+ All Categories
Home > Documents > Analisis Komparatif Deskriptif Kinerja Bank Umum Syariah ...

Analisis Komparatif Deskriptif Kinerja Bank Umum Syariah ...

Date post: 03-May-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
12
e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32 Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 21 Analisis Komparatif Deskriptif Kinerja Bank Umum Syariah Dengan Bank Konvensional (Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Ni Nyoman Sri Wahyuni (1) I Gusti Ayu Wimba (2) (1)(2) Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata, Universitas Hindu Indonesia [email protected] Diterima: 22 Juli 2021 Direvisi: 23 Juli 2021 Disetujui: 24 Juli 2021 ABSTRACT The purpose of this study is to determine whether or not there are differences in the ratio of Capital Adequacy Ratio, Net Profit Margin, Return On Assets, Operating Expenses To Operating Income and Loan to Deposit Ratio between Bank Sharia General with Conventional Bank.The number of samples used are 5 Conventional Banks and 5 Islamic Banks listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the 2016-2019 period.The sample in this study was taken by purposive sampling method. Based on the results of the study: 1) there is no significant difference between the Capital Adequacy Ratio between Islamic Commercial Banks and Conventional Banks; 2) the ratio of Net Profit Margin there is a significant difference between Islamic Commercial Banks and Conventional Banks; 3) the ratio of Return On Assets there is a significant difference between Islamic Commercial Banks and Conventional Banks; 4) the ratio of Operating Expenses To Operating IncomeThere is a significant difference between Islamic Commercial Banks and Conventional Banks; 5) Loan to Deposit Ratio there is a significant difference between Islamic Commercial Banks and Conventional Banks. Keywords: Capital Adequacy Ratio; Net Profit Margin; Return On Assets; Operating Expenses To Operating Income; Loan to Deposit Ratio ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rasio Capital Adequacy Ratio, Net Profit Margin, Return On Asset, Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional dan Loan to Deposit Ratioantara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 5 Bank Konvensional dan 5 Bank Syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2016-2019. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: 1) Capital Adequacy Ratio tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional; 2) Net Profit Margin terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional; 3) Return On Asset terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional; 4) rasio Biaya Operasional dibanding Pendapat Operasional terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional; 5) Loan to Deposit Ratio, terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional. Kata kunci: Capital Adequacy Ratio; Net Profit Margin; Return On Asset; Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional; Loan to Deposit Ratio.
Transcript

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 21

Analisis Komparatif Deskriptif Kinerja Bank Umum Syariah

Dengan Bank Konvensional

(Studi Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Ni Nyoman Sri Wahyuni(1)

I Gusti Ayu Wimba (2)

(1)(2)

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata, Universitas Hindu Indonesia

[email protected]

Diterima: 22 Juli 2021 Direvisi: 23 Juli 2021 Disetujui: 24 Juli 2021

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine whether or not there are differences in the ratio of

Capital Adequacy Ratio, Net Profit Margin, Return On Assets, Operating Expenses To

Operating Income and Loan to Deposit Ratio between Bank Sharia General with

Conventional Bank.The number of samples used are 5 Conventional Banks and 5 Islamic

Banks listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the 2016-2019 period.The

sample in this study was taken by purposive sampling method. Based on the results of the

study: 1) there is no significant difference between the Capital Adequacy Ratio between

Islamic Commercial Banks and Conventional Banks; 2) the ratio of Net Profit Margin there

is a significant difference between Islamic Commercial Banks and Conventional Banks; 3)

the ratio of Return On Assets there is a significant difference between Islamic Commercial

Banks and Conventional Banks; 4) the ratio of Operating Expenses To Operating

IncomeThere is a significant difference between Islamic Commercial Banks and

Conventional Banks; 5) Loan to Deposit Ratio there is a significant difference between

Islamic Commercial Banks and Conventional Banks.

