Date post: | 07-Aug-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | muhammad-beefha |
View: | 236 times |
Download: | 0 times |
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 1/21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyak kalangan pelajar menganggap belajar adalah aktivitas yang tidak menyenangkan,
duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian dan pikiran pada suatu pokok bahasan, baik
yang sedang disampaikan guru maupun yang sedang dihadapi di meja belajar. Kegiatan ini
hampir selalu dirasakan sebagai beban daripada upaya aktif untuk memperdalam ilmu.
Mereka tidak menemukan kesadaran untuk mengerjakan seluruh tugas-tugas sekolah.
Banyak diantara siswa yang menganggap, mengikuti pelajaran tidak lebih sekedar rutinitas untuk
mengisi daftar absensi, mencari nilai, melewati jalan yang harus ditempuh, dan tanpa
diiringikesadaran untuk menambah wawasan ataupun mengasah ketrampilan.
Menurunnya gairah belajar, selain disebabkan oleh ketidaktepatan metodologis, juga
berakar pada paradigma pendidikan konvensional yang selalu menggunakan metode pengajaran
klasikal dan ceramah, tanpa pernah diselingi berbagai metode yang menantang untuk berusaha.
Termasuk adanya penyekat ruang struktural yang begitu tinggi antara guru dan siswa.
elama ini proses belajar mengajar di M! " #aninggaran seperti yang penulis perhatikan
siswa masih sebagai penerima informasi. Mereka kurang dilibatkan dalam proses belajar
mengajar, hanya beberapa guru saja yang menerapkan pemahaman bahwa siswa dapat dijadikan
sebagai sumber belajar. #adahal sekarang banyak metode belajar yang menawarkan berbagai
macam bentuk yang semuanya menerapkan konsep bahwa siswa bukan sebagai wadah atau
bejana yang hanya dijejali ilmu saja tanpa diberi kesempatan untuk ikut menyumbangkan
kemampuannya dalam pembelajaran. Maka dari itu, penulis sangat berminat mencoba metode
belajar yang baru selain ceramah atau metode konvensional. $i kehidupan anak muda sekarang
muncul berbagai macam istilah gaul, diantaranya %galau&. ebutan untuk anak muda yang
sedang resah, gelisah, memikirkan pujaan hatinya karena tidak kunjung M, galau karena
diputus pacar dan sebagainya. #enulis menangkap istilah galau dan ditambahai kata %anti& yang
berarti tidak memihak, anti galau dapat diartikan sebagai tidak mudah resah, santai tetap enjoy
menikmati pelajaran. !nti 'alau merupakan kependekan dari !ktif, (asionalis, Teoritis,
)nspiratif, 'otong-royong, !traktif, *uhur, !gamis dan +nik. Metode yang utama digunakan
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 2/21
adalah metode T!$ yang cara kerjanya melibatkan seluruh siswa dikelas, tidak hanya siswa
yang pintar secara akademik saja. !nti 'alau diterapkan pada kegiatan T!$, dan kepanjangan
dari !nti 'alau merupakan sifat-sifat karakter bangsa )ndonesia dan unsur sifat-sifat modern
dalam pendidikan misalnya atraktif. $iharapkan dengan model ini siswa tetap menghormati
karakter budaya bangsa dengan tetap up to date mengikuti arus globalisasi, mampu berdiskusi
dan menghargai pendapat melalui metode T!$ dan menjadi insan yang memiliki nilai-nilai dan
kepribadian yang luhur.
B. Identifikasi Masalah
$ari analisis situasi diatas, kondisi saat ini adalah
". #roses belajar mengajar osiologi dikelas masih berjalan monoton.
. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat.
. Belum ada kolaborasi yang serasi antara guru dan siswa dalam pembelajaran osiologi.
/. Metode yang digunakan bersifat konvesional.
0. 1endahnya kualitas pembelajaran osiologi.
2. 1endahnya prestasi siswa untuk mata pelajaran osiologi
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, permasalahan yang ada dapat
dirumuskan sebagai berikut
". Bagaimana menggunakan model !nti 'alau sebagai pendamping pembelajaran cooperatif
learning tipe T!$ dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sosiologi3
. !pakah penggunaan model !nti 'alau sebagai pendamping pembelajaran tipe T!$ mampu
meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif siswa terhadap materi sosiologi3
D. Tuuan Penelitian
etelah kegiatan pembelajaran model !nti 'alau dan Cooperatife learning tipe T!$ ,
diharapkan
". 'uru dapat meningkatkan strategi pembelajaran sosiologi.
. iswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat,
gagasan, ide, dan pertanyaan.
. 'uru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sosiologi.
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 3/21
/. iswa lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran, maupun mempelajari materi pelajaran
meskipun belum diajarkan.
