+ All Categories
Home > Documents > Nutrisi Ternak Ruminansia.pptx

Nutrisi Ternak Ruminansia.pptx

Date post: 03-Dec-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
32
NUTRISI TERNAK RUMINANSIA PENGGOLONGAN TERNAK DAN FUNGSIONAL ANATOMI SALURAN PENCERNAAN TERNAK RUMINANSIA  Dosen Pembimbing: Neli Definiati, SP. MP Disusun Oleh: Heja Marisna (1350080025) Hendro Ansera P (12500800) Miftahul Jannah (1350080027) Rio Gunawan (1350080015) Torizon (1350080002) Yulita (12500800)
Transcript

NUTRISI TERNAK RUMINANSIAPENGGOLONGAN TERNAK DAN FUNGSIONAL ANATOMI

SALURAN PENCERNAAN TERNAK RUMINANSIA

 

Dosen Pembimbing:Neli Definiati, SP. MP

Disusun Oleh: Heja Marisna (1350080025)Hendro Ansera P (12500800)

Miftahul Jannah (1350080027)Rio Gunawan (1350080015)

Torizon (1350080002)Yulita (12500800)

PENGGOLONGAN TERNAK

PENGGOLONGAN TERNAK

a. Ternak HerbivoraTernak yang makanan utamanya berupa hijauan-hijauan seperti rumput-

rumputan, leguminosa (biji-bijian), dan daun-daunan, contohnya sapi,

kerbau, kambing, kelinci, kuda, dan lain sebagainya.

b. Ternak OmnivoraTernak yang makanan utamanya berupa makanan konsentrat seperti

makanan yang banyak mengandung protein tinggi dan energi tinggi,

contohnya unggas, babi, dan lain sebagainya.

1. PENGGOLONGAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA

PENGGOLONGAN TERNAK

a. Ternak MonogastrikTernak yang memiliki lambung sederhana atau lambung tunggal, contohnya

unggas, babi, kuda, kelinci, dan lain sebagainya. 

b. Ternak PoligastrikTernak yang memiliki lambung jamak atau ganda ataupun lambung

kompleks, contoh sapi, kerbau, domba, dan lain sebagainya. 

2. PENGGOLONGAN BERDASARKAN PROSES DAN STRUKTUR PENCERNAAN

PENGGOLONGAN TERNAK

a. Ternak RuminansiaTernak yang dalam proses pencernaannya ada proses pengembalian

makanan dari lambung ke mulut untuk dikunyah kembali kemudian masuk

lagi kedalam lambung, contohnya sapi.

b. Ternak Non RuminansiaTernak yang dalam proses pencernaannya tidak ada pengembalian makan

dari lambung ke mulut untuk dikunyah kembali, contohnya unggas, babi,

kuda, dan kelinci.

3. PENGGOLONGAN BERDASARKANFUNGSIONAL ALAT PENCERNAAN

PENGGOLONGAN TERNAK

1. Ternak Ruminansia Murni Yaitu ternak yang memiliki 4 bagian lambung komplek yang

terpisah, contohnya sapi, kerbau, domba, dan lain sebagainya.

2. Ternak Peseudo Ruminansia Yaitu (pencernaannya hampir menyerupai ternak ruminansia),

ternak yang memiliki tiga bagian lambung, dimana rumen dan retikulum

tidak memiliki batas yang jelas, contoh unta, babi rusa, dan lain sebagainya.

Ternak Ruminansia Dapat Dikelompokkan Kedalam Dua Kelompok

3. PENGGOLONGAN BERDASARKANFUNGSIONAL ALAT PENCERNAAN

PENGGOLONGAN TERNAK

a. Ternak BesarTernak besar yang sangat potensial untuk dibudidayakan adalah sapi. Jenis sapi yang biasa di pelihara terdiri atas dua jenis, yaitu sapi potong dan sapi

perah. Hewan ternak besar lainnya adalah kuda.

b. Ternak KecilTernak kecil terdiri atas jenis ternak domba (biri-biri), kambing, dan kelinci

yang di pelihara sesuai dengan produktivitasnya.

c. Ternak UnggasUnggas merupakan kelompok hewan yang bersayap. Beberapa jenis hewan unggas, seperti ayam, itik, bebek, angsa, serta burung puyuh yang banyak diternakan baik dalam skala kecil/sederhana, maupun yang diupayakan

secara profesional dengan teknologi peternakan yang modern.

