+ All Categories
Home > Documents > REVISI PLAMBING.pdf

REVISI PLAMBING.pdf

Date post: 06-Jul-2018
Category:
Upload: deniyusrizal
View: 248 times
Download: 1 times
Share this document with a friend

of 36

Transcript
  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    1/36

     

    1

    BAB I 

    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang

    Dalam kesehariannya manusia tidak pernah lepas dari masalah kesehatan,

     baik itu menyangkut air bersih maupun air buangan jika tidak dirancang atau

    dikelola dengan baik. Sebuah hunian tidak akan berfungsi dengan baik jika tidak

    ada plambing. Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk

    menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang

    memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari tempat-tempat tertentu

    tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan

    kenyamanan yang diinginkan. Sistem plambing adalah bagian yang tidak dapat

    dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing

    haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan

    gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan

    kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari

     peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian

    lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.

    Di dalam villa yang notabene merupakan bangunan yang diperuntukan

    sebagai tempat tinggal sementara bagi para tamu di mana bisa menghasilkan pundi-

     pundi rupiah, sistem plambing yang ada di dalamnya pun juga harus bisa

    mendukung kegiatan yang ada di dalam villa sehingga tamu merasa lebih nyaman

    dan kesan yang diberikan pun baik. Dari hal ini, sistem plambing juga sangat

    menentukan baik buruknya pelayanan sebuah villa atau bangunan lainnya yang

    memerlukan sistem plambing seperti villa yang diobservasi yaitu Villa Halcyonyang berlokasi di Desa Tegalwangi, Jimbaran, Badung, Bali di mana terdapat

     beberapa sistem plambing di dalamnya. Sistem plambing yang ada pada villa ini

     jika dilihat dari pengorganisasian sistem plambingnya meliputi air bersih, air panas,

    dan air buangan (air hujan, air kotor, air bekas) dengan beberapa komponen yang

    ada di dalamnya.

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    2/36

     

    2

    1.2 Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah:

    1.  Apa saja komponen sistem plambing yang terdapat di Villa Halycon,

    Jimbaran?

    2. 

    Bagaimana sistem penyediaan air bersih pada Villa Halcyon, Jimbaran?

    3. 

    Bagaimana sistem penyediaan air panas pada Villa Halcyon, Jimbaran?

    4.  Bagaimana sistem pembuangan air hujan pada Villa Halcyon, Jimbaran?

    5.  Bagaimana sistem pembuangan air kotor dan air bekas pada Villa Halcyon,

    Jimbaran?

    1.3 

    Tujuan

    Tujuan dari adanya observasi ini adalah:

    1.  Untuk memenuhi tugas 2 mata kuliah “Sains Bangunan dan Utilitas 1”. 

    2.  Untuk mengetahui sistem plambing yang terdapat di dalam suatu bangunan,

    khususnya di Villa Halcyon, Jimbaran.

    3. 

    Untuk mengetahui sitem kerja dari sistem plambing yang terdapat pada

    Villa Halcyon, Jimbaran.

    1.4 Manfaat

    Manfaat yang didapat dari observasi ini adalah:

    1.  Menambah wawasan dan pengetahuan dalam proses pembuatan sebuah

    makalah

    2. 

    Mengetahui sistem plambing yang terdapat di dalam suatu bangunan,

    khususnya di Villa Halcyon, Jimbaran.

    3. 

    Mengetahui sitem kerja dari sistem plambing yang terdapat pada VillaHalcyon, Jimbaran.

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    3/36

     

    3

    BAB II

    METODE DAN OBJEK STUDI

    2.1 

    Metodologi Pendataan

    Metodologi pendataan untuk mendapatkan data-data tentang objek observasi

    adalah dengan cara turun ke lapangan melakukan pengamatan langsung terhadap

    sistem plambing dan wawancara kepada beberapa pihak mengenai sistem plambing

    di Villa Halcyon, Jimbaran.

    2.2  Metode Analisis

    Metode analisis yang digunakan untuk mengulas sistem plambing yang ada di

    Villa Halcyon adalah dengan cara melakukan perbandingan teori mengenai sistem

     plambing dengan data-data sistem plambing yang diperoleh saat melakukan

    observasi.

    2.3  Identitas Objek Observasi (Villa Halcyon)

    1. 

    Lokasi

    Villa Halcyon ini terletak di daerah Jimbaran tepatnya di jalan Karang

    Mas, desa Tegalwangi, Jimbaran, Badung, 1 km ke arah barat dari

     bundaran Jalan Raya Uluwatu.

