+ All Categories
Home > Documents > FIX Referat HIV

FIX Referat HIV

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: kinausman
View: 220 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 38

Transcript
  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    1/38

    BAB I

    TINJAUAN PUSTAKA

    1.1 Pendahuluan

    HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) adalah virus yang

    menyebar melalui cairan tubuh yang mempengaruhi sel-sel spesifik pada

    sistem imun, dikenal sel-sel CD4 atau sel-sel ! ipe human

    immunodeficiency virus (HIV), berasal dari lentivirus primata, merupakan

    agen penyebab "ID#!$ %er&alannya 'aktu, HIV dapat menghancurkan

     berbagai macam sel-sel sehingga tubuh tidak dapat segera mela'an infeksi

    dan penyakit! etika hal ini ter&adi, infeksi HIV mengarah pada "ID#

    ( Acquired Immunodeficiency Syndrome)!  "ID# adalah suatu kumpulan

    k*ndisi klinis tertentu yang merupakan hasil akhir dari infeksi *leh HIV!+

    asus "ID# pertama ditemukan di "merika #erikat pada tahun

    $$! Dan diperkirakan se&ak saat itu, lebih dari +. &uta *rang meninggal

    akibat infeksi HIV di seluruh dunia! Diperkirakan sekarang 4/ &uta *rang

    hidup dengan infeksi HIV di seluruh dunia0 &uta *rang de'asa, dan +

     &uta anak 1 $. tahun! Dari presentasinya, 2/3 dari *rang yang terinfeksi

    HIV hidup di daerah sub-sahara "frika, dimana 3 dari p*pulasi de'asa

    terinfeksi HIV! "da &uga peningkatan la&u epidemik HIV di 5r*pa imur 

    dan "sia engah dan imur! Virus ini ditularkan melalui air mani, darah,

    dan cairan tubuh lain termasuk air susu ibu! Di seluruh dunia, sebagian

     besar infeksi ter&adi pada hubungan seks heter*seksual! #ebanyak 4/3

    anak yang lahir dari ibu terinfeksi dapat terkena infeksi pada saat kelahiran

    atau melalui pr*ses menyusui!$+

     Human Immunodeficiency Virus 1 (HIV-$) merupakan kasus

    terbanyak dari pandemik gl*bal6 infeksi Human ImmunodeficiencyVirus 2

    (HIV-+) ditemukan di "frika %arat dan *rang dari regi* itu! HIV-+

    mempunyai 4/-2/3 h*m*l*g genetik dengan HIV-$! HIV-+ kurang

    menginfeksi! %anyak pasien yang terinfeksi HIV-+ &uga terinfeksi HIV-$!

    7enerasi  Enzyme Link-Immunosorbant Assay (58I#") akan

    mendiagn*sis HIV-$ dan HIV-+ secara intrinsik resisten terhadap  on-

    1

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    2/38

     uc!eoside "rancri#tase Inhibitors  (99:Is) dan mungkin memba'a

    mutasi $rotease Inhibitor (;I) yang sudah ada!

    Infeksi *leh HIV seringkali menyebabkan ter&adinya defisiensi

    imun, dan menimbulkan berbagai ge&ala, infeksi *p*rtunistik, dan

    keganasan!$+ 

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    3/38

    ditularkan akan ter&adi serangkaian pr*ses yang kemudian menyebabkan

    infeksi!+

    ;enularan HIV dapat ter&adi melalui hubungan seksual, secara h*ri>*ntal

    maupun vertikal, berikut pemaparannya!. 

    - Aelalui hubungan seksual

    - ransmisi h*ri>*ntal (k*ntak langsung dengan darahBpr*duk 

    darahB&arum suntik0

    o ransfusi darahBpr*duk darah yang tercemar HIV, atau &aringan

    tubuh yang terkena HIV

    o ;emakaian &arum tidak sterilBpemakaian bersama &arum suntik 

    - Infeksi HIV secara vertikal ( (aterna!-)eta! )

    - ;enularan *leh peker&a kesehatan, peker&a lab*rat*rium, dan area

     pelayanan kesehatan

    ;5:85""9 VI:#

    Viri*n HIV matang memiliki bentuk hampir bulat! #elubung

    luarnya, atau kapsul viral terdiri dari lemak lapis ganda yang mengandung

     banyak t*n&*lan pr*tein! Duri-duri ini terdiri dari dua glik*pr*tein0 gp$+/

    dan gp4$! 7p mengacu kepada glik*pr*tein, dan angka mengacu kepada

    massa pr*tein dalam ribuan dalt*n! 7p $+/ adalah selubung permukaan

    eksternal duri, dan gp4$ adalah bagian transmembran!+

    HIV menginfeksi sel dengan mengikat permukaan sel sasaran yang

    memiliki m*lekul resept*r membran CD4! #e&auh ini, sasaran yang

    disukai *leh HIV adalah limf*sit pen*l*ng p*sitif-CD4, atau sel 4

    (limf*sit CD4)! 7p$+/ HIV berikatan dengan kuat dengan limf*sit CD4

    sehingga gp4$ dapat memerantarai fusi membran virus ke membran sel!

    %aru-baru ini ditemukan bah'a dua k*resept*r permukaan sel, CC:. atau

    CEC:4 diperlukan, agar glik*pr*tein gp$+/ dan gp4$ dapat berikatan

    dengan resept*r CD4! *resept*r ini menyebabkan perubahan-perubahan

    k*nf*rmasi sehingga gp4$ dapat masuk ke membran sel sasaran!+

    3

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    4/38

    #el-sel lain yang mungkin rentan terhadap infeksi HIV mencakup

    m*n*sit dan makr*fag! A*n*sit dan makr*fag yang terinfeksi dapat

     berfungsi sebagai reserv*ar untuk HIV tetapi tidak dihancurkan *leh virus!

    HIV bersifat p*litr*fik dan dapat menginfeksi beragam sel manusia,

    seperti sel natural killer (9), limf*sit %, sel end*tel, sel epitel, sel

    langerhans, sel dendrit (yang terdapat di permukaan muk*sa tubuh), sel

    mikr*glia, dan berbagai &aringan tubuh!+

    #etelah virus berfungsi dengan limf*sit CD4, maka berlangsung

    serangkaian pr*ses k*mpleks yang apabila ber&alan lancar, menyebabkan

    terbentuknya partikel-partikel virus baru dari sel yang terinfeksi! 8imf*sit

    CD4 yang terinfeksi mungkin tetap laten dalam keadaan pr*virus atau

    mungkin mengalami siklus-siklus replikasi sehingga menghasilkan banyak 

    virus! +

    :5;8I"#I VI:#

    #etelah ter&adi fusi sel-virus, :9" virus masuk ke bagian tengah

    sit*plasma limf*sit CD4! #etelah nukle*kapsid dilepas, maka ter&adi

    transkripsi terbalik (reverse trancri#tion) dari satu untai-tunggal :9"

    men&adi D9" salinan (cD9") untai-ganda virus!  Inte&rase HIV

    membantu insersi cD9" virus ke dalam inti sel pe&amu! "pabila sudah

    terintegrasi ke dalam kr*m*s*m sel pe&amu, maka dua untai D9"

    sekarang men&adi  #rovirus! ;r*virus menghasilkan :9" messenger 

    (m:9"), yang meninggalkan inti sel dan masuk ke dalam sit*plasma!

    4

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    5/38

    :eplikasi HIV berlan&ut sepan&ang peri*de latensi klinis, bahkan saat

    hanya ter&adi aktivitas virus yang minimal di dalam darah! HIV ditemukan

    dalam &umlah besar di limf*sit CD4 dan makr*fag di seluruh sistem

    limf*id pada semua tahap infeksi! ;artikel-partikel virus &uga telah

    dihubungkan dengan sel-sel dendritik f*likular, yang mungkin

    memindahkan infeksi ke sel-sel selama migrasi melalui f*likel-f*likel

    limf*id!+

    :5#;=9 IA9 5:H"D"; I9F5#I HIV

    ;ada infeksi HIV, baik resp*n imun hum*ral maupun selular ikut

     berperan! #egera setelah terpa&an HIV, individu akan melakukan perla'anan imun yang intensif! #el-sel % menghasilkan antib*di-antib*di

    spesifik terhadap berbagai pr*tein virus! Ditemukan antib*di netralisasi

    terhadap regi*-regi* di gp$+/ selubung virus dan bagian eksternal gp4$!+

    Deteksi antib*di adalah dasar bagi berbagai u&i HIV (misalnya,

    enzyme-!ink immunosorbent assay G58I#")! Di dalam darah di&umpai

    kelas antib*di imun*gl*bulin 7 (Ig7) maupun imun*gl*bulin A (IgA),

    tetapi seiring dengan menurunnya titer IgA, titer Ig7 (pada sebagian besar 

    kasus) tetap tinggi sepan&ang infeksi! "ntib*di Ig7 adalah antib*di utama

    yang digunakan dalam u&i HIV! "ntib*di terhadap HIV dapat muncul

    dalam $ bulan setelah infeksi a'al dan pada sebagian besar *rang yang

    terinfeksi HIV dalam 2 bulan setelah pa&anan! 9amun, antib*di HIV tidak 

    menetralisasikan HIV atau menimbulkan perlindungan terhadap infeksi

    lebih lan&ut!+

    ;r*duksi imun*gl*bulin diatur *leh limf*sit CD4! 8imf*sit

    CD4 diaktifkan *leh sel penya&i antigen (";C) untuk menghasilkan berbagai sit*kin seperti interleukin-+ (I8-+), yang membantu merangsang

    sel % untuk membelah dan berdiferensiasi men&adi sel plasma! #el-sel

     plasma ini kemudian menghasilkan imun*gl*bulin yang spesifik untuk 

    antigen yang merangsangnya! #it*kin I8-+ hanyalah salah satu dari banyak 

    sit*kin yang mempengaruhi resp*n imun baik hum*ral maupun selular!+

    #el-sel 9 adalah sel yang penting karena dalam keadaan n*rmal

    sel-sel inilah yang mengenali dan menghancurkan sel yang terinfeksi *leh

    virus dengan mengeluarkan perf*rin yang serupa dengan yang dihasilkan

    5

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    6/38

    *leh CD! ;eran sit*t*ksik sel CD adalah mengikat sel yang terinfeksi

    *leh virus dan mengeluarkan perf*rin, yang menyebabkan kematian sel!

