatif terkait metabolisme

    seluruh spesies, sdgkn informasi kuantitatif hanya dapatditentukan dari studi in$i$o.

    nformasi awal terkait metabolit utama pola ekskresi  

    hal penting untuk rencana studi yg rasional.

    Pemilihan dosis pengumpulan sampel pd inter$al waktu

    yg sesuai hal penting untuk outcome study yg baik.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    14/62

      1/ 3&i! & D&s!

    )osis obat radiolabeled harus dijaga agar serendahmungkin.nformasi terkait distribusi jaringan pd hewan, seperti

    studi autoradiography pd seluruh tubuh, menyediakaninformasi yg bermakna tntg dosis tinggi ygterakumulasi di jaringan spesifik.nformasi tsb dpt digunakan dlm penilaian risiko

     penggunaan isotop radioaktif untuk studi pd manusia.Perhitungan dosimetri untuk memperkirakan paparan

     pada jaringan yg berbeda perlu dilakukan → protokolnya telah disetujui oleh 2adioacti$e )rug2esearch 'ommittee sbg n$estigational 2esearch

    'ommitte.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    15/62

    Pemilihan radiolabeled untuk obat biasanya

     bergantung pada isotop yg dipilih untuk studi mass balance pd hewan.

    sotop yg sama seharusnya digunakan pd studi in

    $i$o untuk memungkinkan perbandingan pola

    metabolik dari lintas spesies. 2adiolabeled harus ada di posisi yg benar dalam

    molekul untuk menghasilkan informasi yg rele$an

    terkait metabolisme obat. =emurnian radiolabel jg penting, ikatan protein-

    obat nya sgt tinggi # ABBC(.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    16/62

      2/ Stud8 P&,u'"ti&$

    Studi &)*+ biasanya dilakukan pd $olenteerlaki0 dewasa yg sehat berumur 17-89 thn.>anita tdk diikutsertakan dlm studi tsb karenarisiko paparan pd wanita yg berpotensi melahirkan→ obat radiolabel belum disetujui.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    17/62

      7/ Stud8 D!si.$

    )esain optimal untuk studi &)*+ crossover /paralel,studi dimana pemberian dosis scr D sbg acuan untuk rute

     pemberian scr enteral #oral, sublingual, rectal( atau

     parenteral #topikal/pulmonary(.

    *eskipun pengembangan new chemical entity  hanya

     berfokus pd rute pemberian oral, tetapi informasi

    farmakokinetik dari rute D jg diperlukan, terkait proses

    absorpsi, metabolisme pre-sistemik, first-pass effects.2ute pemberian yg dipilih adlh rute yg paling nyaman,

    meskipun hanya sedikit informasi terkait proses &)*+ yg

    diperoleh.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    18/62

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    19/62

    4/ D"t" A$"'8sis

    *embuat grafik hub antara waktu % ekskresi#urinfeses( dan profile plasma/darah dari totalradioacti$ity serta masing0 analit.

    Perhitungan dari parameter farmakokinetikobat/metabolitnya → &U', 'ma@, tma@, totalklirens #'5(, klirens ginjal, waktu paruh, Dd, obat utuh yg terekskresi melalui urin.

    &bsorpsi yg tdk lengkap dapat dideteksi dari perbedaan pola ekskresi sdgkn metabolisme pre-sistemik dpt di deteksi dari perbedaan rasiometabolit antara rute pemberian yg berbeda.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    20/62

    +IOAVAILA+ILIT9

    :& didefinisikan sbg laju tingkat absorpsi dari

    obat utuh/acti$e moiety.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    21/62

    Studi :+ penting untuk melihat efikasi

    keamanan obat, dgn menunjukkan formulasi

    farmasetikal memberikan paparan obat ygreproducible tingkat plasma dari active moiety.

    +*& telah menerbitkan dokumen pedoman baru

    terkait in$estigasi :& :+ pada juli 0HH1. )i US&, persyaratan studi :& :+ untuk

     produk yg disetujui dijelaskan oleh 'ode of

    !ederal 2egulation #01'!2 ;0H(.

