+ All Categories
Home > Documents > Contoh Laporan Kemajuan PDP

Contoh Laporan Kemajuan PDP

Date post: 22-Feb-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
39
Kode/ Nama Rumpun Ilmu: 641/ Agama Islam LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN DOSEN PEMULA PERSEPSI UMAT ISLAM TERHADAP SYARIAT ISLAM DAN DEMOKRASI DAMPAKNYA TERHADAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA BIMA TIM PENGUSUL IKSAN, S.Pd.I. M.Pd. (0818048202) Ketua YUDDIN CHANDRA NAN ARIF, SH.MH. (0826028001) Anggota 1 AMAN MA`ARIJ, SH.MH. (0812097801) Anggota 2 SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM (STIH) MUHAMMADIYAH BIMA OKTOBER 2013
Transcript

Kode/ Nama Rumpun Ilmu: 641/ Agama Islam

LAPORAN KEMAJUAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

PERSEPSI UMAT ISLAM TERHADAP SYARIAT ISLAM DAN

DEMOKRASI DAMPAKNYA TERHADAP TOLERANSI ANTAR UMAT

BERAGAMA DI KOTA BIMA

TIM PENGUSUL

IKSAN, S.Pd.I. M.Pd. (0818048202) Ketua

YUDDIN CHANDRA NAN ARIF, SH.MH. (0826028001) Anggota 1

AMAN MA`ARIJ, SH.MH. (0812097801) Anggota 2

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM (STIH)

MUHAMMADIYAH BIMA

OKTOBER 2013

~ ii ~

HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

Judul kegiatan : Persepsi Umat Islam Terhadap Syariat Islam Dan

Demokrasi Dampaknya Terhadap Toleransi Antar

Umat Beragama Di Kota Bima

Kode/nama rumpun ilmu : 641/ Agama Islam

Ketua peneliti

Nama : Iksan, S.Pd.I, M.Pd

Nidn : 0818048202

Jabatan fungsional : Asisten Ahli

Program studi : Ilmu Hukum

No hp : 082342702912

Email : [email protected]

Anggota peneliti 1

Nama : Yuddin Chadra Nan Arif, SH.MH.

Nidn : 0826028001

Perguruan tinggi : STIH Muhammadiyah Bima

Anggota peneliti 2

Nama : Aman Ma`arij, SH.MH.

Nidn : 0812097801

Perguruan tinggi : STIH Muhammadiyah Bima

Lama penelitian keseluruhan : 1 Tahun

Penelitian tahun ke : 1

Biaya penelitian keseluruhan : Rp. 12.000.000

Di usulkan ke dikti : Rp. 15.000.000

Dana internal PT : -

Inkind sebutkan : Dua Belas Juta Rupiah

Kota Bima, 24 Agustus 2014

Mengetahui

Ketua LP2M,

H. Munir, SH.MH.

NIDN. 0815026201

Ketua Peneliti,

Iksan, S. Pdi, M.Pd.

NIDN. 0818048202

~ iii ~

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah, akhirnya penelitian dengan judul Persepsi Umat

Islam Terhadap Syariat Islam Dan Demokrasi Dampaknya Terhadap Toleransi

Antar Umat Beragama Di Kota Bima dapat terlaksana dengan baik. Kemajuan

dari penelitian kami sampaikan dalam laporan ini.

Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaraan

kepada kita semua tentang persepsi umat islam terhadap penerapan syariat islam

dan demokrasi dan bagaimana dampaknya terhadap kerukunan antar umat

beragama. Sejak bulan agustus 2014, penelitian diawali dengan observasi dan

mulai melakukan kegiatan penelitian dengan menyebarkan angket uji coba.

Penelitian ini telah dapat diselesaikan dan mendapatkan target capaian

sekitar 75%, tujuan penelitian secara umum telah hampir terjawab. Rencana

selanjutnya penelitian akan diarahkan pada penyebaran angket yang sebenarnya.

Terhadap 500 orang responden yang tersebar dalam 5 kecamatan yang ada di Kota

Bima dengan rincian 100 orang per/kecamatan.

~ iv ~

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 2 : Susunan Organisasi Peneliti dan Pembagian Tugas

Lampiran 3 : Foto-foto Responden Pada Saat Pengisian Data

Lampiran 4: Rekapitulasi Penggunaan Anggaran

Lampiran 5 : Berita Acara Penyerahan Laporan Keuangan

Lampiran 6 : Berita Acara Serah Terima laporan Kemajuan

~ v ~

DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 2

B. Pembatasan Masalah ..................................................................... 3

C. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

D. Hipotesis ....................................................................................... 3

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 5

A. Toleransi Antar Umat Beragama ................................................... 5

B. Hukum Islam ................................................................................. 6

C. Demokrasi ..................................................................................... 8

BAB III: TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN .................................... 12

A. Tujuan Penelitian .......................................................................... 12

B. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12

BAB IV: METODE PENELITIAN ................................................................. 13

A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................... 13

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 13

C. Polulasi, Sampel dan Sampling ..................................................... 14

D. Teknik pengumpulan data .............................................................. 14

E. Instrumen Penelitian....................................................................... 15

F. Teknik Analisa Data ....................................................................... 17

BAB V: HASIL YANG DICAPAI ................................................................. 18

BAB VI: RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ........................................ 20

BAB VII: KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesalahan pemahaman terhadap hukum islam dan demokrasi banyak

sekali terjadi dikalangan umat islam. Salah paham tersebut tidak hanya

membuat umat islam terlibat dalam perdebatan yang panjang dan melelahkan

bahkan berimbas pada lahirnya aliran-aliran pemikiran dalam islam yang

bersifat ekstrimis. Sehingga, melahirkan gaya pemikiran yang cenderung

mudah mengkafirkan dan menuduh orang islam lain yang tidak sependapat

dengan cap murtad.

