Date post: | 14-Nov-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
LAPORAN DESAIN PROYEK
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODUL
PENGATUR KECEPATAN MOTOR DC
DENGAN MENGGUNAKAN PWM
Diajukan Sebagai TugasMata Kuliah Desain Proyek
Kelas 3CSemester Genap Tahun Akademik 2011/2012
Oleh:
GIANT SYAFRIL FAUZY 0931110010
NICO OKTA SEPTIAWAN 0931110011
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kasih sayang pada kita semua khususnya berupa kesehatan, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan desain proyek ini yang mempunyai judul “
Perancangan dan Pembuatan Modul Kecepatan Motor DC dengan
menggunakan PWM”.
Terima kasih tidak lupa juga kami ucapkan bagi semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya laporan desain proyek ini, khususnya kepada Bapak
Fathoni selaku pengajar mata kuliah desain proyek ini. Semoga dispro ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan mahasiswa politeknik negeri malang pada
umumnya.
Saran dan kritik sangat kami butuhkan demi kesempurnaan desain proyek
yang kami buat.
Malang, 5 Januari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.3. Batasan Masalah ................................................................... 2
1.4. Manfaat dan Tujuan ................................................................... 2
BAB II. LANDASAN TEORI2.1. Motor DC ................................................................... 3
2.2. IC NE555 ................................................................... 3
2.3. Driver Motor ................................................................... 7
BAB III. PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT3.1. Spesifikasi Alat ...................................................................... 9
3.2. Langkah – langkah Perencanaan........................................................ 9
3.3. Rangkaian Elektronik ...................................................................... 9
BAB IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS4.1. Pengujian Rangkaian PWM............................................................... 11
4.2. Pengujian Rangkaian Driver Motor ................................................... 12
BAB V. PENUTUP4.1. Kesimpulan ...................................................................... 13
4.2. Saran ...................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 14LAMPIRAN ...................................................................... 15
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi saat ini berkembang dengan pesat dalam berbagai bidang
terlebih di dalam dunia industrialisasi. Kebutuhan akan tenaga ahli sebagai
pengendali dan pelaksana sangat diperlukan guna menunjang aset teknologi
yang digunakan. Dalam hal ini keahlian, keterampilan dan profesionalisme
seorang tenaga ahli mempunyai peranan yang penting. Berkembangnya
teknologi yang semakin maju, membuat semua alat selalu ditutut untuk
berkerja secara terkontrol maupun otomatis.
Motor merupakan actuator yang pada prinsipnya mengubah energi
listrik menjadi energi gerak. Motor DC banyak digunakan hampir untuk
setiap peralatan yang bergerak, baik besar maupun kecil, tapi tidak banyak
perputaran motor tersebut yang bisa diatur kelajuannya. Perputaran motor
biasanya akan berubah apabila diberikan beban tertentu pada motor tersebut.
Dalam banyak aplikasi seringkali dibutuhkan perubahan tegangan DC
ke DC seperti misalnya untuk pengaturan kecepatan motor DC. Metode yang
seringkali digunakan adalah dengan menggunakan untai chopper atau
perajang, dimana pada metode ini suatu tegangan catu DC dicacah menurut
frekuensi tertentu dengan lebar pulsa hasil cacahan dapat diatur sehingga
nantinya diperoleh pulsa-pulsa segi empat DC yang dapat ditapis (dalam hal
ini disebut sebagai modulasi lebar pusa (Pulse Width Modulation, PWM).
Sehingga pada laporan desain proyek ini kami member judul
“PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODUL PENGATUR KECEPATAN
MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PWM“ pada laporan kami ini
dibahas beberapa proses dan tahapan perancangan dalam pembuatan modul
pengatur kecepatan motor DC, serta hasil uji dari alat yang kami buat.
1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang diatas permasalahan yang timbuk antara lain:
1. Bagaimana merancang sebuah modul PWM?
2. Bagaimana merancang sebuah modul driver motor?
3. Apa yang mempengaruhi perubahan kecepatan motor DC
2
1.3 Batasan MasalahPada Laporan Desain Proyek kali ini pembatasan masalah terdapat pada
1. Pengendalian kecepatan motor dengan PWM
2. Pengaruh perubahan polaritas input terhadap Motor DC
1.4 Tujuan dan ManfaatTujuan dari pembuatan desain proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah desain
proyek
2. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dan dipelajari selama
menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Malang.
3. Membuat Modul pengatur kecepatan motor DC sebagai modul
pembelajaran di Politeknik Negeri Malang .
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 MOTOR DC
Motor DC atau Motor Arus Searah adalah mesin listrik yang mengubah
energi listrik arus searah menjadi energi mekanik. Terdapat 2 (dua) prinsip
dasar yang melatarbelakangi kerja motor DC.