    "ktivitas sit*t*ksik sel CD sangat hebat pada a'al infeksi HIV! #el CD

     &uga dapat menekan replikasi HIV di dalam limf*sit CD4!+

    ;ada k*ndisi n*rmal, limf*sit CD4 mengeluarkan interfer*n gama

    yang menarik makr*fag dan mengintensifkan reaksi imun terhadap

    antigen! 9amun, apabila limf*sit CD4 tidak berfungsi dengan benar 

    maka pr*duksi interfer*n gama akan menurun! I8-+ penting untuk 

    menfasilitasi tidak sa&a pr*duksi sel plasma tetapi &uga pertumbuhan dan

    aktivitas antivirus sel CD dan replikasi-diri p*pulasi limf*sit CD4!+

    ;er&alanan Infeksi HIV

    #ecara ringkas per&alanan infeksi HIV dapat di&elaskan dalam tiga

    fase, yaitu0 ($) Fase Infeksi "kut (#indr*ma :etr*viral "kut)6 (+) Fase

    Infeksi 8aten6 () Fase Infeksi r*nis!4

    Fase Infeksi Akut (Sindroa !etro"iral Akut#

    eadaan ini disebut &uga infeksi primer HIV! #indr*ma akut yang

    terkait dengan infeksi primer HIV ini ditandai *leh pr*ses replikasi yang

    menghasilkan virus-virus baru (viri*n) dalam &umlah yang besar! Virus

    yang dihasilkan dapat terdeteksi dalam darah dalam 'aktu sekitar tiga

    minggu setelah ter&adinya infeksi! "kan timbul sindr*ma infeksi akut

    dengan ge&ala yakni antara lain0 demam, limfaden*pati, bercak pada kulit,

    faringitis, malaise, dan mual muntah, yang timbul sekitar 2 minggu

    setelah infeksi! ;ada fase ini selan&utnya akan ter&adi penurunan sel

    limf*sit -CD4 yang signifikan sekitar + minggu pertama infeksi primer 

    HIV, dan kemudian ter&adi kenaikan limf*sit karena mulai ter&adi

    resp*ns imun! Jumlah limf*sit pada fase ini masih diatas .// selBmm

    dan kemudian akan mengalami penurunan setelah enam minggu terinfeksi

    HIV!4

    6

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    7/38

    Fase Infeksi $aten

    #etelah ter&adi infeksi primer HIV akan timbul resp*ns imun

    spesifik tubuh terhadap virus HIV! #el sit*t*ksik % dan limf*sit

    memberikan perla'anan yang kuat terhadap virus sehingga sebagian besar 

    virus hilang dari sirkulasi sistemik! 8ebih dari $/ milyar HIV baru

    dihasilkan tiap harinya, namun dengan cepat virus-virus tersebut

    dihancurkan *leh sistem imun tubuh dan hanya memiliki 'aktu paruh

    sekitar .2 &am!

    Jumlah virus, setelah mencapai &umlah tertinggi pada a'al fase

    infeksi primer, akan mencapai &umlah pada titik tertentu atau mencapai

    suatu Kset p*intK selama fase laten! #et p*int ini dapat memprediksi *nset

    'aktu ter&adinya penyakit "ID#! Dengan &umlah virus kurang dari $///

    k*piBml darah, penyakit "ID# kemungkinan akan ter&adi dengan peri*de

    laten lebih dari $/ tahun! #edangkan &ika &umlah virus kurang dari +//

    k*piBml, infeksi HIV tidak mengarah men&adi penyakit "ID#! Fase laten

     berlangsung sekitar $/ tahun (dapat -$ tahun) setelah terinfeksi HIV!4

    Fase Infeksi Kronis

    #elama berlangsungnya fase ini, di dalam kelen&ar limfa terus

    ter&adi replikasi virus yang diikuti dengan kerusakan dan kematian sel

    dendritik f*likuler serta sel limf*sit -CD4 yang men&adi target utama dari

    virus HIV *leh karena banyaknya &umlah virus! Fungsi kelen&ar limfa

    sebagai perangkap virus menurun atau bahkan hilang dan virus dicurahkan

    ke dalam darah! Jumlah sel limf*sit -CD4 menurun hingga diba'ah +//

    selBmm, &umlah virus meningkat dengan cepat sedangkan resp*ns imun

    semakin tertekan sehingga pasien semakin rentan terhadap berbagai

    macam infeksi sekunder yang dapat disebabkan *leh virus, &amur, pr*t*>*a

    atau bakteri! ;er&alanan infeksi semakin pr*gresif yang mend*r*ng ke arah

    "ID#!4

    7

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    8/38

    #elain tiga fase tersebut di atas, pada per&alanan infeksi HIV

    terdapat peri*de masa &endela atau K%indo% #eriod K yaitu, peri*de saat

     pemeriksaan tes antib*di terhadap HIV masih menun&ukkan hasil negatif 

    'alaupun virus sudah ada dalam darah pasien yang terinfeksi HIV dengan

     &umlah yang banyak! "ntib*di yang terbentuk belum cukup terdeteksi

    melalui pemeriksaan lab*rat*rium *leh karena kadarnya belum memadai!

    ;eri*de ini dapat berlangsung selama enam bulan sebelum ter&adi

    ser*k*nversi yang p*sitif, meskipun antib*di terhadap HIV dapat mulai

    terdeteksi 2 minggu hingga $+ minggu setelah infeksi primer! ;eri*de

     &endela sangat penting diperhatikan karena pada peri*de &endela ini pasien

    sudah mampu dan p*tensial menularkan HIV kepada *rang lain!4

    1.% &e'ala klinis

    Aanifestasi klinis infeksi HIV sangat luas spektrumnya, karena itu

    ada beberapa macam klasifikasi! Lang paling umum dipakai adalah

    klasifikasi yang dibuat *leh *enter for +isease *ontro! (CDC), "merika

    #erikat, sebagai berikut!

    $) #tadium "'al (#indr*m :etr*viral "kut)Dalam +-4 minggu setelah infeksi HIV, mungkin penderita mengalami

    ge&ala f!u-!ike sym#toms, Ini disebut acute etrovira! Syndrome (":#),

    atau infeksi HIV primer!

    +) ;eri*de 8aten

    ;eri*de ini disebut &uga infeksi HIV asimt*matik atau infeksi HIV

    kr*nik! ;ada fase ini, HIV tetap aktif, tapi pr*duksinya sangat rendah!

    ;asien mungkin tidak merasakan sakit pada peri*de ini! #angat penting

    untuk mengingat bah'a, sese*rang tetap dapat menularkan virus HIV

     pada peri*de ini 'alaupun *rang tersebut sudah menerima peng*batan

    ":V, ":V hanya memperkecil resik*!

    ) "ID# ( Acquired Immunodeficiency Syndrome)

    ;ada stadium ini, infeksi muncul ketika sistem imun rusak dan

    sese*rang mudah terinfeksi dengan penyakit lain yang disebut infeksi

    *p*rtunistik! etika &umlah sel CD4 mulai turun diba'ah +//selB

    8

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    9/38

    mm3

    , pasien mungkin mengalami "ID# (n*rmalnya CD4 .//-

    $2//selB   mm3

    )! =rang tersebut dapat terdiagn*sis "ID# &ika *rang

    tersebut mengalami satu atau lebih infeksi *p*rtunistik, tanpa

    terpengaruhi *leh &umlah CD4! anpa peng*batan, *rang yang

    terdiagn*sis "ID# biasanya bertahan selama tahun! #ese*rang dengan

    infeksi *p*rtunistik berbahaya mengurangi kemungkinan hidup $ tahun!

    =rang dengan "ID# membutuhkan penanganan medis untuk mencegah

    kematian!