Keywords: Capital Adequacy Ratio; Net Profit Margin; Return On Assets; Operating

Expenses To Operating Income; Loan to Deposit Ratio

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rasio Capital

Adequacy Ratio, Net Profit Margin, Return On Asset, Biaya Operasional dibanding

Pendapatan Operasional dan Loan to Deposit Ratioantara Bank Umum Syariah dengan

Bank Konvensional. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 5 Bank Konvensional dan 5

Bank Syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2016-2019.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil

penelitian diperoleh: 1) Capital Adequacy Ratio tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional; 2) Net Profit Margin terdapat

perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional; 3)

Return On Asset terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah dengan

Bank Konvensional; 4) rasio Biaya Operasional dibanding Pendapat Operasional terdapat

perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional; 5)

Loan to Deposit Ratio, terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah

dengan Bank Konvensional.

Kata kunci: Capital Adequacy Ratio; Net Profit Margin; Return On Asset; Biaya

Operasional dibanding Pendapatan Operasional; Loan to Deposit Ratio.

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 22

Pendahuluan

Semakin canggihnya teknologi dan kemajuan informasi, cukup stabilnya pergerakan

tingkat suku bunga bank dan inflasi, pembangunan infrastruktur yang semakin maju disertai

tumbuh berkembangnya kreatifitas para pelaku usaha khususnya di Indonesia merupakan

gambaran atas pesatnya perkembangan ekonomi Indonesia. Pasar modal yang mana perusahan-

perusahan dimana sektor perbankan termasuk didalamnya merupakan salah satu dari banyaknya

pilihan alternatif sumber dan jangka panjang bagi suatu pelaku bisnis.

Bank yang melakukan usaha secara konvensional dan Bank yang melakukan usaha secara

syariahmerupakan jenis-jenis bank di indonesia secara umum. Pengembalian serta pembagian

keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada bank ataupun yang diberikan oleh bank kepada

nasabahnya adalah persoalan umum dapat membedakan antara bank konvensional dengan bank

syariah. Selanjutnya perbedaan sistem bank syariah dengan bank konvensional terletak pada

sistem pengembalian dan pembagian laba yang diberikan dari nasabah ke bank ataupun

sebaliknya dari bank ke nasabahnya, dari hal inilah timbul istilah bunga atau bagi hasil.

Perhitungan rasio keuangan dari laporan keuangan bank merupakan salah satu hal yang

bisa dilakukan untuk menganalisa kinerja sebuah bank. Cara mengevaluasi kinerja pada industri

perbankan, adalah dengan cara mengukur tingkat kesehatannya yang mengacu kepada ketentuan

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan mengacu pada unsur-unsur modal (capital), kualitas

aset (assets quality), manajemen (management), keuntungan (earning), dan likuiditas (liquidity).

Tabel 1. Research Gap

No Peneliti Terdahulu Hasil

1 Muchlish dan Umardani (2016); Thayib

et al., (2017); Solikah et al., (2017)

Terdapat perbedaan CAR pada Bank Konvensional lebih

dengan Bank Umum Syariah

2 Arinta (2016); Yanti dan Rozalina

(2015); Zakaria (2014)

Tidak terdapat perbedaan CAR pada Bank Konvensional

dengan Bank Umum Syariah

3 Muchlish dan Umardani (2016);

Yanti dan Rozalina (2015)

Terdapat perbedaan ROA antara Bank Umum Syariah dengan

Bank Konvensional

4 Thayib et al., (2017) Tidak terdapat perbedaan ROA antara Bank Umum Syariah

dengan Bank Konvensional

5 Yanti dan Rozalina, (2015); Zakaria

(2014); Solikah et al., (2017)

Terdapat perbedaan yang signifikan pada LDR antara Bank

Umum Syariah dengan Bank Konvensional

6 Novianti (2019) Terdapat perbedaan antara Bank konvensional dengan

keuangan Bank syariah dilihat dari NPM.