Persoalan ini berdampak sangat panjang baik itu dalam proses

interaksi antara sesama muslim terlebih lagi terhadap dunia barat sebagai

pengusung demokrasi. Proses interaksi antara sesama muslim menjadi

canggung penuh dengan kecurigaan bahkan saling memberikan salam pun

terhadap muslim lain yang berbeda aliran pemikiran pun tidak dilakukan.

Belum lagi hujatan demi hujatan terhadap system demokrasi yang kita

jalankan. Pemerintahan dengan seluruh sistemnya yang ada menjadi lahan

bagi muslim yang lain untuk mencemooh dan mengolok-olok dengan slogan

pengikut kaum kafir.

Sadar atau tidak isu demokrasi dan hukum islam menjadi tema sentral

dunia pada abad 21 ini. Terjadinya refolusi besar-besaran yang terjadi di duni

arab saat ini yang masih bergejolak merupakan pengejewantahan adanya dua

arus utama masyarakat yaitu pro demokrasi dan pro syariat islam. Pro kontra

ini kadang memicu perang saudara antara sesama umat islam yang

berkepanjangan.

Menurut versi Hizbu Tahrir Demokrasi merupakan lafal dan istilah

Barat yang digunakan untuk menunjukkan pemerintahan dari, oleh, dan

untuk rakyat. Rakyat dianggap penguasa mutlak dan pemilik kedaulatan,

yang berhak mengatur urusannya sendiri, serta melaksanakan dan

menjalankan kehendaknya sendiri. Rakyat tidak bertanggungjawab kepada

~ 1 ~

~ 2 ~

kekuasaan siapapun, selain kekuasaan rakyat. Rakyat

berhak membuat peraturan dan undang­undang sendiri —karena mereka

adalah pemilik kedaulatan melalui para wakil rakyat yang mereka pilih.

Rakyat berhak pula menerapkan peraturan dan undang­undang yang telah

mereka buat, melalui para penguasa dan hakim yang mereka pilih dan

keduanya mengambil alih kekuasaan dari rakyat, karena rakyat adalah

sumber kekuasaan. Setiap individu rakyat—sebagaimana individu lainnya -

berhak menyelengga-rakan negara, mengangkat penguasa, serta membuat

peraturan dan undang ­undang (Zallum, 2009: 1).

Pilar-pilar demokrasi itu adalah: (a) kedaulatan rakyat, (b)

pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah (rakyat), (c)

kekuasaan mayoritas, (d) hak-hak minoritas, (e) jaminan hak-hak asasi

manusia, (f) pemilihan yang bebas dan jujur, (g) persamaan di depan

hukum, (h) proses hukum yang wajar, (i) pembatasan pemerintah secara

konstitusional, (j) pluralisme sosial, ekonomi dan politik, dan (k) nilai-

nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat (Ravicth dalam Sudrajat,

2011:4).

Menurut Hasbi Ash-Shiddieqy, orang yang menyatakan bahwa

antara Islam dan demokrasi terdapat segi-segi persamaan, itu hanyalah

berarti menerangkan sebagian dari hakekatnya; karena hakekat yang sempurna

ialah, antara Islam dan demokrasi ada perbedaan. Bahkan menurutnya

yang lebih tepat ialah ada hal-hal yang bersesuaian, tetapi banyak hal-hal

yang tidak bersesuaian (dalam Sudrajat, 2011:6).

Penelitian yang dilakukan oleh Ausop (2009) berhasil merangkum ide

utama demokrasi oleh tiga organisasi besar yaitu Darul Arqam (DA), Negara

Islam Indonesia (NII) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dalam penelitian

tersebut berhasil diungkapkan bahwa ketiga organisasi tersebut menyimpulkan

bahwa demokrasi adalah sistem kufur dan haram.

Abdurrahman wahid selaku editor dari hasil penelitian yang dilakukan

Wahid institute (2009) berkesimpulan bahwa ada semacam infiltrasi dari

gerakan-gerakan yang bersifat transnasional pada organisasi-organisasi

~ 3 ~

moderat seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama. Infiltrasi ini dilakukan

oleh organisasi semacam Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI),

dan organisasi ekstrim lainnya. Dari hasil penelitian ini juga diperoleh bahwa

ekstrimisitas umat islam Indonesia disebabkan oleh adanya infiltrasi dari

organisasi transnasional tersebut.

Lembaga studi CSIS sudah melakukan survei di 23 provinsi Indonesia.

Dari 23 provinsi tersebut ada 2.213 responden. Survei dilakukan dengan cara

mengajukan pertanyaan yang ada hubungannya dengan toleransi beragama.

Hasilnya, sebanyak 59,5 persen responden tidak keberatan bertetangga dengan

orang yang beda agama. Sedagkan 33,7 persen lainnya memilih menolak

tetangga yang beda agama dengan mereka. Kemudian survei beralih ke

pertanyaan soal pembangunan rumah ibadah agama lain di sekitar lingkungan

mereka. Sebanyak 68,2 persen responden memilih menolak pembangunan

tersebut. Sementara 22,1 persen lainnya mengaku tidak berkeberatan.

Dengan demikian, berangkat dari beberapa persoalan di atas dalam

penelitian ini peneliti ingin mengkaji persoalan Persepsi Umat Islam Terhadap

Syariat Islam dan Demokrasi Dampaknya Terhadap Toleransi Antar Umat

Beragama di Kota Bima.

B. Pembatasan Masalah

Demi menjaga akurasi dan ketelitian dalam penelitian ini, peneliti

membatasi masalah ini dalam beberapa hal:

1. Mengkaji perspektif umat islam terhadap syariat islam dan dampaknya

terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.