    DI"79=#I# I9F5#I HIV

    #ese*rang dinyatakan terinfeksi HIV apabila dengan pemeriksaan

    lab*rat*rium terbukti terinfeksi HIV, baik dengan met*de pemeriksaan

    antib*di atau pemeriksaan untuk mendeteksi adanya virus dalam tubuh!$/

    Diagn*sis "ID# untuk kepentingan surveilans ditegakkan apabila ter&adi

    infeksi *p*rtunisitik seperti pada tabel di ba'ah atau limf*sit CD4 kurang

    dari +// selBmm 0 $/

    Infeksi oortunistik 1)

     Infeksi $neumocystis

     'iroveci

     (ycobacterium

    tubercu!osis

     (ycobacterium

    avium.kansai

    "o/o#!asma &ondii

    Varice!!a zoster 

    *ry#tococcus

    neoformans

     Histo#!asma ca#su!atum

     $enici!!ium marneffei

    Sa!mone!!a s#,

    *ytome&a!ovirus

     He#atitis 0A*3

    Virus inf!uenza

    *andida

    5nsefal*pati HIV

    %r*nkitisBpneum*nitisBes*fagit

    is

    Is*sp*riasis dengan diare

    kr*nik 

    anker serviks

    *occioides immitis

    Crypt*sp*r*di*sis dengan

    diare kr*nik 

    8imf*ma burkit

    Sarkoma ka#osi

    4astin& syndrome

    Stre#tococcus #enumoniae

     Human #a#i!!oma virus

     Her#es sim#!e/

    9

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    10/38

    erdapat beberapa &enis pemeriksaan lab*rat*rium untuk memastikan

    diagn*sis infeksi HIV! ;emeriksaan yang lebih mudah dilaksanakan adalah

     pemeriksaan terhadap antib*di HIV! #ebagai penyaring biasanya digunakan

    teknik 58I#" (enzyme-!inked immunosorbent assay), aglutinasi atau dot-b!ot 

    immunobindin& assay! Aet*de yang biasanya digunakan di Ind*nesia adalah

    dengan 58I#"!$/

    ;r*sedur pemeriksaan lab*rat*rium untuk HIV sesuai dengan panduan

    nasi*nal yang berlaku pada saat ini, yaitu dengan menggunakan strategi dan

    selalu didahului dengan k*nseling pra tes atau inf*rmasi singkat! etiga tes

    tersebut dapat menggunakan reagen tes cepat atau dengan 58I#"! ntuk 

     pemeriksaan pertama ("$) harus digunakan tes dengan sensitifitas yang tinggi

    (?3), sedang untuk pemeriksaan selan&utnya ("+ dan ") menggunakan tes

    dengan spesifisitas tinggi (?3)!$2

    An'uran eeriksaan la*oratoriu +ang erlu dilakukan ada odha 1,

    es antib*di terhadap HIV ("I)6

    es Hitung &umlah sel CD4 ("I)6

    HIV :9" plasma (vira! !oad ) ("I)6

    ;emeriksaan darah perifer lengkap, pr*fil kimia, #7=, #7;, %9 dan kreatinin, urinalisis, tes

    mantu@, ser*l*gi hepatitis ", %, dan C, anti-*@*plasma g*ndii Ig7, dan pemeriksaan ;ap-smear 

     pada perempuan ("III)6

    ;emeriksaan kadar gula darah puasa dan pr*fil lipid pada pasien dengan risik* penyakit

    kardi*vaskular dan sebagai penilaian a'al sebelum inisasi k*mbinasi terapi ("III)6

    "ntib*di biasanya baru dapat terdeteksi dalam 'aktu + minggu hingga

     bulan setelah terinfeksi HIV yang disebut asa 'endela! %ila tes HIV yang

    dilakukan dalam masa &endela menun&ukkan hasil MnegatifM, maka perlu

    dilakukan tes ulang, terutama bila masih terdapat perilaku yang berisik*!$2

    "dapun staging menurut

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    11/38

     penggunaan ":V! %erikut adalah tin&auan kembali dari *ster -  An&u!ar *hei!its

    - lserasi *ral berulang

    -  $a#u!ar #ruritic eru#tions

    - Dermatitis #eb*rrh*ik 

    - Infeksi &amur pada kuku atau &ari-&ari

    Stadiu klinis % -

    *ndisi di mana diagn*sis dugaan dapat dibuat atas dasar tanda-tanda klinis atau

    investigasi sederhana

    - Penurunan *erat *adan +ang arah ( 1)/ dari +ang diduga atau

    diukur *erat *adan#

    -

    0iare kronis +ang tidak daat di'elaskan selaa le*ih dari satu *ulan- 0ea ersisten +ang tidak daat di'elaskan (interiten atau konstan

    selaa le*ih dari satu *ulan#

    - kandidiasis oral

    - 5ra! hairy !euko#!akia

    - % paru (%) didiagn*sis dalam dua tahun terakhir 

    - Infeksi bakteri parah dianggap (misalnya pneum*nia, empiema, tulang atau

    infeksi sendi, meningitis, bakteremia)

    -  Akut necrotizin& u!cerative stomatitis, gingivitis atau peri*d*ntitis

    *ndisi di mana tes diagn*stik k*nfirmasi diperlukan

    - Aneia +ang tidak daat di'elaskan ( g3d$#4 dan atau neutroenia

    (5))3

    %

    # dan atau- tro*ositoenia (5).)))3%# selaa le*ih dari satu *ulan

    #tadium klinis 4 0

    *ndisi di mana diagn*sis dugaan dapat dibuat atas dasar klinis

    tanda-tanda atau investigasi sederhana

    - #indr*m %astin&  HIV

    - ;neum*cystis pneum*nia

    - ;neum*nia berat berulang atau radio!o&ica! 

    - Infeksi kr*nik Herpes simple@ (*r*labial, genital atau an*rektal durasi lebih

    dari satu bulan)

    - % ekstrapulm*nar 

    -#ark*ma ap*siNs

    11

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    12/38

    - *@*plasm*sis sistem saraf pusat (##;)

    - HIV ensefal*pati

    *ndisi di mana tes diagn*stik k*nfirmasi diperlukan-  E/tra#u!monary cry#tococcosis termasuk meningitis

    -  +isseminated non-tubercu!ous mycobacteria infection

    -  $ro&ressive mu!tifoca! !eukoence#ha!o#athy (;A8)

    - Candida trakea, br*nkhi atau paru

    - Crypt*sp*ridi*sis

    - Is*sp*riasis

    - Infeksi herpes simple@ viseral

    - Infeksi Cyt*megal*virus (CAV) (retinitis atau pada *rgan di selain liver,

    spleen atau n*dus limfe)

    - Aik*sis yang tersebar (misalnya hist*plasm*sis, c*ccidi*myc*sis,

     penicilli*sis)- #alm*nella septikemia berulang n*n-tif*id

    - 8ymph*ma (cerebral atau 9*n-H*dgkin sel %)

    - arsin*ma serviks invasif 

    - 8eishmaniasis viseral

    0IA!6 K!7NIK 

    ;enyebab infeksi diare pada "ID# sangat luas! Di seluruh dunia, penyebab

     paling umum dari diare pada pasien yang terinfeksi HIV adalah bakteri enterik 

    termasuk Shi&e!!a f!e/neri, Sa!mone!!a enteritidis, dan *am#y!obacter 'e'uni!%erbeda dengan h*st n*rmal, bakteri ini telah diidentifikasi dalam tin&a dari

     pasien dengan diare kr*nis! *!ostridium diffici!e adalah pat*gen umum yang

     biasanya dilap*rkan di negara-negara ma&u, sedangkan %C adalah

    k*mplikasi umum dari "ID# di negara-negara berkembang! *ry#tos#oridia

    adalah yang paling sering diidentifikasi sebagai parasit penyebab diare

    seluruh dunia! Virus *ytome&a!o (CAV), crypt*sp*ridi*sis, micr*sp*ridia dan

     (ycobacterium avium com#!e/  (A"C) men&adi pat*gen penting penyebab

    infeksi *p*rtunistik klasik gastr*intestinal pada "ID# ketika imun*defisiensi

    lan&ut! 9e*plasma terkait "ID# seperti sark*ma ap*si atau limf*ma dan

     &amur &arang menyebabkan diare! #ebagaimana disebutkan di atas, *bat-

    *batan, biasanya  #rotease inhibitor , baru-baru ini men&adi penyebab penting

    dari diare!

    6nteri8 athogens in AI0S

    9iruses

    Cyt*megal*virus

    Ba8teria and

    +8o*a8teria

    Parasites

    7iardia lamblia

    Fungi

    Hist*plasm

    12

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    13/38

    "str*virus

    ;ic*rnavirus

    C*r*navirus:*tavirus

    Herpesvirus

    "den*virus

    #mall r*und virus HIV

    #alm*nella

    #higella

    Campyl*bacter *!ostridium diffici!e

    "re#onema

     #a!!idum

    #pir*chaetes

     9eisseria

    g*n*rrheae

    Vibri* ch*lerae

    ;seud*m*nas O

    Sta#hy!ococcus

    aureus (ycobacterium

    avium-com#!e/

     (ycobacterium

    tubercu!osis

    5ntam*eba hist*lytica

    Aicr*sp*ridia

     Enterocytozoon bieneusi Ence#ha!ocytozoon

    intestina!is

    Cycl*sp*ra

    Crypt*sp*ridium

    Is*sp*ra belli

     !astocystis hominis6

    a

    *andida

    a!bicans

    Virus

    CAV merupakan salah satu =I (5##ortunistic Infecti*ns) yang paling

    umum di pasien "ID# dari negara-negara ma&u menya&ikan akhir per&alanan

    infeksi HIV6 &umlah CD4 rata-rata di sebagian besar lap*ran adalah 1./ P $/2

    sel B 8 dan &umlah CD4 adalah 1$// P $/2 sel B 8 di hampir semua pasien! Di

    antara pasien dengan "ID# dan diare dari negara-negara ma&u, CAV telah

    diidentifikasi dalam bi*psi gastr*intestinal dalam sebanyak 4.3 dari kasus!

    Virus lainnya telah diidentifikasi dalam tin&a dari pasien "ID# dengan diare

    kr*nis termasuk aden*virus, r*tavirus, astr*virus, pic*biran virus dan

    c*r*navirus! "da &uga lap*ran bah'a HIV sendiri dapat diis*lasi dan

    diidentifikasi di enter*sit dan sel k*l*n, dan bah'a HIV dapat memiliki efek 

    sit*patik langsung!