    :& didefinisikan sbg laju tingkat dimanasenyawa aktif dari produk obat terabsorpsi

    terdapat pada situs aktif.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    22/62

    !)& telah mempublish beberapa dokumen

     pedoman terkait prinsip umum dari studi :&

    a( E:ioa$ailability and :ioeFui$alence Studies for

    4rally &dministered )rug Products % Ieneral

    'onsiderationsG #2e$isi, 1 *aret 0HH;(

     b( E!ood % +ffect :ioa$ailability and !ed

    :ioeFui$alence StudiesG #)esember 0HH0(

    c( EStatistical &pproach to +stablishing:ioeFui$alenceG #

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    23/62

    d( E+@tended 2elease 4ral )osage !orms

    )e$elopment, +$aluation, and &pplication of

    n Ditro/n Di$o 'orrelationG #September 1BBJ(

    e( E>ai$er of n Di$o :ioa$ailability and

    :ioeFui$alence Studies for mmediate %2elease Solid 4ral )osage !orms :ased on a

    :iopharmaceutics 'lassification SystemG

    #&ugust 0HHH(

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    24/62

    1/ M!t&ds

    *etode yg umumnya digunakan untuk menentukanlaju absorpsi adlh melalui pelaporan waktu #tma@(untuk mencapai konsentrasi puncak plasma #'ma@(dari obat.

    'ma@ yg diamati dari pemberian obat, mencirikan puncak paparan setelah pemberian dosis.'ontoh metode lainnya decon$olution / perhitungandari laju absorpsi konstan #ka(.=elengkapan absorpsi dari obat ygdiberikan/senyawa aktifnya, biasanya terekspresimelaui kur$a waktu % &U' → sbg paparankuantitatif.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    25/62

    Perbandingan :& diekspresikan sbg fraksi dari

    dosis yg diberikan, dimana formulasi farmasetikal

    /rute pemberian disajikan sbg acuan.

    :erikut perhitungan comparati$e bioa$ailabilitas

    absolut #!(

    ! #C( ? )osis acuan &U' uji

      )osis uji &U' acuan? @ 1HH

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    26/62

    :ioa$ailabilitas absolut #!( ditentukan setelah

     pemberian dosis D, dimana pemberian obat scr

    D diasumsikan :& nya 1HHC. :ioa$ailabilitas relatif #!rel( merupakan

     penentuan :& ketika dosis acuan diberikan

    secara ekstra$askular #misal sbg larutanoral/suspensi(.

    !rel yg lebih rendah daripada nilai yg

    diekpektasikan → indikasi awal untuk

    dilakukannya modifikasi tambahan dari substansobat dimana ultra mikronisasi/pengukuran

    lainnya dapat meningkatkan absorpsi obat s$r

    in$i$o.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    27/62

    Perbedaan waktu paruh obat setelah pemberian

    dgn rute yg berbeda dapat mengindikasikan prosesabsorbsi yg rate % limitting.

    Pada tahap awal pengembangan obat, formulasi

    tablet oral biasanya bersifat immediate release #2(

    larutan oral atau suspensi digunakan sbg acuan jika formulasi D tdk tersedia.

    Perubahan utama antara formulasi uji klinik

    dan/atau formulasi yg ditujukan untuk penggunaankomersial dapat menjamin studi :+.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    28/62

    2/ Stud8 P&,u'"ti&$

    Studi :& biasanya dilakukan pada $olunteer yg

    sehat, dewasa, dan berumur diatas 17 thn.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    29/62

    7/ Stud8 D!si.$)esain studi :& single dose, randomiKed, desain

    crosso$er. 4bat hrs diberikan dgn 08H ml air tdk boleh makan hingga 8 jam pasca pemberian obat.4bat dgn waktu paruh yg panjang  tdk disarankan

    menggunakan desain crosso$er.)esain alternatif untuk studi komparatif :& dari

    obat dgn waktu paruh yg panjang   metode semi

    simultan.Pada metode semi simultan dosis uji acuan

    diberikan pada satu kejadian, dosis diberikan secaraterpisah dgn inter$al waktu tertentu, tanpa ada

    washout.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    30/62

    :/ D"t" A$"'8sisParameter standar farmakokinetik kur$a waktu %

    &U' #&UL dan &U'∞(, pengamatan 'ma@, tma@,laju eliminasi konstan #MK( waktu paruh, secararutin dihitung untuk obat utuh seperti metabolit aktiflainnya.