2. Mengkaji perspektif umat islam terhadap demokrasi dan dampaknya

terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.

C. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, adapun

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

~ 4 ~

1. Apakah ada pengaruh perspektif umat islam tentang syariat islam dan

dampaknya terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima?

2. Apakah ada pengaruh perspektif umat islam tentang demokrasi dan

dampaknya terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima?

D. Hipotesis

Dengan mengacu pada masalah sebagaimana termuat dalam latar

belakang maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan perspektif umat islam tentang syariat islam

terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.

2. Ada pengaruh yang signifikan perspektif umat islam tentang demokrasi

terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.

~ 5 ~

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Toleransi Antar Umat Beragama

Kata toleransi berasal dari kata toleran yang berarti bersifat atau

bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian

(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya)

yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Sehingga kata

toleransi berarti bersikap toleran (KKBI Offline).

Menurut Tasmara toleransi adalah kesediaan menerima perbedaan,

bahkan dikarenakan ada pelita cinta maka toleransi seharusnya bukan hanya

bersedia menerima perbedaan, tetapi jauh daripada itu, berani untuk

mengulurkan tangan dalam rangka menciptakan saling pengertian yang utuh

dan tangguh (2000: 363).

Term toleransi muncul pertama kali bersamaan dengan gerakan

sekularisasi di Barat. John Locke (1963) lah yang pertama memberikan

rumusan toleransi dalam kon-teks hubungan antara gereja dan Negara di

Inggris. Toleransi di sini mengacu pada kesediaan untuk tidak mencampuri ke-

yakinan, sikap, dan tindakan orang lain meskipun mereka tidak disukai (Saiful

Mujani dalam Prasetyo, 2013: 43).

Membandingan konsep makna kata tolerance dan tasamuh, maka

tampaklah adanya problematika toleransi di dalam masyarakat Islam. Memang

perbedaannya begitu tipis, tetapi dalam dataran real aplikasi kedua konsep itu

menyebabkan perbedaan yang sangat besar. Di dalam toleransi terkandung

makna penerimaan terhadap perbedaan, tanpa mempersoal-kan dalam hal apa

penerimaan ini dilaku-kan. Sementara di dalam tasamuh mem-berikan

kemudahan dan kelonggaran saja, bukan penerimaan. Lebih tegas lagi Mu-

hammad „Imarah mengatakan, tasamuh maksudnya adalah kemudahan dan ke-

lembutan di dalam mu‟amalah. Memberi tanpa memperhitungkan batas dan

~ 6 ~

juga tidak mengharap imbalan atau balasan (Prasetyo, 2013: 43). Penjelasan

Muhammad Imarah mempertegas wilayah toleransi di dalam Islam. Toleransi

di dalam Islam adalah sikap mudah dan lemah lembut dalam hal-hal yang

bersifat mu‟amalah (hubungan sosial). Dalam hal ini Islam tidak akan pernah

menerima kebathilan, meskipun umat islam dianjurkan bersikap longgar dan

lemah lembut dalam masalah sosial terhadap orang-orang yang berbeda

keyakinan, selama persoalan itu tidak berimplikasi pada keyakinan (Prasetyo,

2013: 43).

Toleransi bukan hanya berarti dapat menerima kehadiran orang lain

yang berbeda keyakinan, agama, suku dan status tetapi justru secara aktif ikut

terlibat untuk saling mengulurkan tangan dalam menciptakan perdamaian.

Bagi seorang muslim paling tidak ada tiga makna toleransi yang harus

dipahami:

1. Saling Cinta terhadap sesama manusia karena bagaimanapun semua

manusia kendati berbeda dalam keyakinan, suku, dan status sosial tetap

bernenek moyangkan adam as.

2. Perbedaan sebagai fitrah penciptaan di mana Allah menciptakan berbagai

bahasa, suku, ras, dan keyakinan untuk saling kenal mengenal bahu

membahu membangun peradaban yang manusiawi.

3. Keterbukaan terhadap keyakinan dan kepercayaan orang lain karena

bagaimanapun setiap diri akan bertanggungjawab terhadap apa yang

mereka perbuat.

B. Hukum Islam

Pendefinisian hukum islam dalam berbagai literatur terjadi perbedaan

pendapat. Tapi, secara essensial memiliki makna dan tujuan yang sama.

Hokum islam identik dengan hukm, syariat dan fiqh. Ketiga istilah ini

merupakan ungkapan lain dari istilah hokum islam berikut definisi ketiga

istilah tersebut.

~ 7 ~

Istilah hukum yang dikenal oleh masyarakat indonesia sekarang

berasal dari bahasa Arab „hukm‟ yang berarti norma atau kaidah dengan arti

ukuran, tolak ukur, patokan, dan pedoman yang dipergunakan untuk menilai

tingkahlaku atau perbuatan manusia dan benda. Syariat secara bahasa berarti

jalan menuju sumber mata air. Dilihat dari segi ilmu hokum, syariat

merupakan norma dasar yang ditetapkan Allah, yang wajib diikuti oleh orang

islam berdasarkan iman yang berkaitan dengan akhlak baik dalam

hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama manusia dan benda dalam

masyarakat. Fiqh merupakan istilah dalam bahasa arab yang berarti paham

atau mengerti. Apabila disertai dengan kata ilmu maka akan berarti ilmu yang

bertugas menentukan dan menguraikan norma-norma hokum dasar yang

terdapat dalam alquran dan ketentuan-ketentuan umum yang terdapat dalam

assunnah yang direkan dalam kitab hadits (Daud Ali, 1998: 44-48).