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    4/36

     

    4

    2.  Fungsi Objek

    Dengan mempertimbangkan kelengkapan sistem utilitas yang

    yang ada dalam suatu fungsi bangunan, kami memilih sebuah bangunan

    dengan fungsi villa, tepatnya villa Halcyon sebagai objek observasi

    kami. Dalam satu site villa ini terdapat beberapa massa bangunan yang

     pada setiap massanya terdapat sistem plambing. Villa yang kami

    observasi adalah bangunan 2 lantai pada salah satu massa bangunannya

    dengan luas site 662,5 m2 dan luas bangunan sekitar 300 m2.

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    5/36

     

    5

    Gambar 2.1 Kawasan Villa

    Halcyon 

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    6/36

     

    6

    Gambar 2.2 Layout Objek  

    Observasi 

    Sumber: Dokumen Pribadi

    Gambar 2.3 Massa

    Bangunan 1

    Sumber: Dokumen Pribadi

    1

    2

    3

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    7/36

     

    7

    3.  Kapasitas Objek

    Objek villa yang kami observasi berkapasitas 6 orang. Hal ini

    dilihat dari banyaknya ruang tidur yang berjumlah 3 ruangan. Dimana

    1 ruangan pada massa bangunan nomor 3 terdapat bed yang

    diperuntukan untuk 2 orang. Sementara, 2 ruang tidur lainnya pada

    massa bangunan nomor 2 masing-masing untuk 2 orang juga. Jadi total

    seluruhnya ada 6 orang. 

    Gambar 2.4 Massa

    Bangunan 2

    Sumber: Dokumen Pribadi

    Gambar 2.5 Massa

    Bangunan 3

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    8/36

     

    8

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1  Komponen Sistem Plambing di Villa Halcyon, Jimbaran

    Sistem plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan

    air kotor yang saling berkaitan serta merupakan paduan yang memenuhi syarat;

    yang berupa peraturan dan perundangan, pedoman pelaksanaan, standar peralatan

    dan standar instalasinya. Dalam sistem plambing, komponen utama yang digunakan

    adalah pipa. Selain pipa juga terdapat beberapa komponen pendukung seperti yang

    terdapat di Villa Halcyon, Jimbaran. Berikut adalah penjelasannya.

    1.  Pompa/ Pump 

    Pompa ini berfungsi untuk menyedot air dari sumur bor ke

    dalam reservoir untuk disimpan yang kemudian dialirkan ke pipa ke

    masing-masing ruangan di dalam villa (sistem deep well pump;up

     feed ).

    Gambar 3.1 Pompa/Pump

    Sumber: Dokumen Pribadi

    Gambar 3.2 Sumur Bor

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    9/36

     

    9

    2.   Reservoir

    Reservoir ini menampung air yang disedot oleh pompa dari

    sumur bor sebelum dialirkan ke masing-masing ruangan. Resevoir

     berkapasitas 16.000 liter ini terletak di bawah karena menggunakan

    sistem up feed.

    3.  Water Heater  / Pemanas Air

    Yang dimaksud dengan water heater  cukup sederhana yaitu alat

    elektronik dengan teknologi mutakhir berfungsi untuk

    Gambar 3.3 Reservoir  

    Sumber: Dokumen Pribadi

    Gambar 3.4 Water Heater

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    10/36

     

    10

    menghangatkan air yang digunakan untuk keperluan mandi dengan air

    hangat. Fungsi dan definisinya, sebenarnya sama saja dengan

     pemanaas air hanya berbeda istilah saja. 

    4. 

    Kloset Duduk

    Toilet, Kakus, Kloset atau WC (bahasa Inggris: water closet)

    adalah perlengkapan plambing yang kegunaan utamanya sebagai

    tempat pembuangan kotoran , yaitu air seni dan feses. Jenis kloset

    yang satu ini kloset duduk.

    5.  Shower

    Gambar 3.5 Kloset Duduk

    Sumber: Dokumen Pribadi

    Gambar 3.6 Shower

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    11/36

     

    11

    Shower merupakan sarana plambing yang digunakan untuk

    menyalurkan air bersih untuk kegunaan mandi dan sebagainya yang

     berhubungan dengan shower tersebut.

    6.  Wastafel

    Wastafel merupakan komponen plambing. Fungsinya adalah

    untuk keperluan cuci tangan, cuci muka, sikat gigi, dan sebagainya.

    3.2 

    Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAB) pada Villa Halcyon, Jimbaran

    Menurut UU RI No. 7 Tahun 2004 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

    907 Tahun 2002, disebutkan bahwa air bersih (clean water) adalah air yang

    memenuhi syarat secara fisik dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

    Sistem penyediaan air bersih (SPAB) pada di Villa Halcyon mulai dari sumber air

    yang digunakan hingga sistem pendistribusiannya dijelaskan sebagai berikut.

