Date post: | 22-Feb-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
Kode/ Nama Rumpun Ilmu: 641/ Agama Islam
LAPORAN KEMAJUAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
PERSEPSI UMAT ISLAM TERHADAP SYARIAT ISLAM DAN
DEMOKRASI DAMPAKNYA TERHADAP TOLERANSI ANTAR UMAT
BERAGAMA DI KOTA BIMA
TIM PENGUSUL
IKSAN, S.Pd.I. M.Pd. (0818048202) Ketua
YUDDIN CHANDRA NAN ARIF, SH.MH. (0826028001) Anggota 1
AMAN MA`ARIJ, SH.MH. (0812097801) Anggota 2
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM (STIH)
MUHAMMADIYAH BIMA
OKTOBER 2013
~ ii ~
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
Judul kegiatan : Persepsi Umat Islam Terhadap Syariat Islam Dan
Demokrasi Dampaknya Terhadap Toleransi Antar
Umat Beragama Di Kota Bima
Kode/nama rumpun ilmu : 641/ Agama Islam
Ketua peneliti
Nama : Iksan, S.Pd.I, M.Pd
Nidn : 0818048202
Jabatan fungsional : Asisten Ahli
Program studi : Ilmu Hukum
No hp : 082342702912
Email : [email protected]
Anggota peneliti 1
Nama : Yuddin Chadra Nan Arif, SH.MH.
Nidn : 0826028001
Perguruan tinggi : STIH Muhammadiyah Bima
Anggota peneliti 2
Nama : Aman Ma`arij, SH.MH.
Nidn : 0812097801
Perguruan tinggi : STIH Muhammadiyah Bima
Lama penelitian keseluruhan : 1 Tahun
Penelitian tahun ke : 1
Biaya penelitian keseluruhan : Rp. 12.000.000
Di usulkan ke dikti : Rp. 15.000.000
Dana internal PT : -
Inkind sebutkan : Dua Belas Juta Rupiah
Kota Bima, 24 Agustus 2014
Mengetahui
Ketua LP2M,
H. Munir, SH.MH.
NIDN. 0815026201
Ketua Peneliti,
Iksan, S. Pdi, M.Pd.
NIDN. 0818048202
~ iii ~
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah, akhirnya penelitian dengan judul Persepsi Umat
Islam Terhadap Syariat Islam Dan Demokrasi Dampaknya Terhadap Toleransi
Antar Umat Beragama Di Kota Bima dapat terlaksana dengan baik. Kemajuan
dari penelitian kami sampaikan dalam laporan ini.
Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaraan
kepada kita semua tentang persepsi umat islam terhadap penerapan syariat islam
dan demokrasi dan bagaimana dampaknya terhadap kerukunan antar umat
beragama. Sejak bulan agustus 2014, penelitian diawali dengan observasi dan
mulai melakukan kegiatan penelitian dengan menyebarkan angket uji coba.
Penelitian ini telah dapat diselesaikan dan mendapatkan target capaian
sekitar 75%, tujuan penelitian secara umum telah hampir terjawab. Rencana
selanjutnya penelitian akan diarahkan pada penyebaran angket yang sebenarnya.
Terhadap 500 orang responden yang tersebar dalam 5 kecamatan yang ada di Kota
Bima dengan rincian 100 orang per/kecamatan.
~ iv ~
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 2 : Susunan Organisasi Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 3 : Foto-foto Responden Pada Saat Pengisian Data
Lampiran 4: Rekapitulasi Penggunaan Anggaran
Lampiran 5 : Berita Acara Penyerahan Laporan Keuangan
Lampiran 6 : Berita Acara Serah Terima laporan Kemajuan
~ v ~
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 2
B. Pembatasan Masalah ..................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
D. Hipotesis ....................................................................................... 3
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 5
A. Toleransi Antar Umat Beragama ................................................... 5
B. Hukum Islam ................................................................................. 6
C. Demokrasi ..................................................................................... 8
BAB III: TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN .................................... 12
A. Tujuan Penelitian .......................................................................... 12
B. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12
BAB IV: METODE PENELITIAN ................................................................. 13
A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................... 13
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 13
C. Polulasi, Sampel dan Sampling ..................................................... 14
D. Teknik pengumpulan data .............................................................. 14
E. Instrumen Penelitian....................................................................... 15
F. Teknik Analisa Data ....................................................................... 17
BAB V: HASIL YANG DICAPAI ................................................................. 18
BAB VI: RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ........................................ 20
BAB VII: KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesalahan pemahaman terhadap hukum islam dan demokrasi banyak
sekali terjadi dikalangan umat islam. Salah paham tersebut tidak hanya
membuat umat islam terlibat dalam perdebatan yang panjang dan melelahkan
bahkan berimbas pada lahirnya aliran-aliran pemikiran dalam islam yang
bersifat ekstrimis. Sehingga, melahirkan gaya pemikiran yang cenderung
mudah mengkafirkan dan menuduh orang islam lain yang tidak sependapat
dengan cap murtad.
Persoalan ini berdampak sangat panjang baik itu dalam proses
interaksi antara sesama muslim terlebih lagi terhadap dunia barat sebagai
pengusung demokrasi. Proses interaksi antara sesama muslim menjadi
canggung penuh dengan kecurigaan bahkan saling memberikan salam pun
terhadap muslim lain yang berbeda aliran pemikiran pun tidak dilakukan.
Belum lagi hujatan demi hujatan terhadap system demokrasi yang kita
jalankan. Pemerintahan dengan seluruh sistemnya yang ada menjadi lahan
bagi muslim yang lain untuk mencemooh dan mengolok-olok dengan slogan
pengikut kaum kafir.
