+ All Categories
Home > Documents > korosi pada sitem pendingin industri minyak bumi

korosi pada sitem pendingin industri minyak bumi

Date post: 31-Mar-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
18
Di susun oleh: Nama : Marungkil sinaga Nim : 2014710450005 Fakultas : Teknologi industry Jurusan : Teknik kimia Tahun ajaran 2014-2015
Transcript

Di susun oleh:

Nama : Marungkil sinaga

Nim : 2014710450005

Fakultas : Teknologi industry

Jurusan : Teknik kimia

Tahun ajaran 2014-2015

Kata pengantar

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan YME , yangtelah melimpahkan rahmatNya, sehingga saya dapat menyusunmakalah korosi tentang korosi pada system pendingin industryminyak bumi ini Sesuai dengan hasil yang kami diperoleh daripemikiran dan pengolahan sumber informasi yang kami dapat baikdari internet maupun dari sumber refrensi buku-buku yangakhirnya di tulis dengan bentuk sebuah makalah ini.

Maka, dengan adanya makalah yang saya buat ini. saya harapagar makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi seluruhpembaca makalah ini, khususnya mahasiswa teknik kimia karenamateri yang di sajikan ini akan di temui pada prosespembelajaran maupun dalam dunia kerja

Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masihbanyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saranyang membangun dari pembaca sangat saya harapkan. Saya selakupenulis mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga makalah inidapat bermanfaat bagi para Mahasiswa Fakultas TeknikUniversitas Jayabaya ataupun siapa saja yang membacanya.

Jakarta, maret 2015

PENULIS

Daftar isi

I. Bab I pendahuluana.Latar belakang…………………………………….………….....1b.Dasar teori………………………………………….…………....1

II. Bab II pembahasan a.Korosi pada system pendingin……………………..…..

……….2b.Factor yang mempengaruhi terjadinya

korosi………………...2c.Komponen system pendingin yang biasanya

terserang korosi.4d.Tipe korosi pda system

pendingin……………………………...4e.Efek yang di timbulkan oleh

korosi…………………………….6f.Korosi pada cooling tower……………………………………….7g.Penanggulangan korosi………………………………………….8

III. Bab III Penutupa.Kesimpulan……………………………………………………….9b.Daftar pustaka………..…………………………………………10

BAB I PENDAHULUANA.Latar belakang

Di dalam dunia industri, korosi merupakan salah satu halyang sering menimbulkan kendala bagi jalannya proses kerja dilingkungan industri. Korosi banyak menyerang semua peralatan-peralatan pabrik terutama mesin-mesin dan bangunan dari logam.Korosi dapat terjadi pada semua logam , terutama yangberhubungan dengan udara atau cairan yang korosif. Mesin-mesin yang bersinggungan langsung dengan air atau cairan lainyang korosif akan mudah terserang korosi lebih-lebih jikamesin tersebut berhubungan langsung dengan air secara terusmenerus. Seperi halnya pada sistem pendingin yang manaberfungsi sebagai penyuplai air dingin ke mesin-mesin industriseperti kompresor, kondensor dan chiller, air bersirkulasi didalam sistem pendingin dan terjadi kontak langsung dengan

semua komponennya. Akibatnya komponen-komponen tersebut akanmudah terserang korosi.

Dalam makakalah ini, kita akan membahas tentang masalahkorosi yang terjadi pada cooling atau system pendingin padaindustry minyak bumi, dan cara penanggulangan masalah-masalahyang timbul akibat adanya korosi.

B. Dasar teori

Korosi adalah proses degradasi / deteriosasi / perusakanmaterial yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan yangbersifat kemis, fisis dan biologis. Beberapa hal penting yangmenyangkut mengenai definisi korosi yang perlu ditekankanyaitu :

Penggunaan istilah penurunan mutu berarti menunjukkanbahwa korosi adalah suatu proses yang tidak diinginkan.

Reaksi yang terjadi tidak hanya reaksi kimia namun jugareaksi elektrokimia, karena bahan-bahan yang bersangkutanterjadi perpindahan electron. Reaksi kimia adalah reaksipenggabungan antara unsur-unsur maupun senyawa sederhanamembentuk senyawa yang lebih kompleks atau reaksipenguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebihsederhana atau menjadi unsure-unsur.

Lingkungan yang dimaksud pada pengertian ini adalah semuaunsur di sekitar logam yang terkorosi pada saat reaksikorosi berlangsung.

BAB II PEMBAHASANA.Korosi pada system pendingin

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksiredoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannyayang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contohkorosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Padaperistiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupaoksida atau karbonat.

Korosi sering terjadi pada system pendingin pada pabrikseperti industry migas disebabkan karena system pendinginsering teroksidasi dengan H2O dan udara, sehingga mudah sekaliterjadi perkaratan.

