+ All Categories
Home > Documents > formal laporan korosi

formal laporan korosi

Date post: 21-Apr-2023
Category:
Upload: ustjogja
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
49
LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN PERHITUNGAN KOROSI LOGAM BAJ DAN BESI Dosen pengampu ; Dwi jatmoko M,pd Di susun oleh : Amirudin Fendy setiawan Niyo yulianto Vonny suhendra Yogi rezki fauzi
Transcript

LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN

PERHITUNGAN KOROSI LOGAM BAJ DAN BESI

Dosen pengampu ; Dwi jatmoko M,pd

Di susun oleh :

Amirudin

Fendy setiawan

Niyo yulianto

Vonny suhendra

Yogi rezki fauzi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2015

LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN

Judul pengamatan:

Mengamati terjadinya korosi

Menghitung laju korosi

Tujuan:

• Mengetahui faktor – faktor penyebab terjadinya korosi

(karat)

pada besi dan baja

BAB I

KAJIAN TEORITIS

Dasar Teori:

1. Korosi

Adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi

dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga

diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena

logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan

lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa

korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari

material. Contohnya, LIHAT pagar besi di halaman rumah

kamu, atau di sekolah kamu, atau paku-paku yang tertancap

di kayu, besi rongsokan, apa yang menarik perhatian kamu?

Apakah kamu melihat ada noda coklat yang menempel pada

besi tersebut? semacam kerak coklat, apakah itu? Kerak

itu tidak hanya sekedar menutupi permukaan besi tadi,

tapi juga menghancurkan besi tersebut seolah “memakan”

nya. Itulah Karat, atau disebut juga Korosi. Yaitu

persenyawaan yang terjadi karena unsur besi bereaksi

dengan udara dan air. Mungkin anda juga sudah sedikit

mempelajarinya, bahwa beberapa unsur kimia dapat dengan

mudah berreaksi dengan oksigen (yang ada di udara)

membentuk senyawa oksida, peristiwa ini disebut oksidasi.

Jadi syarat terjadinya karat adalah adanya besi, udara

dan air. Besi dan udara saja tidak bisa menimbulkan

karat, atau besi dan air saja. Namun di udara, kita akan

menemukan uap air dan di dalam air juga kita dapat

menemukan udara terlarut. Maka proses korosif tetap bias

berlanjut.Korosi dapat semakin cepat terjadi dengan

kehadiran garam. Misal air laut, kamu tentu bisa melihat

bagaimana kapal-kapal laut lebih mudan berkarat, dan juga

tiang-tiang pancang pelabuhan yang juga mudah berkarat.

Dan logam besi di alam bebas dalam bentuk senyawa besi

oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah,

akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja

atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan

bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi

(kembali menjadi senyawa besi oksida).

2. Penyebab Korosi

Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri

dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian

bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur

kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan

dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat

pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat

kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan

korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas

asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-

organik maupun organik. Penguapan dan pelepasan bahan-

bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi.

Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat

memeprcepat proses korosi peralatan elektronik yang ada

dalam ruangan tersebut.

3. Proses Terjadinya Korosi

Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada

bahan – bahan logam yang pada dasarnya merupakan reaksi

logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak

langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh

yang paling umum, yaitu kerusakan logam besi dengan

terbentuknya karat oksida. Dengan demikian, korosi

menimbulkan banyak kerugian. Korosi logam melibatkan

proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan

melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses

katodik yang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju

yang sama : proses katodik biasanya merupakan reduksi ion

hydrogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Untuk

contoh korosi logam besi dalam udara lembab

4. Dampak Dari Korosi

Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap

logam yang mengalami kerusakan berbentuk keropos.

Sedangkan bagian logam yang rusak dan berwarna hitam

kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karat

adalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam

saja yaitu baja, sedangkan secara umum istilah karat

lebih tepat disebut korosi. Korosi didefenisikan sebagai

degradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau

sifatnya akibat berinteraksi dengan lingkungannya. Korosi

merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat

alamiah dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena

itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama

sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat

lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.

Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses

terjadinya transfer elektron dari logam ke lingkungannya.