    1. 

    Sumber Air Bersih

    Menurut Purba (dalam webnya

    https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/) , sumber air

    air bersih bisa didapat dari, sebagai berikut:

    1) 

    Air hujan yang meresap ke dalam tanah

    2) 

    Air Danau

    3)  Air Sungai

    Gambar 3.7 Wastafel 

    Sumber: Dokumen Pribadi

    https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    12/36

     

    12

    Pada Villa Halcyon sendiri sumber air adalah dari air tanah atau

    air hujan yang sudah meresap ke dalam tanah yang diperoleh

    melalui sumur bor. 

    2.  Cara Memperoleh Air Bersih

    Menurut Efriyandi (dalam webnya http://rekayasalingkungan-

    dodie-efriyandi.blogspot.co.id/2013/06/instalasi-plumbing-sistem-

     penyediaan.html), ada beberapa cara yang digunakan untuk

    memeperoleh air bersih, diantaranya:

    1)  Air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)

    2) 

    Sumur Bor

    3) 

    Sumur Gali

    Lokasi objek ini berada di daerah Bukit, Jimbaran dimana air

    sangat sulit untuk diperoleh. Oleh karena keadaan tersebut, menurut

    Bapak Putu selaku Manajer di Villa Halcyon ini dan selaku

    narasumber digunakanlah sumur bor sedalam 40 meter untuk

    mendapatkan sumber air bersih guna memenuhi kebutuhan air

     bersih pada Villa Halcyon ini. Sumur ini menghasilkan air dengancara di bor dan airnya dapat diambil dengan menggunakan pompa.

    Bapak Putu juga mengatakan, pompa yang digunakan adalah deep

    well pump (double pipe) yang memang diperuntukan untuk sumur

     bor dengan kedalaman lebih dari 20 meter. 

    Gambar 3.8 Skema Deep

    Well Pump Double Pipe 

    Sumber: Dokumen Pribadi

    http://rekayasalingkungan-dodie-efriyandi.blogspot.co.id/2013/06/instalasi-plumbing-sistem-penyediaan.htmlhttp://rekayasalingkungan-dodie-efriyandi.blogspot.co.id/2013/06/instalasi-plumbing-sistem-penyediaan.htmlhttp://rekayasalingkungan-dodie-efriyandi.blogspot.co.id/2013/06/instalasi-plumbing-sistem-penyediaan.htmlhttp://rekayasalingkungan-dodie-efriyandi.blogspot.co.id/2013/06/instalasi-plumbing-sistem-penyediaan.htmlhttp://rekayasalingkungan-dodie-efriyandi.blogspot.co.id/2013/06/instalasi-plumbing-sistem-penyediaan.htmlhttp://rekayasalingkungan-dodie-efriyandi.blogspot.co.id/2013/06/instalasi-plumbing-sistem-penyediaan.html

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    13/36

     

    13

    Gambar 3.10 Sumur Bor

    pada Villa Halcyon 

    Sumber: Dokumen Pribadi

    Gambar 3.9 Layout Sumur

    Bor dan Instalasi Pipa pada

    Villa Halcyon 

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    14/36

     

    14

    Adapun kelebihan dan kekurangan dari penggunaan sumur bor

    ini adalah:

      Kelebihan

    Kedalaman sumur bor yang bisa mencapai puluhan

    meter lebih dalam daripada sumur gali. Sehingga

     bisa diperkirakan bahwa semakin dalam sumur

    maka semakin bagus kualitas air yang diperoleh.

    -  Sumur bor sangat hemat dalam segi tempat.

    -  Kemungkinan untuk terjadinya pengotoran akan

    lebih sedikit karena kondisi sumur selalu tertutup

      Kekurangan

    -  Kesalahan penempatan sumur bor yang terkadang

    tidak berada di titik air sehingga perlu pengeboran

     beberapa kali yang memakan waktu dan biaya yang

    lebih.

    Gambar 3.11 Instalasi Pipa

    Air Bersih di Villa Halcyon 

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    15/36

     

    15

    3.  Cara Pendistribusian Air Bersih

    Menurut Purba (dalam webnya

    https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/), cara

     pendistribusian air bersih ke dalam bangunan ada dua, yaitu:

    1) 

    Sistem Terbuka

    2) 

    Sistem Tertutup

    Pada Villa Halcyon, Bapak Putu selaku narasumber

    mengatakan bahwa sistem pendistribusian air bersih pada Villa

    Halcyon ini menggunakan sistem terbuka di mana sistem ini

    merupakan sistem distribusi air bersih dengan menggunakan

     jaringan pemipaan yang tidak diteruskan mengelilingi suatu sistem

    artinya menuju alat plambing yang sedang digunakan dan tidak

    diteruskan ke alat plambing lainnya ataupun kembali ke reservoir. 

