BAB II
LANDASAN 1TEORI
2.1. PENGERTIAN INVESTASI
Sebelum memulai pembahasan, terlebih dahulu perlu
dipahami tentang arti investasi.
Definisi investasi menurut Harold Bierman, Jr dan
Seymour Smith adalah : "An investment was defined as a c o m
mitment of resources made in the hope of realising benefits
that are expected to occur over a reasonably long period of
time in the future" (1984: 99).
Jadi investasi merupakan penanaman modal pada saat
sekarang, untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan
d a t a n g .
Keputusan di dalam investasi merupakan suatu keputusan
yang sangat penting yang melibatkan pengeluaran dana yang
besar dan terikat dalam jangka waktu yang lama, oleh karena
itu sebelum melaksanakan keputusan tersebut pimpinan p e r u s a
haan harus merigadakan penelitian dan pertimbangan dalam
menilai usulan investasi. Kesalahan di dalam pengambilan
keputusan akan sulit untuk diperbaiki tanpa membawa konsekwen
si kerugian yang cukup besar.
Investasi yang akan dilaksanakan dalam suatu perusahaan
dapat berupa investasi pada aktiva tetap ataupun investasi
pada aktiva keuangan mi salnya pembelian surat-surat berharga.
>
2.1.1. Jenis-Jenis Inve s t asi
Investasi dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Penggantian
Investasi untuk mengganti mesin atau peralatan yang telah
aus, usang atau telah kadaluarsa.
2. Perluasan
Permintaan produk yang cenderung meningkat, menyebabkan pe
rusahaan mempertimbangkan untuk menambah kapasitasnya d e
ngan meningkatkan fasilitas produksi.
3. Diversifikasi
Diversifikasi dapat melindungi perusahaan dari kemungkinan
kegagalan karena hanya menjual produk tunggal. Perusahaan
dapat mempertimbangkan untuk memasuki pasar baru dengan
membeli mesin baru yang menghasilkan produk baru.
4. Penelitian dan Pengembangan
Bagi perusahaan yang termasuk industri tertentu dimana tek
nologi cepat berubah, akan diperlukan dana untuk keperluan
penelitian dan pengembangan produk baru.
5. Lain-lairi
Usulan investasi yang tidak secara langsung berorientasi
pada tujuan untuk memperoleh profit .misalnya pemasangan a-
lat pemadam kebakaran, alat pencegah polusi dan lain-lain
2.1.2.__Snmhe r - S ami >ex__Eemtiiay a au._I nxeu t a s i
Dana yang diperlukan untuk investasi dapat diperoleh
dari bermacam- macam sumber dan juga dengan berbagai macam
b e n t u k .
Dilihat dari sumber perolehan, dana tersebut dapat
dibedakan sebagai berikut :
1. Pembelanjaan dari luar perusahaan
Pembelanjaan dari luar perusahaan adalah bentuk pembelanja
an diinana dana dip eroleh dari sumber-sumber di luar perusa
h a a n . Pembelanjaan ini dapat dibedakan menjadi :
a. Pembelanjaan sendiri
Pembelanjaan dengan menggunakan dana yang berasal dari
pemilik atau pemegang saham.
b. Pembelanjaan asing
Pembelanjaan dengan menggunakan dana yang berasal dari
para kreditur, misalnya kredit bank, kredit asuransi.
2. Pembelanjaan dari dalam perusahaan
Pembelanjaan dari dalam perusahaan adalah suatu bentuk pein
belanjaan dimana modal berasal dari dana yang dihasilkan
oleh perusahaan sendiri. Bentuk pembelanjaan ini dapat di
bagi sebagai berikut :
a. Pembelanjaan intern
Pembelanjaan dengan menggunakan dana yang berasal dari
laba, laba ditahan dan cadangan yang dibentuk oleh per
u s a h a a n .
b. Pembelanjaan intensif
Pembelanjaan dengan menggunakan dana yang berasal dari
penyusutan aktiva tetap yang sementara belum digunakan
untuk mengganti aktiva tetap yang lama.