4. PENGGOLONGAN BERDASARKAN JENIS SUMBER DAYA YANG DIBUDIDAYAKAN

PENGGOLONGAN TERNAK

1. Bull : Pejantan

2. Steer : Dikebiri Sebelum Dewasa Kelamin

3. Stag : Dikebiri Setelah Dewasa Kelamin

4. Cow : Sapi Betina Sudah Beranak

5. Heifer : Sapi Dara

5. KLASIFIKASI TERNAK SAPI  BERDASARKAN JENIS KELAMIN

PENGGOLONGAN TERNAK

1. Vealer : Pedet Umur ± 3 Bulan

2. Calves : Pedet Umur 3 – 12 Bulan

3. Yearling : Sapi Umur 12 – 24 Bulan

4. Two Year Old : Sapi Dewasa Umur 24 – 36 Bulan

5. Older : Sapi Umur > 36 Bulan

6. KLASIFIKASI TERNAK SAPI  BERDASARKAN UMUR

ANATOMI DAN FUNGSI SALURAN PENCERNAAN TERNAK

GAMBAR : SYSTEM PENCERNAAN PADA RUMINANSIA

ANATOMI DAN FUNGSI SALURAN PENCERNAAN TERNAK

Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari

saluran pencernaan yang dilengkapi beberapa organ yang bertanggung

jawab atas pengambilan, penerimaan, pencernaan dan absorpsi

(penyerapan) zat makanan mulai dari mulut sampai ke anus dan juga sistem

pencernaan bertanggung jawab terhadap pengeluaran bahan pakan yang

tidak dapat dicerna menjadi feses

Sistem pencernaan dibagi atas saluran pencernaan yang dilengkapi

dengan beberapa organ-organ yang diperlukan di dalam proses pencernaan

bahan pakan tersebut. Saluran pencernaan meliputi mulut, faring, esofagus,

lambung, usus halus, sekum dan usus besar, anus.

PENGERTIAN SISTEM PENCERNAAN

ANATOMI DAN FUNGSI SALURAN PENCERNAAN TERNAK

Alat pencernaan (Apparatus digestorius) terdiri atas saluran

pencernaan (Tractus alimentarius) dan organ pembantu (Organa accesoria).

Struktur Khusus Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia:

ANATOMI DAN FUNGSI ALAT PENCERNAAN RUMINANSIA

1. Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tumbuh-tumbuhan seperti rumput.

2. Geraham belakang (Molar) memiliki bentuk datar dan lebar.

3. Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.

4. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.

SALURAN PENCERNAAN PADA RUMINANSIA

Di dalam mulut, pakan mengalami penghancuran pertama secara

mekanis oleh gigi. Di dalam mulut pakan juga mengalami pencampuran

dengan saliva agar makanan mudah ditelan.

Saliva mempunyai pengaruh yang sangat besar pada rumen. Ternak

ruminansia  mensekresikan  saliva  dalam  jumlah banyak  dan  kontinu 

yaitu  sekitar 75-125 liter perhari pada sapi dan 5-15 perhari pada domba.

Saliva terdiri atas 99% air dan 1% sisanya terdiri atas mucin,

garam-garam anorganik, dan lisozim kompleks dengan pH sekitar 8,4-8,5.

1. MULUT

RUMINANSIA MEMPUNYAI SUSUNAN GIGI SEBAGAI BERIKUT:

KETERANGAN:

I    = INSISIVUS = GIGI SERI

C  = KANINUS = GIGI TARING

P  = PREMOLAR = GERAHAM DEPAN

M  = MOLAR = GERAHAM BELAKANG

3 3 - - - - - - RAHANG ATAS

M P C I I C P M JENIS GIGI

3 3 - 4 4 - 3 3 RAHANG BAWAH

Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan

memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi

memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai

dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun

dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.

Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut

dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat

daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang

mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi

esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung, agar makanan dapat

berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga

makanan dapat berjalan menuju lambung.

2. ESOPHAGUS

Lambung ruminansia terdiri dari 4 bagian yaitu rumen, retikulum, omasum

dan abomasum dan sebagian besar terletak di sebelah kiri. Rumen, reticulum dan

omasum disebut juga perut depan ( fore stomach), sedangkan abomasum dikenal

sebagai lambung sejati.

3. LAMBUNG RUMINANSIA

RUMEN DISEBUT PERUT BELUDRU ATAU PERUT HANDUK

RUMEN (BAGIAN LAMBUNG TEMPAT PENGHANCURAN

MAKANAN SECARA MEKANIS)

Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada ternak ruminansia. Pada rumen terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan fermentatif membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan kandungan selulase dan hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan hidrokitik membutuhkan bantuan enzim dalam mencerna pakan. Rumen terletak di rongga abdominal bagian kiri.

Kondisi rumen yaitu bk isi rumen 10 -15%, temperatur 39-40ºc , pH = 6,7 – 7,0, kandungan gas CO2, CH4, N2, O2, H2, H2S, mikroba yaitu bakteri, protozoa, jamur dan bersifat anaerob.

Rumen mempunyai fungsi yang penting antara lain:

1. Menyimpan bahan makanan kemudian difermentasi2. Merupakan tempat fermentasi3. Tempat absorpsi hasil akhir fermentasi4. Tempat pengadukan ( mixing ) dari ingesta.

Bakteri rumen dapat diklasifikasikan berdasarkan substrat utama

yang digunakan yaitu ada beberapa jenis bakteri antara lain:

1. Bakteri pencerna selulosa (Bakteroidessuccinogenes, Ruminococcus

flavafaciens, Ruminococcus albus, Butyrifibriofibrisolvens).

2. Bakteri pencerna hemiselulosa (Butyrivibrio fibrisolvens, Bakteroides

ruminocola, Ruminococcus sp).