Sadar atau tidak isu demokrasi dan hukum islam menjadi tema sentral
dunia pada abad 21 ini. Terjadinya refolusi besar-besaran yang terjadi di duni
arab saat ini yang masih bergejolak merupakan pengejewantahan adanya dua
arus utama masyarakat yaitu pro demokrasi dan pro syariat islam. Pro kontra
ini kadang memicu perang saudara antara sesama umat islam yang
berkepanjangan.
Menurut versi Hizbu Tahrir Demokrasi merupakan lafal dan istilah
Barat yang digunakan untuk menunjukkan pemerintahan dari, oleh, dan
untuk rakyat. Rakyat dianggap penguasa mutlak dan pemilik kedaulatan,
yang berhak mengatur urusannya sendiri, serta melaksanakan dan
menjalankan kehendaknya sendiri. Rakyat tidak bertanggungjawab kepada
~ 1 ~
~ 2 ~
kekuasaan siapapun, selain kekuasaan rakyat. Rakyat
berhak membuat peraturan dan undangundang sendiri —karena mereka
adalah pemilik kedaulatan melalui para wakil rakyat yang mereka pilih.
Rakyat berhak pula menerapkan peraturan dan undangundang yang telah
mereka buat, melalui para penguasa dan hakim yang mereka pilih dan
keduanya mengambil alih kekuasaan dari rakyat, karena rakyat adalah
sumber kekuasaan. Setiap individu rakyat—sebagaimana individu lainnya -
berhak menyelengga-rakan negara, mengangkat penguasa, serta membuat
peraturan dan undang undang (Zallum, 2009: 1).
Pilar-pilar demokrasi itu adalah: (a) kedaulatan rakyat, (b)
pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah (rakyat), (c)
kekuasaan mayoritas, (d) hak-hak minoritas, (e) jaminan hak-hak asasi
manusia, (f) pemilihan yang bebas dan jujur, (g) persamaan di depan
hukum, (h) proses hukum yang wajar, (i) pembatasan pemerintah secara
konstitusional, (j) pluralisme sosial, ekonomi dan politik, dan (k) nilai-
nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat (Ravicth dalam Sudrajat,
2011:4).
Menurut Hasbi Ash-Shiddieqy, orang yang menyatakan bahwa
antara Islam dan demokrasi terdapat segi-segi persamaan, itu hanyalah
berarti menerangkan sebagian dari hakekatnya; karena hakekat yang sempurna
ialah, antara Islam dan demokrasi ada perbedaan. Bahkan menurutnya
yang lebih tepat ialah ada hal-hal yang bersesuaian, tetapi banyak hal-hal
yang tidak bersesuaian (dalam Sudrajat, 2011:6).
Penelitian yang dilakukan oleh Ausop (2009) berhasil merangkum ide
utama demokrasi oleh tiga organisasi besar yaitu Darul Arqam (DA), Negara
Islam Indonesia (NII) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dalam penelitian
tersebut berhasil diungkapkan bahwa ketiga organisasi tersebut menyimpulkan
bahwa demokrasi adalah sistem kufur dan haram.
Abdurrahman wahid selaku editor dari hasil penelitian yang dilakukan
Wahid institute (2009) berkesimpulan bahwa ada semacam infiltrasi dari
gerakan-gerakan yang bersifat transnasional pada organisasi-organisasi
~ 3 ~
moderat seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama. Infiltrasi ini dilakukan
oleh organisasi semacam Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI),
dan organisasi ekstrim lainnya. Dari hasil penelitian ini juga diperoleh bahwa
ekstrimisitas umat islam Indonesia disebabkan oleh adanya infiltrasi dari
organisasi transnasional tersebut.
Lembaga studi CSIS sudah melakukan survei di 23 provinsi Indonesia.
Dari 23 provinsi tersebut ada 2.213 responden. Survei dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan yang ada hubungannya dengan toleransi beragama.
Hasilnya, sebanyak 59,5 persen responden tidak keberatan bertetangga dengan
orang yang beda agama. Sedagkan 33,7 persen lainnya memilih menolak
tetangga yang beda agama dengan mereka. Kemudian survei beralih ke
pertanyaan soal pembangunan rumah ibadah agama lain di sekitar lingkungan
mereka. Sebanyak 68,2 persen responden memilih menolak pembangunan
tersebut. Sementara 22,1 persen lainnya mengaku tidak berkeberatan.
Dengan demikian, berangkat dari beberapa persoalan di atas dalam
penelitian ini peneliti ingin mengkaji persoalan Persepsi Umat Islam Terhadap
Syariat Islam dan Demokrasi Dampaknya Terhadap Toleransi Antar Umat
Beragama di Kota Bima.
B. Pembatasan Masalah
Demi menjaga akurasi dan ketelitian dalam penelitian ini, peneliti
membatasi masalah ini dalam beberapa hal:
1. Mengkaji perspektif umat islam terhadap syariat islam dan dampaknya
terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.
2. Mengkaji perspektif umat islam terhadap demokrasi dan dampaknya
terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.
C. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
~ 4 ~
1. Apakah ada pengaruh perspektif umat islam tentang syariat islam dan
dampaknya terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima?
2. Apakah ada pengaruh perspektif umat islam tentang demokrasi dan
dampaknya terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima?
D. Hipotesis
Dengan mengacu pada masalah sebagaimana termuat dalam latar
belakang maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan perspektif umat islam tentang syariat islam
terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.