2.1.3». Aliran Kas
Memperkirakan aliran kas dari suatu proyek merupakan
salah satu bagian terpenting dalam anggaran investasi.
Karena tepat atau tidaknya penilaian dan pemilihan terhadap
usulan investasi sangat bergantung pada kecermatan dalam
membuat p e r k i r a a n - p e r k i r a a n .
Menurut Cheng F. Lee, dalam pengambilan putusan leas
ing yang harus diestimasikan adalah : "The timing and size of
cash flow expected to be realized or paid out must be e s t i
mated" (1985: 401). Hal ini dapat diartikan bahwa jangka
waktu dan besarnya aliran kas yang diharapkan akan masuk atau
keluar harus diestimasikan.
Sedangkan menurut Van Horne, J.C., alasan digunak annya
aliran kas dan bukan laba adalah : "We express whatever
benefits we expect from project in terms of cash flows rather
than income. The firm invest cash now in the hope of r e c e i v
ing cash returns in the greater amount in the future" (1986:
123). Hal tersebut dapat diartikan bahwa kita menyatakan
manfaat yang diharapkan dari suatu proyek dengan menggunakan
aliran kas daripada menggunakan laba. Perusahaan menginves-
tasikan kasnya sekarang dengan harapan menerima hasil dalam
jumlah yang lebih besar di masa yang akan datang.
Net Cash Flow dihitung dari sclisih antars pemasukan
kas (Cash Inflow) dan pengeluaran kas (Cash Outflow), s e
hingga dalam hal ini aliran kas tidak identik dengan laba.
Dalam hal ini penyusutan yang merupakan ,pl70biaya bukan kas
tidak diperhitungkan sebagai pengeluaran kas.
Penghasilan yang diperoleh dari adanya usulan investasi
harus dihitung berdasarkan perhitungan setelah pajak.
'A, i. A, Hi «y<j Hud it 1
Biaya modal merupakan suatu konsep yang penting dalam
pembelanjaan, karena :
.1 . Penganggaran modal mempunyai dampak yang cukup besar atas
investasi yang dilakukan perusahaan, sehingga memerlukan
estimasi biaya modal.
2. Struktur keuangan dapat mempengaruhi resiko dan besarnya
arus laba dan berakibat pada nilai perusahaan.
3. Keputusan-k eputusan lain di dalam perusahaan memerlukan
estimasi biaya modal, misalnya leasing, pembayaran
obligasi dan kebijakan modal kerja.
Konsep ini dimaksudkan untuk dapat menentukan besarnya
biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahaan untuk
memperoleh dana dari suatu sumber.
Jika hasil yang diperoleh dari suatu investasi lebih
besar dari biaya modalnya, maka investasi tersebut dapat
diterima, tetapi jika sebaliknya biaya modal lebih besar
dari hasil yang dipe roleh dari suatu investasi, maka inves
tasi tersebut harus ditolak. Jadi didalam hal ini biaya
modal menunjukkan batas minimum dari suatu keuntungan yang
harus dihasilkan oleh suatu usulan investasi, agar investasi
tersebut dapat diterima.
Biaya modal yang diperhitungkan adalah biaya inodal
rata-rata tertimbang karena biaya dari masin g-masing sumber
dana adalah berbeda-beda. Sebelum itu perlu dihi tung t e r l e
bih ,dahulu biaya dari mas ing-masing komponen dalam struktur
modal, yaitu :
1. Biaya modal sendiri (cost of equity)
Adalah tingkat keuntungan minimum yang harus d i p e role h p e
rusahaan pada bagian investasi yang dibelanjai dengan m o
dal sendiri, agar harga pasar saham tidak mengalami p e n u
runan .
2. Biaya hutang (cost of debt)
Menunjukkan berapa biaya yang harus ditanggun g oleh p e r u
sahaan karena menggunakan modal yang berasal dari pinjaman
Biasanya biaya hutang akan menjadi lebih rendah d a r i p a
da biaya modal sendiri. Hal itu disebabkan karena pembayaran
bunga bisa digunakan untuk mengurangi pajak yang dikenakan
terhadap keuntungan perusahaan.