B.Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi

Beberapa factor yang dapat mempengaruhi terjadinya korosiyaitu:

1. PH

Semakin tinggi pH maka laju korosi akan semakin cepat,sehingga air dalam sistem pendingin dikontrol agar pHsekitar pH netral yaitu tujuh koma lima sampai delapankoma lima (7,5 – 8,5).

2. Temperature

Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks padaperistiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi temperaturmaka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkandengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energikinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukanefektif pada reaksi redoks semakin besar dan laju korosipada logam semakin meningkat.

3. partikel padat dan system deposit

Banyaknya partikel padat atau mineral-mineral yangterkandung di dalam air bertendensi menyebabkanterbentuknya deposit. Deposit yang keras dan melekat kuatdipermukaan logam disebabkan oleh konsentrasi mineral-mineral nyang melebihi batas kelarutannya. Dari adanyadeposit maka di daerah bawah deposit akan mudah terbentukkorosi (korosi di bawah deposit / under deposit corrosion).

4. kecepatan aliran air

Kecepatan aliran air yang tinggi diatas kecepatankritisnya di dalam pipa berpotensi menimbulkan korosi.Kerusakan permukaan logam yang disebabkan oleh aliranfluida yang sangat deras itu yang disebut erosi. Proseserosi dipercepat oleh kandungan partikel padat dalamfluida yang mengalir tersebut atau oleh adanya gelembung-gelembung gas. Dengan rusaknya permukaan logam, rusakpula lapisan film pelindung sehingga memudahkan

terjadinya korosi . Kalau hal ini terjadi maka proses inidisebut karat erosi.

5. pertumbuhan mikro organisme

Secara teoritis apabila tidak terdapat zat asam, makalaju korosi pada baja relatif lambat, namun pada kondisi-kondisi tertentu ternyata laju korosinya justru tinggisekali. Setelah diselidiki ternyata di daerah tersebuthidup sejenis bakteri anaerobic yang hanya bertahan dalamkondisi tanpa zat asam. Bakteri ini mengubah (reducing)garam sulfat menjadi asam yang reaktif dan menyebabkankorosi.

c. komponen-komponen system pendingin yang biasaterkorosi

Sistem pendigin bekerja berdasarkan perpindahan panasantara udara dan air. Di dalam sistem pendingin terjadi suatusiklus panas dan dingin. Air yang telah didinginkan olehcooling tower dipompa dan didistribusikan ke mesin-mesinindustri seperti kompresor, kondensor dan chiller untukmendinginkan fluida kerjanya. Air panas yang keluar daripenukar kalor mesin-mesin tersebur selanjutnya kembali lagi kecooling tower untuk didinginkan lagi hingga seterusnya.

karena permukaan Sistem pendingin ini selalu kontak denganair maka korosi di sistem pendingin ini sering dikatakan

sebagai korosi dalam air. Semua air dapat jadi penyebab korosikarena air dapat berfungsi sebagai pereaksi, katalisator,sebagai pelarut, maupun sebagai elektrolit untuk terjadinyakorosi padsa logam. Tetapi korosivitas dari masing-masing airini akan berlainan terhadap logam yang sama karena agresivitasberbeda disebabkan mempunyai kom posisi zat terlarut yangtidak sama. Komponen-komponen dari cooling system yang biasaterserang korosi adalah sebagai berikut :

a. Popa dan pipa pompab. Pipa masuk after cooler kompresorc. Katup-katup, elbow, an sambungan sambungan pipa

d. tipe-tipe korosi pada system pendingin

a) general Korosi Atmosfer ( General corrosion )

Jenis korosi ini terjadi akibat proses elektrokimiaantara dua bagian benda padat khususnya logam besi yangberbeda potensial dan langsung berhubungan dengan udarterbuka. di udara, perbedaan struktur molecular darimaterial logam itu sendiri, serta perbedaan tegangan didalam bagian-bagian logam besi tersebut. Secara alamihal-hal tersebut menimbulkan perbedaan potensial antarabagian-bagian, perbedaan potensial ini menyebabkansebagian dari logam bersifat katodis, yakni kotoran ,oksida, dan struktur molecular yang katodis, serta bagianyang anodis, yakni bagian metal besi yang murni.

b) Korosi Galvanis

Korosi galvanis berprinsip reaksi sebagaimana halnya selgalvanis. Korosi galvanis merupakan proses pengkorosianelektrokimiawi jika dua macam logam yang berbeda potensialdihubungkan langsung di dalam elektrolit yang sama.

c) Korosi Erosi (Errosion corrosion)

Erosi adalah kerusakan permukaan metal yang disebabkanoleh aliran fluida yang sangat deras. aliran fluida dipermukaan logam yang sebetulnya halus.

