LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN
PERHITUNGAN KOROSI LOGAM BAJ DAN BESI
Dosen pengampu ; Dwi jatmoko M,pd
Di susun oleh :
Amirudin
Fendy setiawan
Niyo yulianto
Vonny suhendra
Yogi rezki fauzi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2015
LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN
Judul pengamatan:
Mengamati terjadinya korosi
Menghitung laju korosi
Tujuan:
• Mengetahui faktor – faktor penyebab terjadinya korosi
(karat)
pada besi dan baja
BAB I
KAJIAN TEORITIS
Dasar Teori:
1. Korosi
Adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi
dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga
diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena
logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan
lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa
korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari
material. Contohnya, LIHAT pagar besi di halaman rumah
kamu, atau di sekolah kamu, atau paku-paku yang tertancap
di kayu, besi rongsokan, apa yang menarik perhatian kamu?
Apakah kamu melihat ada noda coklat yang menempel pada
besi tersebut? semacam kerak coklat, apakah itu? Kerak
itu tidak hanya sekedar menutupi permukaan besi tadi,
tapi juga menghancurkan besi tersebut seolah “memakan”
nya. Itulah Karat, atau disebut juga Korosi. Yaitu
persenyawaan yang terjadi karena unsur besi bereaksi
dengan udara dan air. Mungkin anda juga sudah sedikit
mempelajarinya, bahwa beberapa unsur kimia dapat dengan
mudah berreaksi dengan oksigen (yang ada di udara)
membentuk senyawa oksida, peristiwa ini disebut oksidasi.
Jadi syarat terjadinya karat adalah adanya besi, udara
dan air. Besi dan udara saja tidak bisa menimbulkan
karat, atau besi dan air saja. Namun di udara, kita akan
menemukan uap air dan di dalam air juga kita dapat
menemukan udara terlarut. Maka proses korosif tetap bias
berlanjut.Korosi dapat semakin cepat terjadi dengan
kehadiran garam. Misal air laut, kamu tentu bisa melihat
bagaimana kapal-kapal laut lebih mudan berkarat, dan juga
tiang-tiang pancang pelabuhan yang juga mudah berkarat.
Dan logam besi di alam bebas dalam bentuk senyawa besi
oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah,
akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja
atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan
bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi
(kembali menjadi senyawa besi oksida).
2. Penyebab Korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri
dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian
bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur
kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan
dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat
pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat
kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan
korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas
asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-
organik maupun organik. Penguapan dan pelepasan bahan-
bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi.
Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat
memeprcepat proses korosi peralatan elektronik yang ada
dalam ruangan tersebut.
3. Proses Terjadinya Korosi
Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada
bahan – bahan logam yang pada dasarnya merupakan reaksi
logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak
langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh
yang paling umum, yaitu kerusakan logam besi dengan
terbentuknya karat oksida. Dengan demikian, korosi
menimbulkan banyak kerugian. Korosi logam melibatkan
proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan
melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses
katodik yang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju
yang sama : proses katodik biasanya merupakan reduksi ion
hydrogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Untuk
contoh korosi logam besi dalam udara lembab
4. Dampak Dari Korosi
Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap
logam yang mengalami kerusakan berbentuk keropos.
Sedangkan bagian logam yang rusak dan berwarna hitam
kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karat
adalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam
saja yaitu baja, sedangkan secara umum istilah karat
lebih tepat disebut korosi. Korosi didefenisikan sebagai
degradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau
sifatnya akibat berinteraksi dengan lingkungannya. Korosi
merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat
alamiah dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena
itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama
sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat
lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.
Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses
terjadinya transfer elektron dari logam ke lingkungannya.
Logam berlaku sebagai sel yang memberikan elektron
(anoda) dan lingkungannya sebagai penerima electron
(katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami
korosi adalah reaksi oksidasi, dimana atom-atom logam
larut kelingkungannya menjadi ion-ion dengan melepaskan
elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda
terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati
logam dan menangkap elektronelektron yang tertinggal pada
logam. Dampak yang ditimbulkan korosi sungguh luar biasa.