Rumus biaya hutang setelah pajak menurut Suad Husnan (1982:
187) adalah :
Kd* = Kd (1 - T)
Dimana : Kd* = biaya hutang setelah pajak
Kd = biaya hutang sebelum pajak
T = pajak
2.2. PENGERTIAN LEASING
Istilah leasing berasal dari bahasa Inggris "lease"
yang berarti sewa, tetapi pengertiannya berbeda dengan rent
(menyewakan). Leasing yang dibicarakan di sini juga rnempun-
yai unsur sewa tetapi mempunyai beberapa persyaratan serta
ciri-ciri tersendiri sehingga tidak dapat disamakan dengan
sewa-menyewa biasa. Beberapa persyaratan serta ciri-ciri
tersebut adalah :
a. Obyek leasing
Meliputi segala macarn barang modal mulai dari pesawat t e r
bang sampai dengan komputer dan mesin-mesin.
b. Pembayaran secara berkala dalam jangka wal;tu tertentu
Pembayaran dilakukari secara berkala dilakukan tiap bulan,
tiap kwartal atau tiap setengah tahun sekali.
c. Nilai sisa (residual value)
Penentuan adanya nilai sisa dalam kontrak leasing.
d. Hak opsi bag'i lessee
Lessee mempunyai hak untuk membeli barang tersebut pada
akhir masa leasing seharga nilai sisa atau mengembalikan
barang tersebut kepada lessor.
e. Pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak lease
Ada empat pihak yang terlibat dalam kontrak lease, yaitu :
- Lessor
pihak yang menyewakan barang dan merupakan perusahaan
yang mendapat ijin dari Departemen Keuangan.
- Lessee
Pihak yang memakai barang tersebut dengan membayar sewa
dan mempunyai hak opsi.
- Kreditur atau Lender
Pihak yang memberi pinjaman, disebut juga Debt holders
atau Loan Participants yang biasanya terdiri dari Bank,
Insurance Company, Trusts dan Y a y a s a n .
1 Ei
- Supplier
Pihak yang menjual dan memiliki barang tersebut.
Untuk lebih memahami pengertian tentang leasing, dapat
dilihat dari definisi leasing itu sendiri. Menurut Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor:
Kep.122/MK/ IV/2/1974 ; Nomor: 3 2 / M / S K / 2 / 1974 ; Nomor:
3 0 / K p b / I / 1974, tanggai 7 Pebruari 1974 menyatakan bahwa :
"Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan b arang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan pemba yaran-pemba yaran secara berkala disertai denga,n hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli baran g-barang modal yang bersangkutan atau m e m p e r p a n jang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama."
Sedangkari menurut Drs. Charles Dulles Marpaung, Ak.
definis inya adalah :
"Leasing adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam bentuk penyewaan barang-barang modal atau alat-alat produksi dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang dimana pihak penyewa (lessee) harus membayar sejumlah uang secara berkala yang terdiri dari nilai penyusutan suatu obyek lease ditambah dengan bunga, biaya-biaya lain serta profit yang diharapkan oleh lessor." (M a r p a u n g ,1985: 1)
Sedangkan menurut Suad Husnan pengertian leasing yaitu
"Leasing adalah suatu cara dimana perusahaan bisa menggunakan
suatu aktiva tetap tanpa harus membelinya. Dengan kata lain
leasing merupakan suatu bentuk persewaan dengan jangka waktu
tertentu" (1982: 295).
Memang biasanya jarang sekali ditemui perjanjian leasing
yang dilakukan untuk jangka waktu kurang dari satu t a h u n ,
kebanyakan perjanjian leasing jangka menengah dan jangka
panjang yang banyak ditemui, walaupun secara hukum tidak
terdapat batasan mengenai hal ini. Pada hakekatnya lessee
tidak akan dapat memperoleh banyak marifaat dari leasing
dengan jangka waktu kurarig dari satu tahun, karena besarnya
rental masih tinggi.
Biasanya leasing dengan jangka waktu kurang dari satu
tahun ini banyak dilakukan pada operating lease.
