+ All Categories
Home > Documents > Konsep Markov Chains

Konsep Markov Chains

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: mujaddid-fahmy
View: 220 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
7
KONSEP MARKOV CHAINS UNTUK MENYELESAIKAN PREDIKSI BENCANA ALAM DI WILAYAH INDONESIA DENGAN STUDI KASUS KOTAMADYA JAKARTA UTARA Sri Nawangsari  Fika Mula Iklima  Eri Prasetyo Wibowo Jurusan manajemen Univ ersitas Gunadarma , Indonesia Jurusan Te knik Informatika unive rsitas Gunadarma , Indonesia Univ ersitas Gunadarma, Indonesia {snsa ri, eri}@staff.gunadarma.ac.id Abstract Salah satu metodologi dari data mining adalah Marko v Chains (Ranta i-ran tai Marko v). Kon- sep Mar kov Cha ins meng ola h data-data yang sudah ada untuk menghasilkan sebuah prediks benc ana alam. Bencana ala m yang di predi ksi mel iput i wil aya h Indones ia, khus usnya Kota- ma dya Ja ka rt a Ut ara . Da n da ta yang akan diolah dengan konsep Markov Chains diambil dari databa se bencana tahun-tahun sebelumnya. Hasil dari sis te m pr ediksi yang bi sa di kases lewat web telah dipresentasikan di departemen sosi al unt uk mel iha t tingkat eksibili tas dan esiensi Keywords:  Dat aMi ning, Mar kov Cha ins, PrediksiBencana, Indonesia, Jakut 1 Pe ndah ul uan Digunak ann ya met ode Markov Chains untu k mempre diksi bencana ini dikare nakan metode ini le bi h muda h untuk di guna ka n da n si m- ple di bandi ngkan metode data mi nin g lain- nya [1] . Den gan adan ya predi ksi ini dihar ap- kan masyar akat dapat mengambil manfa atnya . Seperi mencegah bencana sebelum terjadi atau  jika tidak bisa dicegah maka diharapkan mem- persiapkan segala sesuatunya agar meminimkan korban baik nyawa maupun harta. Predi ksi yang dilakukan berskala nasional dan skala kecil yang dikhususkan untuk kotamadya Jakarta Utara. 2 Met ode Markov Cha ins Met ode Mar kov ini dapa t dia pli kas ika n untu k sistem diskrit (discrete system) ataupun sistem kont iny u (conti nuous sys tem). Sis tem diskr it adalah sistem yang perubahan kondisinya (state) dapat diamati /terj adi secara diskrit. Sedang kan sistem kontinyu adalah sistem yang perubahan kondisi dan perilaku sistem terjadi secara kon- tinyu [2]. Ada bebe rapa syarat aga r met ode Mar kov dapat diaplik asikan dalam ev aluasi keandalan sistem. Syarat-syarat tersebut adalah [2]: 1. Sis tem harus  stationery  ata u homo gen, artinya perilaku system selalu sama disep- anjang waktu atau peluang transisi sistem dari satu kondisi ke kondisi lainnya akan sel alu sama dis epa nja ng wakt u. Dengan demikian maka pendekatan Markov hanya dapa t dia pli kas ika n unt uk sis tem dengan laju kegagalan yang konstan. 2. State is identiable. Kon disi y an g dimu ngki nkan ter jadi pada syst em har us dapat diid entik asi denga n jelas. Apakah sistem memiliki dua kondisi (state) yakni kondis i be rope ra si dan kondisi ga ga l, ata uka h sis tem memili ki 3 kond isi , yakn i 100 persen sukse s, 50 per sen sukses dan 100 persen gagal 2.1 Ko nse p Pe mod ela n Sistem diwakili oleh dua kondis i (state) yang ter ide ntikas i, dan dibe ri nama kondisi 1 dan kondisi 2, seperti tampak pada gambar 1. Y aitu peluang transisi dari satu kondisi ke kondisi lain- nya atau pun peluang tetap berada pada kondisi semula. Peluang transisi ini akan sama disepan-  jang waktu ( stationery). Tabel 1 mengasumsikan bahwa sistem dimu- lai dari kondisi 1. Pada tiap time interv al jumlah probabilitas adalah sama dengan 1. Nilai proba- bilitas transisi dari kondisi 1 ke kondisi 2 (kolom
Transcript
Page 1: Konsep Markov Chains