Logam berlaku sebagai sel yang memberikan elektron

(anoda) dan lingkungannya sebagai penerima electron

(katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami

korosi adalah reaksi oksidasi, dimana atom-atom logam

larut kelingkungannya menjadi ion-ion dengan melepaskan

elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda

terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati

logam dan menangkap elektronelektron yang tertinggal pada

logam. Dampak yang ditimbulkan korosi sungguh luar biasa.

Berdasarkan pengalaman

pada tahun-tahun sebelumnya, Amerika Serikat

mengalokasikan biaya pengendalian korosi sebesar 80

hingga 126 milyar dollar per tahun. Di Indonesia, dua

puluh tahun lalu saja biaya yang ditimbulkan akibat

korosi dalam bidang indusri mencapai 5 trilyun rupiah.

Nilai tersebut member gambaran kepada kita betapa

besarnya dampak yang ditimbulkan korosi dan nilai ini

semakin meningkat setiap tahunnya karena belum

terlaksananya pengendalian korosi secara baik bidang

indusri. Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa

kerugian langsung dan kerugian tidak langsung. Kerugian

langsung adalah berupa terjadinya kerusakan pada

peralatan, permesinan atau stuktur bangunan. Sedangkan

kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktifitas

produksi karena

terjadinya penggantian peralatan yang rusak akibat

korosi, terjadinya kehilangan produk akibat adanya

kerusakan pada kontainer, tanki bahan bakar atau jaringan

pemipaan air bersih atau minyak mentah, terakumulasinya

produk korosi pada alat penukar panas dan jaringan

pemipaannya akan menurunkan efisiensi perpindahan

panasnya, dan lain sebagainya. Berdasarkan kondisi

lingkungannya, korosi dapat diklasifikasikan sebagai

korosi basah yaitu korosi yang terjadi dilingkungan air,

korosi atmosferik yang terjadi di udara terbuka dan

korosi temperatur tinggi yaitu korosi yang terjadi

dilingkungan bertemperatur diatas 500o C.

5. Bentuk-Bentuk Korosi

Bentuk-bentuk korosi dapat berupa; korosi merata, korosi

galvanik, korosi sumuran, korosi celah, korosi retak

tegang (stress corrosion cracking), korosi retak fatik

(corrosion fatique cracking) dan korosi akibat pengaruh

hidogen (corrosion induced hydrogen), korosi

intergranular, selective leaching, dan korosi

erosi.

1. Korosi merata adalah korosi yang terjadi secara

serentak diseluruh permukaan logam, oleh karena itu

pada logam yang mengalami korosi merata akan terjadi

pengurangan dimensi yang relatif besar per satuan

waktu. Kerugian langsung akibat korosi merata berupa

kehilangan material konstruksi, keselamatan kerja

dan pencemaran lingkungan akibat produk korosi dalam

bentuk senyawa yang mencemarkan lingkungan.

Sedangkan kerugian tidak langsung, antara lain

berupa penurunan kapasitas dan peningkatan biaya

perawatan (preventive maintenance).

2. Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang tidak

sama dihubungkan dan berada di lingkungan korosif.

Salah satu dari logam tersebut akan mengalami

korosi, sementara logam lainnya akan terlindung dari

serangan korosi. Logam yang mengalami korosi adalah

logam yang memiliki potensial yang lebih rendah dan

logam yang tidak mengalami korosi adalah logam yang

memiliki potensial lebih tinggi.

3. Korosi sumuran adalah korosi lokal yang terjadi pada

permukaan yang terbuka akibat pecahnya lapisan

pasif. Terjadinya korosi sumuran ini diawali dengan

pembentukan lapisan pasif dipermukaannya, pada

antarmuka lapisan pasif dan elektrolit terjadi

penurunan pH, sehingga terjadi pelarutan lapisan

pasif secara perlahan-lahan dan menyebabkan lapisan

pasif pecah sehingga terjadi korosi sumuran. Korosi

sumuran ini sangat berbahaya karena lokasi

terjadinya sangat kecil tetapi dalam, sehingga dapat

menyebabkan peralatan atau struktur patah mendadak.

4. Korosi celah adalah korosi lokal yang terjadi pada

celah diantara dua komponen. Mekanisme terjadinya

korosi celah ini diawalidengan terjadi korosi merata

diluar dan didalam celah, sehingga terjadi oksidasi

logam dan reduksi oksigen. Pada suatu saat oksigen

(O2) di dalam celah habis, sedangkan oksigen (O2)

diluar celah masih banyak, akibatnya permukaan logam

yang berhubungan dengan bagian luar menjadi katoda

dan permukaan logam yang didalam celah menjadi anoda

sehingga terbentuk celah yang terkorosi.