Manfaat dari leasing menurut Van Horne yaitu : "An
obvious advantage to the lessee is the use of an asset w i t h
out having to buy it" (1936: 533). Hal tersebut dapat d i a r
tikan bahwa manfaat yang nyata bagi lessee adalah penggunaan
suatu aktiva tanpa harus memilikinya.
2 .2 J-l-^_BsnJ,ulLrBgDiuik_L£asi ng
Ada tiga bentuk utama leasing yang penting yaitu :
1. Financial lease
Yang dimaksud dengan financial lease adalah suatu bentuk leasing yang tidak memberikan jasa pemeliharaan, kontrak
tidak dapat dibatalkan dan harga kontrak bagi lessor sama
dengan seluruh harga aktiva yang disewakan yang berarti
aktiva tersebut diamortisasi penuh. Pada akhir masa
lease, pihak lessee mempunyai hak opsi untuk membeli
aktiva seharga nilai sisa atau me mperpanjang lease dengan
harga lease yang lebih rendah dari lease semula tetapi
tidak dapat membatalkan lease semula tanpa melunasi s e l u r
uh leasenya terlebih dahulu.
2. Operating Lease
Yang dimaksud dengan operating lease yaitu lease
yang berhubungan dengan bidang jasa yang meliputi jasa
keuangan maupun jasa perawatan. Jenis barang dalam lease
jasa antara lain komputer, mesin foto copy, mobil, dan t
t r u k .
Ciri-ciri dari operating lease adalah :
a. Lessor wajib memelihara dan merawat aktiva dimana bia
ya pemeliharaan sudah termasuk dalam harga lease.
b. Peralatan yang disewakan biasanya tidak diamortisasi se
cara penuh sehingga jumlah pembayaran kembali tidak cu-
kup untuk menutup seluruh harga aktiva.
c. Perjanjian leasing mencakup waktu yang lebih singkat
dari umur aktiva tersebut dan harga aktiva akan tertu
tup dengan perpanjangan kontrak lease atau hasil penju
alan aktiva.
d. Pihak lessee berhak membatalkan kontrak sewa dan me
ngembalikan aktiva sebelum jatuh tempo kontrak. Pertim
bangan ini penting jika ada perkembangan teknologi baru
yang menyebabkan peralatan itu ketinggalan jaman atau
jika sudah tidak diperlukan lagi.
Sale and leaseback (jual dan sewa kembali)
Sale and leaseback adalah suatu bentuk pembiayaan dimana
perusahaan menjual aktivanya pada sebuah lembaga keuangan
dan pada saat yang sama mengikat perjanjian untuk menyewa
kembali aktiva tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan
persyaratan tertentu. Dalam hal ini pihak penjual atau
penyewa (lessee) langsung menerima harga penjualan dari
pembeli atau yang menyewakan (lessor). Dan pada saat yang
sama, lessee tetap memegang hak penggunaan dari aktiva
tersebut dengan disertai suatu daftar pembayaran lease.
Pembayaran lease diatur dengan cara yang saina dan p e m
bayaran tersebut cukup untuk mengembalikan seluruh harga
beli aktiva kepada lembaga keuangan ditambah hasil p e n g e m
balian atas investasi tertentu.
teri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
lebih ditegaskan lagi pengertian mengenai obyek leasing yaitu
berupa barang-barang modal.
Dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 4 8 / K M K .013/1991 tanggai 19 Januari 1991 tentang sewa guna
usaha leasing disebutkan bahwa yang dimaksud dengan barang
modal yaitu :
"Setiap aktiva tetap berwujud termasuk tanah dimana aktiva dimaksud melekat di atasnya, yang masa manfaat lebih dari satu tahun dan digunakan secara langsung untuk m e n g h a silkan atau meningkatkan atau memperlancar produksi barang atau jasa oleh lessee".