    Sistem Terbuka 

    https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    16/36

     

    16

    Adapun kelebihan dan kekurangan dari penggunaan sistem

    distribusi terbuka ini adalah:

      Kelebihan

    -  Penggunaan pipa yang lebih sedikit dibandingkan

    dengan sistem tertutup

      Kekurangan

    Pada bagian ujung jaringan yang paling jauh akan

    mendapat air yang cukup kecil karena tekanannya

    menjadi berkurang.

    4.  Penyimpanan Air

    Menurut Purba (dalam webnya

    https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/), terdapat

     beberapa jenis penyimpanan air antara lain tangki air, reservoir, dan

    sebagainya.

    Sedangkan pada Villa Halcyon ini menggunakan reservoir

     berbahan beton yang kemudian difinsihing dengan plester acian

    halus. Reservoir ini berkapasitas 16.000 liter, berguna untuk

    Gambar 3.12 Skema

    Distribusi Terbuka padaVilla Halcyon 

    Sumber: Dokumen Pribadi

    Aliran air langsung menuju

    alat plambing tanpa

    diteruskan 

    https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    17/36

     

    17

    menampun air yang dihisap dari sumur bor dan didistribusikan ke

    dalam Villa.

    Gambar 3.14 Reservoir

    pada Villa Halcyon 

    Sumber: Dokumen Pribadi

    Gambar 3.13 Layout

    Reservoir pada Villa

    Halcyon 

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    18/36

     

    18

    5.  Skema Umum Sistem Penyediaan Air Bersih pada Villa Halcyon,

    Jimbaran

    Jika dilihat dari penggunaan komponen-komponen dan

     perletakan komponen sistem penyediaan air bersih serta kawasan

    villa yang terdiri dari 10 blok villa di mana pada masing-masing blok

    terdapat 3 massa bangunan dengan 6 orang penghuni. Villa

    merupakan bangunan yang membutuhkan persediaan air bersih yang

     banyak. Menanggapi hal tersebut, Villa Halcyon telah membuat

    sistem penyediaan air bersih yang terorganisir sehingga dalam

     penyediaan air bersih tersebut tergolong baik, simpel, dan tidak

    membutuhkan perawatan yang sulit.

    Sistem penyediaan air besih pada Villa Halcyon

    menggunankan sistem up feed distribution system. Pada sistem ini,

    sumber air adalah dari sumur bor dengan jenis deepwell pump atau

    sumur dalam. Air dari sumur bor tersebut kemudian dipompa untuk

    disimpan terlebih dahulu ke reservoir yang berada di depan kantor

    dari villa Halcyon. Letak sumur bor, pompa dan reservoir dapat

    dilihat pada gambar berikut. 

    Gambar 3.15 Layout

    Reservoir, Instalasi Pipa,

    dan Sumur Bor pada Villa

    Halcyon 

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    19/36

     

    19

    Kemudian, dari reservoir dengan menggunakan pompa

    dialirkan ke pipa-pipa distribusi yang di tanam di bawah tanah ke

    masing-masing blok villa yang selanjunya air dapat keluar melalui

    keran-keran yang tersedia pada masing-masing massa bangunan di

    masing-masing blok. Pada sistem ini mengandalkan kekuatan

     pompa karena menggunakan sistem up feed .

    Gambar 3.16 Layout SPAB

    di Dalam Kawasan Halcyon

    Villa 

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    20/36

     

    20

    Gambar 3.18 Skema

    Penyaluran Air Bersih 

    Sumber: Dokumen Pribadi

    Gambar 3.17 Layout SPAB

    di Dalam Objek Studi 

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    21/36

     

    21

    Terlihat pada gambar 3.11 bahwa air dari sumur bor dipompa

    oleh pompa yang terdapat tabung tekan untuk dialirkan menuju

    reservoir. Air kemudian disimpan sementara pada reservoir.

    Setelah air disimpan sementara pada reservoir, air lalu

    didistibusikan melalui pipa distribusi dengan cara dipompa. Dengan

    sistem ini, kerja pompa distribusi menjadi lebih berat karena harus

    memompa air ke seluruh bagian villa tanpa menggunakan reservoir

    atas. Untuk sistem pendistribusian air bersih pada Villa Halcyon ini

    menggunakan sistem distribusi terbuka di mana sistem ini

    merupakan sistem distribusi air bersih dengan menggunakan

     jaringan pemipaan yang tidak diteruskan mengelilingi suatu sistem.