5. Korosi retak tegang (stress corrosion cracking),

korosi retak fatik (corrosion fatique cracking) dan

korosi akibat pengaruh hidogen (corrosion induced

hydrogen) adalah bentuk korosi dimana material

mengalami keretakan akibat pengaruh lingkungannya.

Korosi retak tegang terjadi pada paduan logam yang

mengalami tegangan tarik statis dilingkungan

tertentu, seperti : baja tahan karat sangat rentan

terhadap lingkungan klorida panas, tembaga rentan

dilarutan ammonia dan baja karbon rentan terhadap

nitrat.

6. Korosi retak fatik terjadi akibat tegangan berulang

dilingkungan korosif. Sedangkan korosi akibat

pengaruh hidogen terjadi karena berlangsungnya

difusi hidrogen kedalam kisi paduan.

7. Korosi intergranular adalah bentuk korosi yang

terjadi pada paduan logam akibat terjadinya reaksi

antar unsur logam tersebut di batas butirnya.

Seperti yang terjadi pada baja tahan karat

austenitik apabila diberi perlakuan panas. Pada

temperatur 425 – 815oC karbida krom (Cr23C6) akan

mengendap di batas butir. Dengan kandungan krom

dibawah 10 %, didaerah pengendapan tersebut akan

mengalami korosi dan menurunkan kekuatan baja tahan

karat tersebut.

8. Selective leaching adalah korosi yang terjadi pada

paduan logam karena pelarutan salah satu unsur

paduan yang lebih aktif, seperti yang biasa terjadi

pada paduan tembaga-seng. Mekanisme terjadinya

korosi selective leaching diawali dengan terjadi

pelarutan total terhadap semua unsur. Salah satu

unsur pemadu yang potensialnya lebih tinggi akan

terdeposisi, sedangkan unsur yang potensialnya lebih

rendah akan larut ke elektrolit. Akibatnya terjadi

keropos pada logam paduan tersebut. Contoh lain

selective leaching terjadi pada besi tuang kelabu

yang digunakan sebagai pipa pembakaran. Berkurangnya

besi dalam paduan besi tuang akan menyebabkan paduan

tersebut menjadi porous dan lemah, sehingga dapat

menyebabkan terjadinya pecah pada pipa.

9. Korosi erosi adalah korosi yang terjadi adanya

kombinasi antara fluida yang korosif dan kecepatan

aliran yang tingg, seperti yang terjadi pada pipa

baja yang digunakan untuk mengalirkan uap yang

mengandung air.Pengukuran laju korosi dapat

dilakukan dengan berbagai cara. Pengukuran yang

paling sederhana biasanya dilakukan dengan cara

mengukur kehilangan logam (berdasarkan perbedaan

beratnya). Meskipun demikian beberapa metoda

pegukuran laju korosi yang dapat diterapkan antara

lain adalah dengan mengukur ion logam yang terdapat

dilingkungan, mengukur konduktivitas lingkungan,

mengukur berat jenis lingkungan atau berdasarkan

reaksi dengan metoda elektrokimia. Begitu banyaknya

bentuk bentuk korosi yang dapat terjadi, sehingga

seyogianya korosi tersebut dikenali dengan baik

untuk dikendalikan, terutama bagi mereka yang

menangani bidang perencanaan dan perawatan peralatan

pabrik, sarana transportasi dan fasilitas umum

lainnya. Sehingga kedepan diharapkan dapat

meningkatkan umur (life time) peralatan yang

digunakan dan yang lebih penting lagi dapat

menghindari terjadinya kecelakaan akibat kegagalan

material yang menimbulkan korban jiwa.

6. Mencegah Terjadinya Korosi

Prinsip sederhananya adalah ”menutup” jalan masuk dan

kontak antara permukaan besi dengan air dan udara.