2. Ada pengaruh yang signifikan perspektif umat islam tentang demokrasi
terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.
~ 5 ~
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Toleransi Antar Umat Beragama
Kata toleransi berasal dari kata toleran yang berarti bersifat atau
bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian
(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya)
yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Sehingga kata
toleransi berarti bersikap toleran (KKBI Offline).
Menurut Tasmara toleransi adalah kesediaan menerima perbedaan,
bahkan dikarenakan ada pelita cinta maka toleransi seharusnya bukan hanya
bersedia menerima perbedaan, tetapi jauh daripada itu, berani untuk
mengulurkan tangan dalam rangka menciptakan saling pengertian yang utuh
dan tangguh (2000: 363).
Term toleransi muncul pertama kali bersamaan dengan gerakan
sekularisasi di Barat. John Locke (1963) lah yang pertama memberikan
rumusan toleransi dalam kon-teks hubungan antara gereja dan Negara di
Inggris. Toleransi di sini mengacu pada kesediaan untuk tidak mencampuri ke-
yakinan, sikap, dan tindakan orang lain meskipun mereka tidak disukai (Saiful
Mujani dalam Prasetyo, 2013: 43).
Membandingan konsep makna kata tolerance dan tasamuh, maka
tampaklah adanya problematika toleransi di dalam masyarakat Islam. Memang
perbedaannya begitu tipis, tetapi dalam dataran real aplikasi kedua konsep itu
menyebabkan perbedaan yang sangat besar. Di dalam toleransi terkandung
makna penerimaan terhadap perbedaan, tanpa mempersoal-kan dalam hal apa
penerimaan ini dilaku-kan. Sementara di dalam tasamuh mem-berikan
kemudahan dan kelonggaran saja, bukan penerimaan. Lebih tegas lagi Mu-
hammad „Imarah mengatakan, tasamuh maksudnya adalah kemudahan dan ke-
lembutan di dalam mu‟amalah. Memberi tanpa memperhitungkan batas dan
~ 6 ~
juga tidak mengharap imbalan atau balasan (Prasetyo, 2013: 43). Penjelasan
Muhammad Imarah mempertegas wilayah toleransi di dalam Islam. Toleransi
di dalam Islam adalah sikap mudah dan lemah lembut dalam hal-hal yang
bersifat mu‟amalah (hubungan sosial). Dalam hal ini Islam tidak akan pernah
menerima kebathilan, meskipun umat islam dianjurkan bersikap longgar dan
lemah lembut dalam masalah sosial terhadap orang-orang yang berbeda
keyakinan, selama persoalan itu tidak berimplikasi pada keyakinan (Prasetyo,
2013: 43).
Toleransi bukan hanya berarti dapat menerima kehadiran orang lain
yang berbeda keyakinan, agama, suku dan status tetapi justru secara aktif ikut
terlibat untuk saling mengulurkan tangan dalam menciptakan perdamaian.
Bagi seorang muslim paling tidak ada tiga makna toleransi yang harus
dipahami:
1. Saling Cinta terhadap sesama manusia karena bagaimanapun semua
manusia kendati berbeda dalam keyakinan, suku, dan status sosial tetap
bernenek moyangkan adam as.
2. Perbedaan sebagai fitrah penciptaan di mana Allah menciptakan berbagai
bahasa, suku, ras, dan keyakinan untuk saling kenal mengenal bahu
membahu membangun peradaban yang manusiawi.
3. Keterbukaan terhadap keyakinan dan kepercayaan orang lain karena
bagaimanapun setiap diri akan bertanggungjawab terhadap apa yang
mereka perbuat.
B. Hukum Islam
Pendefinisian hukum islam dalam berbagai literatur terjadi perbedaan
pendapat. Tapi, secara essensial memiliki makna dan tujuan yang sama.
Hokum islam identik dengan hukm, syariat dan fiqh. Ketiga istilah ini
merupakan ungkapan lain dari istilah hokum islam berikut definisi ketiga
istilah tersebut.
~ 7 ~
Istilah hukum yang dikenal oleh masyarakat indonesia sekarang
berasal dari bahasa Arab „hukm‟ yang berarti norma atau kaidah dengan arti
ukuran, tolak ukur, patokan, dan pedoman yang dipergunakan untuk menilai
tingkahlaku atau perbuatan manusia dan benda. Syariat secara bahasa berarti
jalan menuju sumber mata air. Dilihat dari segi ilmu hokum, syariat
merupakan norma dasar yang ditetapkan Allah, yang wajib diikuti oleh orang
islam berdasarkan iman yang berkaitan dengan akhlak baik dalam
hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama manusia dan benda dalam
masyarakat. Fiqh merupakan istilah dalam bahasa arab yang berarti paham
atau mengerti. Apabila disertai dengan kata ilmu maka akan berarti ilmu yang
bertugas menentukan dan menguraikan norma-norma hokum dasar yang
terdapat dalam alquran dan ketentuan-ketentuan umum yang terdapat dalam
assunnah yang direkan dalam kitab hadits (Daud Ali, 1998: 44-48).
Merujuk pada uraian di atas ada dua istilah yang identik dengan hokum
islam yaitu syariat islam dan fiqh islam. Kepustakan berbahasa inggris
mengenal istilah Islamic law untuk hukum islam dan Islamic jurisprudence
untuk istilah fiqh islam (Daud Ali, 1998: 49).
