OMI MANAJEMEN

Post on 12-Mar-2023

0 views 0 download

transcript

LEADERSHIP

Dita Ratna Kristanti 5303014002 Maria A.Vianey L 5303014016 Katarina Amanda P 5303014021 Nadiah Rahmawati P 5303014023 Ariani Wanti Paluta 5303014041

Memimipin merupakan bagian sentral dari peran manager yang meliputii bekerja bersama-sama dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ada 3 implikasi yang penting dari definisi tersebut

1.Kepemimpinan harus melibatkan orang lain, bawahan atau pengkut

2.Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata dari kekuasaan diantara pemimpin dan anggota kelompok

3.Selain secara sah dapat mengarahkan bawahan atau pengikut mereka, pemimpin juga mempunyai pengaruh bagaimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin

Untuk mengidentifikasi pemimpin-pemimpin potensial dan kepemimpinan yang efektif harus mempunyai sifat-sifat sebegai berikut.

1.Sifat-sifat fisik (kuat, sehat menarik dan vitalitas)

2.Sifat-sifat kepribadian (ambisi, percaya diri dan jujur)

3.Sifat-sifat pribadi (bijaksana, adil, cerdas, dan rajin berprestasi)

4.Sifat-sifat sosial (sabar, simpati, dapat dipercaya)

Menurut Keith Davis ada 4 sifat utama pemimpin, yaitu:

1.Kecerdasan2.Kedewasaan3.Keluasan hubungan sosial4.Sikap-sikap hubungan manusiawi

Pendekatan terhadap telaah kepemiminanPendekatan perilaku kepemimpinanAda 3 gaya kepemimpinan klasik yaitu1.Gaya kepemimpinan otoriter (otoritarian)Pemimpin memusatkan kekuasaan dan keputusan-keputusan pada diri pemimpin sendiri

2.Gaya kepemimpinan demokratis (demokratik). Pemimpin mendelegasikan wewenangnya secara luas

3.Gaya kepemiminan bebas (laissez-faire). Pemimpin hanya berpatisipasi minimum dan bawahannya yang menentukan sendiri tujuan yang akan dicapai

Empat sistem manajemen dari LikertSistem 1: Para manager membuat semua

keputusan yang berkaitan dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannyaSistem 2: Para manager masih menentukan perintah-perintah , tetapi para bawahan diberi beberapa kebebasan untuk memberi komentar terhadap perintah-perintah tersebutSistem 3: Para manager menetapkan tujuan-tujuan dan memberi perintah-perintah setelah hal-hal tersebut dibicarakan dengan para bawahanSistem 4: Tujuan-tujuan yang ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok

Rangkaian perilaku kepemimpinan tannenbaum dan schmidt3 kelompok sebelum memilih gaya kepemimpinan yaitu: kekuatan manager, bawahan dan situasi

Studi kepemiminan ohio

Menurut studi ini atribut kepemimpinan dapat ditampakkan dalam 2 dimensi yaitu Struktur pemrakarsa dan pertimbangan. Studi-studi telah menujukkan bahwa para pemimpin dengan tingkat pertimbangan dan struktur pemrakarsa yang tinggi cenderung dapat meningkatkan kepuasan para pengikut dan meningatkan prestasi kelompok

Fungsi dan gaya kepemimpinan Kisi-kisi managerial dari black dan moutonPada dasarnya, konsep ini berkisar pada kombinasi antara perhatian terhadap manusia dan perhatian terhadap produksi. Hal ini berarti cara eorang manager didalam mencapai tujuan organisasi dipengaruhi oleh sikap, nilai-nilai anggapan mengenai manusia dan produksinya

Penjelasan gambar

1.1 managemen miskin 1.9 managemen santai5.5 managemen manusia organisasai9.1 wewenang ketaatan9.9 managemen tim

Teori 3D (the 3D theory) dari ReddinTeori ini meliputi tugas-tugas yang dilaksanakan dengan baik dan hubungan-hubungan dengan orang lainHUBUNGAN (Related)

Hubungan-hubungan dengan orang -orang

INTEGRASI (Integrasi)

Orientasi pada tugas dan manusia

TERPI SAH (Separated)

Penggunaan tugas dan hubungan pada tingkat yang terendah

DEDIKASI (Dedicated)

Mementingkan pekerjaan

Menurut Reddin tidak ada suatu gaya yang dapat digunakan secara efektif pada semua organisasi. Untuk itu penggunaan suatu gaya harus disesuaikan dengan situasi yang ada, cocok untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.

Model-model situasional dimana efektifitas kepemimpinan tidak berdasar pada suatu gaya tertentu tetapi tergantung pada perubahan gaya yang digunakan agar sesuai denggan situasi tertentu yang dihadapi

Teori kepemimpinan jalur-tujuan yaitu para pemimpin dapat efektif karena kemampuannya menigkatkan para bawahan mereka memberi motivasi berprestasi kepuasan kerja dan pemimpin diterima para bawahan.

Perubahan gaya-gaya kepemimpinan bahwa pemipin yang sama dapat menunjukkan gaya kepemimppinan yang berbeda dalam berbagai situasi yang dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan penting dan mendesak

Model kepemimpinan kotingensi fiedler (fiedler Contingency of leaders) . Model ini meningkatkan efektifitas kepemimpinan melalui training, hal ini merupakan usaha mengepaskan gaya pemimpin dengan situasi tertentu.