Caranya bisa bermacam-macam, misal dengan cara

pengecatan, dan melapisi besi dengan bahan lain misal

chrom, nekel (misal pada pelg roda sepeda kamu),

penyepuhan atau galvanisasi. Ada juga logam yang dibentuk

dari campuran besi sedemikian rupa namun tetap kuat yang

disebut dengan STAINLESS STELL atau baja tahan karat,

biasanya digunakan untuk pisau, alat dapur dan atau alat-

alat kedokteran/kesehatan. Cara

lainnya adalah dengan apa yang diesbut dengan PROTEKSI

KATODIK, yaitu melindungi benda besi dari karat dengan

menjadikannya benda itu sebagai KATODA, secara sederhana

bisa dijelaskan bahwa sebatang besi akan lebih mudah

terkena karat dibandingkan tembaga, maka dengan

"menempelkan" besi

pada sebuah tembaga, maka karat yang muncul akan

"terserap" menuju besi, bukannya tembaga. Cara ini

biasanya digunakan untuk jalur pipa yang panjang,

menara tinggi, dan juga mulai dikembangkan dalam

teknologi pencegah karat di kendaraan mobil. Coba deh

lihat menara menara antena, terbuat dari besi kan? Lalu

kenapa mereka tidak bisa berkarat? Betul, setiap beberapa

waktu selalu di cat ulang, tidak menyisakan tempat bagi

udara dan air bertemu dengan permukaan besi membentuk

karat.

BAB II

METODA PERCOBAAN

KOROSI PADA LOGAM BESI DAN BAJA

Alat

a. Ember

b. Filter air aquarium

c. Paku baja ukuran 12 cm 2 biji

d. Pipa logam besi ukuran 14 cm

e. Logam besi persegi 14 cm

f. Logam besi tabung 11.7 cm

Bahan

a. Air tawar

b. Air laut

c. Paku baja ukuran 12 cm 2 biji

d. Pipa logam besi ukuran 14 cm

e. Logam besi persegi 14 cm

f. Logam besi tabung 11.7 cm

Langkah Kerja

1. Perendaman loga besi (persegi) di air tawar

Langkah-langkahnya ialah :

a. Siapkan 1 buah ember yang di isi dengan air

tawar

Gambar 1.1 Air tawar

b. Lakukan penimbangan sebelum logam besi

tersebut di rendam

Gambar 1.2 hasil penimbangan sebelum di lakukan

perendaman

(besi persegi)

200.000 mg

c. Setelah logam besi tersebut di timbang

kemudian lakukan perendaman ke dalam ember yang

berisi air tawar

Gambar 1.3 proses perendaman logam besi ke

dalam air tawar

Lakukan pengamatan pada logam besi yang di rendam di air

laut selama 1 bulan kemudian setelah di lakukan pengamtan

timbang besi pada awal, pertengahan dan akhir di bawah

ini adalah tabel hasil pengukuran berat logam besi yang

di rendam di air tawar ;

Tabel daftar penimbangan logam besi (persegi) pada awal,

pertengahan, dan akhir

Benda Air Waktu

jam

Berat

awal

Mg

Berat

prtnghn

mg

Berat Kehilang

an

berat/mg

Logam

besi

Air

Tawar

720 200,00

0

194.000 188,00

0

12,000

Setelah kita dapatkan perhitungan logam besi maka setelah

itu kita tentukan seberapa besar laju korosi pada logam

besi yang kita rendam di dalam air tawar selama 1 bulan

Pemecahan masalah ;

Diketahuai :

Panjang logam besi (persegi panjang) P= 11,7 cm lebar

besi persegi L= 2,5 cm

Luas penampang A= 4,68 inchi.

Ditanya laju korosi R =…..?

Rumus penyelesaian :

R = (534 W)/(D.A.T)

R = laju korosi, mil per year, mpy

W = kehilangan berat, mili gram

D = densitas, g/cm3

A = luas permukaan sampel, in2

T = lama waktu pengujian, jam

Jawab :

R = (534 W)/(D.A.T)

R= 534 x 12,000 / 7800 x 4,68 x 720

R = 6408000 / 26282880

R= 4.1 mpy.

Hasil laju korosinya adalah 4.1 mpy

2. Proses perendaman logam besi (tabung ) di air laut

Langkah – langkahnya ialah :

a. Lakukan penimbangan logam besi terlebih dahulu

sebelum di lakukan perendaman di air laut

Gambar 1.4 hasil pengukuran logam besi sebelum di

lakukan perendaman

90.00 mg

b. Lakukan perendaman logam besi tersebut ke dalam air

laut selama 1 bulan

Gambar 1.4 proses perendaman logam besi ke dalam air

laut

Lakukan penagamtan secara langsung proses

terjadinaya korosi pada logam besi tersebut selama 1

bulan.