    Keuntungannya adalah penggunaan pipa yang sedikit. Sedangkan

    kelemahannya yaitu pada bagian ujung jaringan yang paling jauh

    akan mendapat air yang cukup kecil karena tekanannya menjadi

     berkurang.

    6. 

    Menghitung Kesesuaian Kapasitas Reservoir terhadap Kebutuhan

    Air Bersih di Villa Halcyon, Jimbaran

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    22/36

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    23/36

     

    23

    karena ditiap-tiap blok terdapat satu kolam renang yang hanya

    digunakan oleh 6 orang.

    3.3 Sistem Penyediaan Air Panas (SPAP) pada Villa Halcyon, Jimbaran

    Sistem air panas adalah sebuah tata cara dalam penyediaan air hangat. Air

    hangat ini bersumber dari air bersih yang dipanaskan. Temperatur air panasdisesuaikan sesuai kebutuhan aktivitas yang dilakukan. Seperti halnya air panas

    untuk mandi atau untuk memasak, tentu air panas untuk mandi temperaturnya tidak

    sepanas air untuk untuk memaasak. Air untuk mandi biasanya temperatur yang

    digunakan biasa di sebut hangat kuku atau air yang tidak panas atau tidak dingin

    sehingga pada saat digunakan untuk mandi pengguna tidak kepanasan sehingga

    dapat melepuh atau kedinginan.

    Sistem air panas ini banyak digunakan oleh bangunan-bangunan yang berada

     pana daerah dingin atau bahkan perkotaan yang sibuk sehingga tidak sempat

    membuat air panas secara konvesional sehingga membutuhkan suatu sistem yang

     praktis untuk penyediaan air hangat.

    1. 

    Jenis Sistem Penyediaan Air Panas (SPAP)

    Menurut Noerbambang, S.M dan Takeo Morimura (2000),

    dalam memenuhi kebutuhan akan air panas, ada dua jenis instalasi

    yang dapat di gunakan yaitu:

    Gambar 3.19 Kolam Renang

    di Villa Halcyon 

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    24/36

     

    24

    1)  SPAP Lokal

    SPAP lokal ini kemudian dibagi menjadi tiga menurut

    sistem pemanasanya yaitu:

    a. 

    Pemanasan Sesaat

     b. 

    Pemanasan Simpan

    c. 

    Pencampuran Uap Panas dan Air

    2)  SPAP Sentral

    Pada Villa Halcyon ini menggunakan sistem penyediaan air

     panas (SPAP) lokal di mana terdapat satu water heater  (pada gambar

    3.20: water heatar A, B, dan C) untuk satu kamar mandi utama (pada

    gambar 3.20: nomor 1, 2, dan 3). Pada instalasi lokal ini pemanas

    dipasang ditempat atau berdekatan dengan alat plambing (plumbing

    fixture) yang membutuhkan air panas yang dalam objek ini yaitu

    kamar mandi/toilet. Letak water heater  bisa dilihat pada gambar

     berikut.

    B C 

    3

    2

    1

    Gambar 3.20 Layout Water

    Heater di Villa Halcyon 

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    25/36

     

    25

    Water heater  A ini berkapasitas 50 liter berdaya 1200 watt di

    mana dalam sistem pemanasannya menggunakan sistem pemanasan

    simpan yang sumber kalornya berasal dari listrik yang diubah

    menjadi energi panas. Water heater   A ini digunakan untuk

    menyediakan air panas di dalam kamar mandi utama bernomor 1

    (gambar 3.20).

    Water heater  B ini berkapasitas 50 liter berdaya 1200 watt di

    mana dalam sistem pemanasannya sama dengan water heater A

    menggunakan sistem pemanasan simpan yang sumber kalornya

     berasal dari listrik yang diubah menjadi energi panas. Water heater  

    B ini digunakan untuk menyediakan air panas di dalam kamar mandi

    utama bernomor 2 (gambar 3.20).

    Gambar 3.21 Water Heater A

    Sumber: Dokumen Pribadi

    Gambar 3.22 Water H eater BSumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    26/36

     

    26

    Water heater  C ini berkapasitas 50 liter dan berdaya 1200

    watt di mana dalam sistem pemanasannya sama dengan water heater

    A dan B menggunakan sistem pemanasan simpan yang sumber

    kalornya berasal dari listrik yang diubah menjadi energi panas.