0. iswa lebih berani dan tidak canggung lagi mengungkapkan pendapat baik kepada kelompok
maupun kepada seluruh siswa sehingga siswa lebih senang ulangan secara lisan daripada tertulis.
2. 'uru dapat meningkatkan hasil #BM sosiologi.
4. iswa dapat bekerjasama secara mandiri maupun kelompok, serta mampu
mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok.
5. eluruh siswa menguasai materi pelajaran secara tuntas, karena selain diajar oleh guru juga
diberi masukan dan bimbingan dari teman satu kelompok.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah
!. Manfaat Te"ritis
a. #roses belajar mengajar sosiologi dikelas tidak lagi berjalan secara monoton.
b. $itemukan strategi pembelajaran yang tepat.
c. Metode yang digunakan tidak lagi konvensional, tetapi lebih bersifat variatif.
d. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri, kelompok, baik yang terstruktur maupun
yang tidak.
e. Kualitas pembelajaran sosiologi meningkat.
f. #restasi siswa untuk mata pelajaran sosiologi meningkat, dan
g. Keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide, pertanyaan, dan saran meningkat.
#. Manfaat Praktis
a. $apat digunakan oleh guru mata pelajaran lain untuk reverensi penelitian serupa agar dapat
diterapkan di mata pelajaran guru yang bersangkutan
b. +ntuk pengembangan diri peneliti sebagai guru dalam membudayakan menulis sebagai kaum
cendekiawan
c. +ntuk dapat diajukan sebagai syarat kenaikan angka kredit bagi profesi guru
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 4/21
d. +ntuk masyarakat umum dapat dijadikan bacaan bagaimana guru berusaha belajar terus menerus
lewat penelitian yang diterapkan kepada anak didik supaya tercipta proses pembelajaran yang
lebih baik lagi.
BAB II
TIN$AUAN PU%TA&A DAN HIP'TE%I%
A. &erangka Te"ritis
#ada bab pendahuluan telah disampaikan bahwa model !(T) '!*!+ adalah singkatan
dari !ktif, (asionalis, Terampil, )nspiratif, 'otong-royong, !traktif, *uhur, !dil dan +let.
#enulis menerapkan model ini sebagai pendamping pembelajaran cooperative learning tipe
T!$. ebelumnya, penulis telah mencoba menggunakan tipe T!$ dalam pembelajaran.
Tetapi, sebagai upaya menambah semangat siswa dalam kegiatan belajar mengajar, penulis
menambahkan unsur-unsur karakter bangsa )ndonesia kemudian dirangkai menjadi sebuah
gagasan yang masih %in” dikalangan siswa yang notabene merupakan usia remaja dan
dikehidupan sehari-hari seringkali mengucapkan kata-kata gaul. 'alau adalah salah satunya, dan
penulis berharap siswa tidak merasakan galau ketika mengikuti pelajaran sosiologi yang selama
ini dianggap pelajaran membosankan karena banyak hafalan dan analisis yang berparadigma
ganda.
!dapun kepanjangan dan arti kata dari anti galau peneliti dapatkan dari website
artikata.com. #eneliti juga mengambilnya dari Kamus Besar Bahasa )ndonesia, kata-kata tersebut
antara lain
a. Aktif , ". " giat 6bekerja, berusaha7 ia -- di bidang olahraga. lebih banyak penerimaan dp
pengeluaran neraca pembayaran. dinamis atau bertenaga 6sbg lawan statis atau
lembam78/ mampu beraksi dan bereaksi nitrogen --; 0 Dok mempunyai kecenderungan
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 5/21
menyebar atau berkembang biak 6tt penyakit, sel, dsb7 dia mengidap penyakit tuberkulosis --;
meng9ak9tif9kan v menjadikan aktif8 menggiatkan8
peng9ak9tif n " yg membuat aktif8 Kim sesuatu, biasanya suatu katalis, yg menyebabkan :at
atau sistem menjadi aktif8
peng9ak9tif9an n " proses, cara, perbuatan menjadikan aktif8 Kim pengubahbentukan en:im yg
tidak aktif menjadi en:im aktif8
ke9ak9tif9an n kegiatan8 kesibukan
b. Nasi"nalis, ". pencinta nusa dan bangsa sendiri8
orang yg memperjuangkan kepentingan bangsanya8 patriot ia adalah seorang pejuang -- sejati
c. Teram(il, cakap dl menyelesaikan tugas8 mampu dan cekatan8
me9ne9ram9pil9kan v membuat menjadi terampil8 memberikan keterampilan8