Berdasarkan pengalaman
pada tahun-tahun sebelumnya, Amerika Serikat
mengalokasikan biaya pengendalian korosi sebesar 80
hingga 126 milyar dollar per tahun. Di Indonesia, dua
puluh tahun lalu saja biaya yang ditimbulkan akibat
korosi dalam bidang indusri mencapai 5 trilyun rupiah.
Nilai tersebut member gambaran kepada kita betapa
besarnya dampak yang ditimbulkan korosi dan nilai ini
semakin meningkat setiap tahunnya karena belum
terlaksananya pengendalian korosi secara baik bidang
indusri. Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa
kerugian langsung dan kerugian tidak langsung. Kerugian
langsung adalah berupa terjadinya kerusakan pada
peralatan, permesinan atau stuktur bangunan. Sedangkan
kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktifitas
produksi karena
terjadinya penggantian peralatan yang rusak akibat
korosi, terjadinya kehilangan produk akibat adanya
kerusakan pada kontainer, tanki bahan bakar atau jaringan
pemipaan air bersih atau minyak mentah, terakumulasinya
produk korosi pada alat penukar panas dan jaringan
pemipaannya akan menurunkan efisiensi perpindahan
panasnya, dan lain sebagainya. Berdasarkan kondisi
lingkungannya, korosi dapat diklasifikasikan sebagai
korosi basah yaitu korosi yang terjadi dilingkungan air,
korosi atmosferik yang terjadi di udara terbuka dan
korosi temperatur tinggi yaitu korosi yang terjadi
dilingkungan bertemperatur diatas 500o C.
5. Bentuk-Bentuk Korosi
Bentuk-bentuk korosi dapat berupa; korosi merata, korosi
galvanik, korosi sumuran, korosi celah, korosi retak
tegang (stress corrosion cracking), korosi retak fatik
(corrosion fatique cracking) dan korosi akibat pengaruh
hidogen (corrosion induced hydrogen), korosi
intergranular, selective leaching, dan korosi
erosi.
1. Korosi merata adalah korosi yang terjadi secara
serentak diseluruh permukaan logam, oleh karena itu
pada logam yang mengalami korosi merata akan terjadi
pengurangan dimensi yang relatif besar per satuan
waktu. Kerugian langsung akibat korosi merata berupa
kehilangan material konstruksi, keselamatan kerja
dan pencemaran lingkungan akibat produk korosi dalam
bentuk senyawa yang mencemarkan lingkungan.
Sedangkan kerugian tidak langsung, antara lain
berupa penurunan kapasitas dan peningkatan biaya
perawatan (preventive maintenance).
2. Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang tidak
sama dihubungkan dan berada di lingkungan korosif.
Salah satu dari logam tersebut akan mengalami
korosi, sementara logam lainnya akan terlindung dari
serangan korosi. Logam yang mengalami korosi adalah
logam yang memiliki potensial yang lebih rendah dan
logam yang tidak mengalami korosi adalah logam yang
memiliki potensial lebih tinggi.
3. Korosi sumuran adalah korosi lokal yang terjadi pada
permukaan yang terbuka akibat pecahnya lapisan
pasif. Terjadinya korosi sumuran ini diawali dengan
pembentukan lapisan pasif dipermukaannya, pada
antarmuka lapisan pasif dan elektrolit terjadi
penurunan pH, sehingga terjadi pelarutan lapisan
pasif secara perlahan-lahan dan menyebabkan lapisan
pasif pecah sehingga terjadi korosi sumuran. Korosi
sumuran ini sangat berbahaya karena lokasi
terjadinya sangat kecil tetapi dalam, sehingga dapat
menyebabkan peralatan atau struktur patah mendadak.
4. Korosi celah adalah korosi lokal yang terjadi pada
celah diantara dua komponen. Mekanisme terjadinya
korosi celah ini diawalidengan terjadi korosi merata
diluar dan didalam celah, sehingga terjadi oksidasi
logam dan reduksi oksigen. Pada suatu saat oksigen
(O2) di dalam celah habis, sedangkan oksigen (O2)
diluar celah masih banyak, akibatnya permukaan logam
yang berhubungan dengan bagian luar menjadi katoda
dan permukaan logam yang didalam celah menjadi anoda
sehingga terbentuk celah yang terkorosi.