    Water heater  C ini digunakan untuk menyediakan air panas di dalam

    kamar mandi utama bernomor 3 (gambar 3.20).

    Adapun kelebihan dari sistem penyediaan air panas (SPAP)

    lokal ini adalah:

    - Air panas lebih mudah diperoleh

    - Kehilangan kalor pada pipa kecil

    - Pemasangan dan perawatan mudah

    - Harga lebih terjangkau

    2. 

    Sistem Pipa

    Menurut Noerbambang, S.M dan Takeo Morimura (2000),

    Sistem penyediaan air panas dapat dibagi menjadi beberapa

    klasifikasi berdasarkan sistem pipa, cara pengaliran dan cara

    sirkulasinya.

    Menurut sistem pipanya dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:

    1)  Sistem aliran ke atas (up feed )

    Gambar 3.23 Water Heater C

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    27/36

     

    27

    Air panas dialirkan kepada alat-alat plambing melalui pipa-pipa

    cabang dari suatu pipa utama yang di pasang pada lantai

    terbawah gedung.

    2) 

    Sistem aliran ke bawah (down feed )

    Air panas dialirkan kepada alat-alat plambing melalui pipa-pipa

    cabang dari suatu pipa utama yang dipasang pada lantai paling

    atas gedung.

    Menurut cara penyediaannya dibagi lagi menjadi dua macam yaitu:

    1)  Sistem pipa tunggal

    Pipa hanya akan mengantarkan air panas dari tangki

     penyimpanan atau pemanas tanpa pipa balik.

    2)  Sistem sirkulasi atau dua pipa

    Pipa akan menghantarkan air panas dari tangki penyimpanan

    atau pemanas dan kemudian air akan dibalikkan kembali ke

    tangki penyimpanan dengan pipa balik apabila tidak ada

     pemakaian air panas pada alat plambing.

    Sedangkan menurut cara sirkulasinya dibedakan atas sirkulasi

    gravitasi dan sirkulasi paksaan dengan menggunakan pompa.

    Sementara pada Villa Halcyon menggunakan sistem up feed  

    sesuai dengan sistem penyediaan air bersih yang telah dijelaskan

    sebelumnya dan menggunakan sistem pipa tunggal di mana air

    langsung disalurkan tanpa ada pipa balik.

    3. 

    Skema Umum Sistem Penyediaan Air Panas (SPAP) pada VillaHalcyon, Jimbaran

    Sumber air yang digunakan untuk penyediaan air panas ini

    adalah air bersih yang bersumber dari sumur bor. Air dari sumur

    tersebut lalu disedot oleh pompa, disimpan sementara di resevoir dan

    kemudian dipompa dan didistribusikan dengan pompa ke seluruh

     bagian villa termasuk blok yang kami observasi. Air yang

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    28/36

     

    28

    didistribusikan masuk ke water heater dengan instalasi lokal di

    setiap massa bangunan seperti yang tertera pada gambar 3.20.

    Setelah air menjadi hangat, air tersebut lalu didistribusikan

    ke shower yang merupakan tempat keluarnya air panas. Air panas

    yang keluar tidak semata-mata hanya air panas saja. Namun air

     panas dapat dicampur lagi dengan air bersih yang suhunya masih

    normal. Air bersih untuk campuran ini berasal dari cabang pipa

    kedua tadi. Tujuan pencampuran air dingin dengan air panas ini bertujuan untuk pengguna agar dapat mengatur suhu air yang

    diinginkan.

    Gambar 3.24 Skema Umum SPAP

    pada Villa HalcyonSumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    29/36

     

    29

    3.4 Sistem Pembuangan Air Hujan pada Villa Halcyon, Jimbaran

    Menurut Purba (dalam webnya

    https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/), bila terdapat system

    No  Jenis Pemakaian  Temperatur (0C) 

    1 Minum 50-55

    2 Mandi: Dewasa

    Anak-Anak

    42-45

    40-42

    3 Pancuran mandi 40-43

    4 Cuci muka dan cuci tangan 40-42

    5 Cuci tangan untuk pengobatan 43

    6 Bercukur 46-52

    7 Dapur: Macam-macam keperluan

    Untuk mesin cuci:

      Proses Pencucian

    Proses Pembilasan

    45

    45-60

    70-80

    8 Cuci Pakaian: Macam-macam

    pakaian

    Bahan sutra & wol

    Bahan linen & katun

    60

    33-49

    49-60

    9 Kolam renang 21-27

    10 Cuci mobil (bengkel) 24-30

    https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    30/36

     

    30

     plambing air buangan dan air hujan dalam satu gedung maka tidak dianjurkan

    untuk digabungkan kecuali hanya pada lantai paling bawah saja. Sistem

     pembuangan air hujan dianjurkan memiliki system pembuangan tersendiri

    dan sumur resapan. Salah satu alat yang terpenting dalam sietem pembuangan

    air hujan adalah Gutter dan leader.