Merujuk pada uraian di atas ada dua istilah yang identik dengan hokum

islam yaitu syariat islam dan fiqh islam. Kepustakan berbahasa inggris

mengenal istilah Islamic law untuk hukum islam dan Islamic jurisprudence

untuk istilah fiqh islam (Daud Ali, 1998: 49).

Perbedaan antara kedua istilah tersebut adalah sebagai berikut

Syariat Islam Fiqh Islam

Apa yang terdapat dalam alquran

dan hadits nabi

Pemahaman manusia terhadap al

quran dan hadits

Bersifat universal dan luas meliputi

akidah, ibadah dan akhlak

Bersifat sementara dan seputar

masalah hokum perbuatan manusia

Ketetapan allah dan rasulnya Upaya manusia

Bersifat unity Bersifat parsial, ke-mazhab-an

~ 8 ~

C. Demokrasi

Secara etimologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari

bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat,

dan “cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi,

secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos (demokrasi) adalah keadaan

negara di mana dalam system pemerintahannya kedaulatan berada di tangan

rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat

berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat (Poti, 2011: 20-21).

Menurut Affan Gaffar (2000:3) memaknai demokrasi dalam dua

bentuk, yaitu pemaknaan secara normatif (demokrasi normatif) dan empirik

(demokrasi empirik). Demokrasi normative adalah demokrasi yang secara

ideal hendak dilakukan oleh sebuah negara. Sedangkan demokrasi empirik

adalah demokrasi yang perwujudannya telah ada pada dunia politik praktis.

Demokrasi empirik dianggap diterima oleh masyarakat karena dirasakan

sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat selama ini.

Dalam paparan Affan Gafar, ilmu politik membagi dua macam

pemahaman terhadap demokrasi: pemahaman secara normatif dan pemahaman

secara empirik. Pemahaman yang disebut terakhir biasanya dikenal dengan

sebutan procedural democracy. Dalam pemahaman secara normatif,

demokrasi merupakan sesuatu yang secara ideal hendak dilakukan atau

diselenggarakan oleh sebuah negara, seperti misalnya terungkap dalam

pernyataan Abraham Lincoln bahwa demokrasi adalah suatu “pemerintahan

dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Dari pernyataan ini bisa

dinyatakan bahwa demokrasi dibangun di atas dua prinsip yaitu pemerintahan

sendiri dan penetapan atau pembuatan undang-undang secara langsung oleh

rakyat (Dalam Sudrajat, 2011: 4).

Pilar-pilar demokrasi itu adalah: (a) kedaulatan rakyat, (b)

pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah (rakyat), (c)

kekuasaan mayoritas, (d) hak-hak minoritas, (e) jaminan hak-hak asasi

~ 9 ~

manusia, (f) pemilihan yang bebas dan jujur, (g) persamaan di depan hukum,

(h) proses hukum yang wajar, (i) pembatasan pemerintah secara

konstitusional, (j) pluralisme sosial, ekonomi dan politik, dan (k) nilai-nilai

toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat (Ravicth dalam Sudrajat,

2011:5).

Menurut Hasbi Ash-Shiddieqy, orang yang menyatakan bahwa antara

Islam dan demokrasi terdapat segi-segi persamaan, itu hanyalah berarti

menerangkan sebagian dari hakekatnya; karena hakekat yang sempurna ialah,

antara Islam dan demokrasi ada perbedaan. Bahkan menurutnya yang lebih

tepat ialah ada hal-hal yang bersesuaian, tetapi banyak hal-hal yang tidak

bersesuaian (As Syidiqi dalam Sudrajat, 2011: 6).

Ada dua ide demokrasi yakni (1). kekuasaan di tangan rakyat (2).

rakyat sebagai sumber kekuasaan. Dengan dua ide ini pada hakikatnya

demokrasi telah menghapus ide hak Ketuhanan (Divine Right) yang selama

ratusan tahun berada di tangan penguasa yang menganggap dirinya sebagai

wakil Tuhan (Ausop, 2009:602).

Hal ini sesuai dengan teori politik demokrasi modern yang

dipopulerkan oleh Boron (dalam Varma 2001), dimana model demokrasi

dibagi dalam 4 level, yaitu:

1. Demokrasi Elektoral (Electoral Democracy)

Pada level ini, demokrasi ditandai dengan pemilu reguler dan kompetisi

antar partai, guna memperebutkan suara pemilih. Level demokrasi ini

mengabaikan esensi demokrasi, dan semata-mata ditunjukkan untuk

menempatkan para wakil terpilih pada posisi-posisi puncak legislatif dan

eksekutif.

2. Demokrasi Politik (Political Democracy)

Level ini sedikit lebih maju dari level pertama melalui pembentukan

rezim politik yang pada derajat tertentu, mampu tampil sebagai

~ 10 ~

perwakilan politik yang efektif, melaksanakan pembagian kekuasaan

secara murni, meningkatkan mekanisme partisipasi rakyat melalui gelar

pendapat umum (referendum) dan konsultasi popular, memperkuat badan

legislatif, menciptakan komisi-komisi khusus untuk mengontrol cabang

eksekutif, menjamin hak rakyat untuk mengakses informasi,

mengembangkan pembiayaan publik terhadap kampanye politik,

membentuk lembaga-lembaga yang bisa meminimalisasi peran lobi dan

kepentingan pribadi kelompok. Singkatnya, pada level ini bisa disebut

sebagai “demokrasi partisipatoris” yang untuk beberapa tempat di

Amerika Latin bisa berjalan.

3. Demokrasi Sosial (Social Democracy)

Level ini merupakan kombinasi dari elemen-elemen yang melekat pada

dua level demokrasi sebelumnya. Misalnya kewargaan sosial, jaminan

yang luas akan spektrum hak-hak warga negara seperti standar hidup,

akses terhadap pendidikan, perumahan, dan pelayanan kesehatan.

