Date post: | 14-Jul-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | dede-yusuf-f |
View: | 117 times |
Download: | 7 times |
of 26
CEDERA KEPALA PADA GERIATRI
Oleh : bob irsan Pembimbing: Dr. Nova Dian Lestari, Sp. S
PENDAHULUAN Cedera kepala bertanggung-jawab atas separuh kematian karena cedera Terjadi peningkatan yang signifikan pada populasi geriatri di dunia Cedera kepala pada geriatri memberikan hasil yang berbeda dibandingkan cedera kepala usia muda
APA YANG DIMAKSUD DENGAN CEDERA KEPALA??
cedera yang meliputi trauma kulit kepala, tengkorak dan otak
ANATOMI OTAKKULIT KEPALA TULANG TENGKORAK MENINGEN OTAK CAIRAN SEREBROSPINAL TENTORIUM
ANATOMI
ANATOMI KEPALA
FISIOLOGI OTAKTEKANAN INTRAKRANIAL DOKTRIN MONRO-KELLIE TEKANAN PERFUSI OTAK ALIRAN DARAH KE OTAK
FISIOLOGI OTAK
MONRO-KELLIE
KURVA VOLUME-TEKANAN
KLASIFIKASI MEKANISME CEDERA KEPALA CEDERA KEPALA TUMPUL CEDERA KEPALA TEMBUS
BERATNYA CEDERA RINGAN SEDANG BERAT
MORFOLOGI CEDERA FRAKTUR TENGKORAK KALVARIA BASIS CRANII
LESI INTRAKRANIAL FOKAL DIFUS
EDH SDH
SAH
GCS
PATOFISIOLOGIKERUSAKAN OTAKPRIMER SEKUNDER
PRIMERBENTURAN LANGSUNG PROSES ASELERASI-DESELERASI
ASELERASILESI KONTUSIO COUP, COUNTERCOUP DAN INTERMEDIATE
PEMERIKSAAN AWALGCS
PUPIL
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS DAN PERIFER
PEMERIKSAAN SCALP
NEUROIMAGING X-Ray Tengkorak CT SCAN MRI
PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA PRIMARY SURVEY AIRWAY BREATHING CIRCULATION DISABILITY EXPOSURE
SECONDARY SURVEY
SDH KRONIK
SDH KRONIK gumpalan darah yang telah lama berada di bawah lapisan duramater >30 hari pasca trauma
FAKTOR RESIKO usia 60 tahun penyalahgunaan alkohol, Penyakit yang berhubungan dengan masalah pembekuan darah obat pengencer darah seperti Coumadin.
GEJALA KLINIS sakit kepala (80%) kelesuan, gangguan memori, kebingungan, kelemahan, mual, muntah, gangguan penglihatan dan kejang. Pasien dengan hematoma yang besar dapat mengembangkan variasi tingkat kelumpuhan dan koma. Sebuah subdural hematoma kronis dapat menyerupai beberapa penyakit dan gangguan otak lainnya, termasuk demensia, stroke, gangguan sementara pasokan darah ke sebagian dari otak (serangan iskemik transient), ensefalitis dan lesi otak seperti tumor atau abses.
KRITERIA DIAGNOSTIK BRAIN CT SCAN BRAIN MRI .
CT SCAN SUBDURAL HEMATOM KRONIK
TERAPI PERAWATAN MEDIS Sebagaimana dengan pasien trauma lain, resusitasi dimulai dengan ABC(airway, breathing, circulation). Semua pasien dengan skor GCS kurang dari 8 harus dilakukan intubasi untuk perlindungan jalan nafas. Setelah menstabilkan fungsi jalan nafas, lakukan pemeriksaan neurologis. Respirasi yang adekuat sebaiknya dilakukan dan dijaga untuk menghindari hipoksia. Hiperventilasi dapat digunakan jika sindrom herniasi tampak. Tekanan darah pasien harus dijaga pada kadar normal atau tinggi dengan menggunakan salin isotonic, penekan, atau keduanya. Hipoksia dan hipotensi, dimana penting pada pasien dengan trauma kepala, merupakan predictor yang independen untuk hasil yang buruk. Sedatif kerja singkat dan paralitik digunakan hanya ketika diperlukan untuk memfasilitasi ventilasi adekuat atau ketika peningkatan tekanan intracranial dicurigai. Jika pasien menampakkan tanda sindrom herniasi, berikan manitol 1-1,5 gr/kgBB dengan cepat melalui intravena Pasien juga sebaiknya dihiperventilasikan ringan (pCO2 ~30-35 mm Hg). Pemberian antikonvulsan untuk mencegah kejang yang disebabkan iskemia dan selanjutnya jaga tekanan intracranial. Jangan memberikan steroid, sebagaimana mereka telah ditemukan tidak efektif pada pasien dengan trauma kepala.
Operatif KRANIOTOMI PEMASANGAN V-P SHUNT
Terima kasih