Tabel daftar penimbangan logam besi (tabung) pada awal,

pertengahan, dan akhir

Benda Air Waktu

jam

Berat

awal

Mg

Berat

prtnghn

Mg

Berat Kehilang

an

berat/mg

Logam

besi

Air

laut

720 90,000 87.000 84,000 6,000

Pemecahan masalah ;

Diketahuai :

Panjang logam besi (tabung) P = 14 cm lebar besi persegi

D= 0,8 cm

Luas penampang A= 5,85

Ditanya laju korosi R =…..?

Rumus penyelesaian :

R = (534 W)/(D.A.T)

R = laju korosi, mil per year, mpy

W = kehilangan berat, mili gram

D = densitas, g/cm3

A = luas permukaan sampel, in2

T = lama waktu pengujian, jam

Jawab :

R = (534 W)/(D.A.T)

R= 534 x 6,000 / 7800 x 5,85 x 720

R = 3204000 / 32853600

R = 10,25 mpy

Hasil laju korosinya adalah 10,25 mpy

3. Proses penelitian pipa logam besi pada air tawar

mengalir

Langkah-langkahnya ialah :

a. Lakuakn penimbangan terlebih dahulu sebelum pipa

logam tersebut kita rendam di air tawar yang

mengalir

Gambar 1.5 hasil penimbangan pipa logam besi

100.000 mg

b. Kemudian setelah di timbang kita rendam pipa

logam tersebut ke dalam air mengalir.

Gambar 1.6 proses perendaman pipa logam besi ke

dalam air mengalir

Lakukan pengamatan terjadinya korosi pada pipa logam

besi tersebut selama 1 bulan

Tabel daftar penimbangan pipa logam besi pada awal,

pertengahan, dan akhir

Benda Air Wakt

u

jam

Berat

awal

mg

Berat

prtnghn

mg

Berat Kehilang

an

berat/mg

Logam

besi

Air

tawar

mengali

r

720 100,00

0

94.000 88,000 12,000

Pemecahan masalah ;

Diketahuai :

Panjang logam besi (tabung) P = 14 cm lebar besi persegi

D= 0,3 cm

Luas penampang A= 11,95

Ditanya laju korosi R =…..?

Rumus penyelesaian :

R = (534 W)/(D.A.T)

R = laju korosi, mil per year, mpy

W = kehilangan berat, mili gram

D = densitas, g/cm3

A = luas permukaan sampel, in2

T = lama waktu pengujian, jam

Jawab :

R = (534 W)/(D.A.T)

R = 534 x12,000 / 7800 x 11,95 x 720

R = 6408000 / 67111200

R= 10,47 mpy.

Hasil laju korosinya adalah 10,47 mpy

4. Proses perendaman pipa logam besi kedalam air laut

yang mengalir

Langkah-langkahnya ialah :

a. Lakukan penimbangan pada pipa logam besi sebelum

di rendam ke dalam air laut yang mengalir

Gambar 1.7 hasil penimbangan pipa logam besi

sebelum di lakukan perendaman ke dalam air laut

mengalir

100.000 mg

b. Lakuakn perendaman pipa logam besi tersebut

kedalam ember yang sudah di isi air laut pada pipa

filter air

Gambar 1.7 pipa logam besi yang di aliri air laut

Lakukan pengamatan secara lansung proses korosinya

pipa logam besi tersebut selama 1 bulan

Tabel daftar penimbangan pipa logam besi pada awal,

pertengahan, dan akhir

Benda Air Wakt

u

jam

Berat

awal

mg

Berat

prtnghn

mg

Berat

akhir

Kehilang

an

berat/mg

Logam

besi

Air

laut

mengali

r

720 100,00

0

90.000 80,000 20,000

Pemecahan masalah ;

Diketahuai :

Panjang logam besi (tabung) P = 14 cm lebar besi persegi

D= 0,3 cm

Luas penampang A= 11,95

Ditanya laju korosi R =…..?

Rumus penyelesaian :

R = (534 W)/(D.A.T)

R = laju korosi, mil per year, mpy

W = kehilangan berat, mili gram

D = densitas, g/cm3

A = luas permukaan sampel, in2

T = lama waktu pengujian, jam

Jawab :

R = (534 W)/(D.A.T)

R = 534 x 20,000 / 7800 x 11,95 x 720

R = 10680 / 67111200

R= 6283 mpy.