    &UL dihitung dari time Kero #waktu asupan dosis( pada waktu t , dimana t merupakan last time-pointdengan pengukuran konsentrasi obat dalam plasma.&UL dihitung menggunakan metode trapeKoidal log

     % linear atau linear. &U'∞ dihitung dari waktu ke %H sampai tak terhingga, dimana

      &U' ? &ULt N 't /MK

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    31/62

    *etode kompartmental jg dapat digunakan untuk

     perhitungan &U', tp scr umum metodenonkompartmental seperti metode trapeKoidal

    lebih disukai.

    Pedoman +ropa tdk menyarankan penggunaan

    metode perhitungan kompartmental untuk studianalisis :& :+.

    Untuk studi komparatif, confidence inter$alnya

    BHC untuk log % perubahan rasio dari &U't ,&U', 'ma@ untuk uji dan formulasi acuan.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    32/62

    FOOD DRU INTERA3TION

    &supan obat dan makanan secara bersamaan

     berpotensi menyebabkan perubahan absorpsi obat

    karena alasan sifat fisikokimia dan/atau

    fisiologinya. Proses absorpsi pd bagian ini bergantung pd sifat

    fisikokimia dari obat, seperti p=a, laju disolusi,

    stabilitas bahan kimia, yg mungkin akan akan

     berubah akibat konsumsi obat yg bersamaan dgnmakanan.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    33/62

    +fek0 tertentu mungkin dpt lgsg diprediksi dari sifat

     bahan kimia, misal struktur molekul nya bersifat asam

    → terjadi peningkatan laju degradasi karena

     perpanjangan waktu tinggal nya di dlm perut, dimana

    absorpsi obat akan menurun setelah asupan obat

    makanan scr bersamaan.

    *akanan jg mengubah fisiologi I → perlambatanwaktu pengosongan lambung, perubahan p pada bagian

    I tract, peningkatan aliran darah → menyebabkan

    trjadinya modifikasi absorpsi obat.

    =omposisi makanan jg mempengaruhi besarnyainteraksi yg diamati.

      www.fda.go$/cder.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    34/62

    1/ 3&i! & D&s! "$d 3,&siti&$ & t! M!"'

    Pada studi mengenai potensi pengaruh konsumsi

    makanan obat scr bersamaan, dipilih dosis

    terapetik tertinggi yg diperkirakan,

    Penggunaan dosis yg lebih rendah dianjurkanterkait masalah tolerabilitas.

    =omposisi makanan harus mengandung kalori yg

    tinggi #sekitar 7HH % 1HHH kalori(, dmn 9HCkandungannya mengandung lemak.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    35/62

    'ontoh 0 telur goreng mentega, 0 potong daging

    asap, 0 potong roti panggang mentega 8 ons kentang,

    7 ons susu #08H m5( → 19H kal protein, 09H kalkarbo, 9HH % 6HH kal lemak.

    ujuan pengujian makanan untuk studi efek dari

    gangguan maksimal yg di buat dgn asupan makanan

    scr bersamaan, baik berhub dgn interaksi antara

    formulasi obat kandungan giKi makanan.

    =andungan kalori yg tinggi, sebagian berasal dari

    lemak yg tinggi dapat meningkatkan efek fisiologidari uji makanan, misal perlambatan waktu

     pengosongan lambung, peningkatan aliran darah

    splanknik,

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    36/62

    2/ Stud8 P&,u'"ti&$

    Populasi → $olunteer yg sehat, laki0 dan

     perempuan dewasa, berusia di atas 17 tahun, kecuali

     penelitian dilakukan dgn target populasinya pasien.

    )isarankan melakukan penelitian dalam target

     populasi pasien → jika indikasi obat oralkemungkinan dapat mengubah penyerapan obat, mis

     penyakit inflamasi pada usus.