Yang pertama yaitu adanya aliran arus yang melewati sebuah konduktor
atau penghantar.Dimana,akan timbul medan magnet mengelilingi penghantar
tersebut. Arah garis gaya magnet (fluks magnet) ini sesuai kaidah tangan kiri
yang ditunjukan pada gambar 2.1. Ibu jari menandakan arah arus elektron
yang mengalir dan jari-jari menunjukan arah dari garis gaya magnet (fluks)
yang mengelilingi penghantar.
Gambar 2.1 Kaidah tangan kiri
Yang kedua adalah gaya pada penghantar bergerak dalam medan magnet.
Besarnya gaya yang didesakkan untuk menggerakkan berubah sebanding
dengan kekuatan medan magnet, besarnya arus yang mengalir pada
penghantar, dan panjang penghantar.gaya tersebut sering disebut gaya
Lorentz.
2.2 IC NE555
Gambar 2.2. IC 555
IC 555IC 555 adalah pengatur yang mantap yang mampu
membangkitkan tundaan waktuatau pun guncangan yang cermat. Timer
4
555 merupakan sebuah IC timer yang bekerja berdasarkan rangkaian
RC dan komparator yang dirangkai dengan komponen digital (R-Sflip-flop).
Dengan menambahkan beberapa resistor dan kapasitor IC ini dapat
berfungsisebagai multivibrator astabil, monostabil, bisa stabil maupun picu
Schmitt, untuk modulasi lebar pulsa dan penundaan waktu (time delay) pulsa.
Konfigurasi Pin IC555
Gambar 2.3 Fungsi Pin Pada Timer ( IC 555 )
1.Ground (pin1)
Pin ini merupakan titik referensi untuk seluruh sinyal dan tegangan
pada rangkaian555, baik rangkaian intenal maupun rangkaian eksternalnya.
2. Trigger (pin2)
Masukan trigger biasanya dijaga pada tegangan lebih dari 1/3Vcc agar
output pin3dari IC 555 “low”. Jika masukan trigger menjadi “low” (<1/3Vcc)
mengakibatkanoutput pin3 menjadi “high”. Otput pin3 akan bertahan “high”
selama masukantriggernya “low”, tetapi tidak serta merta menjadi “low”
ketika pin2 kembali “high”.
3.Output (pin3)
Output pada 555 dapat mengalir arus baik sinking(masuk) maupun
sourcing(keluar)hingga 200mA. Tidak seperti IC lain yang biasanya hanya
dapat mengalirkan arussource (keluar) yang sangat kecil.Berikut menjelaskan
arus sinking maupun source.
a.Arus masuk (sinking current)Sebuah beban luar (Rl) dihubungkan
antara output 555 dan Vcc.Maka,arus hanya akan mengalir melalui beban
tersebut jika output 555 dalam keadaan“low”. Pada saat tersebut Rl
dgroundkan melalui pin1 sehingga mengalir arus Rs1dari pin3 ke
pin1(ground).
5
b.Arus keluar (source current)RL dihubungkan antara pin3 dan ground,
maka ketika output pin3 “high”maka Rl terhubung dengan Vcc melalui Rs2
dan pin8.
4.Reset (pin4)
Pin reset ini terhubung dengan input preset dari R-S flip-flop kontrol.
Jika pin 4 diberimasukan “low” output dari 555 akan serta merta menjadi
“low”. Biasanya, jika tidak digunakan pin4 dihubungkan ke Vcc untuk
menjaga agar tidak terjadi keadaan “low”.
5.Control Voltage (pin5)
Biasanya diberi 2/3Vcc (hasil dari pembagi tegangan). Dengan member
sumber tegangan eksternal atau dengan menghubungkan sebuah resistorke
ground akan mengubah duty cycle outputnya. Jika pin5 tidak digunakan harus
dihubungkandengan decoupling kapasitor 0,01 - 0,1mikroFarad.
6.TreshHold (pin6)
Pin ini terhubung pada input noninverting komparator1 untuk
memonitor tegangankapasitor pada rangkaian RC eksternal. Apabila tegangan
pin6 <2/3Vcc, outputkomparator1 akan “low”, output flip-flop “low”(Q-),
output pin3 “high”. Sebaliknya jika >2/3Vcc output komparator1 akan “high”,
output Flip-flopnya “high”, dan pin3“low”.
7.Discharge (pin7)
Pin ini terhubung ke kaki kolektor transistor NPN Q1 dan kaki emiter
Q1 terhubungke groud, basis Q1 terhubung dengan Qnot R-S flip-flop. Ketika
output 555 “high”maka Qnot “low” menyebabkan resistansi CE sangat besar
sehingga Q1 “off”. KetikaQnot ”high” CE resistensinya sangat kecil
menyebabkan CE grounded sehingga Q1“on”. Dengan kata lain, pin7
grounded (arus mengalir dari pin7 lewat CE ke pin1)
8.Vcc(pin 8)
Vcc (sumber tegangan dc) dihubungkan antara pin8 dengan pin1
(ground).