8/19/2019 Konsep Markov Chains

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-markov-chains 1/6

KONSEP MARKOV CHAINS UNTUK MENYELESAIKAN PREDIKSI

BENCANA ALAM DI WILAYAH INDONESIA DENGAN STUDI

KASUS KOTAMADYA JAKARTA UTARA

Sri Nawangsari  † Fika Mula Iklima  ‡ Eri Prasetyo Wibowo∗

†Jurusan manajemenUniversitas Gunadarma , Indonesia

‡Jurusan Teknik Informatika universitas Gunadarma , Indonesia∗Universitas Gunadarma, Indonesia

{snsari, eri}@staff.gunadarma.ac.id

Abstract

Salah satu metodologi dari data mining adalah

Markov Chains (Rantai-rantai Markov). Kon-sep Markov Chains mengolah data-data yang

sudah ada untuk menghasilkan sebuah prediks

bencana alam. Bencana alam yang di prediksi

meliputi wilayah Indonesia, khususnya Kota-

madya Jakarta Utara . Dan data yang akan

diolah dengan konsep Markov Chains diambil

dari database bencana tahun-tahun sebelumnya.

Hasil dari sistem prediksi yang bisa dikases

lewat web telah dipresentasikan di departemen

sosial untuk melihat tingkat fleksibilitas dan

efisiensi

Keywords:   DataMining, MarkovChains,

PrediksiBencana, Indonesia, Jakut

1 Pendahuluan

Digunakannya metode Markov Chains untuk 

memprediksi bencana ini dikarenakan metode

ini lebih mudah untuk digunakan dan sim-

ple dibandingkan metode data mining lain-

nya [1]. Dengan adanya prediksi ini diharap-

kan masyarakat dapat mengambil manfaatnya.

Seperi mencegah bencana sebelum terjadi atau jika tidak bisa dicegah maka diharapkan mem-

persiapkan segala sesuatunya agar meminimkan

korban baik nyawa maupun harta. Prediksi yang

dilakukan berskala nasional dan skala kecil yang

dikhususkan untuk kotamadya Jakarta Utara.

2 Metode Markov Chains

Metode Markov ini dapat diaplikasikan untuk 

sistem diskrit (discrete system) ataupun sistem

kontinyu (continuous system). Sistem diskrit

adalah sistem yang perubahan kondisinya (state)dapat diamati/terjadi secara diskrit. Sedangkan

sistem kontinyu adalah sistem yang perubahan

kondisi dan perilaku sistem terjadi secara kon-

tinyu [2].

Ada beberapa syarat agar metode Markov

dapat diaplikasikan dalam evaluasi keandalan

sistem. Syarat-syarat tersebut adalah [2]:

1. Sistem harus   stationery   atau homogen,

artinya perilaku system selalu sama disep-

anjang waktu atau peluang transisi sistem

dari satu kondisi ke kondisi lainnya akan

selalu sama disepanjang waktu. Dengan

demikian maka pendekatan Markov hanyadapat diaplikasikan untuk sistem dengan

laju kegagalan yang konstan.

2. State is identifiable. Kondisi yang

dimungkinkan terjadi pada system harus

dapat diidentifikasi dengan jelas. Apakah

sistem memiliki dua kondisi (state) yakni

kondisi beroperasi dan kondisi gagal,

ataukah sistem memiliki 3 kondisi, yakni

100 persen sukses, 50 persen sukses dan

100 persen gagal

2.1 Konsep Pemodelan

Sistem diwakili oleh dua kondisi (state) yang

teridentifikasi, dan diberi nama kondisi 1 dan

kondisi 2, seperti tampak pada gambar 1. Yaitu

peluang transisi dari satu kondisi ke kondisi lain-

nya atau pun peluang tetap berada pada kondisi

semula. Peluang transisi ini akan sama disepan-

 jang waktu (stationery).