7 Putri dan Iradianty (2020) Tidak terdapat perbedaan pada rasio LDR antara Bank Umum

Syariah dengan Bank Konvensional

8 Thayib et al., (2017) Terdapat perbedaan ROE antara Bank Umum Syariah dengan

Bank Konvensional

9 Arinta (2016) Tidak terdapat perbedaan ROE antara Bank Umum Syariah

dengan Bank Konvensional

Sumber: Putri dan Iradianty (2020); Arinta (2016); Muchlish dan Umardani (2016); Novianti

(2019); Zakaria (2014); Thayib et al., (2017); Solikah et al., (2017)

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 23

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui dalam rentang tahun 2016 hingga 2020, ditemukan

fenomena research gap dari hasil penelitian mengenai analisis komparatif deskriptif kinerja bank

umum syariah dengan bank konvensional. Dari ditemukannya fenomena perbedaan hasil

penelitian pada penelitian terdahulu menjadi alasan peneliti melakukan penelitian lanjutan untuk

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kinerja keuangan pada Bank Umum Syariah dengan

Bank Konvensional ditinjau dari rasio CAR, NPM, ROA, BOPO dan LDR. Adapun telaah

literatur yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Menurut Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang saat ini telah diubah

menjadi Undang-undang No. 10 tahun 1998, bank adalah suatu badan usaha yang berfungsi

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat

dalam bentuk kredit untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat luas. Di dalam Undang-Undang

No. 10 tahun 1998 juga dijelaskan bahwa perbankan di Indonesia dikelompokkan menjadi 4

(empat), yaitu: 1) Bank Sentral; 2) Bank Umum Konvensial; 3) Bank Perkreditan Rakyat; 4)

Bank Umum Syariah.

Menurut Yaya (2014), bank konvensional dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha

yang melaksanakan kegiatan operasionalnya secara konvensional yang mana di dalam

kegiatannya berfungsi memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran sedangkan bank umum

syariah dapat didefinisikan sebagai suatu bank yang dengan berlandaskan bagi hasil (profit and

loss sharing) yang dijadikan prinsip dalam melaksanakan ataupun menjalankan kegiatan

operasionalnya.

Menurut Iswari dan Amanah (2018) kinerja bank adalah gambaran mengenai baik buruk

kinerja bankterkait tingkat keberhasilan yang dicapai bank dalam menjalankan kegiatan

opersaionalnya. Dengan kata lain semakin baik kinerja keuangan suatu bank maka bank tersebut

akan semakin sehat. Pengukuran profitabilitas bank dapat ukur dari berbagai macam rasio, seperti

1) Return on Assets (ROA); 2) Return on Equity (ROE), 3) Net Profit Margin (NPM), dan 4)

Rasio Biaya Operasional (Dendawijaya, 2003).

Return on Assets (ROA)merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur

secara keseluruhan kemampuan bank di dalam menghasilkan laba dengan jumlah keseluruhan

aktiva yang tersedia (Siamat, 2005). Dapat dikatakan jika return on assets (ROA) suatu bank

semakin tinggi, maka tingkat keuntungan yang diperoleh oleh bank tersebut semakin tinggi pula

serta posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset akan semakin baik juga (Paramitha dan

Astuti, 2018).

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 24

Return on Equity (ROE) adalah rasio yang berfungsi menggambarkan kemampuan suatu

bank dalam memberi keuntungan bagi pemegang saham biasa (pemilik modal) dengan

menunjukkan laba bersih yang tersedia untuk modal pemegang saham yang telah digunakan

perusahaan(Almira dan Wiagustini, 2020). Dapat dikatakan jika return on equity (ROE) yang

tinggi mencerminkan bank berhasil menghasilkan keuntungan dari modal sendiri.