ke9te9ram9pil9an n kecakapan untuk menyelesaikan tugas8
; bahasa Ling kecakapan seseorang untuk memakai bahasa dl menulis, membaca, menyimak,
atau berbicara8 ; tematis Ling kesanggupan pemakai bahasa untuk menanggapi secara betul
stimulus lisan atau tulisan, menggunakan pola gramatikal dan kosakata secara tepat,
menerjemahkan dr satu bahasa ke bahasa lain, dsb
d. Ins(iratif , ilham8
meng9in9spi9ra9si v menimbulkan inspirasi8 mengilhami mudah-mudahan acara historis itu
dapat kita untuk tujuan yg lebih mulia dan besar 8
meng9in9spi9ra9si9kan v menjadikan inspirasi8
ter9in9spi9ra9si v telah diinspirasi8 terilhami
e. )"t"ng*r"+"ng, ". bekerja bersama-sama 6tolong- menolong, bantu-membantu7 masyarakat
berhasil membangun sebuah masjid yg megah secara --; pasir! batu kali! dan material lainnya
untuk membuat jalan itu dikumpulkan secara -- oleh "arga desa;
ber9go9tong ro9yong v bersama-sama mengerjakan atau membuat sesuatu8
ke9go9tong9ro9yong9an n perihal bergotong royong cara kerja yg rasional dan efisien akan
dibina tanpa meninggalkan suasana
f. Atraktif, . mempunyai daya tarik8 bersifat menyenangkan pameran itu sangat -- sehingga
selalu dipenuhi pengunjung
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 6/21
g. Luhur, . tinggi8 mulia demi cita-cita yg -- ! kami bersedia mengorbankan ji"a dan raga;
me9lu9hur9kan v menganggap 6memandang dsb7 luhur8 memuliakan8 menghormati ; nusa dan
bangsa;
ke9lu9hur9an n kemuliaan8 kebesaran terkenang akan tanah airnya; budinya membuat setiap
orang meng hor
matinya;
; jiwa kemuliaan atau kebesaran jiwa ; ji"a seseorang dapat diketahui dr tingkah lakunya
h. Adil, " sama berat8 tidak berat sebelah8 tidak memihak keputusan hakim itu --; berpihak kpd
yg benar8 berpegang pd kebenaran8 sepatutnya8 tidak sewenang-wenang para buruh
mengemukakan tuntutan yg --;
meng9a9dili v memeriksa, menimbang, dan memutuskan 6perkara, sengketa78 menentukan mana
yg benar 6baik7 dan mana yg salah 6jahat7 hakim perkara pembunuhan;
ter9a9dil a paling 6sangat7 adil8
ter9a9dili v dapat diadili8
per9a9dil9an n segala sesuatu mengenai perkara pengadilan lembaga hukum bertugas
memperbaiki ;
peng9a9dil n orang yg mengadili8 hakim pemain terkenal itu pernah dikartumerahkan sang ;
peng9a9dil9an n " dewan atau majelis yg mengadili perkara8 mahkamah8 proses
mengadili8 keputusan hakim banyak yg tidak puas akan hakim itu; / sidang hakim ketika
mengadili perkara di depan terdak"a memungkiri perbuatannya; 0 rumah 6bangunan7 tempat
mengadili perkararumahnya terletak di depan kantor negeri;
; agama badan peradilan khusus untuk orang yg beragama )slam yg memeriksa dan memutus
perkara perdata tertentu sesuai dng peraturan perundang-undangan yg berlaku8 ; militer badan
peradilan khusus yg berkuasa memeriksa dan memutus perkara tindak pidana yg dilakukan oleh
anggotaT()8 ; negeri badan peradilan pd tingkat pertama yg berkuasa mengadili semua perkara
penyelewengan hukum dl daerah hukumnya8 ; tinggibadan yg berkuasa mengadili perkara
banding yg berasal dr pengadilan negeri dl daerah hukumnya8
ke9a9dil9an n sifat 6perbuatan, perlakuan, dsb7 yg adil dia hanya mempertahankan hak dan
nya; #emerintah menciptakan bagi masyarakat;
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 7/21
; sosial kerja sama untuk menghasilkan masyarakat yg bersatu secara organis sehingga setiap
anggota masyarakat memiliki kesempatan yg sama dan nyata untuk tumbuh dan belajar hidup pd
kemampuan aslinya8
ber9ke9a9dil9an v mempunyai keadilan.
i. Ulet, " liat8 kuat 6tidak mudah putus, tidak getas7 talinya sangat -- ! terbuat dr kulit
"aru; tidak mudah putus asa yg disertai kemauan keras dl berusaha mencapai tujuan dan cita-
cita musuhnya -- ! perlu dila"an dng senjata yg ampuh8
ke9u9let9an n perihal ulet krn nya! ia berhasil lulus ujian sarjana.