Tabel 1 mengasumsikan bahwa sistem dimu-

lai dari kondisi 1. Pada tiap time interval jumlah

probabilitas adalah sama dengan 1. Nilai proba-bilitas transisi dari kondisi 1 ke kondisi 2 (kolom

Page 2: Konsep Markov Chains

8/19/2019 Konsep Markov Chains

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-markov-chains 2/6

Figure 1. Sistem dengan dua kondisi (state)

3) atau probabilitas transisi tetap berada di kon-

disi 1 (kolom 2) berangsur-angsur menjadi kon-

stan dengan bertambahnya time interval[3].

Table 1. Sistem dengan dua kondisi (state)Time Interval State Probabilities 1 State Probabilities 2

1 = 0.5 = 0.5

2 8-Mar = 0.375 8-May = 0.625

3 Nov-32 = 0.344 21/32 = 0.656

4 43/128 = 0.336 85/128 = 0.664

5 171/512 = 0.334 341/512 = 0.666

2.2 Time Dependent State Probabilities

Time dependent state probabilities  dapat dicari

dengan mengalikan matrik P dengan matrik P

itu sendiri sejumlah interval yang diinginkan

(Pn, dimana n adalah jumlah interval waktu).

Jika kasus sebelumnya kita cari nilai probabili-tas setelah 2 waktu interval, maka akan diperoleh

perkalian matrik seperti berikut.

P 2 =

  P 11   P 12P 21   P 22

  P 11   P 12P 21   P 22

  (1)

=

  P 11.P 11 + P 12.P 21   P 11.P 12 + P 12.P 21P 21.P 11 + P 22.P 11   P 21.P 12 + P 22.P 21

(2)

Jika nilai   P 11, P 12, P 21, P 22   disubstitusikanke dalam matrik diatas maka akan diperoleh :

P 2 =

  3/8 5/85/16 11/16

  (3)

Yang menyatakan bahwa jika sistem dimulai

dari kondisi 1 maka setelah 2 interval waktu

probabilitas tetap di kondisi 1 adalah 3/8 dan

probabilitas transisi ke kondisi dua adalah 5/8.

Terlihat bahwa jumlah baris adalah 1. Demikian

 juga halnya jika sistem dimulai dari kondisi 2,maka probabilitas transisi ke kondisi 1 adalah

5/16 dan probabilitas tetap di kondisi 2 adalah

11/16. Nilai-nilai tersebut diatas untum masing-

masing kondisi awal didapat dengan mengalikan

matrik P2 tersebut dengan probability vector

yang nilainya [1 0] jika sistem dimulai darikondisi satu, dan [0 1] jika sistem dimulai dari

kondisi 2. Nilai-nilai probabilitas diatas sesuai

dengan nilai-nilai probabilitas yang dihasilkan

dengan menggunakan event tree.

π

  IC  = 1 

 =

  1 0 

  3/8 5/85/16 11/16

(4)

=

  3/8 5/8

 

π

  IC  = 2 

 =

  0 1 

  3/8 5/85/16 11/16

(5)

=

  5/16 11/16 

2.3 Transient Behaviour of Discrete-Time

Markov Chains

Jika probabilitas P dan kondisi titik acuan π(0),

maka nilai π(k) bisa didapat dengan rumus:π(k) = π(k−1)P atau π(k−1) = π(k−2)P,maka π(k) = [π(k − 2)P ]P   = π(k − 2)P 2

dan π(k − 2) = π(k − 3)P,maka π(k) = [π(k − 3)P ]P 2 = π(k − 3)P 3

Karena terjadi pengulangan seperti diatas

maka bisa bisa dinyatakan dengan rumus:

π(k) = π(0)P k

3 Penggunaan Metode Markov Chain

Dalam menghitung prediksi bencana alam

di website ini menggunakan Metode   Markov

Chain atau biasa disebut Rantai Markov Diskrit.

Dalam menggunakan metode ini dibutuhkan

data-data pertahun yang di ambil dari beberapa

tahun sebelumnya. Untuk prediksi di Kota-

madya Jakarta Utara digunakan data tiga tahun

sebelumnya (2005, 2006, 2007).