Hasil laju korosinya adalah 6283 mpy

5. Proses perendaman paku logam baja di air tawar

Langka-langkahnya ialah :

a. Timbang terlebih dahulu paku logm baja sebelum di

rendam di air tawar

Gambar 1.8 hasil penimbangan paku logam baja 18,700 mg

b. Kemudian paku di rendam di dalam ember berisi air

tawar

Gambar 1.9 hasil perendaman paku baja ke dalam air

c. Simpan pada tempat yang aman dari gangguan

d. Kemudian lakukan pengamatan secara langsung paku

logam baja tersebut selama 1 bulan kemudian

timbang berat paku baja pada awal, pertengahan dan

akhir.

Tabel daftar penimbangan pipa logam baja pada awal,

pertengahan, dan akhir

Benda Air Wakt

u

jam

Berat

awal

mg

Berat

prtnghn

mg

Berat

akhir

Kehilang

an

berat/mg

Logam

baja

Air

tawar

720 18.800 18.460 18,120 6.80

Pemecahan masalah ;

Diketahuai :

Panjang paku logam baja (tabung) P = 14 cm lebar paku

logam baja D= 0,5 cm

Luas penampang A= 3,14

Ditanya laju korosi R =…..?

Rumus penyelesaian :

R = (534 W)/(D.A.T)

R = laju korosi, mil per year, mpy

W = kehilangan berat, mili gram

D = densitas, g/cm3

A = luas permukaan sampel, in2

T = lama waktu pengujian, jam

Jawab :

R = (534 W) / (D.A.T)

R = 534 x 680 / 7850 x 3,14 x 720

R = 363120 / 17747280

R= 48.8 mpy.

Hasil laju korosinya adalah 48.8 mpy.

6. Proses perendaman paku logam baja di air laut

Langkah-langkahnya ialah ;

a. Timbang terlebih dahulu paku baja sebelum di

rendam ke dalam ember yang berisi air laut.

Gambar 1.8 hasil penimbangan paku logam baja 18,700 mg

b. Kemudian lankah selanjutnya rendam paku baja ke

dalam ember yang berisi air laut selama 1 bulan

c. Simpan pada tempat yang tidak ada ganguan

d. Kemudian lakukan penimbangan pada awal ,

pertengah dan akhir

Tabel daftar penimbangan paku logam baja pada awal,

pertengahan, dan akhir

Benda Air Wakt

u

Berat

awal

Berat

prtnghn

Berat

akhir

Kehilang

an

jam mg mg berat/mg

Paku

Logam

baja

Air

laut

720 18.800 18.240 17.780 920

Pemecahan masalah ;

Diketahuai :

Panjang paku logam baja (tabung) P = 14 cm lebar paku

logam baja D= 0,5 cm

Luas penampang A= 3,14

Ditanya laju korosi R =…..?

Rumus penyelesaian :

R = (534 W)/(D.A.T)

R = laju korosi, mil per year, mpy

W = kehilangan berat, mili gram

D = densitas, g/cm3

A = luas permukaan sampel, in2

T = lama waktu pengujian, jam

Jawab :

R = (534 W) / (D.A.T)

R = 534 x 920/ 7850 x 3,14 x 720

R = 491280 / 17747280

R= 3612 mpy.

Hasil laju korosinya adalah 3612 mpy.

Hasil Percobaan

Dari hasil pengamatan atau percobaan tersebut bisa kita

dapatkan bahwa paku baja dan besi persegi yang di rendam

di dalam air laut yang mengalir maupun tidak air laut

lebih cepat menyebabkan karat dari pada paku baja dan

besi persegi yang di rendam di dalm air tawar.

Adapun urutan logam baja dan besi yang cepat berkarat

adalah sebagai berikut:

1. Pipa logam besi yang di aliri air laut

2. Logam besi yang direndam air laut

3. Paku logam baja yang direndam di air laut

4. Pipa logam besi yang di aliri air tawar

4. Logam besi yang direndam air tawar

5. Logam besi yang direndam pada air tawar

6. Paku logam baja yang direndam air tawar

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Jadi Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam

air laut yang mengalir maupun tidak mengalir, dipengaruhi

oleh kadar garam 3,5 % garam dapur/NaCl. Faktor penyebab

besi berkarat adalah O2 dan NaCl. Agar tidak terjadi

perkaratan yang tidak kita kehendaki, maka kita harus

melapisi logam besi dengan cat atau logam yang tahan

korosi agar tidak di pengaruhi oleh O2 dan H2O.