    Ukuran sampel harus didasarkan pada penentuan

    awal $ariabilitas intersubyek, tetapi dianjurkan

    minimal 10 subjek.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    37/62

    7/ Stud8 D!si.$

    )esain penelitian yg paling umum digunakan adlh

    randomisasi, two % way crosso$er.

    Subyek diberikan dosis tunggal dari penelitian obat

     pd keadaan puasa #acuan( setelah makan #uji(.=edua perlakuan tsb harus harus didahului dgn

     puasa semalaman #setidaknya 1H jam( perlakuan

    harus dipisahkan dgn waktu washout.

    Perlakuan acuan #keadaan puasa( obat hrs

    diberikan dgn 08H m5 air, makanan tdk boleh

    diberikan setelah 8 jam pemberian obat.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    38/62

     b. Perlakuan uji makanan uji harus dikonsumsi

    dalam inter$al waktu ;H menit obat harus

    diberikan dgn 08H m5 air segera setelah selesimakan.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    39/62

    4/ D"t" A$"'8sis

    Parameter farmakokinetik standar 'ma@, tma@,

    lag time #untuk memperlambat pelepasan produk(,

    &ULt, &U' harus dihitung untuk asupan obat

     berguna untuk metabolit aktif.

    5aporan hasil analisis data harus berisi grafik

    tabel dari data rata0 dan indi$idu.

    nter$al kepercayaan → BHC untuk rasio dari

    kondisi uji acuan dari 'ma@ &UI.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    40/62

    5/ +"si P"#"&i$!ti P&,!ti!s & " Du.

    idak adanya efek makanan disimpulkan ketika BHC 'untuk rasio geometrik populasi bertemu limit 7H-109Cuntuk &U' dan 'ma@.

    +fek makanan telah diamati #A0HC perbedaan pada

    &U' 'ma@ antara makan keadaan puasa(,rele$ansi klinis dari penemuan ini dianggap berkaitandgn hub dosis % respons dari obat.

    )osis yg direkomendasikan harus mencerminkan waktu

    optimal dari asupan makanan terkait pemberian obat →efek terapi dapat dijaga.

    2egulasi terkait persyaratan labeling di US& → 01'!2 0H1.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    41/62

    dentifikasi awal dari efek makanan merupakan nilai

    untuk optimasi dosis yg dianjurkan pada uji klinik

    selanjutnya/bertindak sbg dasar untuk upaya

    meminimalkan pengaruh makanan melalui modifikasi

    substans obat.

    Untuk formulasi 2 #immediate release(, penelitian yg

    menunjukkan efek penting makanan dilakukan pd awal

     pengembangan menggunakan prototype formulasi 2.

    Penelitian efek % makanan untuk formulasi pelepasan

    termodifikasi #*2( harus selalu dilakukan pada dosis

    tertinggi dari formulasi farmasetikal yg akan dipasarkan.

    6/ Ti#i$. & t! Stud8

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    42/62

    Pelaksanaan uji klinis fase juga mempengaruhi

    dosis yg dianjurkan.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    43/62

    DOSE PROPORTIONALIT9

    Proporsionalitas dosis, cth peningkatan yg

     proporsional pada paparan #&U' dan/atau 'ma@(

    dari obat sesuai setelah peningkatan dosis →

    farmakokinetik linear dari obat.

    Paparan yg lebih tinggi dari yg diperkirakan, dari

    dosis yg diberikan dapat menunjukkan  saturable

    metabolism atau efek first % pass.

    Paparan yg lebih rendah dari yg diperkirakan, daridosis yg diberikan dapat menunjukkan batas limit

     pd proses absorpsi.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    44/62

    1/ 3&is! & D&s!

    Pada tahap awal pengembangan obat, kisaran dosis

    terapeutik biasanya tidak established oleh

    karena itu dianjurkan untuk dilakukan studi

    farmakokinetik dari new chemical entity. idak perlu mengulang uji kelinearan dosis dgn

    formulasi farmasetikal yg akan dipasarkan, kecuali

     jika ada perubahan substansial formulasi yg telah

    dibuat/adanya potensi kenonlinearan.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    45/62

    2/ Stud8 P&,u'"ti&$

    Studi dilakukan pada relawan wanita pria

    dewasa yg sehat, berumur di atas 17 thn.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    46/62

    7/ Stud8 D!si.$

    Studi dose – proportionality   desain nyacrossover, randomized, & single – dose.