#embelajaran cooperatif tipe tudent Teams !chievement $ivision 6T!$7 yang
dikembangkan oleh 1obert lavin dan teman-temannya di +niversitas <ohn =opkin 6dalam
lavin, ">>07 merupakan pembelajaran cooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru
mulai menggunakan pembelajaran cooperatif. #embelajaran cooperatif tipe T!$ terdiri dari
lima tahapan utama sebagai berikut
". #resentasi kelas. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode
pembelajaran. iswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk
mengikuti tes berikutnya.
. Kerja kelompok. Kelompok terdiri dari /-0 orang. $alam kegiatan kelompok ini, para siswa
bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau
memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerjasama dengan sebaik-baiknya dan saling
membantu dalam memahami materi pelajaran.
. Tes. etelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan ters secara
individual. $alam menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu.
/. #eningkatan skor individu. etiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi
karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok.
0. #enghargaan kelompok. Kelompok yang mencapai rata-rata skor tertinggi, diberikan
penghargaan.
B. &erangka Ber(ikir
Berdasarkan pengamatan dilapangan nampak bahwa pada umumnya proses belajar
mengajar osiologi dikelas masih berjalan monoton, konvensional, kualitas pembelajaran, dan
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 8/21
prestasi siswa untuk pembelajaran osiologi rendah. Melihat situasi yang demikian, perlu
menggalang partisipasi siswa dalam KBM baik partisipasi kontribusi maupun inisiatif. istem
T!$ dan model !(T) '!*!+ diharapkan mampu memecahkan masalah ini. Metode yang
digunakan tidak lagi konvensional akan tetapi lebih bersifat variatif dan partisipatoris, kualitas
pembelajaran sosiologi meningkat, dan prestasi siswa untuk mata pelajaran sosiologi meningkat.
$engan demikian,
gambaran pola pemecahannya tahapan ditunjukkan pada gbr. Berikut
?.
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 9/21
)-r !. &erangka Pemeahan Masalah
!tas dasar diagram diatas, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan gambaran akan
kondisi lapangan saat ini, perlakuan yang akan dilakukan, dan hasil yang diharapkan, termasuk revisi silkus-siklus yang akan dilakui.
D. Hi("tesis
=ipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis statistik maupun hipotesis penelitian
formal. =ipotesia tindakan merupakan jawaban sementara berdasarkan kajian teori dan kerangka
berpikir. =ipotesis tindakan juga merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah yang
diajukan berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir.
esuai dengan rumusan masalah pada bab sebelumnya, maka dapat dibuat contoh
hipotesis tindakan sebagai berikut
". )mplementasi model pembelajaran $%&D dapat meningkatkan pemahaman konsep sosialisasi
. =asil belajar siswa tentang sosialisasi melalui implementasi model
pembelajaran $%&D meningkat @,"A.
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 10/21
. Model pembelajaran $%&D sangat tepat untuk diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran
tentang sosialisasi
BAB III
PELA&%ANAAN PENELITIAN
A. %etting Penelitian
etting penelitian menunjukkan tempat di mana penelitian ini dilaksanakan. #enelitian
tindakan kelas ini adalah di M! (egeri " #aninggaran. Merupakan sekolah yang ada di daerah
pegunungan, dengan medan jalan yang naik turun serta berliku-liku. Memberikan tantangan
tersendiri bagi guru-guru yang mendapat tugas mengajar disekolah ini. $ari pertama dibangun
tahun @@ sampai sekarang, M! #aninggaran mempunyai guru yang sebagian besar bertempat
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 11/21
tinggal dibawah6dikota7, hanya beberapa guru saja yang asli warga #aninggaran. iswa M!
#aninggaran beragam dari segi ekonomi maupun desa tempat tinggal. !da yang dekat dengan
sekolah tetapi ada juga siswa yang rumahnya terbilang jauh dari sekolah dengan medan jalan
pegunungan yang begitu ekstrim. Materi dipilih untuk kelas semester dua. #eneliti memilih
kelas sebagai kelas yang akan diberikan pembelajaran dengan T!$. #enelitian dilaksanakan
dengan rancangan penelitian tindakan kelas yang dalam pelaksanaannya secara garis besar
terdapat empat tahap kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. $alam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu siswa dan variabel guru. Cariabel siswa dalam
penelitian ini adalah hasil belajar yang berupa prestasi hasil belajar siswa, keaktifan siswa,
kerjasama dan motivasi siswa dalam bentuk nilai pada pembelajaran sosiologi. edangkan
variabel guru dalam penelitian ini adalah mengamati guru dalam pengelolaan kelas selama
proses pembelajaran berlangsung.