4. Demokrasi Ekonomi (Economic Democracy)

Level terakhir ini merupakan penghalusan dari apa yang disebut Lenin

sebagai revolusi ekonomi. Bagi Lenin, politik adalah konsentrasi

ekonomi. Dalam istilah Boron (dalam Varma, 2001) tidak ada sektor yang

lebih bernilai politik ketimbang ekonomi. Dalam makna ini, pertarungan

atau kompetisi politik, bukanlah semata-mata untuk politik itu sendiri,

melainkan untuk memenangkan kontrol atas sumberdaya ekonomi yang

terbatas. Dengan demikian, mereka yang mengontrol ekonomi, dengan

sendirinya mengontrol politik. Pengertian ini dengan jelas membalik

argumen penganut demokrasi liberal, bahwa wilayah politik terpisah dari

wilayah ekonomi.

~ 11 ~

Mahfud 1999 mengatakan bahwa terdapat dua alasan mengapa

negara lebih memilih demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan

bernegara, yaitu:

1. Hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi

sebagai asas yang fundamental.

2. Demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan

arah bagi peranmasyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai

organisasi tertingginya (dalam Poti, 2011: 22).

~ 12 ~

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui perspektif umat islam tentang syariat islam dan

dampaknya terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.

2. Ingin mengetahui perspektif umat islam tentang demokrasi dan

dampaknya terhadap toleransi antar umat beragama di Kota Bima.

B. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat terutama akademisi

dalam melakukan penelitian-penelitian baik terkait syariat islam maupun

demokrasi.

2. Bagi lembaga-lembaga pendidikan agar dalam proses pendidikan

memberikan pencerahan seputar masalah syariat islam dan demokrasi agar

tidak melahirkan sikap ekstrim dan salah pengertian oleh peserta didik.

~ 13 ~

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2011: 14).

Sedangkan desain penelitiannya adalah penelitian korelasional.

Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan umum untuk

penelitian yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi diantara variabel

yang muncul secara alami (Emzir, 2012: 37).

Sementara statisitik yang digunakan adalah statitistik inferensial.

Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

sampel dan hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel

diambil (Sugiyono, 2011).

Karena jenis data yang dipakai adalah data interval maka statistik yang

dipakai adalah statistik parametris. Hal ini didukung oleh pendapatnya

Sugiyono yang mengatakan bahwa statistik parametris digunakan untuk

menganalisis data interval dan rasio (2011:211).

Jenis data yang dipakai adalah data kontinum dengan spesifikikasi data

interval. Data interval adalah data statistik yang mempunyai jarak yang sama

diantara hal-hal yang sedang diselidiki (Hartono, 2011: 6).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang peneliti pilih adalah di Kota Bima-NTB. Di

mana pada saat ini di Kota Bima terdapat 5 kecamatan yang terdiri dari

~ 14 ~

kecamatan rasanae timur, raba, mpunda, asakota dan rasanae barat. Tempat ini

peneliti pilih karena merupakan tempat tinggal peneliti.

C. Polulasi, Sampel dan Sampling

Populasi adalah keadaan dari keseluruhan subyek penelitian (Sugiyono,

2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kota Bima.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2011:118). Pengambilan sampel harus

mempertimbangkan tenaga, biaya dan waktu sehingga untuk mengatasi-

keterbatasan tersebut peneliti mengambil sample secara random.

Sementara penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebanyak 500 orang. Dengan rincian kecamatan rasanae timur 100

orang, raba 100 orang, mpunda 100 orang, asakota 100 orang dan rasanae

barat100 orang.

Pemberian kesempatan yang sama bagi responden untuk menjadi sampel

penelitian merupakan hal yang mesti dilakukan oleh peneliti untuk

memperoleh data secara obyektif. Untuk itu, dalam rangka memberikan

kesempatan yang sama ini penulis menggunakan teknik acak.

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam

penyusunan proposal ini adalah:

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.

dokumentasi digunakan sebagai pelengkap dalam penelitian. Oleh karena

itu, penggunaan metode dokumentasi ini hanya sebagai pelengkap

penggunaan angket. Hal ini diperlukan oleh peneliti untuk mengambil

dokumen berupa letak geografis dan jumlah penduduk Kota Bima

(Sugiyono, 2011).

~ 15 ~

2. Angket

Teknik pengumpulan dilakukan dalam penelitian tesis ini adalah

dengan menggunakan kuesioner (angket). Kuesioner atau angket adalah

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab (Sugiyono, 2011:199).

E. Instrumen Penelitian

1. Definisi operasional variabel

Toleransi yang diamksud dalam penelitian ini adalah sikap umat islam

dalam menerima perbedaan terutama perbedaan keyakinan atau agama.

Syariat islam adalah prinsip dan keyakinan umat islam yang berasal

dari Allah dan Rasulnya sebagai pedoman dan pegangan hidup baik

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maupun dalam mengelola dan

mengangkat kepala negara.

Demokrasi adalah suatu sistem pengelolaan negara yang didasarkan

pada prinsip kebersamaan dengan mengedapankan hak rakyat sebagai

pemilih dan pengangat pimpinan lewat jalur pemilihan umum.