Perbedaan antara kedua istilah tersebut adalah sebagai berikut
Syariat Islam Fiqh Islam
Apa yang terdapat dalam alquran
dan hadits nabi
Pemahaman manusia terhadap al
quran dan hadits
Bersifat universal dan luas meliputi
akidah, ibadah dan akhlak
Bersifat sementara dan seputar
masalah hokum perbuatan manusia
Ketetapan allah dan rasulnya Upaya manusia
Bersifat unity Bersifat parsial, ke-mazhab-an
~ 8 ~
C. Demokrasi
Secara etimologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari
bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat,
dan “cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi,
secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos (demokrasi) adalah keadaan
negara di mana dalam system pemerintahannya kedaulatan berada di tangan
rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat
berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat (Poti, 2011: 20-21).
Menurut Affan Gaffar (2000:3) memaknai demokrasi dalam dua
bentuk, yaitu pemaknaan secara normatif (demokrasi normatif) dan empirik
(demokrasi empirik). Demokrasi normative adalah demokrasi yang secara
ideal hendak dilakukan oleh sebuah negara. Sedangkan demokrasi empirik
adalah demokrasi yang perwujudannya telah ada pada dunia politik praktis.
Demokrasi empirik dianggap diterima oleh masyarakat karena dirasakan
sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat selama ini.
Dalam paparan Affan Gafar, ilmu politik membagi dua macam
pemahaman terhadap demokrasi: pemahaman secara normatif dan pemahaman
secara empirik. Pemahaman yang disebut terakhir biasanya dikenal dengan
sebutan procedural democracy. Dalam pemahaman secara normatif,
demokrasi merupakan sesuatu yang secara ideal hendak dilakukan atau
diselenggarakan oleh sebuah negara, seperti misalnya terungkap dalam
pernyataan Abraham Lincoln bahwa demokrasi adalah suatu “pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Dari pernyataan ini bisa
dinyatakan bahwa demokrasi dibangun di atas dua prinsip yaitu pemerintahan
sendiri dan penetapan atau pembuatan undang-undang secara langsung oleh
rakyat (Dalam Sudrajat, 2011: 4).
Pilar-pilar demokrasi itu adalah: (a) kedaulatan rakyat, (b)
pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah (rakyat), (c)
kekuasaan mayoritas, (d) hak-hak minoritas, (e) jaminan hak-hak asasi
~ 9 ~
manusia, (f) pemilihan yang bebas dan jujur, (g) persamaan di depan hukum,
(h) proses hukum yang wajar, (i) pembatasan pemerintah secara
konstitusional, (j) pluralisme sosial, ekonomi dan politik, dan (k) nilai-nilai
toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat (Ravicth dalam Sudrajat,
2011:5).
Menurut Hasbi Ash-Shiddieqy, orang yang menyatakan bahwa antara
Islam dan demokrasi terdapat segi-segi persamaan, itu hanyalah berarti
menerangkan sebagian dari hakekatnya; karena hakekat yang sempurna ialah,
antara Islam dan demokrasi ada perbedaan. Bahkan menurutnya yang lebih
tepat ialah ada hal-hal yang bersesuaian, tetapi banyak hal-hal yang tidak
bersesuaian (As Syidiqi dalam Sudrajat, 2011: 6).
Ada dua ide demokrasi yakni (1). kekuasaan di tangan rakyat (2).
rakyat sebagai sumber kekuasaan. Dengan dua ide ini pada hakikatnya
demokrasi telah menghapus ide hak Ketuhanan (Divine Right) yang selama
ratusan tahun berada di tangan penguasa yang menganggap dirinya sebagai
wakil Tuhan (Ausop, 2009:602).
Hal ini sesuai dengan teori politik demokrasi modern yang
dipopulerkan oleh Boron (dalam Varma 2001), dimana model demokrasi
dibagi dalam 4 level, yaitu:
1. Demokrasi Elektoral (Electoral Democracy)
Pada level ini, demokrasi ditandai dengan pemilu reguler dan kompetisi
antar partai, guna memperebutkan suara pemilih. Level demokrasi ini
mengabaikan esensi demokrasi, dan semata-mata ditunjukkan untuk
menempatkan para wakil terpilih pada posisi-posisi puncak legislatif dan
eksekutif.
2. Demokrasi Politik (Political Democracy)
Level ini sedikit lebih maju dari level pertama melalui pembentukan
rezim politik yang pada derajat tertentu, mampu tampil sebagai
~ 10 ~
perwakilan politik yang efektif, melaksanakan pembagian kekuasaan
secara murni, meningkatkan mekanisme partisipasi rakyat melalui gelar
pendapat umum (referendum) dan konsultasi popular, memperkuat badan
legislatif, menciptakan komisi-komisi khusus untuk mengontrol cabang
eksekutif, menjamin hak rakyat untuk mengakses informasi,
mengembangkan pembiayaan publik terhadap kampanye politik,
membentuk lembaga-lembaga yang bisa meminimalisasi peran lobi dan
kepentingan pribadi kelompok. Singkatnya, pada level ini bisa disebut
sebagai “demokrasi partisipatoris” yang untuk beberapa tempat di
Amerika Latin bisa berjalan.
3. Demokrasi Sosial (Social Democracy)
Level ini merupakan kombinasi dari elemen-elemen yang melekat pada
dua level demokrasi sebelumnya. Misalnya kewargaan sosial, jaminan
yang luas akan spektrum hak-hak warga negara seperti standar hidup,
akses terhadap pendidikan, perumahan, dan pelayanan kesehatan.