    %akteri dan mik*bakteri

    #pektrum bakteri pat*gen yang menyebabkan diare pada pasien terinfeksi

    HIV mirip dengan h*st n*rmal! ;at*gen yang sering diidentifikasi adalah

    *am#y!obacter , Sa!mone!!a, Shi&e!!a! 7ersinia enteroco!itica, Sta#hy!ococcus

    aureus, dan Aeromonas hydro#hi!a &uga telah dikaitkan dengan enter*c*litis

     berat pada pasien terinfeksi HIV! * diffici!e co!itis merupakan penyebab sering

    13

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    14/38

    diare pada pasien yang terinfeksi HIV cenderung di negara-negara ma&u

    karena paparan sering pasien ini dengan antimikr*ba dan kebutuhan untuk 

    ra'at inap!  (ycobacterium avium *om#!e/  (A"C) adalah pat*gen umum

     pada pasien "ID# dengan imun*supresi lan&ut! Infeksi A"C telah &arang

    dilap*rkan pada pasien "ID# dengan diare dari negara-negara berkembang!

    #tudi *t*psi menun&ukkan bah'a saluran pencernaan umumnya terlibat dalam

    tersebarluasnya % dan keterlibatan semacamnya yang dapat mengakibatkan

    ge&ala gastr*intestinal termasuk diare!

    ;arasit

    Di antara pr*t*>*a, *ry#tos#oridium #arvum adalah parasit yang paling

    sering diidentifikasi menyebabkan diare kr*nis pada "ID# bahkan dalam

    negara berkembang! Crypt*sp*ridia adalah penyebab diare yang sangat

     penting di negara-negara berkembang di mana tingkat prevalensi +/3

    umumnya dilap*rkan! ;revalensi tinggi ini mungkin disebabkan *leh fakta

     bah'a air yang terk*ntaminasi merupakan sumber umum untuk pat*gen ini!

    Aeskipun penyebab diare akut, kript*sp*ridi*sis biasanya diidentifikasi dalam

     pasien HIV dengan diare kr*nis!  (icros#oridia ( Enterocytozoon bieneusi dan

     Ence#ha!itozoon intestina!is) sekarang diakui penyebab penting diare pada

     pasien "ID#! *yc!os#ora  &uga telah diidentifikasi pada pasien terinfeksi HIV

    dengan diare kr*nis paling sering dari negara-negara berkembang!

    &a*aran Klinis Berdasar 6tiologi

    14

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    15/38

    ViralBVirus

    Infeksi CAV pada k*l*n, mempunyai gambaran klinis 0

    - Diare air kr*nik -  9yeri perut

    - 4astin& 

    - "n*reksia

    - ehilangan berat badan

    - Demam

    - Ditemukan perdarahan yang banyak pada tin&a dan fekal leuk*sit

    *mplikasi dari infeksi CAV, diantaranya 0

    - "o/ic me&aco!on

    - ;erf*rasi intestinal

    - "danya massa

    -#triktura k*l*n

    - dehidrasi

    - ;erdarahan gastr*intestinal

    Aanifestasi H#V, &ika pada bagian k*l*n pr*@imal menyebabkan  #roctoco!itis

    dengan hemat*kesia dan diare!

    %akteri

    %akteri enter*c*litis menyebabkan penyakit diare akut (durasi ? + minggu)

    Sa!mone!!a gastr*enteritis 0

    - Diare cair 

    -  9yeri perut

    - Demam

    - Aual dan muntahInfeksi Shi&e!!a dan *am#y!obacter  0

    - Disentri dengan ge&ala Qc*litisM klasik 0 diare darah

    muk*purulen, tenesmus dan demam!

    -  9yeri perut ba'ah

    - akikardia

    Infeksi *, diffica!e 0 tidak ada diare, dan tanda kr*nis berupa perit*nitis atau

     bahkan ascites

    Infeksi A"C ( (ycobacterium avium-com#!e/) 0

    - Demam

    - 4astin& 

    - Diare kr*nik -  9yeri perut

    - %erkeringat malam

    - Aalabs*rpsi intestinal

    -  )rank co!itis atau hemat*kesia

    Peeriksaan la*oratoriu +ang digunakan untuk en+elidiki diare

    ada asien +ang terinfeksi :I9

    15

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    16/38

    Studi stool3tin'a

    - ultur tin&a (#alm*nella, #higella, Campyl*bacter)

    - *ksin (Cl*stridium difficile)- Feses untuk *va dan parasit (7iardia lamblia, 5ntam*eba hist*lytica)

    (menggunakan garam, y*dium, trichr*me dan asam-cepat n*da)

    ;e'arnaan tin&a 0

    a! A*difikasi acid-fast iny*un (Crypt*sp*ridium dan Is*sp*ra belli)

     b! *nsentrat tin&a (Rink sulfat, Fl*tasi #hether sukr*sa)

    8emak tin&a

    "ntigen 7iardia

    Studi darah

    Jumlah CD4

    #el darah putih dan diferensial

    reatinin, elektr*lit

    es fungsi hati

    *tal albumin

    ultur darah (Ayc*bacterium avium-k*mpleks)

    Jaringan dan 8airan

    "spirasi du*denum (7iardia lamblia, micr*sp*ridia)

    %i*psi0 du*denum, &e&unum, ileum, usus besar, rektum

    ;e'arnaan %i*psi0

    a! Hemat*@ylin-e*sin b! 7iemsa atau methenamine silver (&amur)

    c! Aethylene blue-biru fuchsin II-basic (micr*sp*ridia)

    d! Fite (mik*bakteri)

    ;e'arnaan Imun*hist*kimia (Cyt*megal*virus)

    Hibridisasi In-situ (CAV)

    "mplifikasi D9" (CAV)

    Aikr*sk*p elektr*n untuk crypt*s*pridia, aden*virus

    ;ersiapan sentuh

    ultur bi*psi muk*sa k*l*n

    a! Cyt*megal*virus b! Herpes simple@ virus

    c! bakteri

    KAN0I0IASIS 7!A$

    ;enurunan kadar CD4 mencerminkan gangguan imunitas yang

    mengundang berbagai infeksi *p*rtunistik dan infeksi &amur merupakan

    infeksi *p*rtunistik yang paling sering! adar CD4 yang rendah tidak dapat

    mengatasi &amur yang biasanya dik*ntr*l *leh kekebalan selular! Infeksi

    16

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    17/38

    *andida spp! merupakan infeksi superfisialis yang paling sering dan mulai

    timbul ketika kadar CD4 masih cukup tinggi yaitu sekitar 4// selBmm!

    *andida terutama *, A!bicans sering menyebabkan kandid*sis *r*farings

    (=F) yang meskipun tidak mematikan, sangat menurunkan kualitas hidup

     penderita karena nyeri dan kesulitan makan!

    "rush *ral dapat ter&adi di lidah, bibir, gusi atau palatum! "rush *ral

    merupakan lesi pseud*membran ber'arna keputihan berbentuk bercak 

    sampai k*nfluen yang terdiri dari sel epitel, ragi, dan pseud*hifa!$

    Diagn*sis kandidiasis ditegakkan dengan menemukan elemen &amur atau

    is*lasi &amur dari bahan klinik! #ecara umum pemeriksaan lab*rat*rium

    kandidiasis dilakukan dengan dua cara yaitu pemeriksaan langsung, dengan

    garam faal atau =H $/3 yang bertu&uan untuk menemukan elemen &amur 

    dalam bahan klinik yang diduga terinfeksi! Cara kedua ialah dengan is*lasi

     &amut menggunakan media khusus seperti agar #ab*raud dekstr*sa!

    %ahan klinik untuk pemeriksaan =F, diambil dengan usapan lidi pada

    lesi yang selan&utnya disuspensikan dalam larutan garam faal! #atu tetes

    suspensi diletakkan di atas kaca benda dan ditutup dengan kaca tutup,

    selan&utnya sediaan diperiksa di ba'ah mikr*sk*p! ntuk mempermudah

    enemukan &amur, dapat ditambahkan satu tetes larutan =H $/3! Diagn*sis

    ditegakkan bila ditemukan elemen &amur blast*sp*ra dan atau pseud*hifa!

    :6PATITIS B

    Hepatitis % disebabkan *leh  virus hepatitis % (H%VB He#atitis Virus)!

    H%V  adalah virus n*nsit*patik, yang   berarti virus tersebut tidak 

    menyebabkan kerusakan  langsung pada sel hati!  #ebaliknya, adalah reaksi

    yang   bersifat menyerang *leh sistem  kekebalan tubuh yang biasanya

    menyebabkan radang dan  kerusakan pada hati! ;ada *rang de'asa,

    kemungkinan men&adi H%V kr*nis tergantung pada sistem kekebalan

    tubuhnya!$4

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    18/38

     &uga terinfeksi HIV! Dengan kata lain, =dha lebih mudah men&adi hepatitis %

    kr*nis bila terinfeksi H%V dibandingkan dengan *rang HIV-negatif dengan

    sistem kekebalan tubuh yang kuat! %eberapa lap*ran &uga memberi kesan

     bah'a, dengan berlan&utnya infeksi HIV maka, reaksi kekebalan terhadap

    H%V semakin berkurang bahkan dapat menghilang! Hal ini dapat

    menyebabkan virus hepatitis % men&adi aktif kembali setelah masa tidak aktif,

    dan hal ini dapat meningkatkan resik* kerusakan hati!$4

    #emua =dha sebaiknya diskrining untuk infeksi  H%V, pada a'al dengan

    antigen permukaan hepatitis % (H%s"g)! %ila H%s"g terdeteksi, keberadaan

    replikasi  H%V secara aktif harus dinilai melalui tes   kuantitatif untuk D9"

    H%V (viral l*ad)! ingkat D9" H%V berhubungan dengan risik*   penularan,

     penyakit hati lan&utan dan peradangan  pemulihan kekebalan ( f!are hati)! D9"

    H%V  dapat dihitung *leh tes n*namplificati*n   (biasanya hybridisati*n) atau

    tes amplificati*n  (;C: atau branched D9" (bD9"))!  ;enting &uga

    menentukan status antigen e  H%V (H%e"g) karena tingkat D9" yang

     bermakna secara klinis tidak tentu dan tergantung   pada status H%e"g!