Model Keputusan vroom-yettonModel ini relatif baru dan mencoba menetukan tingkatan dimana seorang pemimpin akan membagi kekuasaan membuat keputusan dengan para bawahan.

Manajemen Konflik Menurut pandangan lama,konflik yang terjadi didalam suatu organisasi harus dihindarkan karena dapat mengakibatkan kesalahan manajemen dalam mengelola organisasi. Oleh karena itu manajemen bertugas untuk mengelola tingkat konflik untuk pencapaian prestasi organisasi secara optimal. Suatu organisasi dapat mengalami konflik yng disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu

1. Pembagian Sumber Daya,dimana kelompok yang ada bersaing untuk mendapatkan kemungkinan terbesar dari sumber daya yang tersedia.

2. Tujuan yang berbedaada 5 karakteristik dalam perbedaan tujuan yakni: proses penyusunan tujuan, tujuan individual yang berbeda, saling tergantung pada sumber daya yang terbatas, sistem balas jasa dan penjabaran yng subyektif terhadap tujuan – tujuan organisasi.

3. Ketergantungan aktivitas kerjadimana ada bagian dalam organisasi tersebut yang saling bergantung sehingga menimbulkan rasa ketidakpuasan satu sama lain.

4. Perbedaan nilai dan statusnilai – nilai yang diyakini di setiap bagian dalam organisasi dapat berbeda.

5. Gaya perorangan dan pengertian yang berbeda dalam organisasi.pada umumnya disebabkan oleh perbedaan umur,pendidikan dan posisi pekerjaan.

Manajemen Konflik Menurut pandangan lama,konflik yang terjadi didalam suatu organisasi harus dihindarkan karena dapat mengakibatkan kesalahan manajemen dalam mengelola organisasi. Oleh karena itu manajemen bertugas untuk mengelola tingkat konflik untuk pencapaian prestasi organisasi secara optimal. Suatu organisasi dapat mengalami konflik yng disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu

1. Pembagian Sumber Daya,dimana kelompok yang ada bersaing untuk mendapatkan kemungkinan terbesar dari sumber daya yang tersedia.

2. Tujuan yang berbedaada 5 karakteristik dalam perbedaan tujuan yakni: proses penyusunan tujuan, tujuan individual yang berbeda, saling tergantung pada sumber daya yang terbatas, sistem balas jasa dan penjabaran yng subyektif terhadap tujuan – tujuan organisasi.

3. Ketergantungan aktivitas kerjadimana ada bagian dalam organisasi tersebut yang saling bergantung sehingga menimbulkan rasa ketidakpuasan satu sama lain.

4. Perbedaan nilai dan statusnilai – nilai yang diyakini di setiap bagian dalam organisasi dapat berbeda.

5. Gaya perorangan dan pengertian yang berbeda dalam organisasi.pada umumnya disebabkan oleh perbedaan umur,pendidikan dan posisi pekerjaan

Jenis – jenis Konflik Ada 5 jenis konflik 1. konflik dalam diri individu 2. konflik antar individu 3. konflik antara individu dan kelompok

4. konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama

5. konflik antar organisasi

Metode – metode pengelolaan konflik Tiga bentuk dari manajemen konflik : 1. stimulasi konflik dalam satuan – satuan organisasi yang pelaksanaan kegiatannya lambat karena tingkat konflik yang lebih rendah.

2. pengurangan atau penekanan konflik jika terlalu tinggi akan menurunkan

produktivitas. 3. penyelesaian konflik.

Metode Stimulasi Konflik Terdiri dari : 1. memasukkan orang luar kedalam kelompok

2. perlakuan berbeda dari biasanya

3. penyusunan kembali organisasi

4. mendorong terjadinya persaingan

5. pemilihan manajer – manajer yang tepat

Metode Pengurangan Konflik 1. pendekatan efektif pertama : mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang dapat diterima oleh kelompok – kelompok yang ada.

2. pendekatan efektif kedua : dengan mempersatukan kelompok yang sedang konflik dengan cara mengalihkan perhatian mereka untuk menghadapi “ ancaman “ atau musuh dari organisasi mereka.

Metode Penyelesaian Konflik 1. dominasi dan penekanan

Hal ini dilakukan dengan cara : a. Kekerasan (forcing) b. Penenangan (sindothing) c. Penghindaran (avoidance) d. Aturan mayoritas (majority rule)

2. kompromi atau menyelesaikan konflik melalui jalan tengah

Bentuk Kompromi : 1. pemisahan (separation) 2. arbitrasi (arbitration) 3. penyelesaian melalui kesempatan 4. kembali ke peraturan – peraturan yang berlaku

5. penyuapan

Pemecahan masalah integratif : menggunakan konflik antar kelompok dialihkan pada situasi pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik – teknik pemecahan masalah. Ada tiga jenis metode penyelesaian konflik integratif, yaitu :

1. konsensus 2. konfrontasi 3. penggunaan tujuan Konflik Lini dan Staf : disebabkan oleh pandangan mereka yang berbeda antara pejabat lini dengan staf.