5. Korosi retak tegang (stress corrosion cracking),
korosi retak fatik (corrosion fatique cracking) dan
korosi akibat pengaruh hidogen (corrosion induced
hydrogen) adalah bentuk korosi dimana material
mengalami keretakan akibat pengaruh lingkungannya.
Korosi retak tegang terjadi pada paduan logam yang
mengalami tegangan tarik statis dilingkungan
tertentu, seperti : baja tahan karat sangat rentan
terhadap lingkungan klorida panas, tembaga rentan
dilarutan ammonia dan baja karbon rentan terhadap
nitrat.
6. Korosi retak fatik terjadi akibat tegangan berulang
dilingkungan korosif. Sedangkan korosi akibat
pengaruh hidogen terjadi karena berlangsungnya
difusi hidrogen kedalam kisi paduan.
7. Korosi intergranular adalah bentuk korosi yang
terjadi pada paduan logam akibat terjadinya reaksi
antar unsur logam tersebut di batas butirnya.
Seperti yang terjadi pada baja tahan karat
austenitik apabila diberi perlakuan panas. Pada
temperatur 425 – 815oC karbida krom (Cr23C6) akan
mengendap di batas butir. Dengan kandungan krom
dibawah 10 %, didaerah pengendapan tersebut akan
mengalami korosi dan menurunkan kekuatan baja tahan
karat tersebut.
8. Selective leaching adalah korosi yang terjadi pada
paduan logam karena pelarutan salah satu unsur
paduan yang lebih aktif, seperti yang biasa terjadi
pada paduan tembaga-seng. Mekanisme terjadinya
korosi selective leaching diawali dengan terjadi
pelarutan total terhadap semua unsur. Salah satu
unsur pemadu yang potensialnya lebih tinggi akan
terdeposisi, sedangkan unsur yang potensialnya lebih
rendah akan larut ke elektrolit. Akibatnya terjadi
keropos pada logam paduan tersebut. Contoh lain
selective leaching terjadi pada besi tuang kelabu
yang digunakan sebagai pipa pembakaran. Berkurangnya
besi dalam paduan besi tuang akan menyebabkan paduan
tersebut menjadi porous dan lemah, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya pecah pada pipa.
9. Korosi erosi adalah korosi yang terjadi adanya
kombinasi antara fluida yang korosif dan kecepatan
aliran yang tingg, seperti yang terjadi pada pipa
baja yang digunakan untuk mengalirkan uap yang
mengandung air.Pengukuran laju korosi dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Pengukuran yang
paling sederhana biasanya dilakukan dengan cara
mengukur kehilangan logam (berdasarkan perbedaan
beratnya). Meskipun demikian beberapa metoda
pegukuran laju korosi yang dapat diterapkan antara
lain adalah dengan mengukur ion logam yang terdapat
dilingkungan, mengukur konduktivitas lingkungan,
mengukur berat jenis lingkungan atau berdasarkan
reaksi dengan metoda elektrokimia. Begitu banyaknya
bentuk bentuk korosi yang dapat terjadi, sehingga
seyogianya korosi tersebut dikenali dengan baik
untuk dikendalikan, terutama bagi mereka yang
menangani bidang perencanaan dan perawatan peralatan
pabrik, sarana transportasi dan fasilitas umum
lainnya. Sehingga kedepan diharapkan dapat
meningkatkan umur (life time) peralatan yang
digunakan dan yang lebih penting lagi dapat
menghindari terjadinya kecelakaan akibat kegagalan
material yang menimbulkan korban jiwa.
6. Mencegah Terjadinya Korosi
Prinsip sederhananya adalah ”menutup” jalan masuk dan
kontak antara permukaan besi dengan air dan udara.