2 . 2 . 3. Keuntungan dan_Kftrugiari_La3siDg:
Leasing mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian,
adapun keuntungannya adalah sebagai berikut :
1. Ditinjau dari pihak Lessee
a. Penghematan modal
Perusahaan dapat memanfaatkan dana yang dimiliki untuk
membiayai keperluan J ainnya, misalnya pendanaan proyek-
proyek lainnya, sebagai cadangan dan lain-la in. Dengan
demikian maka akan dapat menghemat modal (Capital
S a v i n g ).
Didalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Men
b. Sangat Flexibel
Dibandingkan dengan metode yang lainnya, metode leasing
bersifat lebih flexibel, karena antara lessor dan
lessee dapat saling menyesuaikan diri antara lain dalam
struktur kontraknya, besarnya pembayaran rental, jangka
waktu pem bayarannya dan lain-lain.
c. Sebagai sumber dana
Mekanisme untuk memperoleh dana yaitu dengan melalui
sale and lease back atas asset yang sudah dimiliki oleh
lessee. Sementara itu fasilitas kredit (Credit Line)
yang sudah ada dari bank masih tetap tidak terganggu
dan dapat digunakan untuk keperluan lain.
d. On atau Off Balance Sheet
Perusahaan dapat menyusun neracanya berdasarkan on atau
off balance sheet yang sesuai dengan tujuan perusahaan,
jika ia memilih alternatif leasing.
e. Menguntungkan cashflow
Flexibilitas dari penentuan besarnya rental dan cara
pembayarannya sangat menguntungkan cashflow perusahaan,
karena dapat diatur sesuai dengan pola penerimaan
p e r u s a h a a n .
f. Menahan perigaruh inflasi
Leasing dapat melindungi lessee dari resiko terjadinya
inflasi, walaupun pada da sarnya lessor sudah m e m p e r h i
tungkan resiko tersebut dalam menentukan besarnya tarif
s e w a .
g. Sarana kredit jangka menengah dan jangka panjang
Leasing merupakan salah satu sarana kredit jangka
menengah dan jangka panjang. Hal ini dapat d i m a n f a a t
kan untuk mengatasi kesulitan mendapatkan kredit jangka
menengah dan jangka panjang pada saat sekarang ini.
h. Dokumenta sinya sederhana
Akan lebih mudah dan lebih sederhana bagi perusahaan
untuk melakukan transaksi leasing berikutnya d i b a n d i n g
kan dengan mengadakan pinjaman pada bank untuk yang
b e r i k u t n y a .
i. Penghematan pajak
Perusahaan dapat menghemat pajak, sebab biaya sewa
dapat mengurangi besarnya pajak, biasanya biaya sewa
lebih besar dibandingkan dengan biaya penyusutan dan
b u n g a .
2. Ditinjau dari pihak Lessor
a. Posisi lessor lebih baik dibandingkan dengan kreditur,
sebab hak milik atas aktiva yang disewakan ada pada
l e s s o r .
b. Akan lebih mudah, lebih cepat dan lebih ringan biaya-
nya bagi lessor untuk menjual aktiva tersebut daripada
harus dilelang.
c. Lessor dapat melakukan penghematan pajak dengan
melakukan pembebanan penyusutan atas aktiva yang
d i s e w a k a n .
Sedangkan kerugian-kerugian leasing adalah sebagai
berikut :
1. Ditinjau dari pihak Lessee
a. Lessee mungkin tidak dapat memanfaatkan keuntungan dari
nilai sisa.
b. Kadang- kadang persyaratan yang ditetapkan oleh lessor
cukup berat, misalnya membatasi pe ngoperasian aktiva.
c. Aktiva yang disewa tidak dapat digunakan sebagai
jaminan kredit.
d. Financial Lease tidak tepat dalam memenuhi kebutuhan
jangka pendek.
e. Pada umumnya biaya bunga dari leasing lebih tinggi dari
pada biaya bunga pinjaman pada bank.
2. Ditinjau dari pihak Lessor
a. Lessor harus bertanggungja wab jika aktiva tersebut
membawa akibat yang tidak diinginkan.
b. Walaupun hak milik aktiva ada pada lessor, namun
lessor tidak dapat merigadakan klaim kepada pihak
distributor/supplier- barang tersebut.
c. Jika terjadi inflasi, maka yang menang gung adalah
l e s s o r .