3.1 Membuat Matriks Data Bencana

Dari tiga tabel data sebelumnya, bisa dihitung

nilai rata-rata masing-masing bencana pertahun.

Page 3: Konsep Markov Chains

8/19/2019 Konsep Markov Chains

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-markov-chains 3/6

Table 2. Data Bencana Kodya Jakarta Utara

Tahun 2005No Tanggal Kejadian

1 07 Jan 2005 Kebakaran di Kel. Rawa badak selatan

2 28 Jan 2005 kebakaran di kel. S unte r a ga ung

3 06 Maret 2005 Gel. Air pasang di kel. Kapuk muara

4 17 Maret 2004 kebakaran di kel. Penjaringan

5 22 Mei 2005 kebakaran di kel. P enja ringan

6 04 Juni 2005 kebakaran di kel. Pademangan barat

7 16 Jul 2005 angin putting beliung di kel. Marunda

8 16 agust 2005 kebakaran di kel. Tanjung priok 

9 29 agust 2005 gelombang air pasang di kel. Pluit

10 05 sept 2005 kebakaran di kel. Tugu uta ra

1 1 2 7 o kt 2 00 5 keb ak ar an di k el. Kal ibar u

1 2 0 9 Des 2 005 keb ak ar an d i Kel .A ncol

Table 3. Data Bencana Kodya Jakarta UtaraTahun 2006No Tanggal Kejadian

1 14 Jan 2006 Kebakaran di Kel. Kapuk Muara Penjaringan

2 2 8 J an 20 08 Om bak p as ang d i kel . Ma run da

3 2 8 J an 20 06 o mb ak pa san g d i k el. Ka li bar u

4 13Juni 2006 kebakaran di kel. Ta njung priok 

5 2 4 Ju li 2 006 keb aka ran di ke l. Penj ar ing an

6 18 a gust 2006 kebakaran di kel. Ta njung priok 

7 02 sept 2006 angin putting beliung di kel. Warakas

8 2 5 se pt 2 00 6 keb ak ar an di k el. Pej agal an

9 0 3 nov 2 006 keb ak ar an d i kel . Tug u ut ar a

10 16 nov 2006 angin putting beliung di kel. Rorotan

11 07 Des 2006 kebakaran di kel. Ancol

1 2 1 2 D es 2 00 6 k ebak ar an d i Kel. Rawa ba dak  

1 3 2 2 D es 2 00 6 keb akar an di kel Pad eman gan

Table 4. Data Bencana Kodya Jakarta Utara

Tahun 2007No Tanggal Kejadian

1 0 8 Jan 2 007 A ir pas an g di ke l. Plu it

2 02 feb 2007 Banjir banda ng di kel. Kedoya

3 04 jun 2007 angin putting beliung di kel. Marunda

4 22 okt 2007 kebakaran di kalibaru

5 18 nov 2007 air pasang di kel, penjaringan

6 13 des 2007 kebakaran di kel. pejagalan

7 24 des 2007 kebakaran di kel. Pegangsaan dua

Table 5. Jumlah Kejadian BencanaTahun Kebakaran Banjir Angin Putting Beliung Total Bencana

2005 9 2 1 12

2006 9 2 2 13

2007 3 3 1 7

Table 6. Jumlah Bencana/Total BencanaTa hun Ke ba ka ra n Banjir Angin P utting Beliung

2005 9/12=0.75 2/12=0.166 1/12=0.083

2 006 9 /1 3=0 .6 92 2/ 13= 0. 15 4 2 /13 =0 .1 54

2007 3/7=0.429 3/7=0.429 1/7=0.143

Dari tabel-tabel diatas dapat diperoleh matriks

data bencana:

P=

0.75 0.166 0.0830.692 0.154 0.1540.429 0.429 0.143

3.2 Mengalikan State Bencana dengan

Matriks Data Bencana

State bencana (π(0)) adalah jenis bencana yang

dilambangkan dengan bilangan biner 0 atau 1.