3. Bakteri pencerna pati (Bakteroides ammylophilus, Streptococcus bovis,

Succinnimonas amylolytica.

4. Bakteri pencerna gula (Triponema bryantii, Lactobasilus ruminus), (e)

bakteri pencerna protein (Clostridium sporogenus, Bacillus licheniformis). 

RETIKULUM DISEBUT PERUT JALA ATAU PERUT BERBENTUK SARANG LEBAH

RETIKULUM(BAGIAN LAMBUNG TEMPAT PENCERNAAN

SELULOSA OLEH BAKTERI)

Retikulum berbatasan langsung dengan rumen, akan tetapi diantara

keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas diantara retikulum dan

rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi

tercampur selain itu, permukaan dalam berbentuk papila atau sarang laba-

laba (honey comb).

Retikulum mempunyai fungsi yang penting antara lain :

1. Tempat fermentasi.

2. Membantu proses ruminasi.

3. Mengatur arus ingesta ke omasum.

4. Absorpsi hasil fermentasi.

5. Tempat berkumpulnya benda-benda asing

OMASUM DISEBUT PERUT BUKU ATAU PERUT KITAB

OMASUM(BAGIAN LAMBUNG TEMPAT PENCERNAAN

SECARA MEKANIK)

Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku. Ph omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Omasum letaknya disebelah kanan rumen dan retikulum persis pada posisi kaudal hati. Dasar omasum seperti juga halnya lembaran - lembaran (lipatan - lipatan) ditutupi oleh epitel squamosa berstrata.

Pada pertautan antara omasum dan abomasum terdapat suatu susunan lipatan membrana mukosa ‘vela terminalia’ yang berperan sebagai katup untuk mencegah kembalinya bahan-bahan dari abomasum menuju ke omasum Omasum mempunyai fungsi yang penting antara lain : 1.  Mengatur arus ingesta ke abomasum melalui omasal abomasal orifice.2.  Tempat memperkecil ukuran partikel ingesta ( berfungsi sebagai grinder ).3.  Tempat menyaring ingesta yang kasar.4. Tempat fermentasi dan absorpsi.

ABOMASUM(PENCERNAAN SECARA KIMIAWI DENGAN

BANTUAN ENZIM DAN HCL)

ABOMASUM DISEBUT PERUT SEJATI

Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1.

Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba

menjadi sangat asam, maka abomasum dapat berpindah kesebelah kiri.

Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk

melindungi dinding sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum.

Fungsi abomasum

1. Mengatur arus ingesta dari abomasum menuju duodenum yang dibantu

oleh adanya tonjolan-tonjolan pada permukaan dalam dari abomasum

yang disebut fold (ridges ).

2.  Merupakan tempat permulaan dari proses pencernaan secara enzimatik.

3. Tempat awal pencernaan enzimatis (perut sejati).

USUS HALUS (INTESTINUM TENUE)

Usus halus secara anatomi dibagi menjadi tiga bagian yaitu

duodenum yang berhubungan denga abomasums, bagian tengah disebut

jejunum dan ileum yang berhubungan dengan usus besar ( intestinum

krasum = kolon ). Ke dalam usus halus termasuk 4 sekresi yaitu cairan

duodenum (alkalis, fosfor, buffer), empedu (dihasilkan hati, K dan Na

(mengemulsikan lemak), mengaktifkan lipase    pankreas, zat warna), cairan

pankreas (ion bikarbinat untuk menetralisir asam lambung) dan cairan usus.

Berfungsi sebagai pencernaan enzimatis dan absorbsi.

SEKUM DAN KOLON

Usus besar terdiri atas sekum, yang merupakan suatu kantung

buntu dan kolon yang terdiri atas bagian-bagian yang naik, mendatar dan

turun. Bagian yang turun akan berakhir direktum dan anus.

Bentuk : tabung berstruktur sederhana,  kondisi = rumen

Fungsi : fermentasi oleh mikroba

Absorpsi VFA dan air → kolon

Konsentrasi VFA : sekum : 7 mM, kolon : 60 mM (rumen = 100 – 150 mM)

RECTUM

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum

dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum.

Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur

pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada

2, yaitu otot polos dan otot lurik.

ANATOMI DAN FUNGSI ALAT PENCERNAAN NON RUMINANSIA

Saluran pencernaan pada ternak non ruminansia mempunyai

labung tunggal alat pencernaanya terdiri dari:

a. Mulut ( cawar oris )

b. Tekak ( pharing )

c. Kerongkongan ( esophagus )

d. Gastrium ( lambung )

e. Intestinum tenue ( usus halus: duodenum, ileum ,jejunum )

f. Usus kasar ( caecum dan rektum)

g. Anus

FASE PERKEMBANGAN LAMBUNG TERNAK RUMINANSIA

Pertumbuhan dan Perkembangan lambung ruminansia dibedakan

menjadi 2 fase atau periode yaitu:

1. Fase Prenatal (Pertumbuhan Lambung Fetus/Sebelum Lahir)

2. Fase Post Natal (Pertumbuhan Setelah Lahir).

terimakasih

TERIMAKASIH


Recommended