Prosedur mekanisme leasing secara garis besar dapat
diterangkan sebagai berikut :
1. Lessee memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan,
mengadakan penawaran harga dan menunjuk supplier peralatan
t e r s e b u t .
2. Lessee mengisi formulir permohonan lease, dan mengirimkan
kepada lessor disertai dengan dokumen pelengkap.
3. Lessor mengevaluasi kelayakari kredit dan memutuskan untuk
memberikan fasilitas lease dengan syarat dan kondisi yang
disetujui lessee dan kontrak ditandatangani.
4. Pada saat yang sama lessee menandatangani kontrak asuransi
unt.uk peralatan dengan perusahaan asuransi yang disetujui
o 1e h lessor.
5. Kontrak pembelian peralatan ditandatangani lessor dengan
supplier peralatan tersebut.
6. Supplier dapat mengirim peralatan ke lokasi lessee, dan
untuk mempertahankan dan memelihara kondisi peralatan,
supplier menandatangani perjanjian purna jual.
7. Lessee menandatangani tanda terima peralatan dan m e n y e r a h
kan kepada supplier.
8. Supplier menyerahkan surat tanda terima dari lessee,
bukti pemilikan dan pemindahan kepemilikan kepada lessor.
9. Lessor membayar harga peralatan yang di-lease kepada
s u p p 1 i e r .
10. Lessee membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan
jadwal pembayaran yang telah ditentukan dalam kontrak
l e a s e .
Agar dapat memahami dengan lebih jelas, maka gambaran
tersebut dapat dilihat pada skema prosedur mekanisme leasing
di bawa h ini.
089
SUPPLIER- 1- 6 - 7
< 2 ----------
LESSOR s LESSEE< 10
/r* A
- 4 •s PERUSAHAAN ASURANSI <- 4
Gambar 1
2.3. PENGERTIAN PINJAMAN BANK
Di dalam UURI tentang Perbankan n o m o r : 7 tahun 1992,
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Bank yaitu : "Badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, dan menyalur kannya kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak". Jadi dalam hal ini
salah satu usaha bank adalah menyalurkan dana dalam bentuk
pinjaman atau kredit kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Kredit tersebut untuk tujuan yang produktif dan dapat d i b e r i
kan dalam bentuk kredit jangka pendek, menengah, maupun
jangka panjang.
Menurut UURI tentang Perbankan nomor 7 tahun 1992,
dalam bab pertama, pasal pertama menyatakan bahwa kredit
y a i t u :
"Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu t e r
tentu dengan jumlah bunga, imbalan atau hasil k e u n t u n g a n " .
Sedangkan menurut Eric L. Kohler, yang dimaksud dengan
pinjaman atau kredit adalah "Kemampuan untuk melaksanakan
suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu
janji pembayaran akan dilakukan pada jangka waktu yang telah
disepakati" (1964: 151).
Menurut Charles Dulles Marpaung yang dimaksud dengan
pinjaman bank adalah salah satu sumber pembiayaan dari l emba
ga-lembaga yang dapat dipakai untuk membeli peralatan maupun
2 7
barang -barang modal.
Pada saat ini telah banyak bank-bank komersial yang
memberikan kredit jangka menengah kepada dunia industri.
Adapun karakteristik dari term loan tersebut adalah :
1. Jangka waktunya lebih dari satu t a h u n .
2. Merupakan kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian
f o r m a l .
Pada umumnya term loan dilunasi secara berkala, dengan
frekuensi pembayaran kredit yang dihubungkan dengan kemampuan
aliran kas perusahaan sehingga tidak membahayakan likuiditas
perusahaan. Besarnya angsuran dilakukan dengan jumlah yang
sama dengan cara anuitas.