B. %u-+ek Penelitian
ubjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. ubjek analisis,
yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian peneliti 6!rikunto, @@ "7.
ubjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas . semester dua M! (egeri
" #aninggaran Kabupaten #ekalongan. Kelas ini dipilih karena pada semester sebelumnya untuk
materi sosiologi peneliti telah menggunakan metode ?T* tipe selain T!$ dikelas ini. Kelas
. secara kombinasi asal M# adalah kelas yang heterogen, dan dari salah satu M# yang telah
menggunakan sistem running class.
C. %um-er Data
umber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh 6!rikunto, @@
"@47, sumber data penelitian ini adalah
". )nforman
)nforman adalah individu-individu tertentu yang diwawancarai untuk keperluan informasi
atau keterangan atau data yang diperlukan oleh peneliti. )nforman ini dipilih dari orang-orang
yang betul-betul dapat dipercaya dan mengetahui objek yang diteliti 6Koentjaraningrat, ">>
"@7.
. !ngket Tes.
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 12/21
Kuesioner dalam bentuk tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa apakah ada
peningkatan setelah guru menggunakan model pembelajaran tipe T!$. 'uru membagi tes dan
memberi cukup waktu bagi siswa untuk menyelesaikannya. 'uru jangan membiarkan siswa
untuk bekerjasama dalam mengerjakan tes. #ada tahap ini siswa bekerja menunjukkan apa yang
telah mereka pelajari secara individu.
elain itu guru juga memberikan angket tentang minat pembelajaran kepada siswa, sering
siswa dalam mengisi angket, atau bahkan pada penelitian lainnya responden dalam menjawab
tidak jujur dan terkesan asal jawab. Tetapi guru meyakinkan kepada responden 6siswa7 bahwa
mereka dijamin kerahasiaan. ehingga dalam menjawab angket siswa lebih jujur.
. #enghargaan Kelompok
Menentukan nilai peningkatan individu dan nilai kelompok dan memberikan penghargaan
kelompok
/. Menentukan (ilai )ndividu dan Kelompok
etelah dilaksanakan tes, ditentukan nilai individu dan kelompok serta memberikan
penghargaan pada kelompok yang memiliki nilai tinggi. <ika memungkinkan umumkan nilai
kelompok yang diperoleh pada periode setelah pelaksanaan tes. =al ini akan membuat hubungan
antara hasil pelaksanaan pekerjaan yang baik dengan penerimaan penghargaan dari para siswa
sehingga akan meningkatkan motivasi mereka untuk melakukan yang terbaik.
0. (ilai #eningkatan
iswa memperoleh nilai peningkatan. +ntuk kelompok berdasarkan tingkat dimana nilai
tes mereka 6peningkatan jawaban benar7 melebihi nilai dasar mereka.
Ta-el !
Peningkatan Nilai Dalam %TAD
Nilai Tes Nilai Peningkatan
*ebih dari "@ dibawah nilai dasar
"@ nilai sampai " nilai dibawah nilai dasar
(ilai dasar sampai nilai "@ diatasnya
0
"@
@
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 13/21
*ebih dari "@ nilai diatas nilai dasar
empurna 6tanpa menghitung nilai dasar7
@
/@
ebelum mulai menentukan nilai peningkatan, diperlukan satu lembar salinan nilai tes.
Tujuan dari pemberian nilai dasar dan poin peningkatan ini adalah untuk memungkinkan semua
siswa memberikan nilai maksimum pada kelompoknya masing-masing apapun hasil prestasi
pencapaian yang mereka peroleh sebelumnya. iswa memahami bahwa cukup adil untuk
membandingkan masing-masing siswa dengan tingkat prestasi mereka sebelumya karena semua
siswa masuk kelas dengan tingkat kemampuan dan pengalaman yang berbeda.
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 14/21
BAB I/
HA%IL DAN PEMBAHA%AN
A. Mentalitas %is0a %MA ! Paninggaran
M! " #aninggaran adalah sebuah sekolah pingiran di kabupaten #ekalongan yang berada
di area perbukitan. Berbatasan dengan kabupaten Banjarnegara, sehingga siswanya ada yang
berdomisili di #ekalongan dan sebagian ada yang berasal dari kabupaten Banjarnegara. Berdiri
ditahun @@, pada saat penelitian ini dilakukan M! " #aninggaran baru meluluskan 5
angkatan. !da " kelas untuk tahun pelajaran @"D@", terdiri dari 0 kelas , ) )pa satu kelas,
) )# kelas, sedangkan kelas )) terdiri dari " )#! dan kelas )#. eperti sekolah pinggiran
pada umumnya motivasi belajar siswa di mata pelajaran apapun sangat rendah. Mereka masih
beranggapan sekolah hanya untuk sekedar mengisi waktu luang.