Pertanyaan

1. Paku pada gelas manakah yang menjadi berkarat ?

2. Samakah kecepatan terjadinya karat pada setiap paku?

Jika bebeda,

urutkan paku berdasarkan kecepatan terjadinya karat!

3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan besi

berkarat ?

4. Jika besi diganti dengan logam lain, misalnya

alumunium, apa yang terjadi?

Jelaskan!

Jawaban

1. Semua paku dalam gelas yang di isi air atau cuka.

2. Tidak sama,

1) Paku dalam gelas berisi air tanpa di tutup

2) Paku dalam gelas yang berisi air dan di tutup

3) Paku dalam gelas yang berisi cuka tanpa di tutup

4) Paku dalam gelas yang di isi cuka dan di tutup

5) Paku dalam gelas kosong yang terbuka (belum berkarat)

6) Paku dalam gelas kosong dan ditutup(belum berkarat)

7) Paku dalam gelas yang berisi minyak tanpa ditutup

(belum berkarat)

8) Paku dalam gelas yang berisi minyak dan ditutup(belum

berkarat)

3. Faktor penyebab terjadinya korosi :

•Direct corosion : pengrusakan kimiawi

•Electrochemical corocion : disebabkan karena pengaruh

lingkungan dari bahan baku, misal plat kapal dengan uap

air laut

•Oxidation : diakibatkan oleh reaksi oksigen pada

temperatur yang tinggi

•Evolusi hidrogen

•Penyerapan oxygen

•Kelembaban udara

•Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)

•Lapisan pada permukaan logam

•Letak logam dalam deret potensial reduksi

Nama BendaMassaJenisKg/m3

Nama BendaMassaJenisKg/m3

Abu Batubara 641 Kapur padat 2611

Air 1000 Kapur rusak 1554

Aluminium 2712 Kapur ulverized 1394

Aluminium – meleleh2560 – 2640

Karbon dioksida 1.98

Aluminium foil2700 -2750

Karbon monoksida 1:25

Aluminium perunggu (3-10% Al)