4. Demokrasi Ekonomi (Economic Democracy)
Level terakhir ini merupakan penghalusan dari apa yang disebut Lenin
sebagai revolusi ekonomi. Bagi Lenin, politik adalah konsentrasi
ekonomi. Dalam istilah Boron (dalam Varma, 2001) tidak ada sektor yang
lebih bernilai politik ketimbang ekonomi. Dalam makna ini, pertarungan
atau kompetisi politik, bukanlah semata-mata untuk politik itu sendiri,
melainkan untuk memenangkan kontrol atas sumberdaya ekonomi yang
terbatas. Dengan demikian, mereka yang mengontrol ekonomi, dengan
sendirinya mengontrol politik. Pengertian ini dengan jelas membalik
argumen penganut demokrasi liberal, bahwa wilayah politik terpisah dari
wilayah ekonomi.
~ 11 ~
Mahfud 1999 mengatakan bahwa terdapat dua alasan mengapa
negara lebih memilih demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan
bernegara, yaitu:
1. Hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi
sebagai asas yang fundamental.
2. Demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan
arah bagi peranmasyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai
organisasi tertingginya (dalam Poti, 2011: 22).
~ 12 ~
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui perspektif umat islam tentang syariat islam dan
dampaknya terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.
2. Ingin mengetahui perspektif umat islam tentang demokrasi dan
dampaknya terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.
B. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat terutama akademisi
dalam melakukan penelitian-penelitian baik terkait syariat islam maupun
demokrasi.
2. Bagi lembaga-lembaga pendidikan agar dalam proses pendidikan
memberikan pencerahan seputar masalah syariat islam dan demokrasi agar
tidak melahirkan sikap ekstrim dan salah pengertian oleh peserta didik.
~ 13 ~
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2011: 14).
Sedangkan desain penelitiannya adalah penelitian korelasional.
Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan umum untuk
penelitian yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi diantara variabel
yang muncul secara alami (Emzir, 2012: 37).
Sementara statisitik yang digunakan adalah statitistik inferensial.
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel
diambil (Sugiyono, 2011).
Karena jenis data yang dipakai adalah data interval maka statistik yang
dipakai adalah statistik parametris. Hal ini didukung oleh pendapatnya
Sugiyono yang mengatakan bahwa statistik parametris digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio (2011:211).
Jenis data yang dipakai adalah data kontinum dengan spesifikikasi data
interval. Data interval adalah data statistik yang mempunyai jarak yang sama
diantara hal-hal yang sedang diselidiki (Hartono, 2011: 6).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yang peneliti pilih adalah di Kota Bima-NTB. Di
mana pada saat ini di Kota Bima terdapat 5 kecamatan yang terdiri dari
~ 14 ~
kecamatan rasanae timur, raba, mpunda, asakota dan rasanae barat. Tempat ini
peneliti pilih karena merupakan tempat tinggal peneliti.
C. Polulasi, Sampel dan Sampling
Populasi adalah keadaan dari keseluruhan subyek penelitian (Sugiyono,
2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kota Bima.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:118). Pengambilan sampel harus
mempertimbangkan tenaga, biaya dan waktu sehingga untuk mengatasi-
keterbatasan tersebut peneliti mengambil sample secara random.
Sementara penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebanyak 500 orang. Dengan rincian kecamatan rasanae timur 100
orang, raba 100 orang, mpunda 100 orang, asakota 100 orang dan rasanae
barat100 orang.
Pemberian kesempatan yang sama bagi responden untuk menjadi sampel
penelitian merupakan hal yang mesti dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh data secara obyektif. Untuk itu, dalam rangka memberikan
kesempatan yang sama ini penulis menggunakan teknik acak.
D. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam
penyusunan proposal ini adalah:
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.
dokumentasi digunakan sebagai pelengkap dalam penelitian. Oleh karena
itu, penggunaan metode dokumentasi ini hanya sebagai pelengkap
penggunaan angket. Hal ini diperlukan oleh peneliti untuk mengambil
dokumen berupa letak geografis dan jumlah penduduk Kota Bima
(Sugiyono, 2011).
~ 15 ~
2. Angket
Teknik pengumpulan dilakukan dalam penelitian tesis ini adalah
dengan menggunakan kuesioner (angket). Kuesioner atau angket adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab (Sugiyono, 2011:199).
E. Instrumen Penelitian
1. Definisi operasional variabel
Toleransi yang diamksud dalam penelitian ini adalah sikap umat islam
dalam menerima perbedaan terutama perbedaan keyakinan atau agama.
Syariat islam adalah prinsip dan keyakinan umat islam yang berasal
dari Allah dan Rasulnya sebagai pedoman dan pegangan hidup baik
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maupun dalam mengelola dan
mengangkat kepala negara.
Demokrasi adalah suatu sistem pengelolaan negara yang didasarkan
pada prinsip kebersamaan dengan mengedapankan hak rakyat sebagai
pemilih dan pengangat pimpinan lewat jalur pemilihan umum.
2. Penyusunan Instrumen
a) Kisi-Kisi
Sebelum membuat angket peneliti membuat kisi-kisi sebagai
pedomannya. Penyusunan kisi-kisi angket ini didasarkan pada 3 teori
sebagaimana penjelasan di atas.
b) Angket Penelitian
Hasil dari kisi-kisi peneliti membuat angket dengan
mempertimbangkan akurasi, aktualitas dan kesesuaian antar variabel
penelitian. Kategori skor dalam penyusunan angket menggunakan
skala likert dengan jabaran sebagai berikut:
No Alternatif Jawaban Skor Pernyataan
1. Sangat Setuju 4
~ 16 ~
2. Setuju 3
3. Kurang Setuju 2
4. Tidak Setuju 1
c) Uji Coba Instrumen
Sebelum angket penelitian ini digunakan, maka peneliti menguji
apakah suatu instrument layak untuk dijadikan alat pengumpul data.