    Sumber yang sama juga menyebutkan, gutter (talang atap) dan leader (talang

    tegak) air hujan digunakan untuk menangkap air hujan yang jatuh ke atas atap atau

     bidang tangkap lainnya di atas tanah. Dari leader kemudian dihubungkan ke titik-

    titik pengeluaran, umumnya ke permukaan tanah atau system drainase bawah tanah

    (underground drain). Tidak diperkenankan menghubungkannya dengan system

    saluran saniter. Talang tegak dapat ditempatkan di dalam ruangan (conductor)

    maupun di luar bangunan (leader).

    Menurut Noerbambang, S.M dan Takeo Morimura (2000), pada dasarnya air

    hujan harus disalurkan melalui sistem pembuangan yang terpisah dari sistem

     pembuangan air bekas dan air kotor. Jika dicampurkan, maka apabila saluran

    tersebut tersumbat, ada kemungkinan air hujan akan mengalir balik dan masuk

    kedalam alat plambing terendah dalam sistem tersebut.

    Menurut sumber yang sama, dalam sistem penyaluran air buangan, air

     buangan yang biasanya mengandung bagian-bagian padat harus mampu dialirkan

    dengan cepat. Untuk maksud tersebut pipa pembuangan harus mempunyai ukuran

    dan kemiringan yang cukup dan sesuai dengan banyak dan jenis air buangan yang

    akan dialirkan. Sistem penyaluran air hujan pada prinsipnya hanya mengalirkan

    debit hujan yang terjadi di atap bangunan ke tempat yang diinginkan, seperti

    drainase perkotaan.

    1.  Sistem Pembuangan Air Hujan

    Menurut narasumber yang kami wawancarai, tidak ada saluran

    khusus yang digunakan untuk menyalurkan air hujan di Villa Halcyon ini

    karena pada villa ini menggunakan penutup atap alang-alang tanpa adanya

    gutter dan leader di mana air hujan langsung jatuh ke halaman yang sekitar

    70%nya masih terbuka (hanya ditutup oleh rumput) yang akan diserap oleh

    tanaman yang ada tepat di bawah teristisan atap sehingga air hujan tidak

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    31/36

     

    31

    akan tergenang. Adanya tanaman dan rumput juga semakin mempercepat

     proses penyerapan air hujan. Berikut ini adalah skemanya:

    2.  Penghitungan Curah Hujan pada Villa Halcyon

    Ch = L X R

    Ch = Curah hujan (liter/menit)

    L = luas bidang atap yang trekena hujan M²R = Hujan rata-rata (liter/menit)

    Di Indonesai berkisar 300-500 mm/m²/jam = 5 –  8,3

    Gambar 3.25 Skema UmumPembuangan Air Hujan pada Villa

    Halcyon

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    32/36

     

    32

      Luas atap terkena hujan pada Villa Halcyon adalah

    -  Luas atap 1 = 77 m2 

    -  Luas atap 2 = 105 m2 Total 317 m2 

    -  Luas atap 3 = 135 m2 

    Hujan rata-rata di Indonesia adalah 5-8,3 liter/menit  Curah hujan = L x R

    Curah hujan = 317 x 5-8,3

    = 1585-2631,1 liter/menit

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    33/36

     

    33

    3.5  Sistem Pembuangan Air Kotor dan Air Bekas pada Villa Halcyon,

    Jimbaran

    Sistem pembuangan air kotor dan air bekas yang digunakan di Villa Halcyon

    ini adalah sistem sanitasi setempat di mana pada masing-masing blok termasuk

     blok yang kami observasi memiliki septictank dan peresapannya masing-masing

    yang terletak di dekat angkul-angkul. Sistem yang digunakan adalah sistem

    pembuangan luar di mana letak pembuangan adalah di luar blok Villa (gambar

    3.26). Septictank menerima air kotor dari kloset sedangkan peresapan menerima air

     bekas dari wastafel, shower, serta sink yang ada di dapur. Septictank dan peresapan

    sengaja dibedakan agar air kotor dan air bekas tidak tercampur begitu saja. Untuk

    ukuran septictank tidak diketahui oleh narasumber sehingga tidak bisa dihitung.

    Pipa penyaluran ditanam di bawah tanah agar mencegah bau keluar. Berikut ini

    adalah layout buangan air kotor dan air bekas villa Halcyon.