Untuk menghitung besarnya angsuran secara anuitas adalah
sebagai berikut :
P V A r ,ta = -----------------
PVIFA (r,t)
Dimana : a = angsuran per tahun
r = suku bunga
t = jangka waktu
PVA = pokok pinjaman
11 -------------------
( 1 + r )fcPVIFA =
o
2.4. PERBEDAAN LEASING DAN MEMBELI MELALUI PINJAMAN BANK
Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa beberapa
perbedaan leasing dan membeli melalui pinjaman bank bagi
perusahaan adalah :
a. Perusahaan tidak mempunyai hak atas aktiva karena hak m i
lik berada di tangan lessor.
b. Perusahaan dapat membebankan biaya sewa untuk mendapatkan
keringanan pajak.
c. Karena hak milik aktiva berada pada lessor, maka p e r u s a
haan bebas dari beban pajak kekayaan.
d. Dalam perjanjian leasing, lessee dan lessor dapat menga-
dakan perundingan dalam menetapkan besarnya dan banyaknya
angsuran sesuai dengan kemampuan l e s s e e .
e. Pada saat inf Iasi, di mana nilai pasar aktiva meningkat,
perusahaan tidak akan terbeban harga perolehan yang tinggi
untuk aktiva yang sama.
f. Jika perusahaan mengalami kepailitan, aktiva tidak dapat
disita oleh kreditur karena hak milik berada di tangan
lessor.
a. Aktiva menjadi milik perusahaan.
b. Perusahaan dapat membebankan penyusutan atas aktiva untuk
mendapatkan keringanan pajak.
c. Aktiva adalah milik perusahaan sehingga perusahaan wajib
membayar pajak kekayaan.
d. Dalain memperoleh pinjaman dari bank, besar dan banyaknya
angsuran ditentukan berdasarkan hasil ana.lisis bank. f
e. Pada saat inflasi perusahaan akan terbeban harga perolehan
yang tinggi untuk mendapatkan aktiva tersebut.
f. Jika perusahaan mengalami kepailitan, aktiva dapat disita
oleh kreditur.
2.5. PERBANDINGAN BIAYA ANTARA LEASING DAN MEMBELI MELALUI
PINJAMAN BANK
Sebagai dasar perbandingan biaya menyewa atau membeli,
perlu diteliti terlebih dahulu dari segi pandangan lessor.
Uang sewa tahunan yang diperlukan oleh lessor dapat
ditentukan dengan persamaan di bawah ini :
n Lt ( 1 - T ) + TDeptNPVlor = -Io + Z --------------------------------
t=l ( 1 + kL )fc
= -Io + PVIFA(kL.t) { Lt. (1 - T) + T Dept }
Keterangan : NPVlor = nilai bersih sekarang dari pendapatan
sewa aktiva dari lessor
Lt = pembayaran sewa berkala
Dept = jumlah pengeluaran depresiasi dalam
periode t
Io = harga aktiva
n = umur ekonomis dan umur depresiasi s e
suai perpajakan
kL = biaya modal sesudah pajak dari lessor
T = tar if pajak perusahaan lessor
Untuk memilih antara alternatif leasing dengan membeli,
akan digunakan metode Present Value sebagai dasar pengambilan
k e p u ^ u s a n .
Biaya menyewa dan biaya memiliki dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut :
Biaya menyewa = PVIFA(k,t) { Lt (1 - T) }
Biaya memiliki = Io - PVIFA(k,t) { T Dept }
2.6. METODE NET ADVANTAGE OF LEASING ( NAL )
Metode Net Advantage of Leasing digunakan untuk m e n g a n a
lisis kemungkinan menguntungkan tidaknya sistim lease d i b a n
dingkan dengan memiliki aktiva yang dananya dip eroleh dari
pinjaman. Keuntungan bersih dari leasing akan positif jika
biaya memiliki lebih besar daripada biaya leasing.
Net Advantage of Leasing dapat ditentukan dengan cara :
NAL = Io - P V I F A ( k ,t ) { T Dept } - PVIFA(k,t) { Lt (1 - T) }
Atau dapat dikatakan secara singkat sebagai berikut :
NAL = Total PV biaya memiliki - Total PV biaya leasing
Jadi jika hasil dari perhitungan NAL menunjukkan angka
positif berarti sistim lease lebih menguntungkan daripada
membeli aktiva melalui pinjaman bank.