Untuk itu akan dilakukan uji coba terhadap 50 responden diluar
daripada sampel. Dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
1) Uji Reliabilitas
Sedangkan reliabilitas artinya dapat dipercaya juga dapat
diandalkan. Sehingga beberapa kali diulangpun hasilnya akan
tetap sama (Riduwan dkk., 2011:194). Uji reliabilitas instrument
dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach Alpha.
Dengan menggunakan metode Cronbach Alpha maka dapat
ditetapkan bahwa instrument dikatakan reliable apabila hasil
perhitungan Cronbach Alpha berada diatas 0.279, jika berada
dibawah 0.279 maka instrumen tersebut tidak dikatakan reliable.
2) Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
atau keshahihan suatu instrument dan dikatakan valid apabila
mengukur apa yang hendak diukur (Riduwan dkk, 2011:194).
Rumus yang digunakan untuk pengujian validitas item
adalah rumus Cronbach Alpha (dk=n-1). Dk adalah derajat
kebebasan, n adalah jumlah sampel dan 1 adalah angka konstan.
Jadi, dk=50-1= 49, dan didapat nilai rtabel sebesar 0.281. Sehingga
dapatlah disimpulkan bahwa nilai hasil perhitungan (rhitung) apabila
lebih besar dari rtabel, maka item tersebut valid atau rhitung > rtabel .
~ 17 ~
Jadi, suatu angket dikatakan valid apabila nilai hasil perhitungan
validitas item berada diatas 0.279.
F. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2011: 207). Teknik analisa yang
digunakan adalah teknik analisa korelasional Teknik analisa ini peneliti pakai
karena instrumen penelitian berupa angket dan data berupa data interval
dengan memakai skala Likert.
Analisis korelasional merupakan analisis untuk mencari hubungan antar
variabel untuk memprediksikan sebuah kondisi yang telah ada. Tingkatan
hubungan tersebut diungkapkan sebagai suatu koefisien korelasi. Studi
korelasional memerlukan penaksiran seberapa tepat hubungan dua variabel.
Korelasional yang tinggi mendekati koefisien korelasi 1.00 atau -1.00.
semakin tinggi hubungan dua variabel semakin akurat prediksi yang
didasarkan pada hubungan tersebut (Gay dalam Emzir, 2012).
~ 18 ~
BAB V
HASIL YANG DICAPAI
A. HASIL ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS DENGAN
MENG-GUNAKAN PROGRAM SPSS 16.0.
1. Reliabilitas Angket
Hasil uji coba angket sementara terhadap 43 responden dari 50 responden
yang di rencanakan, diperoleh hasil yang menunjukan bahwa angket yang
diujicobakan tersebut reliabel dan dapat digunakan sebagai alat untuk
melakukan dan melanjutkan penelitian ini. Data yang dihasilkan dari uji
Cronbach Alpha ini adalah 0,513. Dengan hasil ini, maka rhitung nya lebih
daripada rtabel (0,513>0,301). (lihat lampiran 1)
2. Validitas Angket
Berdasarkan hasil uji coba, angket dengan jumlah item soal sebanyak 6
pernyataan untuk pemahaman Syariat islam, 6 pernyataan pemahaman
terhadap Demokrasi, 6 pernyataan untuk sikap toleransi antar umat beragama
(lihat lampiran 1). Adapun hasil perhitungan validitas adalah sebagai berikut:
Nomor soal r hitung r tabel = 0,279
α = 0,05; dk=n-1
Status
1. -0.409 < 0,279 Tidak valid
2. 0.209 < 0,279 Tidak valid
3. 0.053 < 0,279 Tidak valid
4. 0.043 < 0,279 Tidak valid
5. 0.496 > 0,279 Valid
6. 0.165 < 0,279 Tidak valid
7. -0.276 < 0,279 Tidak valid
8. 0.320 > 0,279 Valid
~ 19 ~
9. -0.158 < 0,279 Tidak valid
10. 0.328 > 0,279 Valid
11. 0.194 < 0,279 Tidak valid
12. 0.116 < 0,279 Tidak valid
13. 0.142 < 0,279 Tidak valid
14. 0.432 > 0,279 Valid
15. 0.342 > 0,279 Valid
16. 0.323 > 0,279 Valid
17. 0.429 > 0,279 Valid
18. 0.437 > 0,279 Valid
Dari hasil perhitungan uji validitas di atas, diperoleh data bahwa untuk
item soal yang memiliki nilai validitas yang bagus sebanyak 8 (delapan) item
yaitu item nomor 5, 8, 10, 14, 15, 16, 17, dan 18. Sedangkan item soal dengan
tingkat validitas yang rendah sebanyak 8 (delapan) item yaitu 1, 2, 3, 4, 6, 7,
9, 11, 12, dan 13. Dengan tingkat kesalahan 5%.
Apabila data yang dihasilkan konsisten setelah masuknya seluruh
angket percobaan sebanyak 50 responden. Maka, untuk item angket yang tidak
valid akan diadakan perbaikan redaksional. Dan apabila memungkinkan akan
diupayakan pergantian pernyataan.