Dalam hal ini isi state bencana untuk prediksi

Kodya Jakut ada tiga, yaitu: Kebakaran, Banjir,

Angin putting beliung. Maka jika dilambangkan

dengan huruf adalah [K, B, A]. Dan jika dengan

bilangan biner adalah [0, 0, 0].

3.3 Kemungkinan Bencana di Tahun 2008

dan 2009

Kemungkinan bencana di Tahun 2008 dihitung

dengan cara :

π(1) = π(0).P 

=

  1 0 0 

.

0.75 0.166 0.083

0.692 0.154 0.1540.429 0.429 0.143

=

  0.75 0.166 0.083 

Kemudian untuk mendapatkan hasil berupa

%, maka kalikanlah hasil π(1)  sebelumnya den-

gan 100%π(1)x100% =

  0.75 0.166 0.083

 x100%

=

  75% 16.6% 8, 3% 

Jadi, kemungkinan kebakaran di tahun 2008

adalah sebesar 75   %, kemungkinan Banjir

sebesar 16.6 %  dan kemungkinan terjadi Puting

beliung sebesar 8.3 %.

Kemungkinan bencana di Tahun 2009 dihi-

tung dengan cara :

=

  0.75 0.166 0.083 

.

0.75 0.166 0.083

0.692 0.154 0.1540.429 0.429 0.143

=

  0.71 0.19 0.10 

Sehingga bisa disimpulkan kemungkinan ter-

 jadi bencana tahun 2009 adalah kebakaran 71%,

kemungkinan banjir 19%   dan puting beliungsebesar 8.3 %.

Page 4: Konsep Markov Chains

8/19/2019 Konsep Markov Chains

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-markov-chains 4/6

4 Pengujian Perangkat Lunak Hasil

Halaman pertama yang tampil adalah halaman

index seperti yang ditunjukan pada gambar 2.

Dimana digunakan template pada atas dan kiri

halaman. Jadi yang berubah hanya pada ten-gah halaman. Pada template terdapat semua link 

menuju ke halaman lain. Pada toolbar atas ter-

dapat index, about, guest book, contact, dan

admin. Sedangkan pada sidebar kanan terda-

pat artikel dan tips menghadapi bencana. Juga

link ke website Depsos, Gunadarma, dan Pusat

Studi Gunadarma. Kemudian pada tengah ha-

laman terdapat pilihan untuk memprediksi ben-

cana alam wilayah Indonesia atau memprediksi

bencana alam di Jakarta Utara. Pilihan dilakukan

dengan mengklik salah satu gambarnya.

Figure 2. Halaman index

Jika pada halaman index user mengklik 

prediksi wilayah Indonesia maka masuk ke

halaman input kriteria bencana (gambar3). Pilih

 jenis bencana yang ingin diprediksi yaitu banjir,

tanah longsor, gempa bumi, tsunami. Input juga

tahun yang ingin diprediksi. Dimulai dari 2008

sampai seterusnya. Lalu pilih proses.

Tetapi jika sebelumnya pada halaman index

Figure 3. Input kriteria bencana untuk prediksi

wilayah Indonesia

user mengklik prediksi wilayah Jakarta Utara

maka juga akan masuk ke halaman input kriteriabencana. Namun pilihan yang akan dipilih

user lebih sedikit dibandingkan untuk wilayah

Indonesia. Pilihannya adalah kebakaran, banjir,

angin puting beliung. Dan input juga tahun yang

ingin diprediksi. Dimulai dari 2008 sampai

seterusnya. Lalu pilih proses. Dan lakukan

langkah yang sama untuk wilayah Jakarta Utara

seperti ketika melakukan proses pada wilayah

Indonesia. Output yang ditampilkan hampir

sama tetapi berbeda wilayah, dan kategori.