    Latter design  kadang2 digunakan ketika totalvolume darah dikumpulkan dari relawan tunggal

    akan melebihi batas std dari sumbangan darah.

    Penelitian obat harus diberikan dgn volume stdair setelah puasa semalaman, & makanan tdkboleh diberikan hingga !am pasca pemberian

    dosis. Pada protokol disarankan untuk memberikan

    alasan untuk coadministration dari obat &makanan.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    47/62

     "ika obat berkaitan dgn adverse event ygmenghalangi pemberian dosis tunggal yg

    tinggi, maka desain titrasi dimana#armakokinetik ditentukan pd saat steadystate dapat men!adi alternati#.

    $bat dgn long terminal hal# – li#e  desaingrup paralel, memerlukan !umlah sub!ekyg lebih besar untuk dibandingkan dgndesain crossover.

    %esain crossover

      washout interval '(t)*2, untuk memastikan eliminasi nyasempurna sebelum dosis kedua diberikan.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    48/62

    . %ata +nalysis

    Parameter #armakokineteik std dihitungmelalui metode parametrik*nonparametrikuntuk obat utuh atau metabolit akti#nya.

    Parameter #armakokinetik obat yg diberikansecara oral  -ma & +/- 0menggambarkanpaparan1 atau -L* 0klirens oral1.

    $bat2 dgn mekanisme ker!a cepat  +/- yg

    terpotong hingga -ma*-ma 0paparanawal1   deskriptor yg relevans untuk

    proporsionalitas dosis.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    49/62

    3ubungan antara parameter dgn dosis

    ditampilkan dgn gra4k, dimana garislurus menun!ukkan #armakokinetik yglinear selama rentang dosis yg diteliti.

    %isarankan melakukan analisis setelah

    normalisasi dosis dari parameter. %ata !g harus dianalisis mengenai

    kemiripan parameter #armakokinetik

    lainnya pada tingkatan dosis ygberbeda.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    50/62

    Repeated Dose Studies

    5ayoritas obat dimaksudkan untuk kronik *multiple dose therapy pada pengobatan kondisimedis yg spesi4k.

    armakokinetik yg linear selama interval dosisterapi pada pemberian dosis tunggal tidak akanbertahan lama setelah pemberian dosis berulang.

    armakokinetik setelah pemberian dosis berulangharus dipela!ari.

    6ndikator kualitati# dapat ditentukan dari studi invitro atau studi #armakokinetik pre klinik padahewan.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    51/62

    1. Choice Of Dose and DosageRegimen

    %isarankan untuk memasukkan tingkat dosis satuatau dua lebih rendah, untuk membangun si#at#armakokinetik obat pada kondisi steady statesetelah dosis berulang.

    ormulasi #armasi dari bentuk sediaan oralsebaiknya sama dengan #ormulasi yang digunakandalam u!i klinis di populasi pasien.

     "ika terlihat kenonlineran di kondisi steadystate

    obat   dilakukan study pilot   untukmembedakan antara kenonlinieran yg tergantungwaktu dalam metabolisme obat, dan e#ek dari

    perubahan pro4l pelepasan oleh #ormulasi #armasi.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    52/62

    7e!imen dosis, misal interval waktu antar

    dosis diatur oleh hub paparan0#armakokinetik1 – respon0#armakodinamik1 dari obat.

     "ika hub tsb sudah diketahui   klirens &

    waktu paruh dari obt dapat digunakan pdperhitungan re!imen dosis yg optimal.

    $bat dgn waktu paruh pendek & klirens"  e#ek yg terkait lebih berkaitan dgn

    +/- drpd -ma  membutuhkan asupandosis lebih sering drpd obat dgn 8 9pan!ang & klirens O

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    53/62

    2. Study Population

    Populasi volunteer pria & wanitayg sehat, berumur diatas ): tahun.

    armakokinetik obat setelah

    pemberian dosis berulang !g harusdiamati pd populasi target pasien &dibandingkan dgn volunteer ygsehat.