~ 20 ~
BAB VI
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Merujuk pada tahapan rencana penelitian yang telah dibuat dan diajukan
dalam proposal penelitian, sebagaimana terlihat di bawah ini. Maka, ada beberapa
hal yang dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya seperti Revisi
angket, Pengumpulan data penelitian, Analisis data, Pelaporan, Seminar
penelitian, Pembuatan Publikasi penelitian.
Tabel 4.1
Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Bulan
8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7
1 Persiapan dan identifikasi
kebutuhan
2 Pengumpulan data uji coba angket
dan analisis validitas dan
reliabilitas
3 Revisi angket
4 Pengumpulan data penelitian
5 Analisis data
6 Pelaporan
7 Seminar penelitian
8 Pembuatan Publikasi penelitian
~ 21 ~
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian di atas, diperoleh hasil bahwa:
1. Angket yang diujicobakan terhadap 43 responden dari 50 responden yang
direncanakan memiliki reliabilitas yang bagus dengan nilai sebesar 0,513.
Ini lebih besar dari data rtabel sebesar 0,301 pada taraf kesahalah 5% dan
0,389 pada taraf kesalahan 1% dengan sampel 43 responden.
2. Tingkat validitas item angket masih tergolong rendah dengan item yang
valid sebanyak 8 (delapan) item dan tidak valid sebanyak 8 (delapan).
Dengan demikian sejumlah item angket yang tidak valid tersebut akan di
adakan perbaikan dari sisi redaksional maupun dari segi substansi
pernyataan. Hal ini dilakukan apabila data yang masuk nanti sudah
mencapai 50 responden dan konsisten dengan hasil yang sekarang.
B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang perlu kami sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Selang waktu yang begitu mepet antara pencairan dana penelitian dengan
pelaporan kemajuan penelitian membuat saya khususnya kewalahan dalam
menyiasati laporan kemajuan maupun keuangan yang 70%. Untuk itu saya
menyarankan agar pelaporan kemajuan ini diberikan waktu 3-4 Bulan.
2. Agar kopertis VIII memberikan para peneliti (khususnya peneliti pemula)
format dan sistimatika laporan kemajuan penelitian agar selaras seluruh
perguruan tinggi yang ada dikopertis VIII.
~ 22 ~
DAFTAR PUSTAKA
Ausop, Asep Zaenal, 2009. Demokrasi dan Musyawarah Dalam Pandangan
Darul Arqam, NII, dan HTI, Jurnal Sosioteknologi Edisi 17 Tahun 8,
Agustus 2009.
Emzir, 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Daud Ali, Muhammad, 1998. Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata
Hukum Islam di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Riduwan, dkk, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian,
Alfabeta, Bandung.
Soebagio, 2009. Distorsi Dalam Transisi Demokrasi Di Indonesia, Makara, Sosial
Humaniora, Vol. 13, No. 2, Desember 2009: 111-116.
Sudrajat, Ajat, 2011. Makalah: Islam dan Demokrasi (Masalah Adaptasi
Parsial), Prodi Ilmu Sejarah FISE UNY.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D, Cet. 13, Alfabeta, Bandung,
Poti, Jamhur, 2011. Demokratisasi Media Massa Dalam Prinsip Kebebasan
Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan, Vol. 1, No. 1, 2011: 17-29.
Soebagio, 2009. Distorsi Dalam Transisi Demokrasi Di Indonesia, Jurnal:
Makara, Sosial Humaniora, Vol. 13, NO. 2, Desember 2009: 111-116.
Wahid, Abdurrahman, 2009, Ilusi Negara Islam, PT. Desantara Utama Media,
Jakarta.
http://nationalsecuritywatchindonesia.wordpress.com/berita/penelitian-toleransi-
antar-agama-di-indonesia-rendah/
~ 24 ~
Lampiran 1:
Reliability
Scale: Uji Coba
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 43 100.0
Excludeda 0 .0
Total 43 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.513 18
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
N1 48.91 19.086 -.409 .585
N2 49.12 15.724 .209 .491
N3 49.07 16.924 .053 .515
N4 49.12 16.677 .043 .520
N5 49.21 14.503 .496 .438
N6 50.47 15.921 .165 .499
N7 49.91 18.610 -.276 .592
N8 49.70 14.454 .320 .462
N9 49.91 17.753 -.158 .566
N10 49.23 14.707 .328 .463
N11 49.21 15.931 .194 .494
N12 49.91 16.182 .116 .508
~ 25 ~
N13 49.72 16.063 .142 .504
N14 49.60 14.007 .432 .436
N15 49.42 14.487 .342 .458
N16 49.40 15.388 .323 .472
N17 49.07 14.543 .429 .446
N18 48.98 15.214 .437 .459
~ 26 ~
Lampiran 2:
SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS
No Nama NIDN Bidang
ilmu
Alokasi
waktu
(Jam/minggu)
Uraian
tugas
1 Iksan 0818048202 Pendidkan
Agama
Islam
10 jam/
minggu
Analisis
data dan
lain-lain
2 Yuddin
Chandra Nan
Arif
0826028001 Ilmu
Hukum
10 jam/
minggu
Tabulasi
data dan
lain-lain
3 Aman
Ma`arij
0812097801 Ilmu
Hukum
10 Jam/
minggu
Tabulasi
data dan
lain-lain
~ 31 ~
Lampiran 4:
REKAPITULASI PENGGUNAAN ANGGARAN
Skema
: Penelitian Dosen Pemula
Nama ketua tim : Iksan, S. PdI, M.Pd.