Adanya celah yang memungkinkan fluida mengalir di luaraliran utama.

Adanya produk korosi atau endapan lain yang dapatmengganggu aliran laminar.

d) Korosi Sumuran (Pitting corrosion)

Bentuknya ada yang merata di seluruh permukaan metal, adayang terisolir (isolated), namun keseluruhannya berada dalamlingkungan yang cair atau basah, hal ini dikarenakan sumurantersebut sebagai akibat proses elektrokimia yangterkonsentrasi pada suatu lokasi secara berkesinambungan.Secara umum karat ini memiliki ciri-ciri anoda sangat kecildan sering terjadi dibawah deposit atau titik lemah.

e) Korosi kavitasi

Apabila karena tingginya kecepatan cairan menciptakandaerah-daerah bertekanan tinggi dan rendah secara berulang-ulang pada permukaan peralatan dimana cairan tersebutmengalir, maka terjadilah gelembung –gelembung uap cairan padapermukaan tersebut, yang apabila pecah kembali menjadi cairanyang menimbulkan pukulan pada permukaan yang cukup besar untukmemecahkan film oksida pelindung permukaan tadi.

Mekanisme kavitasi secara skematis ditunjukkan oleh gambar 1.6yakni melalui beberapa langkah-langkah sebagai berikut :

Gelembung kavitasi terbentuk pada film pelindung. Gelembung-gelembung tersebut pecah dan merusak lapisan

film tersebut. Permukaan logam yang sudah tak terlindungi mulai

terkorosi dan film terbentuk kembali. Gelembung-gelembung kavitasi yang baru, terbentuk lagi

pada tempat yang sama. Gelembung pecah dan merusak lapisan film. Daerah yang terbuka (tak terlindungi lapisan film)

terkorosi lagi dan lapisan film terbentuk kembali danseterusnya

e. Efek yang ditimbulkan oleh adanya korosi

Merusak logam dari cooling system. Korosi menghasilkan deposit dalam penukar kalor. Efisiensi perpindahan panas berkurang oleh adanya

deposit. Kebocoran pada perlengkapan maupun peralatan. Terjadi kontaminasi pada proses dan airnya sendiri.

f. korosi pada cooling tower

Cooling tower adalah suatu peralatan penting untuk keperluanproses pertukaran panas atau pendinginan udara bagi berbagaiindustri. Masalah klasik yang dihadapi sistem instalasipendingin udara  menggunakan media air adalah :

1) Proses pembentukan endapan baik berupa kerak (scale) maupun 

fouling

2) Proses korosi yang disebabkan oleh reaksi kimia

3) Masalah endapan dan korosi secara biologi (Biological deposition

and Corrotion) akibat keberadaan mikroorganisme dalam sistem

cooling tower.

a. Proses pembentukan endapan / deposit

Deposit yang dikatagorikan sebagai kerak (endapan yang

terjadi akibat keberadaan garam-garam sadah dan silica) dan

fouling (deposi yang disebabkan oleh keberadaan padatan

tersuspensi dalam air) serta slime deposit yang diakibatkan

oleh mikroorganisma seperti  alga dan fungi yang melapisi pipa

dan permukaan heat exchanger akan mengkibatkan turunnya  kinerja 

Steam-Condensing Unit  dan efisiensi pertukaran panas instalasi 

cooling tower.

b. Karat dan korosi akibat reaksi kimia

Korosi yang terjadi pada cooling tower umumnya disebabkan oleh

:

Tingginya kandungan oksigen dalam air

PH air yang tidak terkontrol

Tingginya kandungan ion OH- dalam air (Alkaline embrittlement)

Akibat samping dari timbulnya deposit dan kerak

Proses karat dan korosi harus ditekan seminimal mungkin

yang bertujuan untuk menekan tingkat kerusakan cooling tower

terutama pada jaringan pipa sekaligus untuk meningkatkan waktu

hidup (life cycle).

g. penanggulangan

penanggulangan pencegahan korosi pada system pendingin

industry dilakukan dengan PENERAPAN Pengelolaan (Treatment) Air

Untuk Pencegahan Korosi Pada Pipa Aliran Sistem Pendingin Di

Instalasi Radiometalurgi. Sistem pendingin ruangan di gedung

Instalasi Radiometalurgi (IRM) dipasok oleh Central Air

Conditioning System (CAS) yang menggunakan air sebagai media

pendingin dengan sistem sirkulasi tertutup. Pengelolaan

(treatment) terhadap air dingin dalam pipa sirkulasi bertujuan

untuk mencegah agar tidak terjadi kebocoran akibat korosi dan

pengotor. Treatment dilakukan dengan cara mencampurkan zat kimia

yang disebut Scale and Corrosion Inhibitor ke dalam sistem aliran air

dingin sehingga terjadi reaksi kimia yang dapat mengikat unsur

unsur pemicu terjadinya korosi pada pipa aliran serta

membentuk fouling dan scaling yang sekaligus melapisi permukaan

dalam pipa. Terikatnya secara kimia impuriti yang terbawa dalam

aliran dengan berat jenis lebih berat dari air akan mengendap

pada jalur pipa pengendapan. Dapat disimpulkan bahwa dengan

mengendalikan fouling dan scaling serta pengotor lainnya maka pH

air akan meningkat diatas 8,5, sehingga air tidak lagi

bersifat korosif.