    "n&uran saat ini  mengusulkan bah'a, pada pasien H%e"g-p*sitif,  viral l*ad

    ?$/. c*pyBm8 bermakna secara klinis sementara pada pasien H%e"g-negatif,

    viral l*ad ?$/4 dianggap bermakna!$

    ;ada peng*batan ":V untuk k*infeksi hepatitis % perlu di'aspadai

    munculnya he#atic f!are dari hepatitis %! ;enampilan  f!are khas sebagai

    kenaikan tidak terduga dari #7;B#7= dan munculnya ge&ala klinis

    hepatitis (lemah, mual, nyeri abd*men, dan ikterus) dalam 2-$+ minggu

     pemberian ":! Flares sulit dibedakan dari reaksi t*ksik pada hati yang

    dipicu *leh ":V atau *bat hepat*t*ksik lainnya seperti k*trim*ksas*l, =",

    atau sindr*m pulih imun hepatitis %! =bat anti Hepatitis % harus diteruskan

    selama ge&ala klinis yang diduga flares ter&adi! %ila tidak dapat membedakan

    antara kekambuhan hepatitis % yang berat dengan ge&ala t*ksisitas ":V

    dera&at 4, maka terapi ":V perlu dihentikan hingga pasien dapat distabilkan!

    ;enghentian DF, C, atau FC &uga dapat menyebabkan he#atic f!are!$2

    Peeriksaan 0an Tatalaksana Setelah 0iagnosis :I9 0itegakkan

    18

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    19/38

    #etelah dinyatakan terinfeksi HIV maka pasien perlu diru&uk ke layanan

    ;D; (;era'atan, Dukungan dan ;eng*batan) untuk men&alankan serangkaian

    layanan yang meliputi penilaian stadium klinis, penilaian imun*l*gis dan

     penilaian vir*l*gi! Hal tersebut dilakukan untuk0 $) menentukan apakah pasien

    sudah memenuhi syarat untuk terapi antiretr*viral6 +) menilai status supresi imun

     pasien6 ) menentukan infeksi *p*rtunistik yang pernah dan sedang ter&adi6 dan 4)

    menentukan paduan *bat ":V yang sesuai! $2

    - ;enilaian #tadium linis

    - ;enilaian Imun*l*gi (;emeriksaan &umlah CD4)

    Jumlah CD4 adalah cara untuk menilai status imunitas =DH"!

    ;emeriksaan CD4 melengkapi pemeriksaan klinis untuk menentukan pasien

    yang memerlukan peng*batan pr*filaksis I= dan terapi ":V! :ata rata

     penurunan CD4 adalah sekitar /-$// selBmmBtahun, dengan peningkatan

    setelah pemberian ":V antara ./ $// selBmmBtahun! Jumlah limf*sit t*tal

    (8C) tidak dapat menggantikan pemeriksaan CD4! $2

    - ;emeriksaan lab*rat*rium sebelum memulai terapi

    - ;ersyaratan lain sebelum memulai terapi ":V

    #ebelum mendapat terapi ":V pasien harus dipersiapkan secara matang

    dengan k*nseling kepatuhan karena terapi ":V akan berlangsung seumur 

    hidupnya! $2

    ntuk =DH" yang akan memulai terapi ":V dalam keadaan &umlah CD4

    di ba'ah +// selBmm maka dian&urkan untuk memberikan *trim*ksas*l

    ($@2/ mg sebagai pencegahan I=) 2 inggu sebelum terapi ":V! Hal ini

    dimaksudkan untuk0 $! Aengka&i kepatuhan pasien untuk minum *bat,dan +!

    Aenyingkirkan kemungkinan efek samping tumpang tindih antarak*trim*ksas*l dan *bat ":V, mengingat bah'a banyak *bat ":V mempunyai

    efek samping yang sama dengan efek samping k*trim*ksas*l!$2

    Pe*erian Kotrioksasol se*agai Profilaksis 1,

    Indikasi Saat Penghentian 0osis Peantauan

    %ila tidak tersedia

     pemeriksaan

     &umlah sel CD4,

    semua pasien

    + tahun setelah

     penggunaan

    k*trim*ksas*l &ika

    mendapatkan ":V!

    2/ mgB hari

    d*sis tunggal

    5fek samping berupa

    tanda hipersensitivitas

    seperti demam, rash,

    sindr*m #teven J*

    19

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    20/38

    diberikan

    k*trim*ksas*l

    segera setelah

    dinyatakan HIV

     p*sitif 

    tanda penekanan

    sumsum tulang

    seperti anemi,tr*mb*sit*peni,

    lek*peni, pansit*peni

    Interaksi *bat dengan

    ":V dan *bat lain

    yang digunakan

    dalam peng*batan

     penyakit terkait HIV

    %ila tersedia

     pemeriksaan

     &umlah sel CD4

    dan ter&angkau,

    k*trim*ksas*l

    diberikan pada

     pasien dengan

     &umlah CD4 1+//selBmm

    %ila sel CD4 naik 

    ?+// selBmm pada

     pemeriksaan dua

    kali interval 2 bulan

     berturut-turut &ika

    mendapatkan ":V

    #emua bayi lahir 

    dari ibu hamil

    HIV p*sitif 

     berusia 2 minggu

    Dihentikan pada

    usia $ bulan

    dengan hasil test

    HIV negatif

    Jika test HIV p*sitif 

    dihentikan pada

    usia $ bulan &ika

    mendapatkan terapi

    ":V

    rimetr*pim

    $/ mgBkg

    %% d*sis

    tunggal

    %eberapa infeksi *p*rtunistik (I=) pada =DH" dapat dicegah dengan

     pemberian peng*batan pr*filaksis! erdapat dua macam peng*batan pencegahan,

    yaitu pr*filaksis primer dan pr*filaksis sekunder!$2

    - Profilaksis rier adalah pemberian peng*batan pencegahan untuk 

    mencegah suatu infeksi yang belum pernah diderita!

    - Profilaksis sekunder adalah pemberian peng*batan pencegahan yang

    ditu&ukan untuk mencegah berulangnya suatu infeksi yang pernah diderita

    sebelumnya

    An'uran Peilihan 7*at A!9 $ini Pertaa 1,

    ;aduan yang ditetapkan *leh pemerintah untuk lini pertama adalah0

    2 N!TI ; 1 NN!TI

    Aulailah terapi antiretr*viral dengan salah satu dari paduan di ba'ah ini 0

    A# ATAU

    T0F ; %T= (atau (Tenofo"ir ; $ai"udine (atau 6tri8ita*ine# ATAU

    20

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    21/38

    FT=# ; N9P ; Ne"iraine#

    T0F ; %T= (atau

    FT=# ; 6F9

    (Tenofo"ir ; $ai"udine (atau 6tri8ita*ine#

    ; 6fa"iren>#

    =A!A K6!JA A!9

    =bat-*batan ":V yang beredar saat ini sebagian besar beker&a berdasarkan siklus

    replikasi HIV, sementara *bat-*bat baru lainnya masih dalam penelitian! Jenis

    *bat-*bat ":V mempunyai target yang berbeda pada siklus replikasi HIV yaitu0

     Entry (saat masuk)! HIV harus masuk kedalam sel untuk dapat memulai

    ker&anya yang merusak! HIV mula-mula melekatkan diri pada sel,

    kemudian menyatukan memembran luarnya dengan membran luar sel!

    5n>im reverse transcri#tase dapat dihalangi *leh *bat "R, ddC, C,

    dan D4, en>im intregrase mungkin dihalangi *leh *bat yang sekarang

    sedang dikembangkan, en>im pr*tease mungkin dapat dihalangi *leh *bat

    #aSuinavir, :it*nivir, dan Indinivir!

     Ear!y re#!ication, #ifat HIV adalah mengambil alih mesin genetik sel !

    #etelah bergabung dengan sebuah sel, HIV menaburkan bahan-bahan

    genetiknya kedalam sel! Disini HIV mengalami masalah dengan k*de

    genetiknya yang tertulis dalam bentuk yang disebut :9", sedangkan pada

    manusia k*de genetik tertulis dalam D9"! ntuk mengatasi masalah ini

    HIV membuat en>im reverse transcri#tase (:) yang menyalin :9"-nya

    kedalam D9"! =bat  uc!eose " inhibitors 0ukes3menyebabkan

    terbentuknya en>im reverse transcri#tase yang cacat!

    7*l*ngan non-nuc!eoside " inhibitors memiliki kemampuan untuk mengikat

    en>im reverse transcri#tase sehingga membuat en>im tersebut men&adi tidak 

     berfungsi!

     Late re#!ication,  HIV harus menggunting sel D9" untuk kemudian

    memasukkan D9"nya sendiri kedalam guntingan tersebut dan

    menyambung kembali helaian D9" tersebut! "lat penyambung itu adalah

    en>im intregrase maka *bat inte&rase inhibitors diperlukan untuk 

    menghalangi penyambungan ini!