Berikut ini tipikal anak-anak M! " #aninggaran 6pengamatan dimulai sejak peneliti
mengajar di tahun @"@-sekarang7
". Tidak menghargai waktu
. Tidak berdisiplin murni
. Tidak mempunyai jiwa kompetitif
/. Kurang berorientasi pada proses
0. uka menerabas
2. ulit untuk diajak berpakaian rapi
4. Budaya membaca yang rendah
5. Menerima )#TEK tanpa filterisasi
#eneliti menyadari bahwa mengubah mental yang sudah membudaya tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Tugas guru tidak hanya mengajar ilmu akademik, tetapi lebih dari
itu guru juga tidak boleh menutup mata mengenai keadaan peserta didiknya dari segi apapun,
ekonomi, budaya, sosial, dan lainnya. Melalui mata pelajaran sosiologi, peneliti berusaha
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 15/21
mendekati siswa dengan tanpa kekerasan 6non Koersif 7. <ika siswa mulai senang dan berminat
terhadap sebuah ilmu, maka akan ada sugesti yang akan diterima siswa dari pengampu mata
pelajaran tersebut, hal itulah yang sedang peneliti lakukan. Materi sosialisasi dipilih karena
materi ini pada dasarnya mengajarkan tentang proses belajar, membiasakan sebuah pengetahuan
apapun kepada sebuah generasi yang baru.
B. Hasil Belaar dengan %TAD dan Anti )alau
'uru membentuk kelas menjadi 0 kelompok, untuk mengenalkan budaya )ndonesia dan
sejarah batik, maka guru sengaja memberi nama kelompok dengan nama motif batik klasik,
yaitu, idomukti, idoasih, Mega Mendung, <lamprang, Truntum. Masing-masing kelompok
mempelajari mengenai materi sosialisasi. 'uru memberikan pertanyaan dan tiap kelompok
membuat ilustrasi sosialisasi yang pernah mereka alami, dengan empat tahap sosialisasi. $alam
kegiatan ini terdapat unsur !nti 'alau, yaitu !ktif, (asionalis, Terampil, )nspiratif, 'otong-
1oyong, !traktif, !dil, +let.
&EL'MP'& %TAD1ANTI )ALAU %'%I'L')I &ELA% 2.#
NAMA M'TI3 BATI& &LA%I&
%ID'MU&TI
". 1esponden . 1esponden /
. 1esponden 4
/. 1esponden 50. 1esponden "
2. 1esponden "5
%ID'A%IH
". 1esponden . 1esponden @
. 1esponden
/. 1esponden 20. 1esponden 5
2. 1esponden "@
4. 1esponden >
TRUNTUM
". 1esponden ". 1esponden ""
. 1esponden 0
/. 1esponden "40. 1esponden >
2. 1esponden 4
ME)A MENDUN)
". 1esponden
. 1esponden @
. 1esponden "
/. 1esponden /0. 1esponden
2. 1esponden "0
$LAMPRAN)
". 1esponden "/
. 1esponden ">
. 1esponden "2
/. 1esponden 00. 1esponden "
2. 1esponden "
4. 1esponden 2
". !nalisis (ilai +langan iswa
!nalisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil tes siklus )
dan test siklus )) #enilaian berdasarkan pada kriteria yang telah ditentukan. #eneliti sengaja
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 16/21
menyajikan tabel dengan hasil tiga nilai sekaligus supaya dapat dengan langsung mengamati
kemajuan tiap siswa kelas .. =asil analisis kuantitatif sebagai berikut.
Ta-el #
Nilai Ulangan Harian Pra siklus, %iklus I, dan %iklus II
N' NAMA $ENI%&ELAMIN
NILAI ULAN)AN HARIAN
PRA%I&LU% %I&LU% I %I&LU%
II
" 1esponden " * 0 02 45
1esponden * / 0 0>
1esponden * /5 44 44
/ 1esponden / * /2 22 4@
0 1esponden 0 # 00 4 45
2 1esponden 2 * 0 04 44
4 1esponden 4 # 02 42 45
5 1esponden 5 # 4 4/ 42
> 1esponden > # 0@ 40 4>
"@ 1esponden "@ * /" 2 4/
"" 1esponden "" * 2" 25 25
" 1esponden " # 40 45 4>
" 1esponden " * 00 0> 42
"/ 1esponden "/ # 5 54 >
"0 1esponden "0 * 0/ 4/ 4
"2 1esponden "2 * 2 24 4>
"4 1esponden "4 * 2 4/ 44
"5 1esponden "5 * 22 40 4>"> 1esponden "> # 44 4> 5
@ 1esponden @ # 05 42 5
" 1esponden " # /4 44 4>
1esponden # /2 45 5/
1esponden # 45 45 52
/ 1esponden / # 0/ 42 4>
0 1esponden 0 # 00 24 45
2 1esponden 2 # 25 44 5
4 1esponden 4 # /0 04 4>
5 1esponden 5 * / 02 20> 1esponden > * 22 22 42
@ 1esponden @ # 42 4> 4>
" 1esponden " * 02 42 5@
1esponden # 42 5@ 55
Rata*rata 45,65 7!,86 74,!#
Nilai Tertinggi 5# 57 9#
Nilai Terendah :! 4; 49
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 17/21
Persentase
&etuntasan #!,5< 6#,6< 98,6#<
Persentase
&etidaktuntasan 75,!< ;7,4< 9,;7<
atu yang membuat peneliti merasa bahwa model ini perlu diterapkan untuk kelas-kelas
sosiologi berikutnya adalah kehadiran siswa meningkat, dari absen empat kali berturut-turut
bahkan seluruh kelas hadir , hanya beberapa anak yang terlambat masuk kelas padahal tas
sekolah mereka sudah ada di laci meja. !lasan jarak rumah yang jauh membuat siswa belum
sempat sarapan dari rumah. ebenarnya jarak yang jauh dapat diakali dengan bangun lebih pagi,
tapi merupakan prestasi yang luar biasa ketika melihat siswa M! " #aninggaran tidak lagi
meninggalkan kelas karena suatu hal yang tidak jelas.