2. Penyusunan Instrumen

a) Kisi-Kisi

Sebelum membuat angket peneliti membuat kisi-kisi sebagai

pedomannya. Penyusunan kisi-kisi angket ini didasarkan pada 3 teori

sebagaimana penjelasan di atas.

b) Angket Penelitian

Hasil dari kisi-kisi peneliti membuat angket dengan

mempertimbangkan akurasi, aktualitas dan kesesuaian antar variabel

penelitian. Kategori skor dalam penyusunan angket menggunakan

skala likert dengan jabaran sebagai berikut:

No Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

1. Sangat Setuju 4

~ 16 ~

2. Setuju 3

3. Kurang Setuju 2

4. Tidak Setuju 1

c) Uji Coba Instrumen

Sebelum angket penelitian ini digunakan, maka peneliti menguji

apakah suatu instrument layak untuk dijadikan alat pengumpul data.

Untuk itu akan dilakukan uji coba terhadap 50 responden diluar

daripada sampel. Dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

1) Uji Reliabilitas

Sedangkan reliabilitas artinya dapat dipercaya juga dapat

diandalkan. Sehingga beberapa kali diulangpun hasilnya akan

tetap sama (Riduwan dkk., 2011:194). Uji reliabilitas instrument

dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach Alpha.

Dengan menggunakan metode Cronbach Alpha maka dapat

ditetapkan bahwa instrument dikatakan reliable apabila hasil

perhitungan Cronbach Alpha berada diatas 0.279, jika berada

dibawah 0.279 maka instrumen tersebut tidak dikatakan reliable.

2) Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

atau keshahihan suatu instrument dan dikatakan valid apabila

mengukur apa yang hendak diukur (Riduwan dkk, 2011:194).

Rumus yang digunakan untuk pengujian validitas item

adalah rumus Cronbach Alpha (dk=n-1). Dk adalah derajat

kebebasan, n adalah jumlah sampel dan 1 adalah angka konstan.

Jadi, dk=50-1= 49, dan didapat nilai rtabel sebesar 0.281. Sehingga

dapatlah disimpulkan bahwa nilai hasil perhitungan (rhitung) apabila

lebih besar dari rtabel, maka item tersebut valid atau rhitung > rtabel .

~ 17 ~

Jadi, suatu angket dikatakan valid apabila nilai hasil perhitungan

validitas item berada diatas 0.279.

F. Teknik Analisa Data

Analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan

jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2011: 207). Teknik analisa yang

digunakan adalah teknik analisa korelasional Teknik analisa ini peneliti pakai

karena instrumen penelitian berupa angket dan data berupa data interval

dengan memakai skala Likert.

Analisis korelasional merupakan analisis untuk mencari hubungan antar

variabel untuk memprediksikan sebuah kondisi yang telah ada. Tingkatan

hubungan tersebut diungkapkan sebagai suatu koefisien korelasi. Studi

korelasional memerlukan penaksiran seberapa tepat hubungan dua variabel.

Korelasional yang tinggi mendekati koefisien korelasi 1.00 atau -1.00.

semakin tinggi hubungan dua variabel semakin akurat prediksi yang

didasarkan pada hubungan tersebut (Gay dalam Emzir, 2012).

~ 18 ~

BAB V

HASIL YANG DICAPAI

A. HASIL ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS DENGAN

MENG-GUNAKAN PROGRAM SPSS 16.0.

1. Reliabilitas Angket

Hasil uji coba angket sementara terhadap 43 responden dari 50 responden

yang di rencanakan, diperoleh hasil yang menunjukan bahwa angket yang

diujicobakan tersebut reliabel dan dapat digunakan sebagai alat untuk

melakukan dan melanjutkan penelitian ini. Data yang dihasilkan dari uji

Cronbach Alpha ini adalah 0,513. Dengan hasil ini, maka rhitung nya lebih

daripada rtabel (0,513>0,301). (lihat lampiran 1)

2. Validitas Angket

Berdasarkan hasil uji coba, angket dengan jumlah item soal sebanyak 6

pernyataan untuk pemahaman Syariat islam, 6 pernyataan pemahaman

terhadap Demokrasi, 6 pernyataan untuk sikap toleransi antar umat beragama

(lihat lampiran 1). Adapun hasil perhitungan validitas adalah sebagai berikut:

Nomor soal r hitung r tabel = 0,279

α = 0,05; dk=n-1

Status

1. -0.409 < 0,279 Tidak valid

2. 0.209 < 0,279 Tidak valid

3. 0.053 < 0,279 Tidak valid

4. 0.043 < 0,279 Tidak valid

5. 0.496 > 0,279 Valid

6. 0.165 < 0,279 Tidak valid

7. -0.276 < 0,279 Tidak valid

8. 0.320 > 0,279 Valid

~ 19 ~

9. -0.158 < 0,279 Tidak valid

10. 0.328 > 0,279 Valid

11. 0.194 < 0,279 Tidak valid

12. 0.116 < 0,279 Tidak valid

13. 0.142 < 0,279 Tidak valid

14. 0.432 > 0,279 Valid

15. 0.342 > 0,279 Valid

16. 0.323 > 0,279 Valid

17. 0.429 > 0,279 Valid

18. 0.437 > 0,279 Valid

Dari hasil perhitungan uji validitas di atas, diperoleh data bahwa untuk

item soal yang memiliki nilai validitas yang bagus sebanyak 8 (delapan) item

yaitu item nomor 5, 8, 10, 14, 15, 16, 17, dan 18. Sedangkan item soal dengan

tingkat validitas yang rendah sebanyak 8 (delapan) item yaitu 1, 2, 3, 4, 6, 7,

9, 11, 12, dan 13. Dengan tingkat kesalahan 5%.

Apabila data yang dihasilkan konsisten setelah masuknya seluruh

angket percobaan sebanyak 50 responden. Maka, untuk item angket yang tidak

valid akan diadakan perbaikan redaksional. Dan apabila memungkinkan akan

diupayakan pergantian pernyataan.