Caranya bisa bermacam-macam, misal dengan cara
pengecatan, dan melapisi besi dengan bahan lain misal
chrom, nekel (misal pada pelg roda sepeda kamu),
penyepuhan atau galvanisasi. Ada juga logam yang dibentuk
dari campuran besi sedemikian rupa namun tetap kuat yang
disebut dengan STAINLESS STELL atau baja tahan karat,
biasanya digunakan untuk pisau, alat dapur dan atau alat-
alat kedokteran/kesehatan. Cara
lainnya adalah dengan apa yang diesbut dengan PROTEKSI
KATODIK, yaitu melindungi benda besi dari karat dengan
menjadikannya benda itu sebagai KATODA, secara sederhana
bisa dijelaskan bahwa sebatang besi akan lebih mudah
terkena karat dibandingkan tembaga, maka dengan
"menempelkan" besi
pada sebuah tembaga, maka karat yang muncul akan
"terserap" menuju besi, bukannya tembaga. Cara ini
biasanya digunakan untuk jalur pipa yang panjang,
menara tinggi, dan juga mulai dikembangkan dalam
teknologi pencegah karat di kendaraan mobil. Coba deh
lihat menara menara antena, terbuat dari besi kan? Lalu
kenapa mereka tidak bisa berkarat? Betul, setiap beberapa
waktu selalu di cat ulang, tidak menyisakan tempat bagi
udara dan air bertemu dengan permukaan besi membentuk
karat.
BAB II
METODA PERCOBAAN
KOROSI PADA LOGAM BESI DAN BAJA
Alat
a. Ember
b. Filter air aquarium
c. Paku baja ukuran 12 cm 2 biji
d. Pipa logam besi ukuran 14 cm
e. Logam besi persegi 14 cm
f. Logam besi tabung 11.7 cm
Bahan
a. Air tawar
b. Air laut
c. Paku baja ukuran 12 cm 2 biji
d. Pipa logam besi ukuran 14 cm
e. Logam besi persegi 14 cm
f. Logam besi tabung 11.7 cm
Langkah Kerja
1. Perendaman loga besi (persegi) di air tawar
Langkah-langkahnya ialah :
a. Siapkan 1 buah ember yang di isi dengan air
tawar
Gambar 1.1 Air tawar
b. Lakukan penimbangan sebelum logam besi
tersebut di rendam
Gambar 1.2 hasil penimbangan sebelum di lakukan
perendaman
(besi persegi)
200.000 mg
c. Setelah logam besi tersebut di timbang
kemudian lakukan perendaman ke dalam ember yang
berisi air tawar
Gambar 1.3 proses perendaman logam besi ke
dalam air tawar
Lakukan pengamatan pada logam besi yang di rendam di air
laut selama 1 bulan kemudian setelah di lakukan pengamtan
timbang besi pada awal, pertengahan dan akhir di bawah
ini adalah tabel hasil pengukuran berat logam besi yang
di rendam di air tawar ;
Tabel daftar penimbangan logam besi (persegi) pada awal,
pertengahan, dan akhir
Benda Air Waktu
jam
Berat
awal
Mg
Berat
prtnghn
mg
Berat Kehilang
an
berat/mg
Logam
besi
Air
Tawar
720 200,00
0
194.000 188,00
0
12,000
Setelah kita dapatkan perhitungan logam besi maka setelah
itu kita tentukan seberapa besar laju korosi pada logam
besi yang kita rendam di dalam air tawar selama 1 bulan
Pemecahan masalah ;
Diketahuai :
Panjang logam besi (persegi panjang) P= 11,7 cm lebar
besi persegi L= 2,5 cm
Luas penampang A= 4,68 inchi.
Ditanya laju korosi R =…..?
Rumus penyelesaian :
R = (534 W)/(D.A.T)
R = laju korosi, mil per year, mpy
W = kehilangan berat, mili gram
D = densitas, g/cm3
A = luas permukaan sampel, in2
T = lama waktu pengujian, jam
Jawab :
R = (534 W)/(D.A.T)
R= 534 x 12,000 / 7800 x 4,68 x 720
R = 6408000 / 26282880
R= 4.1 mpy.
Hasil laju korosinya adalah 4.1 mpy
2. Proses perendaman logam besi (tabung ) di air laut
Langkah – langkahnya ialah :
a. Lakukan penimbangan logam besi terlebih dahulu
sebelum di lakukan perendaman di air laut
Gambar 1.4 hasil pengukuran logam besi sebelum di
lakukan perendaman
90.00 mg
b. Lakukan perendaman logam besi tersebut ke dalam air
laut selama 1 bulan
Gambar 1.4 proses perendaman logam besi ke dalam air
laut
Lakukan penagamtan secara langsung proses
terjadinaya korosi pada logam besi tersebut selama 1
bulan.