    %apat !uga dilakukan perbandingan#armakokinetik steadystate obatantara volunteer sehat dgn pasien.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    54/62

    3. Study Design

     "ika digunakan ) tingkat dosis  $pen –label, randomized, crossover design.

    Studi obat yg dilakukan harus sesuai dgn

    re!imen dosis yg dipilih, dari in#ormasi#armakokinetik & #armakodinamiknya.

    /mumnya dilarang mengkonsumsi obat

    dan makanan secara bersamaan. $bat diberikan pd keadaan puasa*obat &

    makanan diberikan terpisah dgn intervalwaktu kira2 2 – !am.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    55/62

    Sampel darah dari obat yg dianalisis harusdikumpulkan.

    ;aktu pengamatan nya dipisahkan dgninterval waktu washout untuk memastikaneliminasi obat telah lengkap sebelum dosis

    re!imen yg kedua diberikan. %esain alternati#   tanpa washout  hanya

    dilakukan !ika ada keterbatasan*kekuranganwaktu.

    Pendekatan lainnya   kombinasi dosistunggal & dosis berulang pada sub!ek ygsama.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    56/62

    5. Data Analysis

    Parameter #armakokinetik std 0-ma, tma, -L*,t9 1, pada pemberian dosis tunggal 0+/-t, +/-∞1  dihitung dgn metode parametrik *nonparametrik untuk obat dan metabolit akti#nya.

    Parameter spesi4k pd pemberian dosis berulang  +/- selama satu interval pemberian dosis0+/-t1 pd kondisi steadystate.

     "ika digunakan ' ) tingkatan dosis   harus

    dilakukan analisis proporsionalitas dosis. %isarankan menggunakan ' ) dosis, karena

    pengamatan tak terduga dari parameter ygtergantung waktu.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    57/62

    FARMAOD!"AM! 

    ). 5ekanisme ker!a obat

    2. 3ubungan Struktur +ktivitas

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    58/62

    =#ek 6nteraksi $bat

    6nteraksi obat dapat menyebabkan

    a. Peningkatan =#ek – +dditive*synergistice>ect

    Peningkatan e#ek terapi atauPeningkatan e#ek toksik*+=

    b. Penurunan =#ek – =#ek antagonis

    Penurunan e#ek terapiPenurunan e#ek toksik

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    59/62

    #u$ungan Dosis % Respon

    7espon kebanyakan obat ter!adi karena interaksiobat dgn reseptor2 spesi4k.

    Pada penentuan dosis obat  perlu diketahuipotensi #armakologisnya & e4kasi maksimumdalam hubungannya terhadap e#ek terapi ygdiinginkan.

    ?urva dosis – respon menun!ukkan hubunganantara dosis yg digunakan dan respon yg diukur.

    Penggunaan kurva dosis respon biasanyamengggunakan)@ – 2@ dosis agonis yg diubahkedalam bentuk logaritmik.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    60/62

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    61/62

    Efek toleransi obat dengan dosis berulang

    Efek toleransi obat dapat dsebabkan oleh faktor farmakokinetik, Farmakodinamik: konsentrasi yg sama pada situs reseptor

    menghasilkan penurunan efek dengan paparan berulang.

  • 8/17/2019 Evaluasi Data Farmakokinetik

    62/62

    Summa&y

    Studi #armakokinetik dasar dari obat biasanyamelibatkan volunteer dewasa yg sehat  penetapan validitas data yg dibandingkan dgn#armakokinetik obat pada pasien.

    Pemilihan desain studi berdasarkan evaluasi daridata preklinik yg telah dikumpulkan dan*ataustudi #armakokinetik yg penting untukoptimisasi*minimisasi !umlah studi #armakokinetik

    yg diperlukan pada program pengembangan. Aeberapa hal yg penting dalam pengembangan

    obat   si#at #armakokinetik dan parameter#armakodinamik 0analisis paparanrespon1


Recommended