Ta-elAnalisis Data %emua %iklus
N". Uraian Analisis
&ualitatif
Pra siklus %iklus I %iklus II
" <umlah iswa
Tidak hadir - - -
Tuntas 4 iswa @ iswa > iswa
/ Tidak Tuntas 0 iswa " iswa iswa
0 1erata 05.25 4",@2 40,"
2 #ersentase Ketuntasan ",5A 2,2A >@,2A
4 KKM 4@ 4@ 4@
5 (ilai Tertinggi 5 54 >> (ilai Terendah /" 0 0>
<ika diperhatikan dari tingkat ketuntasan, dapat dilihat bahwa pada pra siklus hanya 4
siswa dari siswa yang mendapat nilai diatas KKM, siklus ) terdapat " siswa yang dibawah
KKM, dan siklus )) siswa yang tetap dari awal sampai siklus )) tidak dapat mencapai KKM.
=al ini terlihat bahwa penggunaan T!$ sangat menbantu siswa dalam belajar, dengan tutor
teman sebaya, siswa menjadi tidak malu bertanya mengenai materi yang belum siswa pahami.
elama menggunakan metode ceramah, bisa saja siswa yang tidak faham, semakin tidak faham
karena malu bertanya kepada guru ketika ada beberapa pokok materi yang sebenarnya siswa
tidak faham.
. !nalisis #engamatan $iskusi
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 18/21
ecara umum melalui diskusi kelompok dalam pembelajaran !nti 'alau dan T!$ sangat
membantu belajar siswa, tidak ada lagi siswa yang melamun, bermain =#, dan mengobrol
sendiri, ataupun mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Budaya mengerjakan pekerjaan rumah
disekolah sangat kental dikalangan siswa. Ketika menggunakan T!$, siswa tidak mempunyai
kesempatan untuk melakukan kegiatan lain selain mendiskusikan materi sosiologi.
#enilaian diskusi didapat dengan pengamatan, baik pada siklus ) maupun siklus )). #eneliti
melakukan pengamatan dengan sesekali mendatangi kelompok yang kesulitan mengerjakan
tugas. #eneliti memancing kreatifitas semua anggota kelompok agar setiap individu turut
menyumbangkan pikiran demi poin kelompoknya.
Ta-el !6
Hasil Analisis Pengamatan Diskusi.N". $umlah
%is0a
Akti=itas Peserta %angat
Baik
Baik Cuku(
" Kemampuan bertanya /A /4A 0A
Kemampuan
mengemukakan pendapat
/2A 5A 0A
Keaktifan diskusi 0>A "A "5A
/ Kerjasama /2A /A "5A
Hasil analisis pengamatan diskusi menunjukkan bahwa target penelitian sudah tercapai.
Untuk kemampuan bertanya 43%, kemampuan mengemukakan pendapat, 46% , keaktifan
diskusi 5% , dan kerjasama siswa dalam berdiskusi 46% dikateg!rikan baik "#$ s.d. &.
3. 'atatan Harian (uru
=asil catatan harian guru menunjukkan bahwa sebagian besar siswa aktif hal itu
ditunjukkan banyaknya siswa yang bertanya pada materi yang sulit, tingkah laku siswa selama
proses pembelajaran serius, senang dan bersemangat tetapi masih ada yang bergurau, respons
terhadap tugas kelompok sebagian besar baik terutama ketika mengerjakan tugas, suasana
pembelajaran juga kondusif dan siswa sebagian besar percaya diri pada saat pembacaan diskusi.