7700-8700 Karbon padat 2146

Alumunium Oksida 1522 Kardus 689

Ammonium Nitrate 730 Karet caoutchouc 945

Ammonium Sulphate cleaning

1130Karet diproduksi tahun

1522

Ammonium Sulphate wet

1290 Karet tanah memo 481

Ampas tebu 120 Kelapa bungkil 513

Andesit 2771 Kelapa diparut 352

Antimon 6696 Kentang putih 769

Apel 641 Kerang tiram 800

Apung batu 641 Kerikil basah 2002

Arang 208Kerikil dengan pasir alam

1922

Arsenik 5671 Kerikil kering 21682

Asam Klorida 1201Kerikil longgar kering

1522

Asam kromat serpihan

1201 Kertas standar 1201

Asam Nitrat 1506 Kimia Timbal 11340

Asbes diparut 320-400 Kloroform 1522

Asbes batu 1600 Kopi biji segar 561

Ashes Basah 730-890Kopra bungkil kue cincang

465

Ashes pembersihan 570-650Kopra expeller cake tanah

513

Aspal memarkan 721Kopra makanan tanah

641

baja 7850Kopra ukuran sedang

529

Bakelit 1362 Kuarsa Padat 2643

Bakingowder 721 Kulit 945

Barit 2883Kuningan – digulung dan ditarik

8430 – 8730

Barium 3780Kuningan – pengecoran

8400 – 8700

Basalt padat 3011Lem hewan dipipihkan

561

Basalt rusak 1954 Limbah lumpur 721

Bata tanah liat apidi

2403 Limonit padat 3796

Batu hancur 1602 Limonit rusak 2467

Batubara antrasit padat

1506 Logam antifriction9130 -10.600

Batubara antrasit rusak

1105 Magnesit padat 3011

Batubara bitumen padat

1346 magnesium 1738

Batubara bitumen rusak

833 Magnesium oksida 1940

Bauksit 1281Magnesium sulfat kristal

1121

Benih Cengkeh 769 Malt 336

Beras dikuliti 753 Mangan padat 7609

berilium 1840 Mangan Bronze 8359

Besi cor6800 – 7800

Mangan oksida 1922

Besi Sulfat 1290 Marmer padat 2563

Besi Tempa 7750 Marmer rusak 1570

Beton Aspal 2243 Mentega 865

Beton Kerikil 2403 Mercury 13593

Biji rami seluruh 753 Minyak biji rami 942

Bijih Besi 5046 Minyak cake 785

Bijih besi hancur 2100-2900 Minyak etroleum 881

Bijih Kobalt 6295 Molibdenum 1600

Bijih kromium 2162 Molibdenum 1600

Bijih Nikel 1600 Monel8360 – 8840

Bijih Platinum 2600 Mortar basah 2403

Bijih Seng 4300 Nikel 8800

Bijih Tambaga 3750-3960 Nikel perak8400 – 8900

Bismuth 9787 Nikel perak 8442

Boraks 849 Nitrogen 1:26

Brewers gandum 432 Oak merah 705

Brick chrome 2803 Oats 432

Brick magnesium 2563 Oksigen 1:43

Brick silika 2050 Pasir air diisi 1922

Brick umum merah 1922 Pasir basah 1922

Bronze (8-14% Sn) 7400-8900 Pasir basah acked 2082

Butir Gandum 780-800Pasir dengan Kerikil basah

2020

Caliche 1442Pasir dengan kerikil kering

1650

Cangkang tiram tanah

849 Pasir kering 1602

Chromium 6856 Pasir kuarsa 1201

Cobolt 8746 Pasir longgar 1442

Cork padat 240 Pasir menabrak 1682

Cork tanah 160 Pati 561

Cottonwood 416 perak 10490

Cupronickel 8940 Perunggu – fosfor8780 – 8920

Delta logam 8600 Perunggu – lead7700 – 8700

Dolomit padat 2899 Pirit 2400-5015

Electrum8400 – 8900

Platinum 21400

emas 19320 Plester 849

Es hancur 593 Porselin 2403

Es padat 919 Potasium 1281

Eter 737 Pupuk acidhosphate pp961

Flint silika 1390 Pupuk kandang 400

Fosfor 2339 Putih logam 7100

Gading 1842Resin sintetis hancur

561

Galena (bijih timah)

7400-7600 Rosin 1073

Gambut basah 1121 Sabun padat 801

Gambut kering 400 Sabun serpih 160

Gambut lembab 801 Salju baru turun 160

Gandum 769 Salju dipadatkan 481

Garam 1201Sampah rumah tangga

481

Gas Amonia 0.77 Sandstone padat 2323

Grafit serpihan 641 Sandstone patah 1370-1450

Granit padat 2691 Semen klinker 1290-1540

Granit rusak 1650 Semen lumpur 1442

Gula Batu 961 Semen mortar 2162

Gula coklat 721 Semen ortland 1506

Gula pasir 849 Sendawa 1201

Gummite (bijih uranium)

3890-6400 Seng 7135

Gypsum padat 2787 Seng oksida 400

Iridium 22154 Serbuk gergaji 210

Jagung bubur jagung 673 Sinter 1600-2180

Jagung dikupas 721 Soda 432

Jagung pada tongkol 721 Soda bikarbonat 689

Kaca rusak atau cullet

1290-1940 Sodium 977

Kaca jendela 2579 Stainless Steel7480 – 8000

Kacang dikupas 641 Sulfur Padat 2002

Kacang kedelai 753 Takonit 2803

Kacang tanah tidak dikupas

272 Tar 1153

Kadmium 8650 Tebu 272

Kalium klorida 2002 tembaga 8930

Kalsium karbida 1201 Tembaga berilium8100 – 8250

Kaolin 352 Tembaga bijih 1940-2590

Kapas daging 641Tembaga sulfat tanah

3604

Kapas kering de linted

561 Tembakau 320

Kapas kering tidak de linted

320 Tepung gandum 593

Kapas kue kental p673 Terpentin 865

Kapas makanan 593 titanium 4500

Kapas sekam 192 tungsten 19600

Kapur kental 1442 uranium 18900

Kapur baik 1121 vanadium 5494

Kapur padat 2499 Wol 1314

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Air_laut


Recommended