6
1.Multivibrator Astabil dengan IC 555
Multivibrator Astabil
Multivibrator adalah pembangkit pulsa segi empat. Suatu multivibrator
astabil biasadisebut sebagai free running multivibrator. Gambar 2.3
menunjukkan bentuk sinyalyang dihasilkan oleh multivibrator astabil.
Gambar 2.4. Bentuk PulsaAstabil
IC yang sering digunakan untuk membentuk multivibrator astabil
adalah IC 555.Salah satu aplikasi multivibrator astabil adalah sebagai Pulse
Width Modulation ,aplikasi ini digunakan untuk mengatur kecepatan motor
DC.Gambar 2.4 menunjukkan rangkaian multivibrator astabil menggunakan
IC 555.
Gambar 2.5. Multivibrator astabil menggunakan IC 555
2.Multivibrator Monostabil dengan IC 555
Rangkaian monostabil adalah rangaian yang menghasilkan pulsa output
dengan pajang tertentu setelah menerima suatu sinyal trigger (pemicu).
7
Gambar 2.6 Rangkaian Monostabil Multivibrator
Gambar 2.7 Hasil Output Rangkaian Monostabil Multivibrator
2.3 DRIVER MOTOR
Motor memang dapat berputar hanya dengan daya DC, tapi tidak bisa
diatur tanpa menggunakan driver, maka diperlukan suatu rangkaian driver
yang berfungsi untuk mengatur kerja dari motor.
9
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
3.1. SPESIFIKASI ALAT
Modul pengatur kecepatan motor DC yang kita buat ini memiliki spesifikasi:
1. Kecepatan motor dapat diatur dengan menggunakan output PWM
2. Putaran motor dapat berubah dengan merubah polaritas input
3.2. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN ALAT
Langkah – langkah yang kami kerjakan dalam proses perencanaan untuk
merancang modul pengatur kecepatan motor DC, yaitu:
1. Memikirkan rangkaian PWM dan Driver Motor.
2. Menggambar rangkaian PWM dan Driver Motor pada selembar kertas.
3. Membuat rangkaian sementara pada Project Board.
4. Menganalisa hasil rangkaian
5. Apabila setelah menganalisa ditemukan kesulitan, maka melakukan
konsultasi pada dosen.
3.3. RANGKAIAN ELEKTRONIK
3.3.1. Rangkaian PWM
Gambar 3.1 Rangkaian Pulse Wide Modulation
11
BAB IVPENGUJIAN DAN ANALISIS
4.1 PENGUJIAN RANGKAIAN PWM
Pada pengujian rangkaian PWM didapatkan hasil:
4.1 Tabel Pengujian Rangkaian PWM
No. Duty Cycle Gambar1. 10%
2. 20%
3. 40%
4. 60%
\
5. 80%
6. 90%
Pada hasil pengujian diatas rangkaian PWM dapat diatur mulai dari 10%sampai dengan 90%
12
4.2 PENGUJIAN DRIVER MOTORPada pengujian driver motor didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar 4.1 Rangkaian Motor DC
4.1.2 Tabel Pengujian driver motor
Dari tabel diatas dapat kita amati bahwa semakin besar tegangan maka
putaran motor semakin cepat, selain itu pemberian input pada basis dapat
mengatur arah putaran motor DC
No VCC Input basistransistor 1 & 4
Input basistransistor 2 & 3
Polaritasputaranmotor
Kecepatanmotor
1 6 v Ada Tidak Kanan Normal2 6 v Tidak Ada Kiri Normal3 12 v Ada Tidak Kanan Lebih cepat4 12 v Tidak Ada Kiri Lebih cepat
Basis transistor1 & 4
Basis transistor2 & 3
13
BAB VPENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil desain proyek yang telah kami kerjakan, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Kecepatan putaran motor DC dapat diatur dengan menggunakan PWM
2. Rangkaian PWM (Pulse Width Modulation) berfungsi untuk mengatur
besar frekuensi dan besar duty cycle.
3. Arah putaran kecepatan motor DC dapat berubah dengan merubah
polaritas input.
5.2. SARAN
1. Dalam pembuatan kecepatan motor DC hal yang perlu diperhatikan
adalah spesifikasi motor, spesifikasi motor DC, dan PWM yang dibuat
sehingga range perubahan kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.
2. Bagi pengembangan tingkat lanjut, Pengaturan kecepatan motor DC dapat
dikembangkan dengan pembuatan feed back sehingga kecepatan motor
DC dapat diatur dan dipertahankan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sapto Aji, wahyu. “PERANCANGAN PURWA RUPA MODULASI LEBAR
PULSA BERBASIS TIMER 555 DAN IRF 40”. 6.2.8.08.04.pdf.(diakses pada
tanggal 5 Januari 2012, www.google.com )
Singgih, Hariyadi. 2008. Komponen Elektronika. Malang: Politeknik Negeri
Malang.
16
LAYOUT PCB
LAYOUT RANGKAIAN PWM TATA LETAK KOMPONEN
LAYOUT RANGKAIAN DRIVER MOTOR
TATA LETAK KOMPONEN