Net profit margin (NPM) merupakan suatu hubungan antara laba bersih setelah pajak

dengan penjualan yangmenggambarkan kemampuan manajemen bankdalam menjalankan

kegiatan operasionalnya sampai dapat dikatakan cukup berhasil dalam memulihkan ataupun

mengendalikan bunga pinjaman serta pajak sedangkan Biaya Operasional dan Pendapatan

Operasional (BOPO) merupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan antara pendapatan

operasional dengan beban operasional dalam mengukur tingkat efesiensi (Kasmir, 2012)

Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan CAR antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional

Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap profitabilitas disebabkan adanya

faktorsuku bunga dana yang tinggi melebihi suku bunga pinjaman sehingga modal perbankan

menjadi menipis, sehingga mengakibatkan terjadinya negatif spread yang mana peningkatan suku

bunga dana lebih cepat dari peningkatan suku bunga pinjaman. Dapat diartikan bahwa turunnya

kepercayaan masyarakat terhadap bank yang pada akhirnya dapat menurunkan profitabilitas

merupakan dampak dari rendahnya Capital Adequacy Ratio (CAR). Pernyataan tersebut

didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Muchlish dan Umardani, (2016); Solikah et al.,

(2017); Thayib et al., (2017) yang menyatakan bahwa nilai CAR antara Bank syariah dengan

Bank Konvensional terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan paparan serta temuan-

temuan tersebut, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini sebagai berikut:

H1 : Terdapat perbedaan CAR antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional.

2. Perbedaan NPM antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional

Rasio Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang berfungsi untuk menunjukan hasil

dari penjualan yang diukur melalui seberapa besar presentase laba bersih penjualan. Semakin

besar rasio Net Profit Margin (NPM), maka dianggap kemampuan perusahaan untuk

mendapatkan laba yang tinggi semakin baik. Hubungan antara penjualan bersih dengan laba

bersih sisa pajak menunjukan bahwa dalam mengatur jalannya kegiatan operasional sebuah bank,

manajemen didalam bank tersebut dapat dikatakan cukup berhasil dalam menyisakan margin

tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk

suatu resiko. Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 25

yang dilakukan Yanti dan Rozalina, (2015) menyatakan bahwa nilai NPM antara Bank Syariah

dengan Bank Konvensional terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan paparan serta

temuan-temuan tersebut, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini sebagai berikut:

H2 : Tidak terdapat perbedaan NPM antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional.

3. Perbedaan ROA antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional

Return On Asset (ROA) berfungsi sebagai analisis yang biasa digunakan untuk mengukur

kemampuan suatu bank dalam menghasilkan laba pada masa lalu. Manfaat dari Return On Asset

(ROA) sendiri dapat diproyeksikan ke masa depan guna melihat kemampuan bank menghasilkan

laba di masa yang akan datang. Jika semakin tinggi kemampuan bank dalam menghasilkan

pendapatan, hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin efisien perputaran aset bank, yang

berdampak secara langsung terhadap peningkatan nilai bank. Bank yang mengalami

ketidakstabilan pada return on assets (ROA) dan perbandingan total aset lebih besar jika

dibandingkan laba bank mengindikasikan bahwa bank tersebut secara efektif belum mampu

mengelola asetnya.

Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang

dilakukan Penelitian yang di lakukan Muchlish dan Umardani, (2016); Yanti dan Rozalina,

(2015) menyatakan bahwa nilai ROA antara Bank Syariah Dengan Bank Konvensional terdapat

perbedaan yang signifikan. Berdasarkan paparan serta temuan-temuan tersebut, maka hipotesis

ketigadalam penelitian ini sebagai berikut:

H3 : Terdapat perbedaan ROA antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional.