    21

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    22/38

     Assemb!y (perakitan atau penyatuan)! %egitu HIV mengambil alih bahan-

     bahan genetik sel, maka sel akan diatur untuk membuat berbagai p*t*ngansebagai bahan untuk membuat virus baru! ;*t*ngan ini harus dip*t*ng

    dalam ukuran yang benar yang dilakukan en>im pr*tease HIV, maka pada

    fase ini, *bat &enis  $rotease inhibitors diperlukan untuk menghalangi

    ter&adinya penyambungan ini!

    BAB II

    $AP7!AN KASUS

    2.1 Identitas

     9ama 0 9y! I

    mur 0 tahun

    Jenis kelamin 0 ;erempuan

    "lamat 0 A*r*'ali

    "gama 0 risten

    anggal pemeriksaan 0 $. 9*vember +/$4

    :uangan 0 %*genville

    2.2 Ananesis

    eluhan utama 0 %"% cair 

    :i'ayat penyakit sekarang 0

    22

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    23/38

    ;asien masuk dengan keluhan %"% cair lebih dari 2 kali dalam sehari se&ak T $

    tahun lalu! %"% ber'arna kuning encer bercampur lendir, v*lume kira-kira

    +./ m8, dan berbau amis! %"% disertai sakit perut di seluruh bagian perut!

    Juga disertai mual (), muntah () setiap kali habis makan, muntah berisi

    makanan yang sebelumnya dimakan! Juga disertai demam yang naik turun

    yang berulang se&ak $ tahun terakhir, badan terasa lemas (), dan penuruan

     berat badan yang drastis se&ak $ tahun terakhir dari .2 kg men&adi kg!

    ;asien &uga mengeluh sakit kepala (), pusing (), batuk () kadang-kadang,

    susah menelan (-), rasa tidak nyaman pada mulut (), #H (), nafsu makan

    menurun (), susah tidur (), berkeringat pada malam hari () dan %" lancar!

    *nsumsi r*k*k (-), alk*h*l (-), 9";R" (-)!

    :i'ayat penyakit terdahulu 0

    - #ebelumnya pasien pernah di ra'at di :umah #akit di A*r*'ali dengan

    keluhan %"% cair dan demam, di diagn*sis sebagai demam if*id!

    - ;asien sudah menikah sebanyak + kali, suami pertama meninggal dengan

     penyakit yang tidak diketahui!

    :i'ayat penyakit dalam keluarga 0 idak ada

    2.% Peeriksaan Fisik 

    eadaan mum0

    #; 0 8emahB 7i>i urangB C*mp*s Aentis

    %% 0 kg, %0 $.2 cm, IA0 $2 kgBm+

    Vital sign

    ekanan darah 0 /B2/ mmHg ;ernapasan 0 +/ kaliBmenit

     9adi 0 kaliBmenit #uhu a@illa 0 /C

    epala

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    24/38

    Aata

    ;alpebra 0 n*rmal, edema (-), radang (-)

    *n&ungtiva 0 anemis B, 'arna pucat

    #klera 0 ikterik -B-, 'arna putih

    ;upil 0 bulat, is*k*r diameter T mm, refleks pupil B

    *rnea 0 &ernih, arcus senilis -B-

    Aulut

    %ibir 0 #t*matitis "ngularis (B), kelembaban kurang

    7igi 0 susunan n*rmal, karies (-), *klusi (-)

    8idah 0 bentuk n*rmal, 'arna agak putih, trem*r (-)

    Auk*sa mulut 0 leuk*plakia ()

    Faring 0 'arna merah muda, hiperemis (-), kesan n*rmal

    *nsil 0 $B$, 'arna merah muda, hiperemis (-)

     

    8eher

    =t*t 0 bentuk eutr*fi, t*nus n*rmal, kekuatan *t*t .B.

    elen&ar 7% 0 pembesaran (-), 9 (-)

    ir*id 0 pembesaran (-), 9 (-)

    JV; 0 : / cm H+/

    "rteri kar*tis 0 pulsasi teraba, frekuensi PBmenit

    rakea 0 deviasi (-)

    Aassa lain 0 tidak ada

    Dada

    ;aru-paru

    Inspeksi 0 ekspansi dada simetris bilateral, retraksi interk*sta (-),

     &e&as (-), bentuk dada n*rmal, frekuensi napas +/PBmenit,

     &enis pernapasan th*rac*-abd*minal, p*la pernapasan kesan

    n*rmal

    ;alpasi 0 pembesaran getah bening (-), ekspansi dada simetris,

    v*kal fremitus kaUki, massa (-), 9yeri tekan (-)

    24

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    25/38

    ;erkusi 0 s*n*r di semua lapang paru, batas paru hepar #IC VI

    de@tra

    "uskultasi 0 #uara napas vesikuler kecuali di #IC I dan II

      #uara napas br*nch*vesikuler di #IC I dan II

      #uara napas br*nchial di manubrium sterni

      #uara napas tracheal di trakea

      #uara napas tambahan (-), :*nkhi -B-, ing -B-

    Jantung

    Inspeksi 0 pulsasi di apeks &antung, trikuspid, a*rta, dan pulm*nal

    tidak nampak 

    ;alpasi 0 pulsasi di apeks &antung, trikuspid, a*rta, dan pulm*nal

    tidak teraba

    ;erkusi 0

      %atas atas 0 8inea parasternalis #IC II sinistra

      %atas kanan 0 8inea parasternalis #IC V de@tra

      %atas kiri 0 8inea a@illaris anteri*r #IC V sinistra

    "uskultasi 0 %unyi &antung #$ dan #+ murni reguler, bunyi tambahan

    (-), murmur (-), gall*p (-)

    ;erut

    Inspeksi 0 permukaan kesan datar, sikatrik (-), 'arna n*rmal,

     ben&*lan (-)

    "uskultasi 0 %unyi peristltik usus (), frekuensi meningkat

      %ising a*rta abd*minalis dan arteri renalis (-),

    ;erkusi 0 Hipertimpani, #hifting dullnes (-), ukuran l*bus hepar 

    de@tra cm, ukuran l*bus hepar sinistra 2 cm! ;embesaran

    lien (-)

    25

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    26/38

    ;alpasi 0 9yeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan hampir seluruh

    kuadran abd*men (), palpasi hepar, lien dan gin&al tidak 

    teraba! 9yeri ket*k gin&al (-)

    "ngg*ta gerak

    "tas 0

    - ulit 0 'arna n*rmal, kelembaban n*rmal, edema (-), akral

    hangat, fungsi sens*rik n*rmal, lesi (-)

    - =t*t 0 bentuk eutr*fi, t*nus n*rmal, kekuatan .B.

    - #endi 0 luas pergerakan n*rmal, nyeri tekan (-)%a'ah 0

    - ulit 0 'arna n*rmal, edema (-), akral dingin, lesi (-)

    - =t*t 0 bentuk eutr*fi, t*nus n*rmal, kekuatan .B.

    - #endi 0 luas pergerakan n*rmal, nyeri tekan (-)

    2.? Peeriksaan Penun'ang

    anggal 8ab*rat*rium+ =kt*ber +/$4 7D# mgBd8 (/-+// mgBd8)

    @B= - %4 1)%3$ (?4% C 114% D 1)%3$#

    !B= - 24 1)123$ (%4 C ?4 1)123$#

    :* - E4, g3d$ (114? C 1541 g3d$#

    Hct 0 ++, 3 (4/ 4+ 3)

    ACV 0 /, fl (/ $// fl)

    ACH 0 +,2 pg (+ + pg)

    ACHC 0 .,2 gBd8 (+ 2 gBd8)

    P$T - 125 1)

    %

    3$ (15) C ?)) 1)

    %

    3$#+4 =kt*ber +/$4 Al*! - 242 gr3d$ (%45 C 54) g3d$#

    =0? - , sel3% ( 5)) sel3%#

    !aid Test :I9 - (;# !eaktif 

    S&7T - ?41 U3$ (5 C ?) U3$#

    S&PT - 11)4? U3$ (5 C ?1 U3$#

    :*sAg - (;# !eaktif 

    reatinin 0 $,/ mgBd8 ( /,. $,. mgBd8)

    reum 0 .$ mgBd8 ($. 4/ mgBd8)

    2.5 !esue

    26

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    27/38

    ;erempuan tahun, dengan keluhan %"% cair lebih dari 2 kali dalam

    sehari se&ak T $ tahun lalu! %"% disertai sakit perut di seluruh bagian perut,

    nausea (), emesis (), febris (), malaise (), dan penuruan berat badan (),

    cephalgia (), vertig* (), batuk (), rasa tidak nyaman pada mulut (),

    #H(), nafsu makan menurun (), susah tidur (), berkeringat pada malam

    hari (), ri'ayat pernah di ra'at di :# dengan diagn*sis demam tif*id!

    ekanan darah /B2/ mmHg, 9adi @Bmenit, :espirasi +/@Bmenit, #uhu /C,

    8euk*plakia (), #t*matitis angularis ()! ;emeriksaan abd*men, hipertimpani,

     9yeri tekan epigastrium dan hampir seluruh kuadran abd*men ()! Hasil

     pemeriksaan lab*rat*rium terdapat 8euk*penia (), "nemia (),

    r*mb*sit*penia (), :apid est HIV(), Hip*albumin(), kadar 7=B7;()

    dan Hbs"g ()!