Tabel daftar penimbangan logam besi (tabung) pada awal,
pertengahan, dan akhir
Benda Air Waktu
jam
Berat
awal
Mg
Berat
prtnghn
Mg
Berat Kehilang
an
berat/mg
Logam
besi
Air
laut
720 90,000 87.000 84,000 6,000
Pemecahan masalah ;
Diketahuai :
Panjang logam besi (tabung) P = 14 cm lebar besi persegi
D= 0,8 cm
Luas penampang A= 5,85
Ditanya laju korosi R =…..?
Rumus penyelesaian :
R = (534 W)/(D.A.T)
R = laju korosi, mil per year, mpy
W = kehilangan berat, mili gram
D = densitas, g/cm3
A = luas permukaan sampel, in2
T = lama waktu pengujian, jam
Jawab :
R = (534 W)/(D.A.T)
R= 534 x 6,000 / 7800 x 5,85 x 720
R = 3204000 / 32853600
R = 10,25 mpy
Hasil laju korosinya adalah 10,25 mpy
3. Proses penelitian pipa logam besi pada air tawar
mengalir
Langkah-langkahnya ialah :
a. Lakuakn penimbangan terlebih dahulu sebelum pipa
logam tersebut kita rendam di air tawar yang
mengalir
Gambar 1.5 hasil penimbangan pipa logam besi
100.000 mg
b. Kemudian setelah di timbang kita rendam pipa
logam tersebut ke dalam air mengalir.
Gambar 1.6 proses perendaman pipa logam besi ke
dalam air mengalir
Lakukan pengamatan terjadinya korosi pada pipa logam
besi tersebut selama 1 bulan
Tabel daftar penimbangan pipa logam besi pada awal,
pertengahan, dan akhir
Benda Air Wakt
u
jam
Berat
awal
mg
Berat
prtnghn
mg
Berat Kehilang
an
berat/mg
Logam
besi
Air
tawar
mengali
r
720 100,00
0
94.000 88,000 12,000
Pemecahan masalah ;
Diketahuai :
Panjang logam besi (tabung) P = 14 cm lebar besi persegi
D= 0,3 cm
Luas penampang A= 11,95
Ditanya laju korosi R =…..?
Rumus penyelesaian :
R = (534 W)/(D.A.T)
R = laju korosi, mil per year, mpy
W = kehilangan berat, mili gram
D = densitas, g/cm3
A = luas permukaan sampel, in2
T = lama waktu pengujian, jam
Jawab :
R = (534 W)/(D.A.T)
R = 534 x12,000 / 7800 x 11,95 x 720
R = 6408000 / 67111200
R= 10,47 mpy.
Hasil laju korosinya adalah 10,47 mpy
4. Proses perendaman pipa logam besi kedalam air laut
yang mengalir
Langkah-langkahnya ialah :
a. Lakukan penimbangan pada pipa logam besi sebelum
di rendam ke dalam air laut yang mengalir
Gambar 1.7 hasil penimbangan pipa logam besi
sebelum di lakukan perendaman ke dalam air laut
mengalir
100.000 mg
b. Lakuakn perendaman pipa logam besi tersebut
kedalam ember yang sudah di isi air laut pada pipa
filter air
Gambar 1.7 pipa logam besi yang di aliri air laut
Lakukan pengamatan secara lansung proses korosinya
pipa logam besi tersebut selama 1 bulan
Tabel daftar penimbangan pipa logam besi pada awal,
pertengahan, dan akhir
Benda Air Wakt
u
jam
Berat
awal
mg
Berat
prtnghn
mg
Berat
akhir
Kehilang
an
berat/mg
Logam
besi
Air
laut
mengali
r
720 100,00
0
90.000 80,000 20,000
Pemecahan masalah ;
Diketahuai :
Panjang logam besi (tabung) P = 14 cm lebar besi persegi
D= 0,3 cm
Luas penampang A= 11,95
Ditanya laju korosi R =…..?
Rumus penyelesaian :
R = (534 W)/(D.A.T)
R = laju korosi, mil per year, mpy
W = kehilangan berat, mili gram
D = densitas, g/cm3
A = luas permukaan sampel, in2
T = lama waktu pengujian, jam
Jawab :
R = (534 W)/(D.A.T)
R = 534 x 20,000 / 7800 x 11,95 x 720
R = 10680 / 67111200
R= 6283 mpy.