'uru pun memberikan masukan terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami siswa. iswa
dihimbau untuk senantiasa mempelajari materi mata pelajaran osiologi di rumah. (ilai 'otong
1oyong untuk memajukan kelompok juga terlihat, hal ini terbukti dengan berkurangnya jumlah
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 19/21
anak yang bolos tanpa keterangan. <iwa ulet, kreatif, adil sangat dominan dalam diskusi, inilah
mental yang diperlukan untuk menghadapi tantangan globalisasi.
/. ?atatan =arian iswa
Hasil catatan harian siswa menunjukkan bahwa $)% siswa senang dan tertarik dengan
penerapan m!del *nti (alau dan pembelajaran Coperative learning model STAD sedangkan )%
siswa merasakan tidak senang dan biasa biasa saja, bisa saja yang memilih tidak senang karena
pernah dihukum atau diberi ganjaran karena suatu sebab sehingga semua angg!ta kel!mp!knya
mendapat hukuman. +ejumlah 6)% siswa mengatakan tidak sulit penerapan m!del
pembelajaran *nti (alau dan Coperative learning model STADsedangkan 3% mengatakan guru
menerangkan materinya terlalu cepat dan kurang memahami, $4% siswa mengatakan media yang
digunakan menarik, tidak memb!sankan dan baik karena siswa mendiskusikan caracara s!sialisasi
yang n!tabene mereka mengalaminya dalam kehidupan seharihari sehingga tidak membuat jenuh,
#6% siswa menyatakan gaya mengajar guru menarik dan menyenangkan sedang -4% menyatakan
cara menerangkan guru tidak mendetail dan tergesa gesa, 64% siswa menyatakan agar
pembelajaran *nti (alau dan c!peratie learning m!del +/*0 sering sering digunakan sedangkan
36% menyatakan agar pembelajaran c!peratie learning m!del +/*0 hanya sebagai alternatif saja.
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 20/21
BAB /
PENUTUP
A. %im(ulan
1eneliti dapat memberi kesimpulan bahwa penggunaan '!!peratie 2earning apapun
m!delnya sangat bagus untuk membantu pemahaman dan peningkatan hasil belajar siswa.
1enggunaan met!de ceramah yang selama ini guru gunakan, tidak k!ndusif apalagi untuk materi
ilmu s!sial yang banyak analisis dan k!nsep pemahaman, guru mudah lelah dan siswa banyak yang
mengantuk.
)& 1enerapan m!del *nti (alau pembelajaran Coperative learning model STAD di kelas .- sebagai
alternatif dalam rangka mengembangkan pembelajaran c!!peratif "kerjasama kel!mp!k& untuk
mata pelajaran+!si!l!gi.
-& riteria etuntasan inimal siswa mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus dan siklus .
Hal tersebut ditandai dengan nilai rata rata prasiklus5$,6$ meningkat pada siklus dengan rata
rata #),6 dan meningkat menjadi #5,)- pada siklus sehingga memenuhi sebesar #.
7 #embelajaran model !nti 'alau dan Coperative learning model $%&D dirasakan oleh siswa
menyenangkan dan membuat siswa aktif dalam berdiskusi dan berpendapat.
B. %aran
*dapun saran untuk pembaca setelah penelitian ini selesai adalah 7
")&. (uru mata pelajaran +!si!l!gi hendaknya menggunakan m!del pembelajaranyang menarik siswa,
tidak harus *nti (alau, guru dipersilahkan untuk membuat kreasi sendiri untuk menggunakan kata
atau kalimat yang tidak asing dilingkungan siswa dan Coperative learning model STAD. !del
pembelajaran Coperative learning model STAD terbukti dapat meningkatkan dan
8/20/2019 PTK Sosiologi 1
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-sosiologi-1 21/21
kemampuan berdiskusi siswa . +elain itu, m!del pembelajaran tersebut dapat dirasakan
menyenangkan siswa.
"-&. !del *nti (alau dan pembelajaran Coperative learning model STAD sebagai m!del
pembelajaran +!si!l!gi karena memiliki keunggulan merangsang daya pikir, kemampuan
berargumen, dan keaktifan siswa.
"3&. 1ara guru yang mengajar +!si!l!gi kiranya dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai
pembelajaran k!!peratif . 1ara guru dapat menerapkan berbagai strategi, m!del, met!de, teknik,
dan media berdasarkan pendekatan tertentu yang tepat untuk meningkatkan keaktifan siswa. Hasil
penelitian tersebut diharapkan dapat membantu guru untuk memecahkan masalah yang sering
muncul dalam pr!ses pembelajaran +!si!l!gi di kelas sehingga berdampak p!sitif bagi
perkembangan pendidikan yang lebih berkualitas.