Pangkat / golongan : III / a
Judul penelian : Persepsi Umat Islam Terhadap Syariat Islam Dan Demokrasi
Dampaknya Terhadap Toleransi Antar Umat Beragama Di
Kota Bima
Jumlah dana : Rp. 12.000.000,-
I. PERINCIAN PENGGUNAAN DANA TAHAP 1 (70%) : Rp. 8.400.000,-
1. BELANJA UPAH DAN HONOR
NO. TANGGAL Nama Gol
Jumlah
(Rp)
1 8/8/2014 Iksan, S.Pdi, M.Pd. III/a 1.500.000
2 8/8/2014
Yuddin Chandra Nan Arif,
SH.MH III/a 750.000
3 8/8/2014 Aman Ma`arij, SH.MH. III/a 750.000
SUB TOTAL 3.000.000
2. BELANJA BARANG DAN JASA
A. BELANJA BARANG : BAHAN HABIS PAKAI
NO. TANGGAL URAIAN Jumlah (Rp)
1 8/8/2014 Kertas A4 @ 45.000 x 10 450.000
2 8/8/2014 Tinta Printer Hitam @ 30.000 x 3 90.000
3 8/8/2014
Tinta Printer Warna @ 30.000 x
3 90.000
SUB TOTAL
630.000
B. BELANJA BARANG : PERALATAN
NO. TANGGAL URAIAN Jumlah (Rp)
1 8/8/2014 Printer Scanner 1.500.000
SUB TOTAL 1.500.000
C. BELANJA JASA
NO. TANGGAL URAIAN Jumlah (Rp)
1 13/8/2014 Jasa sebarkan angket uji coba 500.000
~ 32 ~
2 23/8/2014 Jasa sebarkan angket 2.000.000
SUB TOTAL 2.500.000
3. BELANJA PERJALANAN
NO. TANGGAL URAIAN
JUMLAH
(Rp)
1 13/8/2014
Observasi penyebaran angket uji
coba dan Makan 270.000
2 23/8/2014 Observasi penyebaran angket di
Mpunda 100.000
3 23/8/2014 Observasi penyebaran angket di
Raba 100.000
4 23/8/2014 Observasi penyebaran angket di
Rasanae Barat 100.000
5 23/8/2014
Observasi penyebaran angket di
Rasanae Timur 100.000
6 23/8/2014 Observasi penyebaran angket di
Asakota 100.000
SUB TOTAL 770.000
4. BELANJA NON OPERASIONAL LAINNYA
NO. TANGGAL URAIAN Jumlah (Rp)
SUB TOTAL
Kota Bima, 24 Agustus 2014
Ketua Peneliti
Iksan, S.Pd.I, M.Pd
NIDN. 0818048202
~ 33 ~
Lampiran 5 :
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM (STIH) MUHAMMADIYAH BIMA
STATUS TERAKREDITASI
SK BAN PT. NO. 025/BAN-PT/AK-XII/S1/VIII/2009 TGL. 28 AGUSTUS 2009 Alamat: Jl. Anggrek No. 16 Ranggo Na`e Kota Bima. Tlp/Fax. (0374) 24231-44589
E-mail : [email protected]
BERITA ACARA
PENYERAHAN LAPORAN PENGGUNAAN KEUANGAN 70%
HIBAH DOSEN PEMULA TAHUN 2014
Pada hari ini jumat tanggal dua puluh dua bulan delapan tahun dua ribu enam
belas kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : H. Munir, SH.MH.
Jabatan : Ketua LP2M
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak pertama.
2. Nama : Iksan, S.PdI, M.Pd.
Judul Penelitian : Persepsi Umat Islam Terhadap Syariat Islam Dan
Demokrasi Dampaknya Terhadap Toleransi Antar
Umat Beragama Di Kota Bima.
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak kedua.
Pihak kedua telah menyerahkan laporan penggunaan keuangan 70% hibah dosen
pemula tahun 2014 kepada pihak pertama sebanyak 1 examplar.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Pihak Pertama
Ketua LP2M,
H. Munir, SH.MH.
NIDN. 0815026201
Pihak Kedua
Ketua Peneliti,
Iksan, S. Pdi, M.Pd.
NIDN. 0818048202
~ 34 ~
Lampiran 6:
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM (STIH) MUHAMMADIYAH BIMA
STATUS TERAKREDITASI
SK BAN PT. NO. 025/BAN-PT/AK-XII/S1/VIII/2009 TGL. 28 AGUSTUS 2009 Alamat: Jl. Anggrek No. 16 Ranggo Na`e Kota Bima. Tlp/Fax. (0374) 24231-44589
E-mail : [email protected]
BERITA ACARA
SERAH TERIMA LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN DOSEN PEMULA
TAHUN 2014
Pada hari ini jumat tanggal dua puluh dua bulan delapan tahun dua ribu enam
belas kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : H. Munir, SH.MH.
Jabatan : Ketua LP2M
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak pertama.
2. Nama : Iksan, S.PdI, M.Pd.
Judul Penelitian : Persepsi Umat Islam Terhadap Syariat Islam Dan
Demokrasi Dampaknya Terhadap Toleransi Antar
Umat Beragama Di Kota Bima.
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak kedua.
Pihak kedua telah menyerahkan laporan kemajuan pelaksanaan penelitian hibah
dosen pemula tahun 2014 kepada pihak pertama sebanyak 1 examplar.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Pihak Pertama
Ketua LP2M,
H. Munir, SH.MH.
NIDN. 0815026201
Pihak Kedua
Ketua Peneliti,
Iksan, S. Pdi, M.Pd.
NIDN. 0818048202