Hasil laju korosinya adalah 6283 mpy
5. Proses perendaman paku logam baja di air tawar
Langka-langkahnya ialah :
a. Timbang terlebih dahulu paku logm baja sebelum di
rendam di air tawar
Gambar 1.8 hasil penimbangan paku logam baja 18,700 mg
b. Kemudian paku di rendam di dalam ember berisi air
tawar
Gambar 1.9 hasil perendaman paku baja ke dalam air
c. Simpan pada tempat yang aman dari gangguan
d. Kemudian lakukan pengamatan secara langsung paku
logam baja tersebut selama 1 bulan kemudian
timbang berat paku baja pada awal, pertengahan dan
akhir.
Tabel daftar penimbangan pipa logam baja pada awal,
pertengahan, dan akhir
Benda Air Wakt
u
jam
Berat
awal
mg
Berat
prtnghn
mg
Berat
akhir
Kehilang
an
berat/mg
Logam
baja
Air
tawar
720 18.800 18.460 18,120 6.80
Pemecahan masalah ;
Diketahuai :
Panjang paku logam baja (tabung) P = 14 cm lebar paku
logam baja D= 0,5 cm
Luas penampang A= 3,14
Ditanya laju korosi R =…..?
Rumus penyelesaian :
R = (534 W)/(D.A.T)
R = laju korosi, mil per year, mpy
W = kehilangan berat, mili gram
D = densitas, g/cm3
A = luas permukaan sampel, in2
T = lama waktu pengujian, jam
Jawab :
R = (534 W) / (D.A.T)
R = 534 x 680 / 7850 x 3,14 x 720
R = 363120 / 17747280
R= 48.8 mpy.
Hasil laju korosinya adalah 48.8 mpy.
6. Proses perendaman paku logam baja di air laut
Langkah-langkahnya ialah ;
a. Timbang terlebih dahulu paku baja sebelum di
rendam ke dalam ember yang berisi air laut.
Gambar 1.8 hasil penimbangan paku logam baja 18,700 mg
b. Kemudian lankah selanjutnya rendam paku baja ke
dalam ember yang berisi air laut selama 1 bulan
c. Simpan pada tempat yang tidak ada ganguan
d. Kemudian lakukan penimbangan pada awal ,
pertengah dan akhir
Tabel daftar penimbangan paku logam baja pada awal,
pertengahan, dan akhir
Benda Air Wakt
u
Berat
awal
Berat
prtnghn
Berat
akhir
Kehilang
an
jam mg mg berat/mg
Paku
Logam
baja
Air
laut
720 18.800 18.240 17.780 920
Pemecahan masalah ;
Diketahuai :
Panjang paku logam baja (tabung) P = 14 cm lebar paku
logam baja D= 0,5 cm
Luas penampang A= 3,14
Ditanya laju korosi R =…..?
Rumus penyelesaian :
R = (534 W)/(D.A.T)
R = laju korosi, mil per year, mpy
W = kehilangan berat, mili gram
D = densitas, g/cm3
A = luas permukaan sampel, in2
T = lama waktu pengujian, jam
Jawab :
R = (534 W) / (D.A.T)
R = 534 x 920/ 7850 x 3,14 x 720
R = 491280 / 17747280
R= 3612 mpy.
Hasil laju korosinya adalah 3612 mpy.
Hasil Percobaan
Dari hasil pengamatan atau percobaan tersebut bisa kita
dapatkan bahwa paku baja dan besi persegi yang di rendam
di dalam air laut yang mengalir maupun tidak air laut
lebih cepat menyebabkan karat dari pada paku baja dan
besi persegi yang di rendam di dalm air tawar.
Adapun urutan logam baja dan besi yang cepat berkarat
adalah sebagai berikut:
1. Pipa logam besi yang di aliri air laut
2. Logam besi yang direndam air laut
3. Paku logam baja yang direndam di air laut
4. Pipa logam besi yang di aliri air tawar
4. Logam besi yang direndam air tawar
5. Logam besi yang direndam pada air tawar
6. Paku logam baja yang direndam air tawar
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam
air laut yang mengalir maupun tidak mengalir, dipengaruhi
oleh kadar garam 3,5 % garam dapur/NaCl. Faktor penyebab
besi berkarat adalah O2 dan NaCl. Agar tidak terjadi
perkaratan yang tidak kita kehendaki, maka kita harus
melapisi logam besi dengan cat atau logam yang tahan
korosi agar tidak di pengaruhi oleh O2 dan H2O.
