+ All Categories
Home > Documents > ASUHAN KEPERAWATAN EKLAMSIA

ASUHAN KEPERAWATAN EKLAMSIA

Date post: 13-Jul-2015
Category:
Upload: odema
View: 1,698 times
Download: 6 times
Share this document with a friend
Popular Tags:

of 15

Transcript

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN EKLAMPSIAOleh : Farid Z. H. Ifa Nofalia Andhi Yulis Lativa D. (08. 321. 017) (08. 321. 021) (08. 321. 050) (08. 321. 067) Kelompok 6 Kelas VII-A S1 Keperawatan SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2011

DEFINISI Eklamsia adalah pre eklamsia yang disertai kejang-kejang, kelainan akut pada ibu hamil. (Maimunah, 2005) Eklampsia merupakan kondisi lanjutan dari preeklampsia yang tidak teratasi dengan baik. Selain mengalami gejala preeklampsia, pada wanita yang terkena eklampsia juga sering mengalami kejang-kejang. Eklampsia dapat menyebabkan koma atau bahkan baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.( Wikipedia, 2011) Kesimpulan dari kelompok; eklampsia adalah suatu keadaan dimana preeklampsia tidak dapat diatasi sehingga mengalami gangguan yang lebih lanjut yaitu hipertensi, edema, dan proteinuria serta kejang.

ETIOLOGI Idiopatik Teori sebab akibat, yg masih belum jelas penjelasanya..Teori Genetik Teori Imunologik Teori Iskhemia Regio Utero Placental Teori Diet Ibu Hamil

MANIFESTASI KLINISTanda yang khas pada penderita eklampsia adalah hipertensi, odema, protein uria dan kejang. Gejala yang muncul sebelum terjadinya kejang pada eklamsia yaitu : Sakit kepala Rasa nyeri di daerah epigastrium Gangguan mata penglihatan menjadi kabur Terdapat mual sampai muntah Gangguan pernafasan sampai cyanosis Terjadi gangguan kesadaran (Manuaba,1998)

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan darah lengkap Urinalisis Pemeriksaan Fungsi hati Tes kimia darah Radiologi Ultrasonografi Kardiotografi

PENATALAKSANAANTujuan pertama penatalaksanaan eklampsia ialah menghentikan kejang mengurangi vasospasmus, dan meningkatkan diuresis. Dalam pada itu, pertolongan yang perlu diberikan jika timbul kejangan ialah mempertahankan jalan pernapasan bebas, menghindarkan tergigitnya lidah, pemberian oksigen, dan menjaga agar penderita tidak mengalami trauma.

PENCEGAHAN Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan. Usahakan agar semua wanita memeriksakan diri sejak hamil muda

hamil

Mencari pada setiap pemeriksaan, tanda-tanda preeklampsia dan mengobatinya segera apabila ditemukan agar tidak terjadi eklampsia.

KOMPLIKASI Hemolisis Perdarahan otak Kelainan mata Edema paru-paru Nekrosis hati

PROGNOSISDari berbagai penelitian, diketahui kematian ibu berkisar antara 9,8% - 25,5% sedangkan kematian bayi lebih tinggi lagi, yakni 42,2%48,9%. Sebaliknya, kematian ibu dan bayi di negara maju lebih kecil.

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN EKLAMPSIA

PENGKAJIANData subyektif Data Obyektif Perkusi Palpasi Auskultasi Inspeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d kejang 2. Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin

berhubungan dengan perubahan pada plasenta 3. Risiko cedera pada janin berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi darah ke placenta 4. Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif terhadap proses persalinan

RENCANA KEPERAWATANDiagnosa keperawatan 1 1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d kejang Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan bersihan jalan nafas maksimal. Kriteria Hasil : Pasien akan mempertahankan pola pernafasan efektif dengan jalan nafas paten atau aspirasi dicegah

Intervensi: Anjurkan pasien untuk mengosongkan mulut dari benda atau zat tertentu atau alat yang lain untu menghindari rahang mengatup jika kejang terjadi. R/ menurunkan risiko aspirasi atau masuknya sesuatu benda asing ke faring. Letakkan pasien pada posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala selama serangan kejang. R/ meningkatkan aliran secret, mencegah lidah jatuh dan menyumbat jalan nafas Tanggalkan pakaian pada daerah leher atau dada dan abdomen. R/ untuk memfasilitasi usaha bernafas atau ekspansi dada Lakukan penghisapan sesuai indikasi R/ menurunkan risiko aspirasi atau aspiksia Berikan tambahan oksigen atau ventilasi manual sesuai kebutuhan. R/ dapat menurunkan hipoksia cerebral


Recommended