4. Perbedaan BOPO antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional

Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) berfungsi untuk

menunjukkan seberapa besar kemampuan bank dalam menekan biaya operasionalnya di dalam

satu pihak, dan seberapa besar kemampuan bank dalam meningkatkan pendapatan operasional di

pihak lain. Pengaruh Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional terhadap kinerja

perbankan ditunjukkan pada seberapa besar bank dapat melakukan efisiensi terhadap biaya

operasional yang dikeluarkan. Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan

oleh Penelitian yang dilakukan Penelitian yang di lakukan Yanti dan Rozalina, (2015)

menyatakan bahwa nilai BOPO antara Bank Syariah dengan Konvensional terdapat perbedaan

yang signifikan. Berdasarkan paparan serta temuan-temuan tersebut, maka hipotesis

keempatdalam penelitian ini sebagai berikut:

H4 : Terdapat perbedaan BOPO antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional.

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 26

5. Perbedaan rasio LDR antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional

Loan Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang berfungsi memperlihatkan tingkat

likuiditas suatu bank. Semakin tinggi LDR maka laba bank mempunyai kemungkinan untuk

meningkat dengan catatan bahwa bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan optimal.

Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanti dan Rozalina, (2015)

menyatakan bahwa nilai LDR antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional terdapat

perbedaan yang signifikan. Berdasarkan paparan serta temuan-temuan tersebut, maka hipotesis

kelimadalam penelitian ini sebagai berikut:

H5 : Terdapat perbedaan LDR antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional

Metode Penelitian

Kerangka, berpikir, dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2021

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa data laporan

keuangan dan rasio keuangan seperti CAR, NPM, BOPO, ROA, dan LDR pada perusahaan

Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016 - 2019. Adapun yang

menjadi Sampel dalam penelitian adalah Bank Konvensional dan Bank Syariah. Bank

Konvensional yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu: 1) Bank Central Asia (BCA); 2)

Bank Negara Indonesia (BNI); 3) Bank Mandiri; 4) Bank Rakyat Indonesia (BRI); serta 5) Bank

Bank

LDR BOPO NPM ROA CAR

RasioKeuangan

LaporanKeuangan

BankKonvensional BankSyariah

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 27

Bukopin. Selajutnya Bank Syariah yang tercatat di Bursa efek Indonesia (BEI) yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini yaitu: 1)Bank Central Asia (BCA) Syariah; 2) Bank Negara

Indonesia (BNI) Syariah; 3) Bank Syariah Mandiri; 4) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah; dan

5) Bank Syariah Bukopin.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas dan uji beda dua rata-rata.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelit ini menggunakan 10 perusahaan perbankan yang terdiri atas 5(lima) Bank

Konvensional dan 5(lima) Bank Syariah sebagai sampel. Data yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.com) berupa laporan tahunan

dan laporan keuangan perusahaan pada periode 2016 sampai dengan 2019.

Tabel 2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Variabel BANK N Mean Std.

Deviation

CAR Bank Umum Syariah 20 21,44 7,10

Bank Konvensional 20 19,85 3,89

NPM BankUmum Syariah 20 2,93 2,87

Bank Konvensional 20 5,19 2,43

ROA Bank Umum Syariah 20 0,84 0,58

Bank Konvensional 20 2,25 1,63

BOPO Bank Umum Syariah 20 92,24 6,82

Bank Konvensional 20 69,87 21,02

LDR Bank Umum Syariah 20 82,32 6,96

Bank Konvensional 20 117,36 89,9

Sumber: Data Diolah, 2021

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif diatas, didapatkan hasil sebagai berikut: 1)

mean pada bank umum syariah berdasarkan CAR sebesar 21,44%, sedangkan pada bank umum

konvensional sebesar 19,84%; 2) mean pada bank umum syariah berdasarkan NPM sebesar

2,93%, sedangkan pada bank umum konvensional sebesar 5,18%, 3) mean pada bank umum

syariah berdasarkan ROA sebesar 0,83%, sedangkan pada bank umum konvensional sebesar

2,25%; 4) mean pada bank umum syariah berdasarkan BOPO sebesar 92,24%, sedangkan pada

bank umum konvensional seebsar 69,87%, dan 5) mean pada bank umum syariah berdasarkan

LDR sebesar 82,32%, sedangkan pada bank umum konvensional seebsar 117,36%.