Pertanyaan
1. Paku pada gelas manakah yang menjadi berkarat ?
2. Samakah kecepatan terjadinya karat pada setiap paku?
Jika bebeda,
urutkan paku berdasarkan kecepatan terjadinya karat!
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan besi
berkarat ?
4. Jika besi diganti dengan logam lain, misalnya
alumunium, apa yang terjadi?
Jelaskan!
Jawaban
1. Semua paku dalam gelas yang di isi air atau cuka.
2. Tidak sama,
1) Paku dalam gelas berisi air tanpa di tutup
2) Paku dalam gelas yang berisi air dan di tutup
3) Paku dalam gelas yang berisi cuka tanpa di tutup
4) Paku dalam gelas yang di isi cuka dan di tutup
5) Paku dalam gelas kosong yang terbuka (belum berkarat)
6) Paku dalam gelas kosong dan ditutup(belum berkarat)
7) Paku dalam gelas yang berisi minyak tanpa ditutup
(belum berkarat)
8) Paku dalam gelas yang berisi minyak dan ditutup(belum
berkarat)
3. Faktor penyebab terjadinya korosi :
•Direct corosion : pengrusakan kimiawi
•Electrochemical corocion : disebabkan karena pengaruh
lingkungan dari bahan baku, misal plat kapal dengan uap
air laut
•Oxidation : diakibatkan oleh reaksi oksigen pada
temperatur yang tinggi
•Evolusi hidrogen
•Penyerapan oxygen
•Kelembaban udara
•Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)
•Lapisan pada permukaan logam
•Letak logam dalam deret potensial reduksi
Nama BendaMassaJenisKg/m3
Nama BendaMassaJenisKg/m3
Abu Batubara 641 Kapur padat 2611
Air 1000 Kapur rusak 1554
Aluminium 2712 Kapur ulverized 1394
Aluminium – meleleh2560 – 2640
Karbon dioksida 1.98
Aluminium foil2700 -2750
Karbon monoksida 1:25
Aluminium perunggu (3-10% Al)
7700-8700 Karbon padat 2146
Alumunium Oksida 1522 Kardus 689
Ammonium Nitrate 730 Karet caoutchouc 945
Ammonium Sulphate cleaning
1130Karet diproduksi tahun
1522
Ammonium Sulphate wet
1290 Karet tanah memo 481
Ampas tebu 120 Kelapa bungkil 513
Andesit 2771 Kelapa diparut 352
Antimon 6696 Kentang putih 769
Apel 641 Kerang tiram 800
Apung batu 641 Kerikil basah 2002
Arang 208Kerikil dengan pasir alam
1922
Arsenik 5671 Kerikil kering 21682
Asam Klorida 1201Kerikil longgar kering
1522
Asam kromat serpihan
1201 Kertas standar 1201
Asam Nitrat 1506 Kimia Timbal 11340
Asbes diparut 320-400 Kloroform 1522
Asbes batu 1600 Kopi biji segar 561
Ashes Basah 730-890Kopra bungkil kue cincang
465
Ashes pembersihan 570-650Kopra expeller cake tanah
513
Aspal memarkan 721Kopra makanan tanah
641
baja 7850Kopra ukuran sedang
529
Bakelit 1362 Kuarsa Padat 2643
Bakingowder 721 Kulit 945
Barit 2883Kuningan – digulung dan ditarik
8430 – 8730
Barium 3780Kuningan – pengecoran
8400 – 8700
Basalt padat 3011Lem hewan dipipihkan
561
Basalt rusak 1954 Limbah lumpur 721
Bata tanah liat apidi
2403 Limonit padat 3796
Batu hancur 1602 Limonit rusak 2467
Batubara antrasit padat
1506 Logam antifriction9130 -10.600
Batubara antrasit rusak
1105 Magnesit padat 3011
Batubara bitumen padat
1346 magnesium 1738
Batubara bitumen rusak
833 Magnesium oksida 1940