    Gambar 3.26 Layout Utilitas Villa Halcyon

    Sumber: Dokumen Pribadi

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    34/36

     

    34

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1  Kesimpulan

    Villa yang notabene merupakan bangunan untuk disewakan harus memiliki

    fasilitas, sarana, dan prasarana yang baik sehingga tamu merasa lebih nyaman dan

    kesan yang diberikan pun baik, terutama sistem plambing yang merupakan sarana

     pendukung dari kamar mandi dan toilet di mana frekuensi kegiatannya tinggi. Dapat

    disimpulkan sistem plambing juga sangat menentukan baik buruknya pelayanan

    sebuah villa atau bangunan lainnya yang memerlukan sistem plambing seperti villa

    yang diobservasi yaitu villa Halcyon yang berlokasi di Desa Tegalwangi, Jimbaran,

    Badung, Bali di mana terdapat beberapa sistem plambing di dalamnya. Sistem

     plambing yang ada pada villa ini tergolong baik bisa dilihat dari pengorganisasian

    sistem plambing yang telah dijelaskan di atas, kapasitas komponen plambing seperti

    reservoir, water heater , dan sebagainya. Namun, masih ada beberapa kekurangan

    dalam sirkulasi air bersih pada kolam renang yang masih menggunakan sistem  fill

    and draw pool   di mana air kolam tidak bersikulasi dengan baik. Kekurangan

    lainnya adalah sistem pembuangan air hujan yang tidak menggunakan drainase

    (langsung meresap ke tanah) dikhawatirkan dalam jangka waktu lama tidak akan

    efektif lagi menampung air hujan dan air hujan pun akan menggenang.

    4.2 Saran

    Saran untuk kekurangan pada sistem plambing Villa Halcyon adalah

    sebaiknya untuk sirkulasi air kolam menggunakan sistem recirculating pool dimana air kolam renang yang telah dipakai dan kotor secara terus menerus (berputar)

    dialirkan melalui instalasi-instalasi penyaringan (filter) dan dipompa kembali ke

    dalam kolam renang, setelah bersih dan didesinfeksi dengan zat chlor. Untuk sistem

     pembuangan air hujan sebaiknya dibuatkan drainase kecil di bawah tanah untuk

    mengalirkan ari hujan dari halaman ke riol umum. Adapun saran yang disampaikan

    untuk makalah adalah agar makalah ini dipelajari sebaik-baiknya oleh mahasiswa

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    35/36

     

    35

    yang bersangkutan agar nantinya dapat diaplikasikan ketika menjadi arsitek

    sesungguhnya walaupun pada makalah ini terdapat banyak kekurangan. Kemudian

  • 8/17/2019 REVISI PLAMBING.pdf

    36/36

    DAFTAR PUSTAKA

    1.  Noerbambang, S.M & Morimura, T. 1986. Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem

     Plambing. Cetakan Kedua. Jakarta : PT. Pradnya Paramita2.  UU RI No. 7 Tahun 2004 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907

    Tahun 2002 dalam

    https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plumbing/

    3.  Makayasa, Adhi. 2014. Jenis dan Type Kolam Renang. 

    http://trisaktiwiratama.blogspot.co.id/2014/05/jenis-dan-type-kolam-

    renang.html (diakses pada tanggal 7 Desember 2015 pukul 20.00

    WITA)

    4. 

    Purba, Jon. 2010. Plumbing. https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plum

     bing/  (diakses pada tanggal 7 Desember 2015 pukul 21.00)

    5. 

    Efriyandi, Dodie. 2013. Instalasi Plumbing Sistem Penyediaan Air Bersih &

     Air Kotor. http://rekayasalingkungan-dodie-efriyandi.blogspot.

    co.id/2013/06/instalasi-plumbing-sistem-penyediaan.html (diakses

     pada tanggal 8 Desember 2015 pukul 21.00)

    http://trisaktiwiratama.blogspot.co.id/2014/05/jenis-dan-type-kolam-renang.htmlhttp://trisaktiwiratama.blogspot.co.id/2014/05/jenis-dan-type-kolam-renang.htmlhttp://trisaktiwiratama.blogspot.co.id/2014/05/jenis-dan-type-kolam-renang.htmlhttps://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plum%20bing/https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plum%20bing/https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plum%20bing/https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plum%20bing/https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plum%20bing/https://jonpurba.wordpress.com/2010/02/24/plum%20bing/http://trisaktiwiratama.blogspot.co.id/2014/05/jenis-dan-type-kolam-renang.htmlhttp://trisaktiwiratama.blogspot.co.id/2014/05/jenis-dan-type-kolam-renang.html

Recommended