~ 20 ~

BAB VI

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Merujuk pada tahapan rencana penelitian yang telah dibuat dan diajukan

dalam proposal penelitian, sebagaimana terlihat di bawah ini. Maka, ada beberapa

hal yang dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya seperti Revisi

angket, Pengumpulan data penelitian, Analisis data, Pelaporan, Seminar

penelitian, Pembuatan Publikasi penelitian.

Tabel 4.1

Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Bulan

8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

1 Persiapan dan identifikasi

kebutuhan

2 Pengumpulan data uji coba angket

dan analisis validitas dan

reliabilitas

3 Revisi angket

4 Pengumpulan data penelitian

5 Analisis data

6 Pelaporan

7 Seminar penelitian

8 Pembuatan Publikasi penelitian

~ 21 ~

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas, diperoleh hasil bahwa:

1. Angket yang diujicobakan terhadap 43 responden dari 50 responden yang

direncanakan memiliki reliabilitas yang bagus dengan nilai sebesar 0,513.

Ini lebih besar dari data rtabel sebesar 0,301 pada taraf kesahalah 5% dan

0,389 pada taraf kesalahan 1% dengan sampel 43 responden.

2. Tingkat validitas item angket masih tergolong rendah dengan item yang

valid sebanyak 8 (delapan) item dan tidak valid sebanyak 8 (delapan).

Dengan demikian sejumlah item angket yang tidak valid tersebut akan di

adakan perbaikan dari sisi redaksional maupun dari segi substansi

pernyataan. Hal ini dilakukan apabila data yang masuk nanti sudah

mencapai 50 responden dan konsisten dengan hasil yang sekarang.

B. Saran-saran

Adapun saran-saran yang perlu kami sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Selang waktu yang begitu mepet antara pencairan dana penelitian dengan

pelaporan kemajuan penelitian membuat saya khususnya kewalahan dalam

menyiasati laporan kemajuan maupun keuangan yang 70%. Untuk itu saya

menyarankan agar pelaporan kemajuan ini diberikan waktu 3-4 Bulan.

2. Agar kopertis VIII memberikan para peneliti (khususnya peneliti pemula)

format dan sistimatika laporan kemajuan penelitian agar selaras seluruh

perguruan tinggi yang ada dikopertis VIII.

~ 22 ~

DAFTAR PUSTAKA

Ausop, Asep Zaenal, 2009. Demokrasi dan Musyawarah Dalam Pandangan

Darul Arqam, NII, dan HTI, Jurnal Sosioteknologi Edisi 17 Tahun 8,

Agustus 2009.

Emzir, 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif, PT.

RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Daud Ali, Muhammad, 1998. Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata

Hukum Islam di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Riduwan, dkk, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian,

Alfabeta, Bandung.

Soebagio, 2009. Distorsi Dalam Transisi Demokrasi Di Indonesia, Makara, Sosial

Humaniora, Vol. 13, No. 2, Desember 2009: 111-116.

Sudrajat, Ajat, 2011. Makalah: Islam dan Demokrasi (Masalah Adaptasi

Parsial), Prodi Ilmu Sejarah FISE UNY.

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D, Cet. 13, Alfabeta, Bandung,

Poti, Jamhur, 2011. Demokratisasi Media Massa Dalam Prinsip Kebebasan

Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan, Vol. 1, No. 1, 2011: 17-29.

Soebagio, 2009. Distorsi Dalam Transisi Demokrasi Di Indonesia, Jurnal:

Makara, Sosial Humaniora, Vol. 13, NO. 2, Desember 2009: 111-116.

Wahid, Abdurrahman, 2009, Ilusi Negara Islam, PT. Desantara Utama Media,

Jakarta.

http://nationalsecuritywatchindonesia.wordpress.com/berita/penelitian-toleransi-

antar-agama-di-indonesia-rendah/

~ 23 ~

LAMPIRAN-LAMPIRAN

~ 24 ~

Lampiran 1:

Reliability

Scale: Uji Coba

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 43 100.0

Excludeda 0 .0

Total 43 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.513 18

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

N1 48.91 19.086 -.409 .585

N2 49.12 15.724 .209 .491

N3 49.07 16.924 .053 .515

N4 49.12 16.677 .043 .520

N5 49.21 14.503 .496 .438

N6 50.47 15.921 .165 .499

N7 49.91 18.610 -.276 .592

N8 49.70 14.454 .320 .462

N9 49.91 17.753 -.158 .566

N10 49.23 14.707 .328 .463

N11 49.21 15.931 .194 .494

N12 49.91 16.182 .116 .508

~ 25 ~

N13 49.72 16.063 .142 .504

N14 49.60 14.007 .432 .436

N15 49.42 14.487 .342 .458

N16 49.40 15.388 .323 .472

N17 49.07 14.543 .429 .446

N18 48.98 15.214 .437 .459

~ 26 ~

Lampiran 2:

SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS

No Nama NIDN Bidang

ilmu

Alokasi

waktu

(Jam/minggu)

Uraian

tugas

1 Iksan 0818048202 Pendidkan

Agama

Islam

10 jam/

minggu

Analisis

data dan

lain-lain

2 Yuddin

Chandra Nan

Arif

0826028001 Ilmu

Hukum

10 jam/

minggu

Tabulasi

data dan

lain-lain

3 Aman

Ma`arij

0812097801 Ilmu

Hukum

10 Jam/

minggu

Tabulasi

data dan

lain-lain

~ 27 ~

Lampiran 3:

~ 28 ~

~ 29 ~

~ 30 ~

~ 31 ~

Lampiran 4:

REKAPITULASI PENGGUNAAN ANGGARAN

Skema

: Penelitian Dosen Pemula

Nama ketua tim : Iksan, S. PdI, M.Pd.