Bauksit 1281Magnesium sulfat kristal
1121
Benih Cengkeh 769 Malt 336
Beras dikuliti 753 Mangan padat 7609
berilium 1840 Mangan Bronze 8359
Besi cor6800 – 7800
Mangan oksida 1922
Besi Sulfat 1290 Marmer padat 2563
Besi Tempa 7750 Marmer rusak 1570
Beton Aspal 2243 Mentega 865
Beton Kerikil 2403 Mercury 13593
Biji rami seluruh 753 Minyak biji rami 942
Bijih Besi 5046 Minyak cake 785
Bijih besi hancur 2100-2900 Minyak etroleum 881
Bijih Kobalt 6295 Molibdenum 1600
Bijih kromium 2162 Molibdenum 1600
Bijih Nikel 1600 Monel8360 – 8840
Bijih Platinum 2600 Mortar basah 2403
Bijih Seng 4300 Nikel 8800
Bijih Tambaga 3750-3960 Nikel perak8400 – 8900
Bismuth 9787 Nikel perak 8442
Boraks 849 Nitrogen 1:26
Brewers gandum 432 Oak merah 705
Brick chrome 2803 Oats 432
Brick magnesium 2563 Oksigen 1:43
Brick silika 2050 Pasir air diisi 1922
Brick umum merah 1922 Pasir basah 1922
Bronze (8-14% Sn) 7400-8900 Pasir basah acked 2082
Butir Gandum 780-800Pasir dengan Kerikil basah
2020
Caliche 1442Pasir dengan kerikil kering
1650
Cangkang tiram tanah
849 Pasir kering 1602
Chromium 6856 Pasir kuarsa 1201
Cobolt 8746 Pasir longgar 1442
Cork padat 240 Pasir menabrak 1682
Cork tanah 160 Pati 561
Cottonwood 416 perak 10490
Cupronickel 8940 Perunggu – fosfor8780 – 8920
Delta logam 8600 Perunggu – lead7700 – 8700
Dolomit padat 2899 Pirit 2400-5015
Electrum8400 – 8900
Platinum 21400
emas 19320 Plester 849
Es hancur 593 Porselin 2403
Es padat 919 Potasium 1281
Eter 737 Pupuk acidhosphate pp961
Flint silika 1390 Pupuk kandang 400
Fosfor 2339 Putih logam 7100
Gading 1842Resin sintetis hancur
561
Galena (bijih timah)
7400-7600 Rosin 1073
Gambut basah 1121 Sabun padat 801
Gambut kering 400 Sabun serpih 160
Gambut lembab 801 Salju baru turun 160
Gandum 769 Salju dipadatkan 481
Garam 1201Sampah rumah tangga
481
Gas Amonia 0.77 Sandstone padat 2323
Grafit serpihan 641 Sandstone patah 1370-1450
Granit padat 2691 Semen klinker 1290-1540
Granit rusak 1650 Semen lumpur 1442
Gula Batu 961 Semen mortar 2162
Gula coklat 721 Semen ortland 1506
Gula pasir 849 Sendawa 1201
Gummite (bijih uranium)
3890-6400 Seng 7135
Gypsum padat 2787 Seng oksida 400
Iridium 22154 Serbuk gergaji 210
Jagung bubur jagung 673 Sinter 1600-2180
Jagung dikupas 721 Soda 432
Jagung pada tongkol 721 Soda bikarbonat 689
Kaca rusak atau cullet
1290-1940 Sodium 977
Kaca jendela 2579 Stainless Steel7480 – 8000
Kacang dikupas 641 Sulfur Padat 2002
Kacang kedelai 753 Takonit 2803
Kacang tanah tidak dikupas
272 Tar 1153
Kadmium 8650 Tebu 272
Kalium klorida 2002 tembaga 8930
Kalsium karbida 1201 Tembaga berilium8100 – 8250
Kaolin 352 Tembaga bijih 1940-2590
Kapas daging 641Tembaga sulfat tanah
3604
Kapas kering de linted
561 Tembakau 320
Kapas kering tidak de linted
320 Tepung gandum 593
Kapas kue kental p673 Terpentin 865
Kapas makanan 593 titanium 4500
Kapas sekam 192 tungsten 19600
Kapur kental 1442 uranium 18900
Kapur baik 1121 vanadium 5494
Kapur padat 2499 Wol 1314