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 28

Tabel 3. Hasil Uji Kolmogorov–Smirnov

No Variabel NilaiSig Keterangan

1 CAR 0,411 Normal

2 NPM 0,103 Normal

3 ROA 0,297 Normal

4 BOPO 0,373 Normal

5 LDR 0,000 Tidaknormal

Sumber: Data Diolah, 2021

Variabel CAR, NPM, ROA, dan BOPO dari hasil Uji Kolmogorov–Smirnov pada Tabel

4.2 diatas, dapat diketahui memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05 sehingga data dapat

dinyatakan berdistribusi normal karena memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Sedangkan

variabel LDR memiliki nilai signifikan kurang dari 0,05 yang artinya data tidak berdistribusi

normal.

Tabel 4. Nilai t-hitung

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F

Sig.

T

df

Sig.(2-

tailed)

Mean

Difference

Std.

ErrorDiffe

rence

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

CAR Equal variances

assumed 4,299 ,045 ,881 38 ,384 1,59500 1,81035 -2,06986 5,25986

Equal

variances not

assumed

,881 29,454 ,385 1,59500 1,81035 -2,10511 5,29511

NPM Equal variances

assumed 4,229 ,047 -2,685 38 ,011 -2,25850 ,84116 -3,96134 -,55566

Equal

variances not

assumed

-2,685 37,019 ,011 -2,25850 ,84116 -3,96283 -,55417

ROA Equal variances

assumed 38,433 ,000 -3,649 38 ,001 -1,41550 ,38794 -2,20084 -,63016

Equal

variances no

tassumed

-3,649 23,762 ,001 -1,41550 ,38794 -2,21659 -,61441

BOPO Equal variances

assumed 2,772 ,104 4,526 38 ,000 22,36700 4,94189 12,36266 32,37134

Equal

variances not

assumed

4,526 22,950 ,000 22,36700 4,94189 12,14268 32,59132

Sumber: Data Diolah, 2021

1. Perbedaan Capital Adequacy Ratio (CAR) antara Bank Umum Syariah dengan Bank

Konvensional

Berdasarkan tabel 4, CAR pada bank umum syariah menunjukkan nilai thitung sebesar

0,881 serta sig sebesar 0,384 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Ini mengindikasikan bahwa

tidak ada perbedaan CAR antara bank umum syariah dengan bank konvensional. Mean Bank

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 29

Umum Syariah berdasarkan variable CAR lebih tinggi dari Bank Umum Konvensional, Sehinga

dapat dinyatakan bahwa kinerja Bank Umum Syariah dalam hal pengelolaan modal menghadapi

segala kemungkinan resiko kerugian yang disebebkan karena adanya faktor kegagalan dalam

pemberian pembiayaan lebih baik dibandingkan kinerja Bank Umum Konvensional.

Dengan upaya menahan laju penyaluran cicilan ataupun pembiayaan maupun dengan

meningkatkan laba ditahan agar permodalannya semakin kuat merupakan hal yang dapat

diusahakan baik Bank Umum Konvensional maupun Bank Umum Syariah dalam memperkuat

ataupun meningkatkan CAR. Dengan demikian bank memiliki dana cadangan dalam

menanggung resiko kegagalan cicilan maupun pengeluaran yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Hasil penelitian ini mendukungpenelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arinta, (2016)yang

menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional.

2. Perbedaan rasio Net, Profit Margin (NPM) antara Bank Umum Syariah dengan Bank

Konvensional

Mean pada bank umum syariah dilihat dari variabel NPM sebesar 2,93 persen, sedangkan

pada bank umum konvensional sebesar 5,18 persen sehingga NPM pada bank umum

konvensional memiliki nilai mean lebih tinggi jika dibandingkan dengan bank umum syariah.

