Date post: | 27-Dec-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | chrasnaya-rosa |
View: | 15 times |
Download: | 4 times |
Anthony W. Solomon, M.B., B.S., Ph.D., Martin J. Holland, Ph.D.,Neal D.E. Alexander, Ph.D., Patrick A. Massae, D.C.E.H., Aura Aguirre,
Ph.D.,Angels Natividad-Sancho, M.Sc., Sandra Molina, M.Sc., Salesia Safari,
M.D.,John F. Shao, M.D., Ph.D., Paul Courtright, Dr.P.H., Rosanna W. Peeling,
Ph.D.,Sheila K. West, Ph.D., Robin L. Bailey, F.R.C.P., Ph.D.,
Allen Foster, F.R.C.S., F.R.C.Ophth., and David C.W. Mabey, D.M., F.R.C.P.
Oleh:Dwiarti Alfiandini – 2004730021
Pembimbing : Dr. Hj. Hasri Darni, Sp.M
Pengobatan Massal untuk Trakoma dengan Dosis Tunggal
Azytromycin
Latar Belakang
Trakoma adalah keratokonjungtivitis kronisDisebabkan oleh Chlamydia trachomatisPenyebab tersering kebutaanSampai 1990 Pengobatan dengan
antibiotik (sulfnamide & tetrasiklin) dinilai tidak memuaskan
Penemuan terbaru efek azitromisin dosis tunggal hampir sama dengan pemberian lama tetrasiklin.
MetodeLokasi Kahe Mpya subvillage, Rombo
District – TanzaniaPemilihan setiap residen berdasarkan examined each consenting resident for
trachoma sistem sederhana WHO. Terdiri atas 5 tanda:- Inflamasi trakoma follicular- Inflamasi trakoma intense- Parut trakoma- Trakoma trikiasis- Opasitas trakoma
Metode
Mengambil swab konjungtiva tarsal pada mata kanan
Wanita tidak hamil dan anak usia ≥ 12 bulan 20 mg/kgBB azitromisin secara oral
Wanita hamil dan anak usia < 12 bulan 2 tubes salep mata tetrasiklin 1%, 2x/hari selama 6 minggu
Penderita dengan penyakit aktif diberi salep mata tetrasiklin bulan ke 6, 12 dan 18 (alasan etik)
Metode
Follow up bulan ke 2, 6, 12, 18 dan 24
Pemeriksaan DNA C. Trachomatis dengan PCR
Analisis Statistik Stata 7 software
Perubahan Prevalensi Infeksi
Prevalensi infeksi konjungtiva oleh C.Trachomatis menurun secara signifikan pada bulan ke 2, 6, 12, 18, dan 24 setelah dimulai pengobatan. (P<0.001)
Perubahan Intensitas Infeksi
Kumpulan tertinggi Chlamydia group umur termuda
The community burden of ocular Infeksi C. trachomatis terus menurun
pada setiap hasil follow up di bulan ke 2 (13,9%),6 (8,7%), 12 (4,7%), 18 (3,6%), dan 24 (0,8%)
Perubahan Prevalensi Infeksi Aktif
Pada baseline : 195 dari 956 penderita Infeksi aktif
Secara keseluruhan prevalensi penyakit aktif menurun secara signifikan pada setiap hasil follow up dibanding pertama kali.(P<0.001)
Puncak terjadinya infeksi aktif usia 1- 4 tahun
Intensitas Infeksi Pada SubGroup
Perhitungan jumlah penderita dengan gejala klinis infeksi aktif kurang seimbang dengan jumlah total infeksi chlamydia pada bulan ke 2, 6, dan 12, tetapi pada bulan ke 18 dan 24, saat jumlah infeksi sangat sedikit, total infeksi pada subgrup ini 100%.
Efek Antibiotik Terhadap Transmisi Infeksi
Pemberian antibiotik Penurunan jumlah orang yang terinfeksi
Kemungkinan transmisi berkurang>90% beban infeksi dari orang yang
positif pada uji sebelumnya<10% beban infeksi dari orang yang
tidak dites atau hasil tes sebelumnya (-)
DISKUSIPada komunitas Tanzanian (endemis trakoma)
prevalensi infeksi C. trachomatis ↓ signifikan Penurunan berlanjut selama 2 tahun 1 dari
842 Tidak sesuai dengan perkiraan keadaan
reinfeksi karena efek dari pengobatan dengan azitromisin.
Orang dengan PCR (+) intensitas infeksi rendah
Penurunan yang progresif ini mengesankan bahwa transmisi infeksi berhenti pemberian antibiotik dosis tinggi
KESIMPULANPrevalensi dan intensitas infeksi turun secara dramatis dan tersisa sedikit selama 2 tahun setelah pengobatan. Satu siklus pengobatan azitromisin, yang mungkin dibantu oleh penggunaan salep mata tetrasiklin secara berkala untuk penderita dengan infeksi aktif, dapat menghambat transmisi infeksi mata oleh C.trachomatis.
DAFTAR PUSTAKASolomon, Anthony. Ph.D.,Hollan, Martin,
Ph.D., Mass Treatment With Single Dose Azithromycin for Trachoma. The New England Journal of Medicine. 2004