    2., 0iagnosa Ker'a-

      "ID# stadium Diare r*nik Candidiasis =ral *-infeksi Hepatitis %

    2.E 0iagnosis Banding

      Imun*deficiency

    2. Penatalaksanaan

     9*n medikament*sa0 Aenghindari resik* infeksi *p*rtunistik 

    Aedikament*sa 0

    - IVFD :8 +/ tpm

    - :anitidin $ampB$+&am

    - Futr*lit +/ tpm

    - C*trim*@a>*le- 9ystatin tetes setelah makan

    - 8*dia +@$

    - "ntacida @$

    - 8ans*pra>*le / mg $@$

    - Curcuma @$

    - ;aracetam*l @$

    - "lpra>*lam

    - :encana ":V

    27

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    28/38

    BAB III

    0ISKUSI

    ;ada kasus ini pasien didiagn*sis dengan HIVB"ID# stadium dengan

    infeksi *p*rtunistik diare kr*nik, kandidiasis *ral dan k*-infeksi Hepatitis %

     berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun&ang! Dalam

    mendiagn*sis infeksi *p*rtunistik diare kr*nis, dari anamnesis ditemukan keluhan

    %"% cair yang lama dan berulang tanpa diketahui penyebabnya se&ak $ tahun, dan

    memburuk dalam $ bulan terakhir! Feses ber'arna kuning encer bercampur lendir,

    v*lume kira-kira +./ m8 dan berbau amis! Juga disertai sakit perut, sakit ulu hati,

    mual, muntah setiap kali habis makan, nafsu makan menurun, sakit kepala,

     pusing, kadang batuk dan susah tidur! #elain %"% cair lama, pasien &uga

    mengalami demam yang naik turun selama sakit serta penurunan berat badan ?

    $/3 dari berat badan sebelumnya yaitu .2 kg men&adi kg! erdapat &uga

    ri'ayat menikah lebih dari $ kali dan suami pertama meninggal dengan penyakit

    yang tidak diketahui!

    Dari pemeriksaan fisik ditemukan hasil IA yang rendah yaitu $2 kgBm+,

    demam (suhu mencapai /C) dan demam ini sering naik turun selama $ tahun

    terakhir! #elain itu &uga terdapat pucat pada 'a&ah, saria'an di mulut, bercak-

     bercak putih di r*ngga mulut, serta nyeri tekan pada bagian epigastrium dan

    hampir seluruh kuadran abd*men! 9yeri tekan pada perut yang di alami pasien

    28

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    29/38

    merupakan gambaran klinis yang muncul akibat %"% cair yang terus menerus

    dialami pasien! 

    %erdasarkan eti*l*gi, diare cair yang lama, ber'arna kuning dan berlendir 

    mengindikasikan adanya infeksi, yang dimana pada pasien HIV, salah satu infeksi

    *p*rtunistik yang dapat muncul adalah adanya diare kr*nik! Aenurut

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    30/38

    sebagai pemeriksaan penun&ang diagn*sis tidak dilakukan karena k*ndisi

    keuangan pasien yang tidak cukup, sehingga kita memberikan terapi simt*matik 

    dan terapi pencegahan untuk meng*bati diare kr*nis pasien!

    #elama pasien dira'at di :umah #akit, pasien diberikan terapi yaitu terapi

    cairan (infus :8 dan Futr*lit) untuk mengatasi kebutuhan elektr*lit, karb*hidrat

    dan cairan, dehidrasi dan kehilangan cairan ekstraselular! #elain itu pasien diterapi

    dengan *bat "ntasida, :anitidin dan 8ans*pra>*l! Dalam kasus ini, terapi yang

    diberikan tidak rasi*nal dikarenakan terdapat terapi yang tumpang tindih dan

     penggunaannya berlebihan! "ntasida adalah *bat tukak peptik, :anitidin

    (g*l*ngan antag*nis H+), dan 8ans*pra>*le (penghambat p*mpa pr*t*n), memiliki

    efek yang sama yaitu menghambat sekresi asam lambung! ;enggunaan ketiga

    regimen *bat tersebut mengindikasikan adanya ulkus pada saluran cerna!$/ Dalam

    mengatasi keluhan diare kr*nik pasien, selama dira'at pasien diberikan terapi

    8*dia! 8*dia merupakan *bat antidiare berisi 8*peramide HCl, adalah *bat

    antim*tilitas yang dipakai sebagai terapi simt*matis untuk mengatasi frekuensi

    %"% yang sering!$$

    %erdasarkan ped*man nasi*nal, pasien pada kasus ini mengalami diare

    kr*nik dengan dera&at dehidrasi sedang! ntuk penanganan dehidrasi dapat kita

     berikan 0 $2

    0ehidrasi Terai 0ehidrasi Penggantian Kehilangan

    +ang Berlangsung

    Nutrisi

    !ingan

    ke sedang

    =ralit, ./-$// m8Bkg

    %% selama -4 &am

    1$/ kg %%!0 2/-$+/ m8

    s*lusi rehidrasi *ral (C:=)

    untuk setiap buang air besar

    diare atau epis*de muntah

    ?$/ kg %%0$+/-+4/ m8 C:= untuk

    setiap buang air besar diare

    atau epis*de muntah

    8an&utkan

    menyusui atau

    lan&utkan

    dengan diet

    n*rmal sesuaidengan usia

    setelah

    rehidrasi a'al,

    termasuk

    asupan kal*ri

    yang memadai

    untuk

     pemeliharaan

    30

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    31/38

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    32/38

    Dari pemeriksaan penun&ang ditemukan leuk*penia, anemia n*rm*kr*mik 

    n*rm*sitik, tr*mb*sit*penia,  a#id "est HIV reaktif dengan CD4 count 2

    selBmm! Dari aspek hemat*l*gik, kelainan yang sering di&umpai pada pasien HIV

    adalah anemia, tr*mb*sit*penia, dan netr*penia, baik tersendiri maupun dalam

    k*mbinasi, bersamaan dengan limf*penia! ;ada kasus ini pasien mengidap

     penyakit HIV "ID#, maka virus HIV akan menyerang CD4 yang terdapat di

    limf*sit dalam sirkulasi perifer! *ndisi ini akan menyebabkan limf*sit hancur 

    sehingga mengalami penurunan &umlah, yang disebut dengan limf*penia!

    r*mb*sit*penia dapat bersifat imun atau sekunder akibat ter&adinya disfungsi

    sumsum tulang!$+ Aenurut #umantri, prevalensi ter&adinya anemia pada infeksi

    HIV cukup tinggi tergantung dari stadium penyakitnya! Aakin lan&ut penyakitnya

    sehingga ke&adian anemia &uga makin tinggi dan meningkatkan m*rbiditas serta

    m*rtilitas! Hasil dari meta analisis *leh %elperi* dan :he' memperlihatkan

     bah'a anemia merupakan fakt*r resik* independen untuk kematian pada HIV-

    "ID#, disamping &umlah CD4 dan vira! !oad ! Fakt*r resik* yang penting untuk 

    ke&adian anemia adalah %AI yang rendah, CD4 antara $./Bmm , kandidiasis *ral

    dan ":V sebagai fakt*r pr*tektif!$  8euk*penia ter&adi akibat menurunnya

    k*mp*nen-k*mp*nen dari leuk*sit yaitu neutr*fil dan limf*sit akibat adanya

    serangkaian perlekatan virus HIV yang menyebabkan partikel-partikel virus baru

    dari sel yang terinfeksi!+

    #ese*rang dinyatakan terinfeksi HIV apabila dengan pemeriksaan

    lab*rat*rium terbukti terinfeksi HIV, baik dengan met*de pemeriksaan antib*di

    atau pemeriksaan untuk mendeteksi adanya virus dalam tubuh!   Diagn*sis "ID#

    untuk kepentingan surveilans ditegakkan apabila ter&adi infeksi *p*rtunisitik atau

    limf*sit CD4 kurang dari +//selBmm!$/,$.  Dari hasil pemeriksaan  a#id "est 

     HIV  pasien menun&ukkan hasil p*sitif, dan &umlah CD4 nya hanya berkisar 2

    selBmm! #elain itu pada kasus ini, pasien telah mengalami infeksi *p*rtunistik 

    yaitu diare kr*nik akibat infeksi bakteri, infeksi &amur *andida pada r*ngga mulut

    serta ada terdapat k*-infeksi Hepatitis %! %erdasarkan hal tersebut, maka dapat

    disimpulkan bah'a pada kasus ini pasien terdiagn*sis dengan HIVB"ID#! ntuk 

     penentuan stadium HIVB"ID# dapat dibuat atas dasar tanda-tanda klinis atau

    32

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    33/38

    investigasi sederhana! %erdasarkan 8uid!ines  dari im hati yang tinggi

    menun&ukkan bah'a hati tidak berfungsi semestinya, dan mungkin ada risik*

    kerusakan permanen pada hati! #elama infeksi hepatitis % akut, tingkat en>im hati

    dapat tinggi untuk sementara, tetapi hal ini &arang menimbulkan masalah &angka

     pan&ang pada hati! ;ada hepatitis % kr*nis, en>im ini, terutama #7;, dapat

    men&adi lebih tinggi, secara berkala atau terus-menerus, dan hal ini menun&ukkan

    risik* kerusakan hati &angka pan&ang!$4 arena ter&adi kerusakan hati, albumin

    serum tidak dapat disintesis dengan baik di hati sehingga pada kasus ini &uga

    ter&adi hip*albumin!$.