Output dari proses yang dilakukan setelah

user menginput kriteria bencana adalah seperti

dibawah ini. Terdapat video bencana sesuai ben-

cana yang kita prediksi. Lalu terdapat rincian

dan presentase dari hasil prediksi dengan metode

Markov Chain. Disebelah kanan dari rincian

dan presentase dibuat grafik batang dan grafik 

garis agar user mengetahui perkembangan ben-

cana dari tahun sebelumnya sampai tahun yang

user input untuk di prediksi. Diatas adalah out-

put jika user memprediksi bencana gelombang

pasang di wilayah Indonesia pada tahun 2010(gambar 5).

Page 5: Konsep Markov Chains

8/19/2019 Konsep Markov Chains

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-markov-chains 5/6

Figure 4. Input kriteria bencana untuk prediksi

wilayah Jakarta Utara

Dan gambar 6 adalah output jika user mem-

prediksi bencana banjir di wilayah Jakarta Utara

pada tahun 2010. Tampilannya akan mirip

dengan hasil prediksi wilayah Indonesia hanya

berbeda kategori dan wilayah juga video yang

berdasarkan jenis bencananya.

5 Uji Kepuasan Pengguna

Untuk mengetahui tanggapan dari masyarakat

luas tentang website ini dilakukan dengan cara

penyebaran kuesioner yang berisi 15 pertanyaan.

Kuesioner diberikan kepada 30 responden yangterbagi atas 3 kategori responden. Yaitu De-

partemen Sosial Republik Indonesia, Suku Di-

nas Bina Mental Kesejahteraan Sosial Jakarta

Utara, dan kategori umum. Tabel 7 adalah ben-

tuk kusionernya disertai pilihan jawaban baik 

(berbobot 3), cukup (berbobot 2) atau kurang

(berbobot 1).

Untuk kuesioner Umum, jumlah responden

10 orang dari kalangan umum. Cara perhitun-

gannya sama dengan cara menghitung kuesioner

kategori Depsos, didapat hasil sebagai berikut:

Figure 5. Hasil prediksi untuk wilayah Indonesia

Table 7. Hasil kuesioner Jakarta UtaraJumlah Responden Bobot Nilai Persentase (% )No Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang

1 10 0 0 30 0 0 100% 0% 0%

2 9 1 0 27 2 0 93% 7% 0%

3 6 4 0 18 8 0 69% 31% 0%

4 7 3 0 21 6 0 78% 22% 0%

5 4 6 0 12 12 0 50% 50% 0%

6 7 3 0 21 6 0 78% 22% 0%

7 9 1 0 27 2 0 93% 7% 0%

8 9 1 0 27 2 0 93% 7% 0%

9 9 1 0 27 2 0 93% 7% 0%

10 8 2 0 24 4 0 86% 14% 0%

11 6 4 0 18 8 0 69% 31% 0%

12 6 4 0 18 8 0 69% 31% 0%

13 10 0 0 30 0 0 100% 0% 0%

14 7 3 0 21 6 0 78% 22% 0%

15 10 0 0 30 0 0 100% 0% 0%

6 Kesimpulan

system prediksi bencana alam dengan meng-

gunakan metode Markov Chain telah dibuat.

Dan sistem ini telah diimplementasikan dan di

uji coba ke institusi terkait seperti Departemen

Sosial dan Suku Dinas Bina Mental dan Kese-

 jahteraan Sosial Walikotamadya Jakarta Utara

 juga masyarakat luas dan hasilnya adalah sudah

cukup baik yang ditunjukkan dengan persentase

sebanyak 60% menyatakan keakuratan prediksi,

72%   menyatakan kemudahan dalam pengak-sesan informasi dan 75%   menyatakan bahwa

Page 6: Konsep Markov Chains

8/19/2019 Konsep Markov Chains

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-markov-chains 6/6

Figure 6. Hasil prediksi untuk wilayah Indonesia

Figure 7. Grafik Hasil Kuesioner Umum

fasilitas yang tersedia dalam website ini sudah

cukup baik dan sangat berguna bagi masyarakat.

References

[1] Webopedia. What is data min-

ing : a word definition from the

webopedia computer dictionary.

http://www.webopedia.com/TERM/D/,

Desember 2004.

[2] Markov. Rantai markov diskrit.www.oc.its.ac.id, Juni 2008.

[3] Markov chains. www.dartmouth.edu


Recommended