Dengan demikian terdapat perbedaan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional

dimana hal tersebut juga dipertegas kembali dengan ditemukannya nilai thitung sebesar -2,6811

serta sig sebesar 0,011 sehingga H0 ditolak dan H2 diterima. Ini mengindikasikan bahwa ada

perbedaan rasio NPM antara bank umum syariah dengan bank konvensional.

Rasio NPM yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan. Rasio ini sangat penting bagi manjer operasi karena mencerminkan

strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk

mengendalikan beban usaha. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja

keuangan Bank Konvensional pada aspek manajemen lebih baik jika dibandingkan dengan bank

syariah. Hasil penelitian ini bersesuaian dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Yanti dan

Rozalina, (2015) yang menyebutkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara bank syariah

dan bank konvensional dilihat dari NPM.

3. Perbedaan rasio Return On Asset (ROA) antara Bank Umum Syariah dengan Bank

Konvensional

ROA pada bank umum syariah menunjukkan mean sebesar 0,83 persen, sedangkan pada

bank umum konvensional sebesar 2,25 persen. ROA pada bank umum konvensional memiliki

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 30

nilai mean lebih tinggi daripada bank umum syariah Dengan demikian terdapat perbedaan antara

Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional dimana hal tersebut juga dipertegas kembali

dengan ditemukannya nilai thitung sebesar -3,649 serta sig sehingga 0,001 berarti H0 ditolak dan

H3 diterima, artinya ada perbedaan perbedaan ROA antara bank umum syariah dengan bank

konvensional.

Dengan demikian kinerja keuangan pada Bank konvensioal dapat dinyatakan lebih unggul

jika dibandingkan kinerja keuangan bank syariah jika ditunjau dari ROA. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Muchlish dan Umardani, (2016);

Yanti dan Rozalina, (2015) yang menyebutkan bahwa ada perbedaan yang signifikan kinerja

keuangan perbankan antara bank syariah dan bank konvensional dilihat dari ROA.

4. Perbedaan rasio Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) antara Bank

Umum Syariah dengan Bank Konvensional

BOPO pada bank umum syariah menunjukkan mean sebesar 92,24 persen, sedangkan

pada bank umum konvensional sebesar 69,87 persen. Rasio BOPO pada bank umum syariah

memiliki nilai mean lebih tinggi daripada bank umum konvensional. Secara statistik deskriptif

telah menunjukkan ada perbedaan, dan dipertegas pada pengujian nilai thitung sebesar 4,526

dengan nilai sig 0,000 berarti H0 ditolak dan H4 diterima, artinya ada perbedaan perbedaan rasio

biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) antara bank umum syariah dengan

bank konvensional.

Dengan demikian kinerja keuangan pada Bank konvensioal dapat dinyatakan lebih unggul

jika dibandingkan kinerja keuangan bank syariah jika ditunjau dari BOPO. Hasil penelitian ini

bersesuaian dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Muchlish dan Umardani, (2016) yang

menyebutkan bahwa ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan perbankan antara bank

syariah dan bank konvensional dilihat dari BOPO.

5. Perbedaan Loan to Deposit Ratio (LDR) antara Bank Umum Syariah dengan Bank

Konvensional

LDR pada bank umum syariah menunjukkan mean sebesar 82,32%, sedangkan pada bank

umum konvensional sebesar 117,36%. LDR pada bank umum konvensional memiliki nilai mean

lebih tinggi daripada bank umum syariah. Perbedaan tersebut dipertegas dengan pengujian Nilai

Mann Whitney t-hitung sebesar 117 dan nilai sig sebesar 0,024 lebih kecil dari 0,05 berarti H0

ditolak dan H5 diterima. Artinya ditemukan adanya perbedaan LDR antara bank umum syariah

dengan bank konvensional.

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 31

Dengan demikian kinerja keuangan pada Bank konvensioal dapat dinyatakan lebih unggul

jika dibandingkan kinerja keuangan bank syariah jika ditunjau dari ROA. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Yanti dan Rozalina, (2015) yang

menyebutkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara bank syariah dan bank konvensional

dilihat dari LDR.