Pangkat / golongan : III / a

Judul penelian : Persepsi Umat Islam Terhadap Syariat Islam Dan Demokrasi

Dampaknya Terhadap Toleransi Antar Umat Beragama Di

Kota Bima

Jumlah dana : Rp. 12.000.000,-

I. PERINCIAN PENGGUNAAN DANA TAHAP 1 (70%) : Rp. 8.400.000,-

1. BELANJA UPAH DAN HONOR

NO. TANGGAL Nama Gol

Jumlah

(Rp)

1 8/8/2014 Iksan, S.Pdi, M.Pd. III/a 1.500.000

2 8/8/2014

Yuddin Chandra Nan Arif,

SH.MH III/a 750.000

3 8/8/2014 Aman Ma`arij, SH.MH. III/a 750.000

SUB TOTAL 3.000.000

2. BELANJA BARANG DAN JASA

A. BELANJA BARANG : BAHAN HABIS PAKAI

NO. TANGGAL URAIAN Jumlah (Rp)

1 8/8/2014 Kertas A4 @ 45.000 x 10 450.000

2 8/8/2014 Tinta Printer Hitam @ 30.000 x 3 90.000

3 8/8/2014

Tinta Printer Warna @ 30.000 x

3 90.000

SUB TOTAL

630.000

B. BELANJA BARANG : PERALATAN

NO. TANGGAL URAIAN Jumlah (Rp)

1 8/8/2014 Printer Scanner 1.500.000

SUB TOTAL 1.500.000

C. BELANJA JASA

NO. TANGGAL URAIAN Jumlah (Rp)

1 13/8/2014 Jasa sebarkan angket uji coba 500.000

~ 32 ~

2 23/8/2014 Jasa sebarkan angket 2.000.000

SUB TOTAL 2.500.000

3. BELANJA PERJALANAN

NO. TANGGAL URAIAN

JUMLAH

(Rp)

1 13/8/2014

Observasi penyebaran angket uji

coba dan Makan 270.000

2 23/8/2014 Observasi penyebaran angket di

Mpunda 100.000

3 23/8/2014 Observasi penyebaran angket di

Raba 100.000

4 23/8/2014 Observasi penyebaran angket di

Rasanae Barat 100.000

5 23/8/2014

Observasi penyebaran angket di

Rasanae Timur 100.000

6 23/8/2014 Observasi penyebaran angket di

Asakota 100.000

SUB TOTAL 770.000

4. BELANJA NON OPERASIONAL LAINNYA

NO. TANGGAL URAIAN Jumlah (Rp)

SUB TOTAL

Kota Bima, 24 Agustus 2014

Ketua Peneliti

Iksan, S.Pd.I, M.Pd

NIDN. 0818048202

~ 33 ~

Lampiran 5 :

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM (STIH) MUHAMMADIYAH BIMA

STATUS TERAKREDITASI

SK BAN PT. NO. 025/BAN-PT/AK-XII/S1/VIII/2009 TGL. 28 AGUSTUS 2009 Alamat: Jl. Anggrek No. 16 Ranggo Na`e Kota Bima. Tlp/Fax. (0374) 24231-44589

E-mail : [email protected]

BERITA ACARA

PENYERAHAN LAPORAN PENGGUNAAN KEUANGAN 70%

HIBAH DOSEN PEMULA TAHUN 2014

Pada hari ini jumat tanggal dua puluh dua bulan delapan tahun dua ribu enam

belas kami yang bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama : H. Munir, SH.MH.

Jabatan : Ketua LP2M

Yang selanjutnya disebut sebagai pihak pertama.

2. Nama : Iksan, S.PdI, M.Pd.

Judul Penelitian : Persepsi Umat Islam Terhadap Syariat Islam Dan

Demokrasi Dampaknya Terhadap Toleransi Antar

Umat Beragama Di Kota Bima.

Yang selanjutnya disebut sebagai pihak kedua.

Pihak kedua telah menyerahkan laporan penggunaan keuangan 70% hibah dosen

pemula tahun 2014 kepada pihak pertama sebanyak 1 examplar.

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Pihak Pertama

Ketua LP2M,

H. Munir, SH.MH.

NIDN. 0815026201

Pihak Kedua

Ketua Peneliti,

Iksan, S. Pdi, M.Pd.

NIDN. 0818048202

~ 34 ~

Lampiran 6:

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM (STIH) MUHAMMADIYAH BIMA

STATUS TERAKREDITASI

SK BAN PT. NO. 025/BAN-PT/AK-XII/S1/VIII/2009 TGL. 28 AGUSTUS 2009 Alamat: Jl. Anggrek No. 16 Ranggo Na`e Kota Bima. Tlp/Fax. (0374) 24231-44589

E-mail : [email protected]

BERITA ACARA

SERAH TERIMA LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

TAHUN 2014

Pada hari ini jumat tanggal dua puluh dua bulan delapan tahun dua ribu enam

belas kami yang bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama : H. Munir, SH.MH.

Jabatan : Ketua LP2M

Yang selanjutnya disebut sebagai pihak pertama.

2. Nama : Iksan, S.PdI, M.Pd.

Judul Penelitian : Persepsi Umat Islam Terhadap Syariat Islam Dan

Demokrasi Dampaknya Terhadap Toleransi Antar

Umat Beragama Di Kota Bima.

Yang selanjutnya disebut sebagai pihak kedua.

Pihak kedua telah menyerahkan laporan kemajuan pelaksanaan penelitian hibah

dosen pemula tahun 2014 kepada pihak pertama sebanyak 1 examplar.

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Pihak Pertama

Ketua LP2M,

H. Munir, SH.MH.

NIDN. 0815026201

Pihak Kedua

Ketua Peneliti,

Iksan, S. Pdi, M.Pd.

NIDN. 0818048202


Recommended