    33

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    34/38

    =dha lebih mudah men&adi hepatitis % kr*nis bila terinfeksi H%V

    dibandingkan dengan *rang HIV-negatif dengan sistem kekebalan tubuh yang

    kuat! %eberapa lap*ran &uga memberi kesan bah'a, dengan berlan&utnya infeksi

    HIV maka, reaksi kekebalan terhadap H%V semakin berkurang bahkan dapat

    menghilang! Hal ini dapat menyebabkan virus hepatitis % men&adi aktif kembali

    setelah masa tidak aktif, dan hal ini dapat meningkatkan risik* kerusakan hati!$4

    Infeksi hepatitis % tidak mempengaruhi pr*gresivitas penyakit HIV, namun infeksi

    HIV akan mempercepat pr*gresivitas penyakit hepatitis % dan mempercepat

    ter&adinya end stage liver disease (5#8D)!$2

    #elain terapi yang telah disebutkan sebelumnya dalam meng*bati dua

    infeksi *p*rtunistik pada kasus ini, selama dira'at pasien &uga diberikan terapi

    Curcuma untuk membantu memelihara kesehatan fungsi hati akibat infeksi virus

    Hepatitis %, dan memperbaiki nafsu makan, ;aracetam*l sebagai *bat analgesik-

    antipiretik untuk mengatasi demam, serta "lpra>*lam (g*l*ngan ben>*dia>epin)

    yang merupakan depresan sentral, dipakai sebagai *bat penenang untuk 

    memudahkan pasien dalam beristirahat!$$

    =rang dengan hepatitis % akut tidak membutuhkan peng*batan! %iasanya

    sese*rang yang mengalami ge&ala hepatitis % akut hanya membutuhkan istirahat

    di tempat tidur, minum banyak cairan, dan *bat pena'ar rasa sakit yang dapat

    dibeli tanpa resep, misalnya ibupr*fen! ;eng*batan hanya disarankan untuk *rang

    dengan hepatitis % kr*nis! u&uan terapi adalah untuk mengurangi vira! !oad H%V

    men&adi tingkat yang tidak terdeteksi dan mengembalikan en>im hati men&adi

    n*rmal, dengan harapan untuk menghilangkan baik H%e"g maupun Hbs"g! Jika

    kedua antigen ini dapat dihilangkan dari darah, kemungkin kecil vira!   !oad akan

    meningkat kembali!$4

    #elain beberapa terapi yang sudah disebutkan sebelumnya, pasien &uga

    diberikan terapi k*trim*ksas*l! ;emberian k*trim*ksas*l pada pasien HIV disebut

     &uga sebagai ;eng*batan ;encegahan *trim*ksas*l (;;)! #ebelum mendapat

    terapi ":V pasien harus dipersiapkan secara matang dengan k*nseling kepatuhan

    karena terapi ":V akan berlangsung seumur hidupnya! ntuk =DH" yang akan

    memulai terapi ":V dalam keadaan &umlah CD4 di ba'ah +// selBmm

      maka

    34

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    35/38

    dian&urkan untuk memberikan *trim*ksas*l ($@2/mg sebagai pencegahan

    Infeksi =p*rtunistik) 2 inggu sebelum terapi ":V! Hal ini dimaksudkan untuk0

    $) Aengka&i kepatuhan pasien untuk minum *bat, dan +) Aenyingkirkan

    kemungkinan efek samping tumpang tindih antara k*trim*ksas*l dan *bat ":V,

    mengingat bah'a banyak *bat ":V mempunyai efek samping yang sama dengan

    efek samping k*trim*ksas*l!$2

    ;ada kasus ini, terapi ":V dapat segera direncanakan setelah + minggu

     pemberian k*trim*ksas*l! 9amun, apabila infeksi *p*rtunistik pada kasus ini

    diare kr*nik masih belum bisa teratasi, maka terapi ":V harus ditunda terlebih

    dahulu karena penyerapan *bat ":V akan terganggu! Diare kr*nik harus diatasi

    dengan prinsip terapi dehidrasi, *bat anti-diare dan anti-mikr*ba!$/,$2

    #aat penghentian k*trim*ksas*l yaitu bila sel CD4 naik ?+// selBmm

     pada pemeriksaan dua kali interval 2 bulan berturut-turut &ika mendapatkan ":V!$2

     erapi ":V dapat dilakukan segera &ika diare kr*nik pasien sudah teratasi

    dan mengingat pada kasus ini &umlah CD4 1./ selBmm, serta terdapat k*-infeksi

    Hepatitis %!  ;anduan lini pertama yang direk*mendasikan pada *rang de'asa

    yang belum pernah mendapat terapi ":V (treatment-naive) yang dimana pada

    kasus ini &uga terdapat infeksi Hepatitis % kr*nik yang aktif, pilihan yang

    direk*mendasikan adalah T0F ; %T= (FT=# ; 69F atau N9P!$2

     9V; dan 5FV mempunyai efikasi klinis yang setara! Dalam keadaan

    reaksi hepar atau kulit yang berat maka 9V; harus dihentikan dan tidak b*leh

    dimulai lagi! 9evirapine dimulai dengan d*sis a'al +// mg setiap +4 &am selama

    $4 hari pertama dalam paduan ":V lini pertama bersama "R atau DF C!

    %ila tidak ditemukan tanda t*ksisitas hati, d*sis dinaikkan men&adi +// mg setiap

    $+ &am pada hari ke-$. dan selan&utnya! Aenga'ali terapi dengan d*sis rendah

    tersebut diperlukan karena selama + minggu pertama terapi 9V; menginduksi

    metab*lismenya sendiri! D*sis a'al tersebut &uga mengurangi risik* ter&adinya

    ruam dan hepatitis *leh karena 9V; yang muncul dini! %ila 9V; perlu dimulai

    lagi setelah peng*batan dihentikan selama lebih dari $4 hari, maka diperlukan

    kembali pemberian d*sis a'al yang rendah tersebut!$2

    35

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    36/38

    ;ada kasus ini regimen triple 9:I dapat digunakan hanya &ika pasien

    tidak dapat menggunakan *bat ":V berbasis 99:I, seperti salah satunya karena

    keadaan k*-infeksi Hepatitis, terkait dengan efek hepat*t*ksik karena

     9V;B5FVB;I! ;enggunaan riple 9:I dibatasi hanya untuk bulan lamanya,

    setelah itu pasien perlu di kembalikan pada penggunaan lini pertama karena

    supresi vir*l*gisnya kurang kuat!$2

    Dalam pemberian ":V, se*rang pasien harus dipantau dengan melihat

    k*ndisi klinis, hasil pemeriksaan &umlah CD4 dan vira! !oad  pada pasien! Jika

    ter&adi efek sampingBt*ksisitasBint*leransi *bat ":V atau terdapat resistensi, maka

    *bat ":V harus diganti berdasarkan g*l*ngannya!$2

    ebutuhan energi pada =DH" dihitung berdasarkan ada atau tidak adanya

    ge&ala seperti demam, penurunan berat badan dan %astin& ! 4astin&   adalah

    ter&adinva penurunan massa *t*t tubuh, gangguan fungsi metab*lisme, gangguan

    fungsi sistem imun, dan penurunan berat badan!$

    %erikut ini merupakan kebutuhan nutrisi yang diperlukan sese*rang

     berdasarkan kateg*ri ada atau tidaknya HIVB"ID# pada dirinya! ;ada kateg*ri "

    (tidak ada ge&ala HIV dan akut HIV), kebutuhan kal*ri /-. kkalBkg! #ementara

    kebutuhan pr*tein mencapai l,l- $,. grBkg %%! emudian kateg*ri % (ada ge&ala

    HIV dan k*mplikasi *leh HIV), maka kebutuhan kal*ri .-4/ kkalBkg dan

    kebutuhan pr*tein $,.-+ grBkg %%! emudian pada kateg*ri C (dengan tingkat

    kekebalan I CD4 di ba'ah +// dan ter&adi infeksi *p*nunistik), kebutuhan kal*ri

    meningkat men&adi 4/-./ kkalBkg %% dan kebutuhan pr*tein meniadi +-+!.!grBkg

    %%! Idealnya, asupan diet yang memadai akan didapatkan asupan mikr*nutrien

    yang memadai &uga! ntuk men&aga status nutrisi yang memadai, =DH"

    dian&urkan memakan makanan yang bervariasi, seperti karb*hidrat, susu, kacang-

    kacangan, daging, lemak dan minyak, buah-buahan, serta sayur-sayuran! =DH"

    harus diet yang seimbang agar kebutuhan energi tercukupi, ter&aga berat badan

    ideal, dan fungsi tubuh ber&alan dengan baik! 9amun! pemberian nutrisi harus

    tetap memperhatikan kesehatan per individu!$

    36

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    37/38

    BAB I9

    0AFTA! PUSTAKA

    $! %r**ks, 7e* F! 9AI+S dan 8entivirusN, 9Hi#ersensitivitas "erhada# FungiN,

    dalam Ja'et>, Aelnick, X "delberg,  (ikrobio!o&i :edokteran Edisi 2;!

    Jakarta0 57C6 +//!

    +! 8an, V! A! YVirus Imunodefisiensi (anusia 0HIV3 dan Sindrom

     Imunodefisiensi +ida#at 0AI+S3N, dalam #ylvia "! ;rice,  $atofisio!o&i

    Vo!ume 1 Edisi

    5ngland0 =@f*rd niversity ;ress6 +//!

    ! 7uidlines! 9Interim 4H5 *!inica! Sta&in& of HIV.AI+S and HIV.AI+S case

     +efinitions )or Survei!!ance=dalam

  • 8/18/2019 FIX Referat HIV

    38/38

    $! #umantri, :!

    $.! ee, J! 8eFever! Y $edoman $emeriksaan Laboratorium dan +ia&nostik Edisi

    i FA niversitas Hasanuddin6 +//4!

    18.#asadeus>, J! Y $enata!aksanaan koinfeksi HIV dan virus he#atitis N, dalam

    *infeksi HIV X Hepatitis Virus ped*man untuk penatalaksanaan klinis,

    "ustralia0 "ustralian #*ciety f*r HIV Aedicine6 +//2!


Recommended