Simpulan

Simpulan yang dapat diperoleh berdasarkan hasil analisia adalah sebagai berikut: 1)

Berdasarkan Capital Adequacy Ratio (CAR), tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional; 2) Berdasarkan Net Profit Margin (NPM),

terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional; 3)

Berdasarkan Return On Asset (ROA), terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum

Syariah dengan Bank Konvensional; 4) Berdasarkan Biaya Operasional dibanding Pendapat

Operasional (BOPO), terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum Syariah dengan

Bank Konvensional; 5) Berdasarkan Loan to Deposit Ratio (LDR), terdapat perbedaan yang

signifikan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional.

Adapun saran yang dapat peneliti berikan yaitu: 1) Dalam mengembangkan dan

meningkatkan kinerja bank serta mendapatkan kepercayaan yang tinggi nasabah, Bank Umum

Konvensional diharapkan dapat terus menjaga kestabilan dan lebih meningkatkan kinerjanya lagi

dari masing-masing rasio yang dimiliki; 2) Agar dapat terus berkembang dan bersaing serta terus

dapat mempertahankan loyalitas nasabah, Bank Umum Syariah diharapkan rutin melakukan

peningkatan dan evaluasi kinerja pada setiap rasio yang dimiliki.

Daftar Pustaka

Almira, N. P. A. K., dan Wiagustini, N. L. P. (2020). Return on Asset, Return on Equity, Dan

Earning Per Share Berpengaruh Terhadap Return Saham. E-Jurnal Manajemen Universitas

Udayana, 9(3), 1069.

Arinta, Y. N. (2016). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank

Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri). Muqtasid:

Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 7(1), 119.

Dendawijaya, L. (2003). Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia.

e-ISSN 2774-7085 Widya Amrita:Jurnal Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata

Pebruari 2022, Vol. 2(No. 1): Hal 21-32

Ni Nyoman Sri Wahyuni dan I Gusti Ayu Wimba | 32

Iswari, P. W., dan Amanah, A. (2018). Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah: Negara vs

Swasta. Islaminomics: Journal of Islamic Economics, Business and Finance, 6(2).

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada.

Muchlish, A., dan Umardani, D. (2016). Analisis PerbandinganKinejra Bank Syariah dan Bank

Konvensional Di Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Pemasaran Jasa, 9(1), 129–156.

Novianti, M. (2019). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan Bank

Konvensional Menggunakan Rasio Camel. Jurnal Fairness, 9, 127–136.

Paramitha, D. A., dan Astuti, P. (2018). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Bank

Syariah dan. Jurnal Akuntansi & Ekonomi FE UN PGRI Kediri, 3(2), 38–50.

Putri, Annastasya Meisa, dan Iradianty, A. (2020). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional 2015-2019. Jurnal Mitra Manajemen,

4(8), 1103–1117.

Siamat, D. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan (Edisi Keem). Badan Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Solikah, H. M., Mardani, R. M., dan Wahono, B. (2017). Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Konvensional Di Indonesia (Studi

Empiris Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia). Warta Ekonomi, 07(17), 20–

32.

Thayib, B., Murni, S., dan Maramis, J. B. (2017). Comparative Analysis of Financial

Performance of Islamic and Conventional Banks. Jurnal EMBA, 5(2), 1759–1768.

Yanti, N., dan Rozalina, Y. (2015). Perbankan Konvensional Dan Perbankan Syariah Yang

Listed Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Bank Bri Dan Bank Panin Syariah)

Comparison Analysis Of Financial Performance Between Conventional And Islamic

Banking Are Listed In Indonesia Stock Exchange (. 1(2), 37–56.

Yaya, R. (2014). Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer. Salemba Empat.

Zakaria, E. R. (2014). Analisis Posisi Kinerja Keuangan Antara Bank Syariah Dan Bank

Konvensional Di Indonesia. 2(4), 258–268.


Recommended