Berikut adalah beberapa jenis zat inhibitor yang biasa di

gunakan untuk mengatasi masalah korosi pada sistem pendingin:

1. Passivating inhibitor Passivating inhibitor adalah jenis inhibitor yang paling

efektif dari seluruh jenis inhibitor lainnya karena dapatmelumpuhkan pengkaratan hampir secara menyeluruh , namun jenisinhibitor ini disebut sebagai inhibitor yang berbahaya, karenadalam kondisi tertentu justru akan mempercepat pengkaratan. 2. Inhibitor katodik

Ialah zat-zat yang dapat menghambat terjadinya reaksi dikatoda. Pelambatan karat ( inhibition ) dengan mempolarisasireaksi katodik. Inhibitor bereaksi dengan ion hidroksil untukmengendapkan senyawa-senyawa tidak dapat larut ke permukaankatoda Inhibitor katodik ada kecenderungan tidak efisienwalaupun tidak berbahaya pada logam , tapi jelas kurangmemperbaiki ketahanan pada korosi. 3. Inhibitor anodik

Inhibitor ini akan diadsorbsi pada bagian yang anodik danakan menahan terjadinya korosi pada yang anodik. Karena korositerjadinya pada anoda, maka penggunaan inhibitor anoda inisangat efisien. Hanya ada bahayanya yaitu bila inhibitor tidakmenutupiu seluruh anoda, akan memperluas daerah katoda. 4. Inhibitor Adsorpsi

Jenis inhibitor adsorpsi adalah merupakan kelompok yangterbesar. Terutama zat organik dan koloid-koloid yang dapatmembentuk lapisan film pada permukaan logam.

5. Inhibitor organik Senyawa organik banyak yang bersifat menghambat proses

pengkaratan yang tidak dapat digolongkan sebagai bersifat

katodik atau anodik. Secara umum dapat dikatakan bahwa zat ini

mempengaruhi seluruh permukaan metal yang sedang berkarat

apabila diberikan dalam konsentrasi secukupnya.

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN

korosi merupakan salah satu hal yang sering menimbulkan

kendala bagi jalannya proses kerja di lingkungan industri.

Korosi merupakan suatu proses elektrokimia dimana atom-atom

akan bereaksi dengan zat asam dan membentuk ion-ion positif

(kation). Hal ini menyebabakan timbulnya aliran-aliran

elektron dari suatu tempat ke tempat yang lain pada

permukaan metal. Korosi banyak menyerang semua peralatan-

peralatan pabrik terutama mesin-mesin dan bangunan dari

logam. Korosi dapat terjadi pada semua logam, terutama yang

berhubungan dengan udara atau cairan yang korosif. Mesin-

mesin yang bersinggungan langsung dengan air atau cairan

lain yang korosif akan mudah terserang korosi lebih-lebih

jika mesin tersebut berhubungan langsung dengan air secara

terus menerus. Seperi halnya pada sistem pendingin yang mana

berfungsi sebagai penyuplai air dingin ke mesin-mesin

industri seperti kompresor, kondensor dan chiller, air

bersirkulasi di dalam sistem pendingin dan terjadi kontak

langsung dengan semua komponennya. Akibatnya komponen-

komponen tersebut akan mudah terserang korosi.

Daftar pustaka

1. https://www.google.co.id/?

gws_rd=cr,ssl&ei=ZcMXVavuC4y3uAT6xoDQDg#q=korosi+pada+sis

tem+pendingin+industri+minyak+bumi+ppt

2. http://misbakhul-ulum27.blogspot.com/2012/03/makalah-

memahami-pengaruh-penggunaan.html

3. http://misbakhul-ulum27.blogspot.com/2012/03/makalah-

memahami-pengaruh-penggunaan.html

4. https://www.scribd.com/doc/106879354/Revisi-Korosi

5. https://www.google.co.id/search?

q=korosi+pada+deposit+pada+sistem+pendingin&biw=1366&bih=

597&source=lnms&sa=X&ei=seQTVY2YBYy4uATq14KQCg&ved=0CAYQ_

AUoAA&dpr=1#q=contoh+kesimpulan+makalah+KOROSI+PADA+SISTE

M+PENDINGIN


Recommended